Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

KONSTITUSI DAN DEMOKRASI INDONESIA

Dosen pengampu:

Abd.Rasyid,M.SI

Disusun oleh:

RISKA FEBRIANTHY (19.2300.071)

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE

2020
i
KATA PENGANTAR

‫ْــــــــــــــــــم هللاِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِحي ِْم‬


ِ ‫بِس‬

‫الحمد هلل رب العالمين وبه نستعين على امور الدنيا والدين والصالة والسالم على سيد نا محمد وعلى‬
‫اله واصحابه اجمعين‬

Segala puji bagi Allah swt atas rahmat, taufiqdan hidayahNya, sehingga
makalah dengan judul “KONSTITUSI DAN DEMOKRASI INDONESIA.”
dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam tidak lupa dihaturkan
kepada Rasulullah Muhammad saw, beserta para keluarga, sahabat dan umat
pengikutnya.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah


Kewarganegaraan pada Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Parepare, Semester 2 (dua) 2020. Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini sehingga
diharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
dosen pengampu yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Batulicin ,5 mei 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB 1.............................................................................................................1

PENDAHULUAN..........................................................................................1

A.Latar Belakang........................................................................................1

B.Rumusan Masalah...................................................................................2

c. Tujuan.....................................................................................................2

BAB II............................................................................................................3

PEMBAHASAN.............................................................................................3

A.Pengertian Konstitusi..............................................................................3

C. Pancasila dan Konstitusi di Indonesia....................................................9

D. Pengertian Demokrasi..........................................................................11

E. Demokrasi di Indonesia........................................................................12

BAB III.........................................................................................................23

PENUTUP....................................................................................................23

A.Kesimpulan...........................................................................................23

B.Saran......................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................25

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Di dunia banyak sekali sistem pemerintahan dan konstitusi yang di


anut oleh suatu negara. Sistem pemerintahan dan Konstitusi yang dianut
oleh suatu negara dpilih berdasarkan seberapa cocok suatu negara
menggunakan sistem pemerintahan. Setiap negara mempunyai sistem
pemerintahan yang berbeda-beda. Sistem demokrasi sangat bermacam-
macam seperti sistem demokrasi liberal, parlementer, demokrasi kerajaan,
dan lain sebagainya. Contohnya di Indonesia menggunakan sistem
pemerintahan demokrasi, yaitu sistem pemerintahan yang dari, oleh, dan b
untuk rakyat.
Selain demokrasi kali ini penulis akan membahas tentang konstitusi.
Seperti halnya demokrasi, konstitusi disetiap negara juga berbeda-beda
tergantung dari seberapa cocok suatu negara menggunakan konstitusi
tersebut. Misalnya, konstitusi di Indonesia adalah UUD 1945. Tentunya ini
merupakan suat konstitusi yang dianggap paling baik yang di terapkan di
indonesia.
Dalam pelaksanaan sistem pemerintahan dan konstitusi suatu negara
tentunya ada permasalahan-permasalahan yang terjadi selama
pelaksanaanya. Oleh karena itu penulis menyusun makalah ini untuk
memaparkan segala sesuatau yang berhubungan dengan demokrasi,
konstitusi dan permasalahanya.

1
B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi


rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut :

1. Apa pengertian Konstitusi?


2. Hubungan antara Negara dan Konstitusi?
3. Pancasila dan Konstitusi di Indonesia?
4. Apa pengertian dari Demokrasi?
5. Bagaimanakah Demokrasi di Indonesia?

c. Tujuan

Adapun Tujuan dari pembahasan makalah ini sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui pengertian dari konstitusi,Hubungan konstitusi


dan Negara serta konstitusi yang ada di Indonesia.
2. Dapat mengetahui pengertian dari Demokrasi dan sistem demokrasi
di Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Konstitusi

Kata “Konstitusi” berarti “pembentukan”, berasal dari kata kerja yaitu


“constituer” (Perancis) atau membentuk. Yang dibentuk adalah negara,
dengan demikian konstitusi mengandung makna awal (permulaan) dari
segala peraturan perundang-undangan tentang negara. Belanda
menggunakan istilah “Grondwet” yaitu berarti suatu undang-undang yang
menjadi dasar dari segala hukum.

Di dunia banyak sekali sistem pemerintahan dan konstitusi yang di


anut oleh suatu negara. Sistem pemerintahan dan Konstitusi yang dianut
oleh suatu negara dpilih berdasarkan seberapa cocok suatu negara
menggunakan sistem pemerintahan. Setiap negara mempunyai sistem
pemerintahan yang berbeda-beda. Sistem demokrasi sangat bermacam-
macam seperti sistem demokrasi liberal, parlementer, demokrasi kerajaan,
dan lain sebagainya. Contohnya di Indonesia menggunakan sistem
pemerintahan demokrasi, yaitu sistem pemerintahan yang dari, oleh, dan
untuk rakyat.
Selain demokrasi kali ini penulis akan membahas tentang konstitusi.
Seperti halnya demokrasi, konstitusi disetiap negara juga berbeda-beda
tergantung dari seberapa cocok suatu negara menggunakan konstitusi
tersebut. Misalnya, konstitusi di Indonesia adalah UUD 1945. Tentunya ini
merupakan suat konstitusi yang dianggap paling baik yang di terapkan di
indonesia.
Dalam pelaksanaan sistem pemerintahan dan konstitusi suatu negara
tentunya ada permasalahan-permasalahan yang terjadi selama
pelaksanaanya. Oleh karena itu penulis menyusun makalah ini untuk

3
memaparkan segala sesuatau yang berhubungan dengan demokrasi,
konstitusi dan permasalahanya.
Konstitusi pada umumnya bersifat kondifaksi yaitu sebuah dokumen
yang berisian aturan-aturan untuk menjalankan suatu organisasi
pemerintahan negara, namun dalam pengertian ini, konstitusi harus diartikan
dalam artian tidak semuanya berupa dokumen tertulis (formal). Namun
menurut para ahli ilmu hukum maupun ilmu politik konstitusi harus
diterjemahkan termasuk kesepakatan politik, negara, kekuasaan,
pengambilan keputusan, kebijakan dan distibusi maupun alokasi. Konstitusi
memuat aturan-aturan pokok (fundamental) yang menopang berdirinya
suatu negara. Terdapat dua jenis kontitusi, yaitu konstitusi tertulis (Written
Constitution) dan konstitusi tidak tertulis (Unwritten Constitution). Ini
diartikan seperti halnya “Hukum Tertulis” (geschreven Recht) yang termuat
dalam undang-undang dan “Hukum Tidak Tertulis” (ongeschreven recht)
yang berdasar adat kebiasaan.

Pada umumnya hukum bertujuan untuk mengadakan tata tertib untuk


keselamatan masyarakat yang penuh dengan konflik antara berbagai
kepentingan yang ada di tengah masyarakat. Tujuan hukum tata negara pada
dasarnya sama dan karena sumber utama dari hukum tata negara adalah
konstitusi atau Undang-Undang Dasar, akan lebih jelas dapat dikemukakan
tujuan konstitusi itu sendiri. Konstitusi juga memiliki tujuan yang hampir
sama deengan hukum, namun tujuan dari konstitusi lebih terkait dengan:

1. Berbagai lembaga-lembaga kenegaraan dengan wewenang dan


tugasnya masing-masing.
2. Hubunganantar lembaga negara.
3. Hubungan antar lembaga negara (pemerintah) dengan warga negara
(rakyat).
4. Adanya jaminan atas hak asasi manusia.
5. Hal-hal lain yang sifatnya mendasar sesuai dengan tuntutan jaman.

