APOTEKER Puri Ratna Kartini, S.KM., M.Epid. Prodi Farmasi UNIPMA Kaitan Antara Apotek & Apoteker Apotek & apoteker merupakan objek & subjek dalam suatu bidang kefarmasian yg keberadaannya tdk dpt dipisahkan.
“Ibarat sebuah bus, apotek adalah busnya dan
apoteker merupakan sopirnya” Pengertian Apotek • Berasal dari bahasa Yunani apotheca yg sec harfiah berarti “penyimpanan” • Dalam bahasa Belanda, apotek disebut apotheek yg berarti “tempat menjual & meramu obat” • Apotek juga merupakan tempat apoteker melakukan praktik profesi farmasi sekaligus mjd peritel Definisi Menurut UU • Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1332/Menkes/SK/X/2002, ttg Perubahan atas Peraturan Menkes RI No. 922/Menkes/PER/X/1993 mengenai Ketentuan & Tata cara Pemberian Izin Apotek, yg dimaksud apotek adalah:
“Suatu tempat tertentu yg digunakan utk
melakukan pekerjaan kefarmasian berupa penyaluran perbekalan farmasi kpd masyarakat” • PP No. 51 Tahun 2009, apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian atau tempat dilakukannya praktik kefarmasian oleh apoteker
• Ketentuan Umum UU Kesehatan No. 23 tahun 1992,
yg dimaksud pekerjaan kefarmasian meliputi pembuatan, pengolahan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, penyimpanan, & penyerahan obat atau bahan obat; pengadaan, penyimpanan, penyaluran & penyerahan perbekalan farmasi lainnya, serta pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi yg terdiri dari obat, bahan obat, obat asli indonesia (obat tradisional), bahan obat asli indonesia (simplisia), alkes, & kosmetika • Sedangkan yg dimaksud dg pelayanan kefarmasian adalah “suatu pelayanan langsung & bertanggungjwb kpd pasien yg berkaitan dg sediaan farmasi, dg maksud mencapai hasil yg pasti utk meningkatkan mutu kehidupan pasien”
• OKI sbg salah 1 sarana kesehatan, dlm
pelayanannya apotek hrs mengutamakan kepentingan masyarakat, yaitu menyediakan, menyimpan, & menyerahkan perbekalan farmasi yg bermutu baik Kesimpulan Kaitan antara Apotek & Apoteker?
• Dari definisi apotek, pekerjaan kefarmasian &
pelayanan kefarmasian, kita mjd semakin paham bhw peran apotek tdk bs dipisahkan dari peran seorang apoteker
• Apotek tdk bs menjalankan perannya tanpa
seorang apoteker, sebaliknya apoteker juga td dpt menjalankan perannya tanpa ada apotek Tugas & Fungsi Apotek • Tempat pengabdian profesi apoteker yg tlh mengucapkan sumpah jabatan apoteker • Sarana yg digunakan utk melakukan pekerjaan kefarmasian • Sarana yg digunakan utk memproduksi & mendistribusikan sediaan farmasi, antara lain: obat, bahan baku obat, obat tradisional, & kosmetika • Sarana pembuatan & pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan & pendistribusian/penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat, & obat tradisional Syarat & Ketentuan Mendirikan Apotek • Suatu apotek baru dpt beroperasi setelah mendapat Surat Izin Apotek (SIA), yaitu surat yg diberikan Menteri Kesehatan Republik Indonesia kpd apoteker atau apoteker yg bekerjasama dg pemilik sarana apotek utk menyelenggarakan pelayanan apotek di suatu tempat • Utk mendapatkan izin apotek, apoteker atau apoteker yg bekerjasama dg pemilik sarana yg tlh memenuhi persyaratan hrs siap dg tempat, perlengkapan, termasuk sediaan farmasi & perbekalan farmasi yg lain yg mrpkn milik sendiri atau milik pihak