Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MATA KULIAH

FILSAFAT DAN SEJARAH MIPA


Dosen : Dra. Sumaryati T, M.Pd

Oleh:
Iwan Fathurohman

20167270101

Vransiska Uge

20167270103

Okky Tri Rahayuningsih

20167270105

Medi

20167270108

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI


JAKARTA
2016

A. PENDAHULUAN
Pengetahuan ada sejak manusia ada. Seiring waktu yang terus
berputar tejadi perubahan sosial-kultur serta pola atau konsep berpikir
yang berdampak pada perkembangan pengetahuan yang dimiliki oleh
manusia. Pengetahuan tidaklah sama dengan ilmu. Pengetahuan pada
hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu
objek tertentu, termasuk kedalamnya adalah ilmu. Bagaimana cara kita
menyusun pengetahuan yang benar ? Masalah ini yang dalam kajian
filsafati disebut epistemologi dan landasan epistemologi ilmu disebut
metode ilmiah. Langkah-langkah dalam metode ilmiah dimulai dari
perumusan masalah, penyusunan karangka berfikir, perumusan hipotesis,
pengujian

hipotesis

sampai

kepada

penarikan

kesimpulan.

Namun

ternyata tidak semua masalah yang kita hadapi dapat dijawab dengan
menggunakan metode ilmiah.

B. TUJUAN
Melihat uraian singkat diatas, maka tujuan penulisan makalah ini antara
lain :
1. Untuk

mengetahui

epistemologi yang

dan
dimulai

memahami
dari

lebih

mengetahui

dalam

tentang

sejarah

singkat

pengetahuan.
2. Untuk mengetahui dan memahami metode yang digunakan dalam
mendapatkan pengetahuan yang benar.
3. Untuk mengetahui sejauh mana metode ilmiah dapat membantu
dalam memecahkan permasalahan yang kita hadapi.

C. JARUM SEJARAH PENGETAHUAN


Pada masyarakat primitif, pembedaan antara berbagai organisasi
kemasyarakatan

belum

tampak,

yang

diakibatkan

belum

adanya

pembagian pekerjaan. Seorang ketua suku umpamanya, bisa merangkap


hakim, penghulu yang menikahkan, panglima perang, guru besar atau
tukang tenung. Seorang ahli di bidang peternakan ayam akan dianggap
ahli dalam masalah perkawinan, kebatinan, perdagangan, ekonomi, seks,
kenakalan remaja dan entah apa saja.
Jadi kriteria persamaan dan bukan perbedaan yang menjadi konsep
dasar pada waktu dulu. Semua menyatu dalam kesatuan yang batasbatasnya kabur dan mengambang. Pokoknya semua adalah satu apakah
itu objeknya, metodenya atau kegunaannya, atau bersifat universal.
Konsep dasar ini baru mengalami perubahan fundamental dengan
beerkembangnya Abad Penalaran (The Age of Reason) pada pertengahan
abad ke-17, sebelum Charles Darwin menyusun teori evolusinya kita
menganggap semua mahluk adalah serupa yang diciptakan dalam waktu
yang sama.
Dengan berkembangnya abad penalaran maka konsep dasar
berubah

dari

bembedaan

kesamaan
yang

jelas

kepada
antara

pembedaan.
berbagai

Mulailah

terdapat

pengetahuan,

yang

mengakibatkan timbulnya spesialisasi pekerjaan dan konsekuensinya


mengubah struktur kemasyarakatan. Pohon pengetahuan mulai dibedabedakan paling tidak berdasarkan apa yang diketahui, bagaaimana cara
mengetahui dan untuk apa pengetahuan itu dipergunakan. Salah satu
cabang pengetahuan itu yang berkembang menurut jalannya sendiri
adalah ilmu yang berbeda dengan pengetahuan-pengetahuan lainnya
terutama dalam segi metodenya, bahkan telah berkembang lebih dari 650
ranting disiplin keilmuan.

Anda mungkin juga menyukai