4
Semakin banyak pasal-pasal yang terdapat di dalam suatu konstitusi
tidak menjamin bahwa konstitusi tersebut baik. Di dalam praktekna, banyak
negara yang memiliki lembaga-lembaga yang tidak tercantum di dalam
konstitusi namun memiliki peranan yang tidak kalah penting dengan
lembaga-lembaga yang terdapat di dalam konstitusi. Bahkan terdapat hak-
hak asasi manusia yang diatur diluar konstitusi mendapat perlindungan lebih
baik dibandingkan dengan yang diatur di dalam konstitusi.Dengan demikian
banyak negara yang memiliki aturan-aturan tertulis di luar konstitusi yang
memiliki kekuatan yang sama denga pasal-pasal yang terdapat pada
konstitusi.
Berlakunya suatu konstitusi sebagai hukum dasar yang mengikat
didasarkan atas kekuasaan tertinggi atau prinsip kedaulatan yang dianut
dalam suatu negara. Jika negara itu menganut paham kedaulatan rakyat,
maka sumber legitimasi konstitusi itu adalah rakyat. Jika yang berlaku
adalah paham kedaulatan raja, maka raja yang menentukan berlaku tidaknya
suatu konstitusi. Hal inilah yang disebut oleh para ahli sebagai constituent
power yang merupakan kewenangan yang berada di luar dan sekaligus di
atas sistem yang diatur¬nya. Karena itu, di lingkungan negara-negara
demokrasi, rakyatlah yang dianggap menentukan berlakunya suatu
konstitusi.” Konstitusi Pemerintahan Presidensial dan pemerintahan
Parlementer (President Executive and Parliamentary Executive
Constitution)”, oleh Sri Soemantri, Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 45)
tidak termasuk kedalam golongan konstitusi Pemerintahan Presidensial
maupun pemerintahan Parlementer . Hal ini dikarenakan di dalam tubuh
UUD 45 mengndung ciri-ciri pemerintahan presidensial dan ciri-ciri
pemerintahan parlementer. Oleh sebab itu menurut Sri Soemantri di
Indonesia menganut sistem konstitusi campuran.
1. Tujuan Dari Konstitusi
Pada umumnya hukum bertujuan untuk mengadakan tata tertib untuk
keselamatan masyarakat yang penuh dengan konflik antara berbagai

5
kepentingan yang ada di tengah masyarakat. Tujuan hukum tata negara pada
dasarnya sama dan karena sumber utama dari hukum tata negara adalah
konstitusi atau Undang-Undang Dasar, akan lebih jelas dapat dikemukakan
tujuan konstitusi itu sendiri.
Konstitusi juga memiliki tujuan yang hampir sama deengan hukum,
namun tujuan dari konstitusi lebih terkait dengan:
1. Berbagai lembaga-lembaga kenegaraan dengan wewenang dan
tugasnya masing-masing.
2. Hubungan antar lembaga negara
3. Hubungan antar lembaga negara(pemerintah) dengan warga negara
(rakyat).
4. Adanya jaminan atas hak asasi manusia
5. Hal-hal lain yang sifatnya mendasar sesuai dengan tuntutan jaman.

Semakin banyak pasal-pasal yang terdapat di dalam suatu konstitusi


tidak menjamin bahwa konstitusi tersebut baik. Di dalam praktekna, banyak
negara yang memiliki lembaga-lembaga yang tidak tercantum di dalam
konstitusi namun memiliki peranan yang tidak kalah penting dengan
lembaga-lembaga yang terdapat di dalam konstitusi. Bahkan terdapat hak-
hak asasi manusia yang diatur diluar konstitusi mendapat perlindungan lebih
baik dibandingkan dengan yang diatur di dalam konstitusi.
Dengan demikian banyak negara yang memiliki aturan-aturan tertulis
di luar konstitusi yang memiliki kekuatan yang sama denga pasal-pasal yang
terdapat pada konstitusi.
Konstitusi selalu terkait dengan paham konstitusionalisme. Walton H.
Hamilton menyatakan “Consti¬tutionalism is the name given to the trust
which men repose in the power of words eng¬rossed on parchment to keep a
government in order. Untuk tujuan to keep a government in order itu
diperlukan pengaturan yang sede-mikian rupa, sehingga dinamika
kekuasaan dalam proses peme¬rintahan dapat dibatasi dan dikendalikan

6
seba¬gai¬mana mestinya. Gagasan mengatur dan membatasi kekua-saan ini
secara alamiah muncul karena adanya kebutuhan untuk merespons
perkembangan peran relatif kekuasaan umum dalam kehidupan umat
manusia.
2.Negara Indonesia adalah Negara Hukum
Negara Indonesia berdasarkan atas hukum bukan berdasarkan atas
kekuasaan belaka terbukti bahwa pemerintahan dan lembaga- lembaga
lainnya dalam melaksanakan tidakan- tindakan apa pun harus dilandasi oleh
peraturan hukum atau dapat dipertanggung jawabkan secara hukum.
Disamping akan tampak dalam rumusannya dalam pasal- pasalnya, juga
akan menjalankan pelaksanaan dari pokok- pokok pikiran yang terkandung
dalam pembukaan UUD 1945 yang diwujudkan oleh cita- cita hukum dan
hukum dasar yang tertulis dengan landasan negara hukum setiap tindakan
Negara haruslah mempertimbangkan dua kepentingan yaitu kegunaannya
dan hukumnya, agar senantiasa setiap tindakan Negara selalu memenuhi dua
kepentingan tersebut.