lain Lanjutan.. • Sarana apotek dpt didirikan pd lokasi yg sama dg pelayanan komoditi yg lain di luar sediaan farmasi • Apotek dpt melakukan kegiatan pelayanan komoditi yg lain diluar sediaan farmasi • Beberapa persyaratan yg hrs diperhatikan dlm pendirian sebuah apotek antara lain: (Lihat di text book Manajemen Pengolaan Apotek hal 22-25) Syarat Pendirian Apotek • Apotek dpt didirikan pd lokasi yg sama dg kegiatan pelayanan komoditi lainnya diluar sediaan farmasi • Persyaratan jarak minimum antar apotek tdk dipermasalahkan lagi, dg mempertimbangkan segi pemerataan & pelayanan kesehatan, jumlah penduduk, jumlah dokter praktik, sarana & pelayanan kesehatan lainnya, sanitasi, serta faktor lainnya • Apotek hrs mempunyai luas bangunan yg cukup & memenuhi persyaratan teknis (min 4m x 15m), selebihnya dpt diperuntukkan praktik dokter, shg dpt menjamin kelancaran pelaksanaan tugas & fungsinya • Bagunan apotek sekurang-kurangnya terdiri dari: ruang tunggu yg nyaman bagi pasien tempat utk mendisplai info bagi pasien, termasuk penempatan brosur/materi info Ruangan tertutup utk konseling bagi pasien yg dilengkapi meja & kursi serta lemari utk menyimpan catatan medikasi pasien Ruang racikan Keranjang sampah yg tersedia utk staf maupun pasien Hrs dilengkapi dg sumber air yg memenuhi syarat kesehatan, penerangan yg memadai, alat pemadam kebakaran, ventilasi & sanitasi yg baik, serta papan nama apotek • Apotek hrs mempunyai perlengkapan yg memadai antara lain: Alat pembuatan, pengolahan, & peracikan obat seperti timbangan, mortir, alu, dsb Perlengkapan & tempat penyimpanan alat perbekalan farmasi seperti lemari obat, lemari es, serta lemari khusus utk narkotika & psikotropika Wadah pengemas atau pembungkus & etiket Alat administrasi seperti blangko pesanan, salinan resep, & kuitansi Buku standar yg diwajibkan & kumpulan perUU yg berhub dg apotek • Apotek hrs mempunyai tenaga kerja/personalia apotek, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1332/Menkes/SK/X/2002, terdiri dari: Apoteker pengelola apotek (APA) apoteker yg memiliki SIA Apoteker pendamping apoteker yg bekerja di apotek, selain APA, yg menggantikan jam2 tertentu pd hari buka apotek Apoteker pengganti apoteker yg menggantikan APA selama tdk berada di tempat lebih dr 3 bln sec terus-menerus, apoteker pengganti hrs punya surat izin kerja & tdk bertindak sbg APA di apotek lain Asisten apoteker adalah orang yg berdasarkan peraturan perUU berhak melakukan pekerjaan kefarmasian sbg asisten apoteker Tenaga kerja lain yg diperlukan utk mendukung kegiatan di apotek antara lain: juru resep (petugas yg membantu pekerjaan asisten apoteker namun keberadaannya tdk hrs ada tergantung keperluan apotek itu sendiri), kasir, pegawai tata usaha (petugas yg melaksanakan administrasi apotek & membuat laporan pembelian, penjualan, penyimpanan, & keuangan apotek) Proses Mengurus SIA • Apoteker hrs memiliki SIA, yaitu surat izin yg diberikan Menteri Kesehatan RI kpd apoteker • Wewenang pemberian SIA ini kemudian dilimpahkan kpd Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota • Ketentuan & tata cara mengajukan permohonan izin pendirian apotek antara lain: a. Permohonan izin apotek diajukan kpd Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dg menggunakan contoh formulir model APT-1
