Anda di halaman 1dari 13

Cabang Ilmu Filsafat

AKSIOLOGI
Puri Ratna Kartini, S.KM., M.Epid.
Program Studi Farmasi
Ruang Lingkup Filsafat Ilmu

Ontologi Epistemologi Aksiologi

“the theory of value”


Pengertian - Etimologis

Axio = nilai

Aksiologi
logos = ilmu

Aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki


hakekat nilai, yang pada umumnya ditinjau dari sudut
pandang kefilsafatan.
Pengertian - Jalaluddin

Aksiologi adalah suatu bidang yang memyelidiki nilai-


nilai

Esthetic
Moral conduct
expression

etika estetika

Sosio-political life

Sosio-politik
Etika

Pengetahuan mengenai penilaian terhadap perbuatan


manusia
Merupakan suatu predikat yang dipakai untuk
membedakan perbuatan manusia
Ilmu pengetahuan untuk menetapkan bagi penilaian
perbuatan manusia.
Teori Etika
1. Deontologi, tindakan bernilai moral karena tindakan
dilaksanakan berdasarkan kewajiban. Nilai moral dari
tindakan itu tidak tergantung pada tercapainya tujuan tetapi
tergantung pada kemauan baik yang mendorong ia berbuat
2. Teologis, sutu tindakan dinilai baik kalau bertujuan mencapai
sesuatu yang baik/akibat dari ditimbulkannya oleh tindakan
itu adalah baik (ex. Mencuri) (egoisme dan utilitarianisme)
3. Hedonisme, sesuatu dianggap baik bila sesuai dengan
kesenangan yang didatangkannya
4. Altruisme, perbuatan dinilai baik yaitu perbuatan yang
mengutamakan kepentingan oranglain walau diri sendiri
menanggung rugi
Estetika
 Sesuatu yang mengambarkan hakikat keindahan
1. Penyelidikan tentang keindahan
2. Penyelidikan mengenai prinsip-prinsip seni
3. Pengalaman bertalian dengan seni
 Merupakan seni sebagai pengungkapan perasaan.
 Keindahan merupakan rasa nikmat yang diobjektivasikan
 Keindahan sebagai objek tangkapi akali
- Kesenangan akali
- Akal tercermin dalam keindahan

 Estetika Sebagai Pengalaman


Dasar Aksiologi

Ilmu menghasilkan pengetahuan yang dapat digunakan


untuk tujuan (The Liang Gie, 1997):
Membuktikan kebenaran
Menemukan pengetahuan
Memperoleh suatu pemahaman fenomena
Memberikan penjelasan
Melakukan peramalan
Melakukan pengendalian
Melakukan penerapan
Hakikat
Nilai
1. Hakikat Subjektif
nilai menjadi subjektif apabila subjek berperan dalam
memberi penilaian, kesadaran penilai menjadi tolak
ukur penilaian
2. Hakikat Objektif
tolak ukur penilaian berada pada objeknya, bukan pada
subjek yang melakukan penilaian (kebenaran tidak
bergantung pada pendapat individu)
Moralitas sebagai Dasar Pijakan
Manusia
Tindakan moral
Tindakan moral (perilaku)
(nilai pada suatu proses)

Pembenaran moral dalam


konsekuensi tindakan
Jika suatu tindakan
dilalui dg penuh
pertimbangan dan
Tidak ada suatu yang
prosedural maka
bernilai “baik” akan
melahirkan produk
melahirkan kejahatan,
moral, dan sebaliknya
dan sebaliknya

Kebahagiaan
Ilmu dan
Agama
Akan lebih baik jika ilmu dilaksanakan dengan
pertimbangan etika dan diperkuat dengan nilai-nilai
religius. MENGAPA?
Kebenaran ilmu adalah kebenaran temporal sedangkan
kebenaran agama adalah kebenaran absolut.

Science without religion is blind, religion without science is


lame
(Albert Enstein)
Tanggung Jawab Sosial Ilmuan
Sebagai ilmuan janganlah terus-menerus hanya
membangun teori dan melepaskan diri dengan
sosialnya, karena hal ini akan membuat jarak antara
ilmu dan masyarakat. Oleh karena itu ilmuan harus
lebih sering melakukan komunikasi dengan
masyarakat.
Ilmu tidak hanya menjadikan alam dan manusia
sebagai objek belaka, tetapi harus melibatkan alam dan
manusia secara langsung dengan menjaga harkat dan
martabat alam dan manusia itu sendiri.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai