I. PENDAHULUAN
Apotek adalah suatu tempat, tertentu tempat dilakukan pekerjaan
kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat. Pekerjaan
kefarmasian di apotek meliputi pembuatan, pengolahan, peracikan, pengubahan
bentuk, pencampuran, penyimpanan dan penyerahan obat atau bahan obat.
Perbekalan farmasi adalah obat, bahan obat, obat asli Indonesia (Obat
Tradisional), bahan obat asli Indonesia (bahan Obat Tradisional), alat kesehatan
dan kosmetika.
Fungsi Apoteker sebagai pengelola apotek (APA) adalah:
1. Pemodal
Apoteker menghendaki adanya laba dan modal yang dikeluarkan cepat
kembali.
2. Pengelola
Apoteker bertanggung jawab terhadap kelangsungan berjalannya apotek.
3. Penanggung jawab teknis farmasi
Apoteker mengawasi pelayanan resep dan mutu obat yang dijualnya,
memberikan pelayanan informasi obat, serta membuat laporan mengenai
obat-obat khusus.
Berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI No.
922/MENKES/SK/X/1993 Pasal 2 disebutkan bahwa sebelum melaksanakan
kegiatannya apoteker pengelola apotek wajib memiliki Surat Izin Kerja. Izin
apotek berlaku untuk seterusnya selama apotek tersebut masih aktif melakukan
kegiatan dan APA dapat melaksanakan tugasnya dan masih memenuhi
persyaratan. Untuk memperoleh izin apotek tidak dipungut biaya dalam bentuk
apapun.
II. PERSYARATAN APA DAN APOTEK
A. Persyaratan Apoteker pengelola Apotek
Untuk dapat menjadi apoteker pengelola apotek, maka seorang apoteker
harus memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam peraturan Menteri
Kesehatan RI No.922/MENKES/PER/X/1993 pasal 5 yaitu:
1. Ijazahnya telah terdaftar pada Departemen Kesehatan.
2. Telah mengucapkan Sumpah atau janji sebagai apoteker.
3. Memiliki surat izin kerja dari Menteri Kesehatan.
4. Memiliki syarat-syarat kesehatan fisik dan mental untuk melaksanakan
tugasnya sebagai apoteker.
5. Tidak bekerja di suatu perusahaan farmasi dan tidak menjadi apoteker
pengelola apotik di tempat lain.
B. Persyaratan Apotek
Persyaratan apotek berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan RI
No.922/MENKES/PER/X/1993 pasal 6 yaitu:
1. Untuk mendapatkan izin apotek, apoteker atau apoteker yang bekerjasama
dengan pemilik sarana yang telah memenuhi persyaratan harus siap
dengan tempat, perlengkapan termasuk sediaan farmasi dan perbekalan
lain yang merupakan milik sendiri atau milik pihak lain.
2. Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan kegiatan
pelayanan komoditi lain di luar sediaan farmasi.
3. Apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi lain di luar sediaan
farmasi.
Sebuah apotek yang akan didirikan harus memenuhi sejumlah persyaratan
yaitu:
a. Persyaratan bangunan dan kelengkapannya
a. Bangunan apotek terdiri dari:
1). Alamat apotek
2). Bangunan terdiri dari: ruang peracikan dan penyerahan obat, ruang
administrasi dan ruang kerja apoteker
3). Toilet (WC).
b. Kelengkapan banguan apotek terdiri dari:
1). Sumber air
2). Sumber penerangan
3). Alat pemadam
4). Ventilasi
5). Sanitasi
6). Papan nama APA
7). Billboard nama apotek.
2. Persyaratan Perlengkapan Kerja
a. Perlengkapan alat kerja
1). Alat pengolahan atau peracikan terdiri dari: batang pengaduk, cawan
penguap Ø 5, 10, 15 cm, corong Ø 5, 10, > 10 cm, gelas ukur 10, 50, 100
ml, gelas piala 250, 500, 1000 ml, kompor atau pemanas, labu Erlenmeyer
100, 250, 500, 1000 ml, mortir Ø 5, 10, > 10 cm, penangas air, panci, rak
tempat pengering, spatel logam, porselen, gelas, thermometer skala 100 OC,
timbangan mg + anak timbangan, timbangan g + anak timbangan.
2). Wadah terdiri dari: pot atau botol, kertas perkamen, klip dan kantong
plastik, etiket putih dan biru.
3). Tempat penyimpanan terdiri dari: lemari atau rak obat, lemari narkotika,
lemari psikotropika, lemari bahan berbahaya dan kulkas.