b. Dg menggunakan formulir model APT-2, Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota selambat-lambatnya 6 hari kerja setelah menerima permohonan dpt meminta bantuan teknis kpd Kepala Balai POM utk melakukan pemeriksaan thdp kesiapan apotek melakukan kegiatan
c. Tim Dinkes Kab/Kota atau Kepala BPOM selambat-lambatnya
6 hari kerja setelah permintaan bantuan teknis dr Kepala Dinkes Kab/Kota, wajib melaporkan hasil pemeriksaan setempat dg menggunakan contoh formulir model APT-3 d. Dalam hal pemeriksaan sbgmn dimaksud dlm point b dan c tdk dilaksanakan, apoteker pemohon dpt membuat surat pernyataan siap melakukan kegiatan kpd Kepala Dinkes Kab/Kota setempat dg tembusan kpd Kepala Dinkes Provinsi dg menggunakan contoh formulir model APT-4 e. Dalam jangka wkt 12 hr kerja stlh diterima laporan pemeriksaan sbgmn dimaksud point c atau d, Kepala Dinkes Kab/Kota setempat mengeluarkan SIA dg menggunakan contoh formulir model APT-5 f. Apabila hasil pemeriksaan Tim Dinkes Kab/Kota atau Kepala BPOM sbgmn yg dimaksud point c msh blm memenuhi syarat, Kepala Dinkes Kab/Kota setempat dlm wkt 12 hr kerja mengeluarkan Surat Penundaan dg menggunakan contoh formulir model APT-6 g. Terhadap surat penundaan sbgmn dimaksud pd point f, apoteker diberi kesempatan utk melengkapi persyaratan yg blm dipenuhi selambat-lambatnya dlm janhgka wkt 1 bln sejak tgl surat penundaan dikeluarkan h. Apabila apoteker menggunakan sarana milik pihak lain, yaitu mengadakan kerjasama dg pemilik sarana apotek, maka hrs memenuhi ketentuan sbg: 1. Penggunaan sarana yg dimaksud wjb didasarkan atas perjanjian kerjasama antara apoteker dg pemilik sarana 2. Pemilik sarana yg dimaksud hrs memenuhi persyaratan tdk pernah terlibat dlm pelanggaran peraturan per UU bidang obat, sbgmn dinyatakan dlm surat pernyataan yg bersangkutan Lanjutan.. i. Terhadap permohonan izin apotek & APA atau lokasi yg tdk sesuai dg pemohon, maka Kepala Dinkes Kab/Kota dlm jangka wkt selambat-lambatnya 12 hr kerja wajib mengeluarkan surat penolakan disertai dg alasannya dg menggunakan formulir model APT-7 Kriteria Apotek Yang Dicabut SIA-nya
• Apoteker sdh tdk memenuhi ketentuan atau
persyaratan sbg APA • Apoteker tdk memenuhi kewajiban dlm menyediakan, menyimpan, & menyerahkan perbekalan farmasi yg bermutu baik & terjamin keabsahannya, serta tdk memenuhi kewajiban dlm memusnahkan perbekalan farmasi yg tdk dpt digunakan lagi atau dilarang digunakan & mengganti obat generik yg ditulis dlm resep dg obat paten Lanjutan.. • APA berhalangan melakukan tugasnya > 2 thn sec terus-menerus • Surat izin APA dicabut • Pemilik sarana apotek terbukti terlibat dlm pelanggaran perUU bidang obat • Apotek tdk lagi memenuhi persyaratan sbg apotek Pelaksanaan Pencabutan SIA Pelaksanaan pencabutan izin apotek dpt dilaksanakan stlh dikeluarkannya: 1. Peringatan tertulis kpd apoteker pengelola apotek sebanyak 3 kali berturut-turut dg tenggang wkt msg2 2 bln 2. Pembekuan izin apotek utk jangka wkt selama-lamanya 6 bln sejak dikeluarkannya penetapan pembekuan kegiatan di apotek Pencairan Kembali SIA • Pembekuan apotek dpt dicairkan kembali apabila apotek dpt membuktikan tlh memenuhi persyaratan sesuai dg ketentuan perUU, hal ini dilakukan stlh BPOM stempat melakukan pemeriksaan
• Sementara, keputusan pencabutan surat izin apotek
