PENDAHULUAN
Tipe U
Meja penyiapan
obat (ticketing
and packaging)
Ruang pembuatan
pulveres/ kapsul/ Tempat
krim penyerahan
obat jadi
Tipe L
Meja penyiapan
obat (ticketing
and packaging)
Ruang pembuatan
pulveres/ kapsul/ Tempat
krim penyerahan
obat jadi
Tipe II
Meja penyiapan
obat (ticketing
and packaging)
Ruang pembuatan
pulveres/ kapsul/ Tempat
krim penyerahan
obat jadi
Gambar : Lay Out di Ethical Counter
c. Ruang administrasi
Untuk keperluan administrasi, perlu satu ruangan tersendiri
dengan pintu masuk tersendiri di samping ruang tunggu. Bila masih
ada tersedia ruangan lebih, maka digunakan untuk ruang apoteker
dengan alasan agar transaksi dengan sales dapat dilakukan. Pada
ruang administrasi juga ada akses pintu keluar untuk jalan bagi sales
dalam melakukan order dan pembayaran obat atau alat kesehatan.
Dalam ruangan administrasi disediakan juga ruang tunggu bila
memungkinkan. Bila tidak, cukup dengan 1-2 kursi di depan meja
petugas pembelian dan kasir.
Peralatan yangterdapat dalam ruangan ini adalah meja dan kursi
kantor, lemari, rak, dan dapat bila dilengkapi perangkat komputer.
Ruang adminstrasi yang diketuai oleh kepala seksi tata usaha yang
membawahi bagian-bagian sebagai berikut :
Administrasi persediaan kantor
Menyusun mutasi barang di gudang pada kartu APK yang berfungsi
menginformasikan mutasi dan sisa barang di gudang sebagai alat
kontrol terhadap persediaan barang di gudang, informasi sumber
pembelian harga satuan dan potongan harga per item barang.
Administrasi hutang dan piutang dagang
Menyusun penambahan, pengurangan sisa hutang dalam kartu
hutang dagang sehingga dapat memberikan informasi sisa hutang
dagang kreditur setiap saat dan menyusun kartu piutang dagang
yang berfungsi mengontrol piutang dagang yang sudah atau belum
dibayar.
Administrasi penjualan
Merekapitulasi seluruh penjualan baik tunai ataupun kresit dan
menyiapkan adminstrasi penagihan.
Administrasi keuangan
Menyusun semua mutasi uang kegiatan apotek berdasarkan buku
kas, buku bank, buku memorial berisi data penerimaan dan
pengeluaran di luar buku kas/ bank yang bersifat intern
perusahaan.
Administrasi personalia
Adiministrasi yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan.
d. Ruang Apoteker
Di ruang kerja Apoteker Pengelola Apoteker (APA) ditempatkan
meja dan kursi kantor, rak-rak, perangkat komputer, buku-buku
referensi dan alat tulis kantor, telepon juga lemari besi tempat
penyimpanan uang. Lemari besi tersebut sebaiknya ditanam, alasnya
di semen/dibeton, supaya tidak bisa dibawa lari. Ruang apoteker
mempunyai akses pintu keluar untuk jalan masuk bagi pasien yang
ingin mendapatkan pelayanan informasi obat dan konseling. Alasan
ruang apoteker ditempatkan dibelakang etalase bertujuan agar setiap
kegiatan dapat dipantau dari ruang apoteker.
ditempatkan meja dan kursi kantor, rak-rak, perangkat
komputer, buku-buku referensi dan alat tulis kantor, telepon juga
lemari besi tempat penyimpanan uang. Lemari besi tersebut sebaiknya
ditanam, alasnya di semen/dibeton, supaya tidak bisa dibawa lari.
Ruang apoteker mempunyai akses pintu keluar untuk jalan masuk bagi
pasien yang ingin mendapatkan pelayanan informasi obat dan
konseling. Alasan ruang apoteker ditempatkan dibelakang etalase
bertujuan agar setiap kegiatan dapat dipantau dari ruang apoteker.
h.Toilet.
Boleh dikatakan hampir semua bangunan menempatkan toilet
dibagian belakang, sehingga bila ada pasien atau anak pasien
memelrukan toilet, tidak menganngu, melewati ruang peracikan.
Toilet merupakan salah satu syarat pendirian apotek yang
ditujukan untuk pelayanan kepada pasien yang datang. Karena itulah,
bila ingin membangun sebuah apotek yang ideal, tempatkan sebuat
toilet, disamping gedung, tidak jauh dari ruang tunggu.
G F G
H
D
B H
10 m
C
G A A
Tanaman Tanaman
Keterangan :
A : Ruang Tunggu : tempat duduk
B : Ruang Peracikan
C : Ruang Apoteker : Mobil
D : Ruang Administrasi
E : Gudang : Papan nama Apotek
F : Musholla
G : Toilet
H : Ruang Praktek Dokter Hasil Diskusi
I : Halaman Parkir
1. Apa yang dimaksud dengan four corner penetration ? (Lutfi)
Yang dimaksud dengan four corner penetration adalah ketika
pasien masuk kedalam apotek pasien dapat melihat ke semua sisi
dari apotek.
2. Apa bedanya apotek tradisional dan apotek swalayan ? (Lutfi,
Agus, Eko)
Kedua apotek ini sama-sama melayani obat dengan resep dan juga
menjual produk OTC. Namur pada apotek swalayan produk-produk
OTC nya disusun sedemikian rupa sehingga pasien dapat
mengambil sendiri produk OTC yang diinginkan.
Sebenarnya desain apotek tradisional, apotek berorientasi resep,
apotek swalayan, dan apotek farmasetikal tidak mengikat. Pada
dasarnya semuanya mealyani resep. Namun pada apotek swalayan
ada faktor swalayan sehingga umumnya tempatnya luas, modal
besar, dan factor keamanan.
3. Ruang peracikan resep tersembunyi ? (Kurnia sari)
Sebenarnya ruang peracikan bisa terbuka bisa tertutup tergantung
dari keadaan apotek. Terbuka apabila apotek sudah bisa menjamin
kebersihan dan para pekerjanya terampil sehingga tidak
memberikan efek-efek yang negatif terhadap pasien. Meskipun
demikian, pada ruang peracikan yang bersifat tertutup peracikan
juga tetap harus dikerjakan dengan baik.
DESAIN APOTEK
KELOMPOK 9
SIANG
ANANDAYU NURFACHTIYANI
BHASKORO TRI ATMOJO WAHONO PUTRA 0706297751
CHASANATUL LATIFAH 0706298281
DONNA MEYER 0706297820
RANA IMANJAYA