Anda di halaman 1dari 73

AKSIOLOGI : NILAI

KEGUNAAN ILMU

Disusun oleh:
Citrawati Baby Litone 12030117420080
RR. Wulan Indri W 12030117420068
Hirawresti LA 12030117420065
PENDAHULUAN
 Sebagai bagian
dari filsafat,
aksiologi secara
formal baru
muncul pada
sekitar abad ke -19
 Mempunyai kaitan
dengan axia yang
berarti nilai atau
berharga
 Sebagai bagian tak
terpisahkan
setelah
mempelajari
tentang ontologi
dan epistemologi
PENDAHULUAN
Sifat ingin tahu

Ilmu
Pengetahuan

Dikembangkan

Aksiologi

Diterapkan dalam
kehidupan manusia
POKOK PEMBAHASAN
FILSAFAT
AKSIOLOGI AKUNTANSI
ISLAM

Moralitas
Nilai Etika dan Kategorisasi Nilai Kegunaan Sebagai Dasar
Ilmu dan Moral
Teori Estetika Dasar Aksiologi Ilmu Pijakan
Manusia

Ilmu dan Agama Pertimbangan Nilai Ilmu Pengetahuan


dalam Ilmu Bebas Nilai?

Tanggung Jawab Sosial Ilmuan


PENGERTIAN AKSIOLOGI

Axio = Logos =
Aksiologi
Nilai Ilmu

Aksiologi adalah teori nilai yang


berkaitan dengan kegunaan dari Teori
pengetahuan yang diperoleh dan Nilai
bagaimana manusia menggunakan
ilmunya
PENGERTIAN AKSIOLOGI
Apakah nilai itu
bersifat bergantung 1) Untuk apa
atau tidak bergantung pengetahuan itu
pada pendapat
manusia ?
digunakan ?
2) Bagaimana kaitan
antara cara
penggunaan
dengan kaidah –
Dasar aksiologi • Moral conduct
• Etika • Esthetic kaidah moral ?
• Estetika • Objectivisme Expression 3) Bagaimana
• Subjectivisme • Socio – penentuan objek
politial life
ditelah
Teori Nilai (The berdasarkan
Bidang aksiologi
Theory of Value) pilihan – pilihan
moral ?
AKSIOLOGI BERKAITAN
DENGAN NILAI

Fakta selalu mendahului nilai.

Nilai merupakan kualitas empiris yang tidak dapat


didefinisikan, namun dapat diketahui melalui
pengalaman, dapat dipahami.

Nilai berkaitan dengan subyek, jika tidak ada subyek


maka tidak ada nilai
AKSIOLOGI BERKAITAN
DENGAN NILAI
Nilai sebagai objek suatu kepentingan, yaitu setiap
individu punya kepentingan terhadap sesuatu yang
mempunyai nilai

Nilai dipandang sebagai hal yang pragmatis karena terjadi


sebagai akibat sesuatu hal

Nilai sebagai esensi, tidak selalu dapat ditangkap melalui


indrawi seperti memahami warna
Makna dari suatu NILAI

Mengandung Merupakan
Nilai (Berguna) Nilai (Baik,
Benar)

Mempunyai Memberi Nilai


Nilai (Kualitas (Mengambarkn
Nilai ) Nilai Tertentu)
TEORI TENTANG NILAI
KATEGORISASI DASAR
AKSIOLOGI

Teori Nilai Intuitif

Teori Nilai Rasional

Teori Nilai Alamiah

Teori Nilai Emotif


ILMU DAN MORAL

Perkembangan ilmu tidak pernah terlepas


dari ketersinggungannya dengan berbagai
masalah moral. Baik atau buruknya ilmu,
sangat dipengaruhi oleh kebaikan atau
keburukan moral para penggunanya.
ILMU DAN MORAL
 Hubungan antara ilmu dan moral dengan
mempertimbangkan tiga dimensi filosofis ilmu
 Pengertian yang terperinci dari ketiga dimensi
filosofis ilmu
 Menafsirkan hakikat ilmu dan moral sebaiknya
memperhitungkan faktor sejarah
 Bersikap bijaksana secara ontologis
 Bersikap bijaksana secara epistemologis
 Bersikap bijaksana secara aksiologis
AKSIOLOGI: NILAI KEGUNAAN
ILMU