dilakukan oleh Kepala Dinkes Kab/Kota disampaikan langsung kpd APA dg menggunakan contoh formulir model APT-15, tembusan kpd Menteri & Kepala Dinkes Prov serta Kepala BPOM setempat Definisi Apoteker • ISFI (2003), apoteker tenaga ahli yg mempunyai kewenangan di bid kefarmasian mell keahlian yg diperoleh selama pendidikan tinggi kefarmasian • Sifat kewenangan yg berlandaskan ilmu pengetahuan ini memberinya semacam otoritas dlm berbagai aspek obat atau proses kefarmasian yg tdk dimiliki oleh tenaga kesehatan lainnya • Sbg kelompok profesi, apoteker telah diakui sec universal • Lingkup pekerjaannya meliputi semua aspek ttg obat, mulai penyediaan bahan baku obat dlm arti luas, membuat sediaan jadi, hingga memberikan pelayanan kpd pemakai obat/penderita Lanjutan.. • Kepmenkes No. 1332/Menkes/SK/X/2002, apoteker sarjana farmasi yg telah lulus & tlh mengucapkan sumpah jabatan apoteker berdasarkan perUU yg berlaku & berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sbg apoteker • Dg kata lain, apoteker adlh seseorang yg mempunyai keahlian & kewenangan di bid kefarmasian, baik di apotek, RS, industri, pendidikan, & bid lain yg msh berkaitan dg bid kefarmasian Persyaratan Menjadi Apoteker Kepmenkes RI (2002), seorang apoteker dpt mjd APA jika: 1. Ijazah tlh terdaftar di Departemen Kesehatan 2. Tlh mengucapkan sumpah sbg apoteker 3. Memiliki surat izin kerja dari Menteri 4. Memenuhi syarat2 kesehatan fisik & mental utk melaksanakan tugasnya sbg apoteker 5. Tdk bekerja dlm suatu perusahaan farmasi & tdk mjd APA di apotek lain Lanjutan.. • Seorang APA harus berada di apotek selama apotek buka • Apabila apoteker berhalangan melakukan tugasnya pd jam buka apotek, APA harus menunjuk apoteker pendamping • Apabila APA & apoteker pendamping berhalangan krn hal2 tertentu, APA harus menunjuk apoteker pengganti • Apoteker pengganti apoteker yg menggantikan APA selama ia tdk ada di tempat > 3 bln sec terus-menerus, tlh memiliki surat izin kerja & tdk sedg bertindak sbg APA di apotek lain Izin Praktek Apoteker • Peraturan terbaru ttg izin praktek seorang apoteker diatur oleh Permenkes RI No. 889 th 2011 ttg registrasi, izin praktik, izin kerja tenaga kefarmasian (apoteker & tenaga teknis kefarmasian/TTK) • TTK bertugas membantu apoteker menjalankan pekerjaan kefarmasian • Setiap tenaga kefarmasian yg menjalankan pekerjaan kefarmasian wajib memiliki surat tanda registrasi, dpt berupa Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) atau Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK) Lanjutan.. • Surat tanda registrasi dikeluarkan oleh Menteri kesehatan dg pendelegasian pemberian • STRA didelegasikan kpd Komite Farmasi Nasional (KFN), sedangkan STRTTK didelegasikan kpd Kepala Dinkes Prov • KFN mrpkn lembaga yg dibentuk oleh Menkes yg berfungsi utk meningkatkan mutu apoteker & TTK dlm melakukan pekerjaan kefarmasian pd fasilitas kefarmasian • KFN bertugas menangani masalah sertifikasi & registrasi, pendidikan & pelatihan berkelanjutan, serta pembinaan & pengawasan • Ketua KFN haruslah seorang apoteker STRA • Berlaku 5 thn, dan dpt diregistrasi ulang selama memenuhi persyaratan • Registrasi ulang hrs dilakukan min 6 bln sebelum STRA habis masa berlakunya • Persyaratan apoteker utk mendapatkan STRA antara lain: 1. Memiliki ijazah apoteker 2. Memiliki sertifikasi kompetensi