Saluran Pencernaan
perubahan pada kebiasaan makan, pemasukan cairan, dan aktivitas fisik; transit
pada lambung yang tertunda (hampir bisa dipastikan karena perubahan hormonal
suplemen serat dan/atau pelunak seperti dokusat yang sesuai. Laktulosa, sorbitol,
dan bisakodil merupakan pengobatan yang dapat diterima untuk konstipasi pada
kehamilan tapi sebaiknya sekali-kali saja bukan untuk penggunaan rutin. Senna
(karena uterus yang hamil) merupakan faktor etiologi. Terapi untuk penyakit
makan 3 jam sebelum waktu tidur, ketinggian kepala pada saat tidur) hanya untuk
pasien yang tidak hamil dan terapi farmakologi untuk pasien yang hamil yang
tidak cukup dengan terapi non farmakologi. Terapi obat untuk penyakit refluks
pada ibu dan janin. Magnesium trisilikat sebaiknya dihindari karena masalah pada
ginjal janin, sistem pernafasan, sistem kardiovaskular, dan otot dapat terjadi pada
penggunaan jangka panjang dan dosis yang tinggi. Sukralfat adalah pilihan lain
penggunaan ranitidin dan simetidin, tapi sedikit literatur yang tersedia mengenai
oral yang cukup sangat membantu. Anestetik topikal, pelindung kulit, dan
gravidarum (yaitu beberapa mual dan muntah memerlukan perawatan rumah sakit
untuk hidrasi dan nutrisi) terjadi hanya sekitar 0,5% pada wanita hamil. Penyebab
yang mungkin pada mual dan muntah dalam kehamilan termasuk tingginya
konsentrasi serum dari hormon tiroid, dan faktor psikososial. Modifikasi makanan
seperti frekuensi makan, makan sedikit dan menghindari lemak dan makanan
dibuktikan tidak toksik selama kehamilan dan telah menunjukkan efikasi dalam
pada populasi umum; tetapi, disiklomin tidak terbukti mempunyai efikasi, dan
tidak ada percobaan yang ada untuk mengevaluasi efek skopolamin pada masalah
ini. Fenotiazin tidak menunjukkan peningkatan resiko kecaactan janin, dan kelas
obat ini telah menunjukkan efikasi dalam pengobatan mual dan muntah pada
hiperemesis pada percobaan kecil dan mungkin aman digunakan untuk mual dan
pada resiko dengan pemberian oral dapat terjadi pada penggunaan trimester
pertama.
Diabetes Gestasi
gestasi (misalnya obesitas, sejarah kondisi, glikosuria, atau sejarah keluarga yang
hamil yang tanpa resiko ini sebaiknya melakukan penelitian terhadap diabetes
harus memenuhi kriteria berikut ini: (1) umurnya kurang dari 25 tahun, (2) berat
badan sebelum hamil normal, (3) tidak adak keluarga yang mengidap diabetes, (4)
1 jam setelah pemberian glukosa secara oral sebanyak 50 g; jika hasilnya tidak
normal, sebaiknya dilakukan diagnosa dengan uji toleransi glukosa secara oral
sebanyak 100 g. Dari semua wanita yang mengidap diabetes mellitus gesatsi,
80%-nya dapat diketahui jika nilai ambang glukosa leih dari 130 mg/dL.
mellitus gestasi terdiri dari pemberian nutrisi dan olah raga untuk semua wanita
dan pembatasan kalori untuk wanita yang obesitas. Monitoring kadar glukosa
darah harian penting untuk wanita dengan kondisi seperti ini. Jika pemberian
nutrisi dan intervensi latihan gagal untuk menghasilkan konsentrasi glukosa darah
setelah puasa sama dengan atau kurang dari 95 mg/dL dan kadar glukosa darah 2
jam setelah makan sama dengan atau kurang dari 120 mg/dL, sebaiknya dilakukan
setelah 11 minggu gestasi. Wanita yang memerlukan terapi insulin juga sebaiknya
glukosa darah pada terapi insulin adalh sebagai berikut: kadar glukosa plasma
sebelum makan, 80-110 mg/dL; kadar glukosa plasma 2 jam setelah makan, <155
mg/dL.
No. Penyakit/Penyulit Obat yang digunakan
1. Diabetes Mellitus - Insulin kerja cepat (Humulin R(40 IU,
Gestasional (DMG) 100 IU) dan Actrapid Human 40,100)
- Insulin Kerja Menegah (Monotard
Human 40,100 dan Mixtard 30/70)
2. Hipertensi pd Kehamilan Hidralazin, Nifedipin, Labetolol, Metildopa
3. Penyakit Tiroid
- Hipertiroid Thionamida, iodin atau iodium, pengambat
bete adrenergik (propanolol)
- Hipotiroid Levo-tiroksin
4. Infeksi Saluran Kemih
- Bakteriuria Amoksisilin, asam klavulanat, nitrofurantoin
asimptomatik
- Sistitis Amoksisilin, gentamisin
- Pielonefritis Sefoksitin, gentamisin, ampisillin
5. Penyakit Menular Seksual
- Sifilis Benzathine penicilline, Aqueous Crystalline
penicilline
- Gonore Penisilin, kloramfenikol, teramisin
- AIDS Zidovudin
No. Penyakit/Penyulit Obat yang digunakan
6. Penyakit Infeksi Akut
- Infeksi Virus Asiklovir, ampisilin, gentamisin, amoksisilin,
asam klavulanat
- Infeksi Bakteri Kloramfenikol, trimetoprim,
sulfametoksazol, ampisilin, siprofloksasin,
ofloksasin, sefoktasim
- Infeksi Protozoa Spiramisin, pirimetamin, sulfadiazin
7. Epilepsi Fenitoin, supleman asam folat & vit. K
8. Mastitis Kloksasilin, dikloksasilin, oksasilin,
sefalosporin, ibuprofen (untuk nyeri)
9. Relaktasi Metoklopramid