 Kegunaan ilmu tidak lepas dari


kepentingan manusia
 Nilai kegunaan ilmu = Kegunaan
filsafat ilmu
 Tolak ukur suatu gagasan
 Objektivitas ilmu
AKSIOLOGI: NILAI KEGUNAAN
ILMU

Filsafat sebagai kumpulan teori


digunakan memahami dan
mereaksi dunia pemikiran

Filsafat sebagai pandangan


hidup

Filsafat sebagai metodologi


dalam memecahkan masalah
Moralitas Sebagai Dasar
Pijakan Manusia
Tindakan Moral

Objektif
Kelompok aliran
Paham non – naturalistik
Deontologis Bersifat instristik

Paham Subjektif
Teleologis Kelompok aliran
naturalistik
Ekstristik
Moralitas Sebagai Dasar
Pijakan Manusia
 Perilaku moral yang baik disini selalu
mengacu pada perolehan kebahagiaan
bagi pelakunya. Karena kebahagiaan
yang dimaksudkan dalam teori etika Islam
pada umumnya tidak lain adalah moral
sa’adah (kebahagiaan yang berdimensi
moral) yang lepas dari aspek material,
kepentingan dan kecenderungan diri
maka perilaku moral itu pun mengarah
pada satu tujuan yang sama bagi semua
orang.
Ilmu dan Agama
 Keberadaan agama
menjadi sumber motivasi Kebenaran
pengembangan ilmu
 Ilmu dalam kerangka  Ilmu adalah
agama mengakui dan kebenaran
mengembangkan ilmiah yang
keberadaan ilmu temporal
pengetahuan bagi  Agama adalah
kehidupan manusia kebenaran
 Etika diperkuat dengan absolut
nilai – nilai religiusitas
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN

Bertanggung jawab atas hasil penelitiannya

Berkontribusi memberikan opini dalam


mengiring pandangan masyarakat terhadap
suatu masalah.

Memberikan perspektif yang benar

Memberikan teladan (etika)


Pertimbangan Nilai dalam Ilmu

Nilai membantu manusia


untuk membentuk pola suatu
fakta dan mengidentifikasi
makna fakta yang ada.
Orientasi Nilai dalam Kehidupan Sosial

Manusia
Manusia menilai
berhubungan dengan Manusia menilai sifat
hubungan dengan
alam atau lingkungan atau hakikat manusia
orang lain
fisik

Adanya etika sebagai


Manusia hendaknya
dasar penerapan
bercermin pada
nilai yang
masa lalu, sekarang
membentuk kaedah
dan masa depan.
perilaku manusia.
Moral Egoisme
Etika Sebagai Ilmu Normatif

Fase Fase
Ketergantungan Kebebasan
Lahirnya Suatu Moral

Nilai

Moral
Perbuatan
Sudut
Suasana
Batin

Dilakukan Dilakukan
Oleh Diri Oleh Orang
Sendiri Lain

Pengaruh
Sadar Tidak Sadar
Orang Lain
Pengertian Nilai

Membandingkan keindahan
Pengalaman
sebagai nilai & keindahan
Benda sebagai suatu konsep

Nilai keindahan Ide keindahan

Pengalaman
Intelektual
Hakikat langsung
Menurut Pramono
Nilai dipandang sebagai pengalaman di mana fakta: yang
menggejala menimbulkan penghargaan (appreciation) dan
perhatian yang disertai pertimbangan-pertimbangan yang
layak pada subyek terhadap suatu obyek.

Konsep
Subyek Obyek
Nilai
Nilai dan Sarana Sosial

Durkheim
bagaimanapun sadarnya individu ia harus tetap
melaksanakan kewajiban-kewajiban itu menurut bahasa,
adat istiadat, kebiasaan dan hukum masyarakatnya, di
mana kesemuanya itu merupakan “fakta-fakta sosial”
yang tidak direkayasa atau tidak diciptakannya, melainkan
ia terpaksa menjalankan dan menyesuaikan dirinya
dengan fakta sosial tersebut
Nilai dalam “Kebebasan”

Dickson (1994) Hidup dengan nilai-nilai yang


kebebasan adalah ditentukan dalam diri mereka
“sumber dari masing-masing adalah
semua nilai” sebuah kepastian

Nerlich (1989) berpendapat bahwa nilai-nilai dapat


benar jika mereka muncul secara otentik dari sifat
seseorang.
3 Unsur yang Tidak Lepas Dari Nilai