profesi 3. Memiliki surat pernyataan tlh mengucap sumpah apoteker 4. Memiliki surat ket sehat fisik & mental dr dokter yg memiliki surat izin praktik 5. Membuat surat pernyataan akan memenuhi & melaksanakan ketentuan etika profesi 6. Melampirkan pas foto terbaru berwarna ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar & ukuran 2x3 sebanyak 2 lembar Lanjutan.. • STRA dpt dicabut krn permohonan apoteker yg bersangkutan pemilik STRA tdk lagi memenuhi persyaratan fisik & mental utk menjalankan pekerjaan kefarmasian berdasarkan surat ket dokter, melakukan pelanggaran disiplin tenaga kefarmasian, atau krn melakukan pelanggaran hukum di bid kefarmasian yg dibuktikan dg putusan pengadilan Surat Izin Kerja Bagi Apoteker Selain diwajibkan mempunyai STRA bagi apoteker & STRTTK bagi TTK, setiap tenaga kefarmasian yg akan menjalakan pekerjaan kefarmasian wajib memiliki surat izin tempat tenaga kefarmasian bekerja berupa: 1. SIPA (surat izin praktik apoteker) bagi APA di fasilitaas pelayanan kefarmasian 2. SIPA bagi apoteker pendamping di fasilitas pelayanan kefarmasian 3. SIKA (surat izin kerja apoteker) bagi apoteker yg melakukan pekerjaan kefarmasian di fasilitas produksi/distribusi/penyaluran (pabrik, PBF) 4. SIKTTK bagi TTK yg melakukan pekerjaan kefarmasian di fasilitas kefarmasian (produksi, distribusi) Lanjutan.. • SIPA bagi APA di fasilitas pelayanan kefarmasian & SIKA bagi apoteker di fasilitas produksi/distribusi hanya diberikan utk 1 tempat saja • APA di puskesmas, klinik, RS dpt APA diluar jam kerja, diberikan sebanyak 3 tempat krn di faskes tsb sbg kepala instalansi kefarmasian Pencabutan SIPA/SIKA • Atas permintaan yg bersangkutan • STRA sdh tdk lagi berlaku • Yg bersangkutan tdk lagi bekerja di tempat yg tercantum dlm surat izin • Yg bersangkutan tdk lagi memenuhi persyaratan fisik & mental brdsrkan surat ket dokter • Melakukan pelanggaran disiplin tenaga kefarmasian berdasarkan rekom KFN • Melakukan pelanggaran hukum bid kefarmasian yg dibuktikan dg putusan pengadilan Re-sertfikasi Kompetensi Apoteker • Surat kompetensi apoteker mempunyai masa berlaku selama 5 thn • Sebelum masa tsb habis, apoteker hrs mengajukan perbaruan atas Sertifikat Kompetensi Apoteker yg tlh habis masa berlakunya yg dilakukan mell resertifikasi • Resertifikasi proses yg dilakukan oleh IAI berupa pengakuan atas kemampuan seorang apoteker dlm menjalankan praktik kefarmasian tlh memenuhi sejumlah persyaratan dlm program pengembangan pendidikan berkelanjutan mell mekanisme pembobotan satuan kredit profesi (SKP) berdasarkan pedoman yg ditetapkan KFN • Resertifikasi dimaksudkan utk mengukur & mempertanggungjwbkan pelaksanaan kinerja kompetensi seorang apoteker selama 5 th sekaligus sbg suatu upaya pembinaan anggota utk menjamin bhw yg bersangkutan tetap layak menjalankan praktik apoteker • Utk dpt melakukan proses resertifikasi, seorang apoteker dlm 5 th yg terhit sejak terbitnya Sertifikat Kompetensi Apoteker hrs memenuhi persyaratan SKP sebanyak 150 dg proporsi sbg: Lanjutan.. 1. Keg praktik profesi sekurangnya 60 SKP 2. Keg pembelajaran sekurangnya 60 SKP 3. Keg pengabdian masy sekurangnya 7,5 -22,5 SKP 4. Keg publikasi ilmiah sebanyak 0-37,5 SKP (khusus bagi akademisi) 5. Keg pengembangan ilmu & pendidikan sebanyak 0-37,5 SKP (khusus bagi akademisi) Terima Kasih..