 Hukum Dasar Tertulis dan tidak Tertulis.


a.Hukum Dasar Tertulis.
Dasar hukum tertulis adalah Undang- undang Dasar yang menurut sifat
dang fungsinya adalah suatu naskah yang memaparkan kerangka dan tugas-
tugas pokok cara kerja badan- badan tersebut. Undang- undang Dasar
bersifat singkat dan supel. Undang- undang Dasar 1945 hanya memiliki 37
pasal, adapun pasal- pasalnya hanya memuat aturan peralihan dan aturan
tambahan. Hal ini mengandung makna:
1. Telah cukup jika undang- undang dasar hanya memuat aturan-
aturan pokok.
2. Sifatnya yang supel.
3. Memuat aturan- aturan, norma- norma serta ketentuan- ketentuan
yang harus dilaksanakan secara konstitusional

7
4. Undang- undang Dasar 1945 merupakan peraturan hukum positif
tertinggi.
b. Hukum Dasar yang tidak Tertulis.
Aturan- aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam penyelenggaraan
Negara meskipun tidak tertulis. Hukum dasar tidak tertulis mempunyai
sifat- sifat, yaitu:
1. Merupakan kebiasaan berulang kali dalam penyelenggaraan Negara
2. Tidak bertentangan dengan undang- undang dasar dan berjalan
sejajar
3. Diterima oleh seluruh rakyat
4. Bersifat sebagai pelengkap

3.Sistem Pemerintahan Negara menurut UUD 1945 hasil Amandemen


2002.
Sistem pemerintahan di Indonesia sebelum dilakukan amandemen
dijelaskan secara terperinci dan sistematis dalam undang- undang dasar
1945. Sistem pemerintahan Negara Indonesia ini dibagi atas tujuh yang
secara sistematis merupakan pertanggung jawaban kedaulatan rakyat oleh
karena itusistem Negara ini dikenal dengan tujuh kunci pokok system
pemerintahan, walaupun tujuh kunci pokok menurut penjelasan tidak lagi
merupakan dasar yudiris, namun mengalami perubahan.

B. Hubungan antara Negara dan Konstitusi

Berhubungan sangat erat, konstitusi lahir merupakan usaha untuk


melaksanakan dasar negara. Dasar negara memuat norma-norma ideal, yang
penjabarannya dirumuskan dalam pasal-pasal oleh UUD (Konstitusi)
Merupakan satu kesatuan utuh, dimana dalam Pembukaan UUD 45
tercantum dasar negara Pancasila, melaksanakan konstitusi pada dasarnya
juga melaksanakan dasar Negara

8
C. Pancasila dan Konstitusi di Indonesia
Seperti yang kita ketahui dalam kehidupan bangsa Indonesia,
Pancasila merupakan filosofische grondslag dan common platforms atau
kalimatun sawa. Pada masa lalu timbul suatu permasalahan yang
mengakibatkan Pancasila sebagai alat yang digunakan untuk mengesahkan
suatu kekuasaan dan mengakibatkan Pancasila cenderung menjadi idiologi
tertutup. Hal ini dikarenakan adanya anggapan bahwa pancasila berada di
atas dan diluar konstitusi. Pancasila disebut sebagai norma fundamental
negara (Staatsfundamentalnorm) dengan menggunakan teori Hans Kelsen
dan Hans Nawiasky.Teori Hans Kelsen yang mendapat banyak perhatian
adalah hierarki norma hukum dan rantai validitas yang membentuk piramida
hukum (stufentheorie). Salah seorang tokoh yang mengembangkan teori
tersebut adalah murid Hans Kelsen, yaitu Hans Nawiasky. Teori Nawiaky
disebut dengan theorie von stufenufbau der rechtsordnung. Susunan norma
menurut teori tersebut adalah:

1. Norma fundamental negara (Staatsfundamentalnorm);


2. Aturan dasar negara (staatsgrundgesetz);
3. Undang-undang formal (formell gesetz); dan
4. Peraturan pelaksanaan dan peraturan otonom (verordnung en
autonome satzung).