Nilai berhubungan dengan


subyek

Nilai tampil dalam konteks


praktis

Nilai moral
Implikasi Nilai Moral Pada Kehidupan
Manusia

Berhubungan dengan tanggungjawab manusia sebagai


mahkluk bebas

Berkaitan dengan hati nurani

Berkaitan dengan kewajiban

Implikasi tersebut dibiasakan dalam bentuk perilaku yang


nantinya akan membentuk karakter dan bentuk iternalisasi nilai-
nilai pada diri manusia.
Etika Dalam Islam

Etika ISLAM

Hakikat Baik
Buruk

Etika Etika
Etika Sosial Etika Agama
Ekonomi Kebudayaan

Manusia dg Manusia dg Manusia dg Manusia dg


Tuhan sesama alam ciptaanya
Etika dalam Islam
Etika Sosial Etika Ekonomi
Realitas plural itu merupakan kodrat  Kesenjangan ekonomi dalam
kehidupan itu sendiri. kehidupan masyarakat akan
 Etika sosial diperlukan dlm masy menimbulkan keresahan dan
pluralitas dg nilai-nilai etika ketegangan sosial.
menjadi bagian fundamental  Etika ekonomi dalam Islam
 Etika sosial pada dasarnya bahwa kepemilikan kekayaan
dibangun untuk memperkuat dan dan harta benda oleh
memperkaya pluralitas individu/masyarakat, tidaklah
 Adanya keadilan sosial bersifat mutlak.
 Adanya Keterbukaan  Allah sebagai pemilik mutlak
bermusywarah  Dalam setiap kekayaan manusia
terdapat hak orang lain
Etika dalam Islam
Etika Kebudayaan

 Kehadiran budaya memaksa seseorang untuk


menyesuaikan diri.
 Terjadi pergeseran nilai budaya dan struktur sosial.
 Kebudayaan semakin kompleks .
 Kebuayaan merefleksikan suatu kelas dan simbol tertentu,
menyebabkan manusia tidak dapat lepas dari keadaan tsb.
 Konsep Islam : proses kebudayaan tidak boleh lepas dari
nilai etika.
 Kebudayaan adalah eksistensi hidup manusia sendiri yang
terbingkai dalam nilai – nilai etika.
Etika Dalam Islam
Etika Agama

Manusia dengan Manusia dengan Manusia dengan Manusia dengan


Tuhan sesama alam ciptaannya
•Hubungan antara makhluq •Posisi manusia terhadap •Alam dan manusia •Manusia memiliki otoritas
dengan al-khaliq sesamanya adalah sama adalah ciptaan Tuhan. penuh terhadap
•Allah pemegang dan sederajat •Manusia sering disebut ciptaannya.
kekuasaan dan kekuatan •Setiap individu dengan micro – cositios atau •Femoma sekarang
& manusia fakir, lemah, individu lainnya tidak bagian kecil dari alam menunjukkan manusia
tidak dapat menolak. boleh saling memaksa besar. cenderung menjadikan
•etika agama menetapkan apalagi merampas hak. •Manusia dilarang ciptaanya sbg tujuan.
keharusan manusia untuk •Etika saling menghargai membuat kerusakan di •Konsep Islam, segala
tunduk dan patuh kepada menjadi dasar muka bumi serta menjaga ciptaan manusia hanya dg
Tuhan sebagai kodrat terbentuknya komunikasi kelestarian alam. tujuan mempermudah
manusia. yang sehat. kelangsungan hidup
manusia tidak lebih dari
itu.
ESTETIKA ISLAM
Estetika adalah cabang filsafat yang berusaha mencari hakikat tentang
nilai-nilai indah dan nilai-nilai buruk terhadap sesuatu

Kehadiran sesuatu yang indah dalam hidup seseorang, menjadikan


perjalanan hidupnya penuh warna dan terasa harmonis.

Ada rasa nikmat


yang memuaskan
hatinya

Membawa
Ada suatu makna
seseorang pada
hidup dan
suatu perasaan
perasaan haru
yang rendah hati

Tetap kreatif,
Ada semangat
tanpa
dan harapan
dihancurkan oleh
hidup
rasa frustasi
Apakah sesungguhnya
sesuatu yang indah itu?

Adakah subjektif atau


objektif

Adakah ukuran-ukurannya sehingga


sesuatu itu dikategorikan indah dan
yang lainnya buruk?

Apakah sifatnya universal atau individual saja?