3. Persyaratan Perlengkapan Administrasi
1). Blanko surat pesanan, faktur penjualan, nota penjualan, salinan resep,
laporan narkotika dan psikotropika.
2). Buku catatan pembelian, penjualan, keuangan, narkotika dan
psikotropika, racun dan bahan berbahaya.
3). Kartu stock obat.
4. Persyaratan Kelengkapan Buku Pedoman
1). Buku standar yang wajib, yaitu Farmakope edisi IV 1995, kumpulan
peraturan UU.
2). Buku lainnya yaitu: IMMS, ISO, pharmakologi dan terapi.
5. Persyaratan Tenaga Kerja
1). Daftar tenaga farmasi yaitu: nama APA, apoteker pendamping, asisten
apoteker.
2). Daftar tenaga non farmasi yaitu: petugas administrasi, petugas juru
resep, dan keamanan.
Dengan adanya perubahan pada sistem Pemerintahan pada tahun 1999 dari
sistem sentralisasi menjadi otonomi daerah, maka tata cara mengurus SIA juga
mengalami perubahan. Perubahan tata cara dalam mengurus izin apotek
dituangkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) RI No.
1332/Menkes/SK/X/2002 tentang Perubahan Atas Kepmenkes RI No.
922/Menkes/SK/X/1993 tentang Ketentua dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek.
Pada keputusan Menkes terbaru tersebut terdapat penyederhanaan dalam
memperoleh izin apotek, yakni:
Yang berwenang memberikan SIA adalah Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota (Kadinkes).
Yang berhak memperoleh izin adalah apoteker.
Kadinkes
Propinsi
Tembusan
Balai POM
Berita Acara
Lokasi
Apotek Pemeriksaan Persyaratan
Adapun rincian langkah yang harus dilakukan untuk memperoleh SIA adalah
sebagai berikut:
1. Apoteker mengajukan surat permohonan SIA (menggunakan formulir
APT-1 bermaterai) kepada Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten
Kota/Kabupaten setempat dengan lampiran sebagai berikut:
Fotokopi Surat Izin Kerja (SIK)
Fotokopi KTP
Fotokopi denah bangunan dan keterangan kondisi bangunan
Surat keterangan status bangunan (hak milik atau sewa)
Daftar tenaga kesehatan (asisten apoteker)
Daftar alat pelengkapan apotek
Surat pernyataan tidak bekerja di perusahaan farmasi lain atau
tidak menjadi APA di apotek lain.
Surat izin atasan (untuk pegawai negeri dan ABRI)
Akte perjanjian dengan pemilik sarana apotek (PSA)
Surat pernyataan PSA tidak terlibat dalam pelanggaran peraturan
perundang-undangan di bidang obat.
No : …..……,……………….
Lampiran :
Hal :
Kepada Yth :
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
………………………………………….
di-
…………………………………………..
Data Pemohon
Nama pemohon :………………..............................
No.Surat Izin Kerja / Surat Penugasan : ………………………………….
No. Kartu Tanda penduduk : ………………………………….
Alamat dan No Telepon : ………………………………….
Jabatan sekarang : ………………………………….
L/P : ………………………………….
Data apotek
Nama apotek : ………………………………….
Alamat : ………………………………….
No.Telepon : ………………………………….
Kecamatan : ………………………………….
Propinsi : ………………………………….
Bangunan menggunakan sarana : ………………………………….
Pemilik sarana : ………………………………….
Alamat : ………………………………….
Nomor pokok Wajib Pajak (NPWP) : ………………………………….
…………,
………………………20…
………………………………………
Lampiran 2. Form. APT-2
Kepada Yth;
Kepala Dinas Kesehatan propinsi
………………………………….
di –
………………………………….
………………………………
NIP. ………………………...
Lampiran.3 Form.APT-3
1. Nama :
Pangkat :
Jabatan :
NIP :
2. Nama :
Pangkat :
Jabatan :
NIP :
HASIL PEMERIKSAAN
Penilaian
No. Perincian Persyaratan Kenyataan TMS MS
I. Bangunan
Sarana apotek dapat
didirikan pada lokasi
yang sama dengan
kegiatan pelayanan dan
komoditi lainnya di
I.I Sarana Apotek luar sediaan farmasi.