Staatsfundamentalnorm adalah norma yang merupakan dasar bagi


pembentukan konstitusi atau Undang-Undang Dasar (staatsverfassung) dari
suatu negara. Posisi hukum dari suatu Staatsfundamentalnorm adalah
sebagai syarat bagi berlakunya suatu konstitusi. Staatsfundamentalnorm ada
terlebih dahulu dari konstitusi suatu negara.

Berdasarkan teori Nawiaky tersebut, A. Hamid S. Attamimi memban-


dingkannya dengan teori Kelsen dan menerapkannya pada struktur tata
hukum di Indonesia. Attamimi menunjukkan struktur hierarki tata hukum

9
Indonesia dengan menggunakan teori Nawiasky. Berdasarkan teori tersebut,
struktur tata hukum Indonesia adalah:

1) Staatsfundamentalnorm: Pancasila (Pembukaan UUD 1945).


2) Staatsgrundgesetz: Batang Tubuh UUD 1945, Tap MPR, dan
Konvensi Ketatanegaraan.
3) Formell gesetz: Undang-Undang.
4) Verordnung en Autonome Satzung: Secara hierarkis mulai dari
Peraturan Pemerintah hingga Keputusan Bupati atau Walikota.

Penempatan pancasila sebagai suatu Staatsfundamentalnorm di


kemukakan pertama kali oleh Notonagoro. Posisi ini mengharuskan
pembentukan hukum positif adalah untuk mencapai ide-ide dalam Pancasila,
serta dapat digunakan untuk menguji hukum positif. Dengan ditetapkannya
Pancasila sebagai Staatsfundamentalnorm maka pembentukan hukum,
penerapan, dan pelaksanaanya tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai
Pancasila.

Dengan menempatkan pancasila sebagi Staatsfundamentalnorm,


maka kedudukan pancasila berada di atas undang-undang dasar. Pancasila
tidak termasuk dalam pengertian konstitusi, karena berada di atas konstitusi.

Yang menjadi pertanyaan mendasar sekarang adalah, apakah pancasila


merupakan staatsfundamentalnorm atau merupakan bagian dari konstitusi?

Dalam pidatonya, Soekarno menyebutkan dasar negara sebagai


Philosofische grondslag sebagai fondamen, filsafat, pikiran yang sedalam-
dalamnya yang diatasnya akan didirikan bangunan negara Indonesia.
Soekarno juga menyebutnya dengan istilah Weltanschauung atau pandangan
hidup. Pancasila adalah lima dasar atau lima asas.

Jika masalah dasar negara disebutkan oleh Soekarno sebagai


Philosofische grondslag ataupun Weltanschauung, maka hasil dari
persidangan-persidangan tersebut, yaitu Piagam Jakarta yang selanjutnya

10
menjadi dan disebut dengan Pembukaan UUD 1945, yang merupakan
Philosofische grondslag dan Weltanschauung bangsa Indonesia. Seluruh
nilai-nilai dan prinsip-prinsip dalam Pembukaan UUD 1945 adalah dasar
negara Indonesia, termasuk di dalamnya Pancasila.

D. Pengertian Demokrasi

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan


suatunegara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan
warganegara)atas negara untuk di jalankan oleh pemerintah negara
tersebut.Istilah demokrasi berasal dari kata Demos yang artinya rakyat, dan
Kratos atau Cratein yang artinya kekuasaan. Demokratisasi dapat di
mengerti sebagai proses pelaksanaan demokrasi dalam kehidupan politik
kenegaraan dankemasyarakatan.

Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara mengandung pengertian


bahwa pada tingkat terakhir rakyat memberikan ketentuan dalam masalah-
masalah mengenai kehidupannya, termasuk dalam menilai kebijakan
Negara,karna kebijakan tersebut menentukan kehidupan rakyat.Dari sudut
organisasi, demokrasi berarti pengorganisasian Negara yangdilakukan oleh
rakyat sendiri atau atas dasar persetujuan rakyat karenakedaulatan berada
ditangan rakyat.