Keindahan sebagai
Pengalaman Batin
Pengalaman keindahan itu pasti pernah dialami
seseorang dalam hidupnya

Pengalaman keindahan itu bisa disebut kodrat dan


bawaan hidup manusia yang memungkinkan ia dapat
mengenalnya secara langsung

Sesuatu yang indah adalah sesuatu yang di dalamnya


terdapat nilai-nilai keindahan
Dalam pengalaman estetik seorang muslim, bacaan ayat-ayat al-Qur'an yang
dilagukan dengan baik, dengan suara yang lembut dan dilakukan dalam
suasana yang hening, seringkali merupakan pengalaman estetik yang sangat
menggetarkan dirinya. Pengalaman ini memberikan kesadaran baru dalam
menjalani keberagaman dalam pengalaman iman.

Al-Qur'an surat al-Anfal (8:2) mengatakan:


Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah apabila disebut asma Allah
gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-
Nya, bertambahlah iman mereka dan mereka bertawakkal kepada Tuhannya
Keindahan Natural dan
Keindahan Artifisial
Keindahan alam seisinya bersifat natural, sedangkan keindahan karya
seni bersifat artifisial.

Keindahan yang natural langsung dapat diserap dan dihayati oleh


seseorang secara langsung, sedangkan keindahan artifisial seringkali
tidak dapat diserap dan dimengerti secara langsung.

Keindahan alam pada hakikatnya merupakan cerminan dari cahaya


keindahan Ilahi.

Keindahan artifisial hanya dapat dimengerti oleh seseorang melalui


proses keterlibatan perasaan dan penalarannya terhadap proses dan
basil karya seni itu, antara lain yang berkaitan dengan semangat
hidup, kepekaan, dan background situasi emosional seorang seniman
dalam menangkap dan menggarap realitas keindahan.
Keindahan artifisial atau karya seni pada dasarnya merupakan turunan dan
tiruan serta keindahan alam semesta seisinya yang ada di sekitar kehidupan
seorang seniman. Keindahan tersebut dipadu oleh penyerapan dan
penghayatan emosional yang bergulat dengan kapasitas kreatifnya, sehingga
mengkristal membentuk momen penciptaan, untuk kemudian melahirkan
suatu karya seni dengan nilai estetik yang tinggi. Dalam konsep filsafat Islam,
karya seni yang demikian pada hakikatnya dapat dipandang sebagai bentuk
dan perwujudan rasa syukur kepada Tuhan.

Al-Qur'an surat al-Furqon (25:61-63) mengatakan:


Maha memberkati Allah yang menjadikan bintang-bintang di langit dan Dia
menjadikan padanya matahari dan bulan bercahaya, dan Dia menjadikan
malam dan siang berganti-ganti bagi orang yang hendak mengambil
pelajaran atau bagi orang yang hendak bersyukur, dan hamba-hamba Yang
Maha Pengasih ialah orang-orang yang berjalan di muka bumi dengan
rendah hati, dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka berkata
keselamatan.
Keindahan dan Pembebasan
Pengalaman estetik pada tahap yang spiritual, pada hakikatnya
merupakan proses pembebasan dan peneguhan kemanusiaan.

Proses pembebasan dan tekanan dorongan-dorongan


daging dan darah tubuhnya cenderung mengabdi kepada
kepuasan-kepuasan fisik semata-mata.

Proses peneguhan kemanusiaan, yaitu memperkuat


kepeduliannya yang tinggi, dengan menegaskan
keberpihakannya pada nilai-nilai kemanusiaan.
Al-Qur'an surat al-A'raf (7:143) mengatakan:
Dan tatkala Musa datang pada waktu yang telah Kami
tentukan, dan Tuhan berkata dengannya, Musa berkata, Ya
Tuhanku, perlihatkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku dapat
melihat-Mu, Tuhan berfirman; kamu sekali-kali tidak sanggup
melihat-Ku, tetapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap
ditempatnya, kamu akan dapat melihat-Ku. Maka setelah
Tuhannya memperlihatkan diri-Nya di bukit itu, Allah
menjadikannya bergetar, dan Musa sujud pingsan. Setelah
Musa sadar kembali dia berkata; Maha Suci Engkau dan aku
orang yang pertama beriman.
Tradisi kesenian masyarakat seperti wayang, shalawatan,
baca manaqib, dan musik-musik sufi, pada dasarnya dapat
menjadi tiang penyangga dan pemelihara semangat
kerohanian masyarakatnya.