Bangunan apotek sekurang-
kurangnya memiliki
I.2 ruangan khusus untuk :
a. Ruang peracikan dan
penyerahan resep Ada, sesuai kebutuhan
b. Ruangan administrasi
dan Ada, sesuai kebutuhan
kamar kerja apoteker
c. WC Ada, sesuai kebutuhan
Kelengkapan bangunan
I.3 calon apotek :
Harus memenuhi Sumur/PAM/sumur pompa
a. Sumber air persyaratan kesehatan dll
Harus cukup terang
sehingga dapat
menjamin pelaksanaan
tugas dan fungsi
b. Penerangan apotek PLN/generator,petromak dll
Demikian berita acara kami buat sesungguhnya dengan penuh tanggung jawab.
Berita acara dibuat dalam rangkap 3 ( tiga ) dan dikirim kepada :
1. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi
2. Pemohon satu rangkap
3. satu rangkap arsip
……………………………………... 1. ……………………………
NIP. NIP.
2.
…………………………….
NIP.
Lampiran 4. Form.APT-4
Nomor : …………,…………………...
Lampiran :
Perihal : Pernyataan siap melakukan pekerjaan
Kepada Yth.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/kota
.................................................................
Di
...............................................................
...........................................
SIK. ..................................
Memutuskan
Menetapkan :
Pertama : memberi izin apotek kepada :
Nama : ....................................................
Alamat : ....................................................
Surat izin kerja nomor : ....................................................
Nama apotek : ....................................................
Alamat apotek : ....................................................
Kecamatan : ....................................................
Kabupaten/Kota : ....................................................
Propinsi : ....................................................
Dengan menggunakan sarana : milik sendiri/milik pihak lain
Nama pemilik sarana : ....................................................
Kedua : surat keputusan ini dicabut kembali apabila terjadi hal-hal dimaksud
dalam pasal 7 ayat (5) keputusan menteri kesehatan nomor
1332/MENKES/SK/X/2002 tentang ketentuan dan tata cara pemberian izin
apotek.
Ditetapkan di : ...............................
Pada tanggal : ................................
..................................................................
Lampiran 6. Form.APT-6
No. : ................................................
Lampiran :
Perihal :
Kepada Yth.
Apoteker .......................................
Di
.......................................................
...................................................................................
Tembusan
Kepada Yth.
Menteri Kesehatan RI di Jakarta
Kepala Dinas Kesehatan Propinsi ...........................
Lampiran 7. Form.APT-7
Nomor : ....................................
Lampiran :
Perihal : Penolakan izin apotek
Kepada Yth.
Apoteker Pengelola Apotek
Di
............................................
................................................................
Tembusan
Kepada Yth.
1. Menteri Kesehatan RI di Jakarta
2. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi ......................................
.............. .............................................
............................................ .............................................
SIK. ....................................
...................,........................................
............................................
SIK. ...................................
Nomor :
Lampiran :
Perihal : Lampiran Penunjukkan Apoteker
Pendamping/Apoteker Pengganti
Kepada Yth;
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota ………
Di ..................................
Dengan hormat,
Nama : ..............................................................
Alamat : ..............................................................
Nomor SIK : ..............................................................
Jangka waktu penunjukkan
untuk Apoteker Pengganti : ..............................................................
Yang kami pastikan bahwa yang bersangkutan tidak bekerja pada usaha farmasi
dan tidak bertindak sebagai apoteker pengelola, apoteker pendamping atau
apoteker pengganti pada apotek lain. Bersama ini kami lampirkan :
1. Salinan/fotokopi Surat Izin Kerja Apoteker.
2. Salinan/fotokopi Kartu Tanda Penduduk.
3. Surat pernyataan kesediaan bekrja sebagai apoteker pendamping/pengganti.
.............................................
.............................................
Demikian berita acara serah terima ini kami buat sesungguhnya dengan penuh
tanggung jawab. Berita acara ini dibuat dengan rangkap 4 (empat) dan dikirimkan
kepada :
1. Direktur Jenderal Yanfar dan Alkes Depatemen Kesehatan RI
2. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi ....................
3. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ....................
4. Satu sebagai arsip.................................
Saksi-saksi :
.............................................
Demikian berita acara ini kami buat sesungguhnya dengan pebuh tanggung jawab.
Berita acara ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dan dikirimkan kepada :
1. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi ....................
2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ....................
3. Satu sebagai arsip.
.................................
Saksi-saksi :
.............................................
Nomor :
Lampiran :
Perihal : Peringatan ke.....
Tentang Pelaksanaan Ketentuan
Perizinan Apotek
Kepada Yth;
...............................
...............................
Di
..........................
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, kami minta saudara untuk memenuhi
ketentuan perizinan yang berlaku.
Demikian untuk menjadi perhatian.
...............................................................................