  Secara umum demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dimana


rakyatdiikut sertakan dalam pemerintahan negara serta sebagai penentu
keputusan dankebijakan tertinggi dalam penyelenggaraan negara dan
pemerintahan sertasebagai pengontrol terhadap pelaksanaanya, baik secara
langsung oleh rakyatatau melalui lembaga perwalian.

Menurut Amin Rais demokrasi bisa ditafsirkan dengan berbagai


ragam pengertian. Namun esensinya adalah tetap, yaitu kedaulatan harus
diberikankepada rakyat. Lewat demokrasi, juga akan menghindarkan adanya

11
tiranimayoritas atas minoritas dan juga tirani minoritas atas mayoritas yang
sama-sama bahaya.

MenurutAbraham Lincoln(Presiden AS ke-16), demokrasi


adalah pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat (Democracy is government
of the people, by the people and for the people). Azas-azas pokok demokrasi
dalamsuatu pemerintahan demokratis adalah:

- Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan,


misalnyamelalui pemilihan wakil-wakil rakyat untuk parlemen
secara bebasdan rahasia.
- Pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak azasi manusia.

Dari semua pendapat di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa


hakekatdemokrasi sebagai suatu sistem bermasyarakat dan bernegara serta
pemerintahanmemberikan penekanan pada keberadaan kekuasaan di tangan
rakyat baik dalam penyelenggaraan negara maupun pemerintahan.
Kekuasaan pemerintahan beradadi tangan rakyat mengandung tiga hal:

Pertama: pemerintah dari rakyat (government of the people).

Kedua: pemerintahan oleh rakyat(government by people). 

Ketiga: pemerintahan untuk rakyat(government for people).

E. Demokrasi di Indonesia

1) Ciri-ciri Pemerintahan Demokratis

Sebuah Negara bisa di sebut sebagai Negara demokrasi manakala


memiliki sejumlah ciri-ciri. ciri-ciri itu sering disebut sebagai pilar
demokrasi.Adapun cirri-ciri pemerintahan demokrasi sebagai berikut:

1. Kedaulatan rakyat

12
Kedaulatan berarti kekuasaan tertinggi. Dalam negara demokrasi,
pemilikkedaulatan adalah rakyat bukan penguasa. Kekuasaan tertinggi ada
pada rakyat.Kekuasaan yang dimiluki oleh penguasa berasal dari rakyat.

2. Pemerintahan didasarkan pada persetujuan rakyat

Prinsip ini menghendaki adanya pengawasan


rakyat terhadap pemerintahan. Dalam hal ini, penguasa negara tidak bisa
dan tidak bolehmenjalankan kehidupan negara berdasarkan kemauannya
sendiri.

3. Pemerintahan mayoritas dan perlindungan hak-hak minoritas

Prinsip ini menghendaki adanya keadilan dalam keputusan.


Keputusanyang sesuai dengan kehendak rakyat. Dalam kenyataan, kehendak
rakyat bias berbeda-beda, tidak sama. Dalam hal demikian, keputusan
diambil sesuaikehendak mayoritas rakyat. Namun, keputusan tersebut harus
menghormati hak-hak minoritas.

4. Jaminan hak-hak asasi manusia

Prinsip ini menghendaki adanya jaminan hak-hak asasi. Jaminan


tersebutdinyatakan dalam konstitusi. Jaminan hak asasi itu sekurang-
kurangnya meliputihak-hak dasar.Hak-hak tersebut meliputi Hak
mengemukakan pendapat, berekspresi, dan pers bebas, Hak beragama, Hak
hidup, hak berserikat dan berkumpul, Hak persamaan perlindungan hukum,
Hak atas proses peradilan yang bebas.

5. Pemilu yang bebas dan adil

Prinsip ini menghendaki adanya pergantian pimpinan pemerintahan


secaradamai dan teratur. Hal ini penting untuk menjaga agar kedaulatan
rakyat tidak diselewengkan. Untuk itu diselenggarakan pemilu.