Karena melalui pengalaman estetik spiritual akan


melahirkan suasana religiusitas yang mendalam, yang pada
gilirannya memberi andil sangat besar bagi pencegahan
gangguan keseimbangan sosial, ekonomi, politik, dan
budaya masyarakat, terutama dalam menghadapi arus
perubahan dan transformasi sosial yang kompleks.
ILMU PENGETAHUAN BEBAS NILAI
Manusia sadar bahwa dirinya telah teraliniasi oleh ciptaannya
sendiri, yaitu "ilmu pengetahuan".

Berupaya membangun "pengetahuan yang benar"

YUNANI Konsep bios theoretikhos


KUNO Gerakan Positivis oleh
Madzhab Positivisme
Konsep konsep ontologi
Konsep Bios
Theoretikhos

Menghubungkan secara erat antara teori dan praxis

Dipandang tidak relevan bagi upaya-upaya untuk


memperoleh pengetahuan yang benar

Alasan:
Pencarian pengetahuan yang benar tidak dapat disandarkan pada
pengetahuan yang diperoleh melalui ritus-ritus keagamaan dan upacara-
upacara mistis ataupun cara-cara yang bersifat metafisik lainnya,
melainkan harus dilakukan melalui proses ilmiah
Konsep
Proses demitologisasi Ontology

Mengikis habis konsep bios theoretikos

Memisahkan secara tegas antara teori dengan praxis.

Menuju pada pemurnian ilmu pengetahuan yang dilakukan


melalui proses kontemplasi bebas-kepentingan

Memberikan alternatif lain sebagai pondasi dasar yaitu rasionalitas dan


empirisme menuju terbentuknya masyarakat positif yang "ilmiah".
Kritik
Madzhab
Positivisme
Madzhab frankfurt memberikan gugatan-gugatan
terhadap eksistensi madzhab positivisme

Kelompok filsuf atau pemikir yang termasuk


dalam aliran pemikiran postmodernisme dan
post-strukturalisme.
PENGETAHUAN YANG BEBAS NILAI
Bios
Merupakan suatu bentuk kehidupan, suatu "jalan"
Theoretikos
untuk mengolah dan mendidik jiwa, dengan
membebaskan manusia dari perbudakan dan doxa,
dengan jalan itu manusia mencapai otonomi dan
kebijaksanaan hidupnya.

Theorea
Theoros
(memandang)
Kontemplasi Atas Kosmos
Teori
Makrokosmos: memandang alam semesta dan
menemukan suatu tertib yang tidak berubah-ubah

Teori mulai dipisahkan dari praxis

Filsafat telah menarik garis batas antara "ada" dan "waktu", yaitu
antara yang "tetap" dan yang "berubah-ubah".
Bacon
Pendapat-pendapat

Knowledge is power, hanya melalui ilmulah, manusia akan


dapat memperlihatkan kemampuan kodratinya

Natura non nisi parendo vincitur, artinya alam dapat


ditaklukkan dengan mematuhinya

Pengalaman adalah sumber pengetahuan sejati


Untuk Memperoleh Pengetahuan Yang Benar
Bacon
Mengamati alam
Menetapkan
semesta tanpa
fakta
prasangka
Alam diwawancarai

Fakta tersebut Proses


diikhtisarkan pengenalan fakta
Menggunakan
metode yang benar
Pengetahuan
yang benar
Bersikap pasif terhadap
bahan-bahan yang
disajikan alam
INDUKSI
Bacon Untuk mencari dan menemukan kebenaran
dengan metode induksi

Rasio yang digunakan harus mengacu pada pengamatan


inderawi yang partikular, kemudian mengungkapnya
secara umum.

Rasio yang berpangkal pada pengamatan inderawi yang


partikular digunakan untuk merumuskan ungkapan
umum yang terdekat dan masih dalam jangkauan
pengamatan itu sendiri, kemudian secara bertahap
mengungkap yang lebih umum di luar pengamatan.
Untuk Menghindari Penggunaan
Metode Induksi Yang Keliru
Bacon

Idola tribus (tribus-bangsa) yaitu prasangka yang dihasilkan oleh


pesona atas keajegan tatanan alamiah

Idola cave (cave/specus-gua), maksudnya pengalaman dan


minat pribadi kita sendiri mengarahkan cara kita melihat dunia

Idola fora (forum -pasar) adalah pendapat orang yang


diterimanya begitu saja

Idola theatra (theatra-panggung) adalah kenyataan subyektif dari


para filosofnya
Madzhab
Positivisme

Auguste
Comte Savoir pour prevoir, prevoir pour pouvoir" (dari ilmu
muncul prediksi, dan dari prediksi muncul aksi)

Filsafat anti-metafisis

Menerima fakta-fakta yang ditemukan secara


positif-ilmiah

Tidak ada gunanya mencari hakikat kenyataan yang


tidak mempunyai arti faktual
Madzhab
Positivisme

Pertama: seorang ahli fisika, biologi atau kimia mengamati obyek


yang ditelitinya dengan sikap berjarak, menghadapi obyek yang
ditelitinya sebagai obyek semata. Peneliti mengambil sikap distansi
penuh

Kedua, dengan distansi penuh, ia harus menghadapi objeknya itu


sebagai "fakta netral", yaitu data yang bersih dari unsur-unsur
subjektifnya seperti, keinginan-keinginan, mimpi, nafsu,
penilaian-penilaian, moral, dan lain sebagainya; dengan jalan itu

Ketiga, ia dapat memanipulasi objeknya dalam eksperimen untuk


menemukan pengetahuan menurut model "sebab-akibat"
Madzhab
Positivisme

Keempat, hasil manipulasi adalah sebuah pengetahuan tentang hukum-


hukum yang niscaya berdasarkan rumusan deduktif-nomologis
(bila….., Maka.....)

Kelima, teori yang dihasilkan merupakan sebuah pengetahuan yang


bebas dari kepentingan (disinterested) dapat diterapkan secara
instrumental secara universal

VALUE
FREE
Hubungan Ilmu dan Moral
Di mana letak Kenetralan ilmu terletak pada pengetahuan yang carteis,
kenetralan asli, murni, tanpa pamrih, tanpa motif atau guna. Artinya,
ilmu? akan netral bila bebas nilai secara moral dan sosial.

Etika sebagai kelompok filsafat merupakan sikap kritis


dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-
pandangan moral
Lalu,
bagaimana
jika ilmu Etika sangat berkaitan dengan pelbagai masalah-
masalah nilai (values) karena pokok kajian etika
menjadi tidak terletak pada ragam masalah nilai "susila" dan "tidak
netral? susila", baik" dan "buruk".

Eksistensi etika dapat diwujudkan dalarn visi, misi,


keputusan, pedoman perilaku, dan kebijakan moral.
AKSIOLOGI AKUNTANSI

 Akuntansi adalah suatu system informasi yang


mengidentifikasi, dan mengomunikasikan
(menyampaikan keadaan keuangan perusahaan
tersebut berupa laporan laporan keuangan akuntansi
yang berstandarisasi) peristiwa ekonomi, dari suatu
organisasi kepada pengguna yang berkepentingan.
Hubungan Filsafat Dengan Ilmu Akuntansi

 Ilmu akuntansi merupakan


pengabungan antara rasionalisme dan
empirisme.
 Ilmu akuntansi digunakan sesuai
dengan keperluan dalam suatu profesi
tertentu sebagai aspek dalam aksiologi
atau bagaimana ilmu akuntansi
tersebut digunakan.
Aspek Aksiologi Dalam Ilmu Akuntansi

 Dalam ilmu akuntansi, hal yang


menjadi alasan etika menjadi
salah satu konsep bisnis yang
mendasar, yaitu karena etika
adalah standar perilaku yang
menjadi penilaian benar atau
salahnya suatu tindakan.
Pengguna Akuntansi

Pengguna
internal informasi
akuntansi Pengguna eksternal
informasi akuntansi

• manajer,
• supervisor • investor
produksi
• direktur keuangan
• para kreditor
• dan pejabat (pemasok atau banker
perusahaan menggunakan )
KESIMPULAN

Dalam menerapkan ilmu ada unsur etika dan


estetika

Ilmu untuk meningkatkan taraf hidup bukan


membuat malapetaka

Ilmu perlu dijaga dengan azas moral

Perlu dibudayakan hukuman moral dikalangan


ilmiah agar ilmu bisa berkembang dengan baik
di Indonesia
Pertanyaan
SUHITA
Bagaimana penerapan aksiologi dalam akuntansi?

IRFAN
Apakah dalam keindahan tersebut secara korelasi dapat memberikan
kebahagiaan dalam batin?

MULIANI
Nilai-nilai apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam ilmu akuntansi?

DESY
Dasar teori aksiologi tolong dijelskan dan contohnya!

Anda mungkin juga menyukai