6. Persamaan di depan hukum

13
Prinsip ini menghendaki adanya persamaan politik. Maksudnya,
secarahukum setiap warga Negara mempunyai kesempatan yang sama
untuk berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan politik. Jadi, siapa
sajamemiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi. Itu berarti tidak
boleh adadiskriminasi, entah berdasarkan suku, ras, agama, antar golongan
maupun jenis kelami

7. Perlindungan hukum

Prinsip ini menghendaki adanya perlindungan hukum warga


Negara daritindakan sewenang-wenang oleh negara.

8. Pemerintahan di batasi oleh konstitusi

Prinsip ini menghendaki adanya pembatasan kekuasaan


pemerintahmelalui hukum. Pembatasan itu di tuangkan dalam konstitusi.
Selanjutnyakonstitusi itu menjadi dasar penyelenggaraan negara yang harus
di patuhi olehpemerintah. Itulah sebabnya pemerintahan demokrasi sering di
sebut “demokrasikonstitusional” dengan demikian, pemerintahan demokrasi
dijalankan sesuaiprinsip supremasi hukum (rule of law). Itu berarti
kebijakan negara harusdidasarkan pada hukum.

9. Penghargaan pada keberagaman

Prinsip ini menghendaki agar tiap-tiap kelompok sosial budaya,


ekonomi,ataupun politik diakui dan dijamin keberadaannya. Masing-masing
kelompokmemiliki hak dan kewajiban yang sama untuk berpartisipasi
dalam penyelenggaraan kehidupan negara.

10. Penghargaan terhadap nilai-nilai demokrasi

Prinsip ini menghendaki agar kehidupan negara senantiasa diwarnai


olehtoleransi, kemanfaatan, kerjasama dan konsesus. Tolenrasi berarti
kesedianuntuk menahan diri, bersikap sabar, membiarkan dan berhati lapang
terhadaporang-orang yang berpandangan berbeda. Kemanfaatan

14
berarti demokrasiharuslah mendatangkan manfaat konkret, yaitu perbaikan
kehidupan rakyat, kerjasama berarti semua pihak bersedia untuk
menyumbangkan kemampuanterbaiknya dalam mewujudkan cita-cita
bersama. Kompromi berarti adakomitmen untuk mencari titik temu di antara
berbagai macam pandangan dan perbedaan pendapat guna mencari
pemecahan untuk kebaikan bersama.

2) Macam-macam Demokrasi
 Demokrasi ditinjau dari cara penyaluran kehendak rakyat:

1)Demokrasi langsung

Dipraktikkan di negara-negara kota (polis, city state) pada zaman


YunaniKuno. Pada masa itu, seluruh rakyat dapat menyampaikan aspirasi
dan pandangannya secara langsung. Dengan demikian, pemerintah dapat
mengetahuiaspirasi dan persoalan-persoalan yang sebenarnya dihadapi
masyarakat. Namundalam zaman modern, demokrasi langsung sulit
dilaksanakan karena:

a. Sulitnya mencari tempat yang dapat menampung seluruh


rakyatsekaligus dalam membicarakan suatu urusan.
b. Tidak setiap orang memahami persoalan-persoalan negara
yangsemakin rumit dan kompleks.
c. Musyawarah tidak akan efektif sehingga sulit
menghasilkankeputusan yang baik.

2)Demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan

Sistem demokrasi (menggantikan demokrasi langsung) yang


dalammenyalurkan kehendaknya, rakyat memilih wakil-wakil mereka untuk
dudukdalam parlemen. Aspirasi rakyat disampaikan melalui wakil-wakil
mereka dalam parlemen. Tipe demokrasi perwakilan berlainan menurut
konstitusi negaramasing-masing.Sistem pemilihan ada dua macam yaitu

15
pemilihan secara langsung dan pemilihan bertingkat. Pada pemilihan secara
langsung, setiap warga negara yang berhak secara langsung memilih orang-
orang yang akan duduk di parlemen.Sementara itu, pada pemilihan
bertingkat, yang dipilih rakyat adalah orang-orangdi lingkungan mereka
sendiri, kemudian orang-orang yang terpilih itu memilihanggota-anggota
parlemen.

3)Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum

Dalam sistem demokrasi ini rakyat memilih para wakil mereka


untukduduk di parlemen, tetapi parlemen tetap dikontrol oleh pengaruh
rakyat dengan sistem referendum (pemungutan suara untuk mengetahui
kehendak rakyat secaralangsung). Sistem ini digunakan di salah satu negara
bagian Swiss yang disebutKanton

 Demokrasi ditinjau dari titik berat perhatiannya

a.Demokrasi Formal

Demokrasi formal menjunjung tinggi persamaan dalam bidang politiktanpa


disertai upaya untuk mengurangi atau menghilangkan kesenjangan
rakyatdalam bidang ekonomi. Dalam sistem demokrasi yang demikian,
semua orangdianggap memiliki derajat dan hak yang sama. Namun, karena
kesamaan itu, penerapan azasfree fight competition(persaingan bebas) dalam
bidang ekonomimenyebabkan kesenjangan antara golongan kaya dan
golongan miskin kianlebar, kepentingan umum pun diabaikan.Demokrasi
formal/ liberal sering pula disebut demokrasi Barat karena pada umumnya
dipraktikkan oleh negara-negara Barat. Kaum komunis
bahkanmenyebutnyademokrasi kapitaliskarena dalam pelaksanaannya kaum
kapitalisselalu dimenangkan oleh pengaruh uang (money politics) yang
menguasai opinimasyarakat (public opinion).

16
b. Demokrasi Material

Demokrasi material menitik beratkan upaya-upaya


menghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi sehingga persamaan
dalam persamaan hakdalam bidang politik kurang diperhatikan, bahkan
mudah dihilangkan. Untukmengurangi perbedaan dalam bidang ekonomi,
partai penguasa (sebagairepresentasi kekuasaan negara) akan menjadikan
segala sesuatu sebagai miliknegara. Hak milik pribadi tidak diakui. Maka,
demi persamaan dalam bidangekonomi, kebebasan dan hak-hak azasi
manusia di bidang politik diabaikan.Demokrasi material menimbulkan
perkosaan rohani dan spiritual.Demokrasi ini sering disebut demokrasi
Timur karena berkembang dinegara-negara sosialis/ komunis di Timur,
seperti Rusia, Cekoslowakia, Polandiadan Hongaria dengan ciri-ciri:

a. sistem satu (mono) partai, yaitu partai komunis (di Rusia).


b. sistem otoriter, yaitu otoritas penguasa dapat dipaksakan kepada
rakyat
c. sistem perangkapan pimpinan, yaitu pemimpin partai
merangkapsebagai pemimpin negara/ pemerintahan.
d. sistem pemusatan kekuasaan di tangan penguasa
tertinggi dalamnegara.

c. Demokrasi Gabungan

Demokrasi ini mengambil kebaikan dan membuang keburukan


demokrasiformal dan material. Persamaan derajat dan hak setiap orang tetap
diakui, tetapidiperlukan pembatasan untuk mewujudkan kesejahteraan
seluruh rakyat.Pelaksanaan demokrasi ini bergantung pada ideologi negara
masing-masingsejauh tidak secara jelas kecenderungannya kepada
demokrasi liberal ataudemokrasi rakyat.

 Demokrasi di tinjau dari prinsip ideologinya

17
a. Demokrasi konstitusional (demokrasi liberal)

Demokrasi yang di dasari dan di jiwai oleh pandangan


liberalisme yaitusuatu paham yang menentukan pada kebebasan
individu yang sangat luas danlonggar tanpa mengabaikan kepentingan
umum. 

b. Demokrasi rakyat (demokrasi komunis)

Di namakan demokrasi proletar, yang di dasari dan di jiwai paham


marxisme-komunisme. Demokrasi rakyat mencita-citakan kehidupan yang
tidakmengenal kelas sosial dan masyarakat ideal.

3) Prinsip-prinsip Demokrasi

a. Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik. 

b. Tingkat persamaan (kesetaraan) tertentu antara warga negara.

c. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan


dipakaioleh para warga negara.

d. Penghormatan terhadap supremasi hukum.

Prinsip demokrasi yang didasarkan pada konsep di atas rule of law,antara


lain sebagai berikut :

a. Tidak adanya kekuasaan yang sewenang-wenang. 


b. Kedudukan yang sama dalam hukum.
c. Terjaminnya hak asasi manusia oleh undang-undang.
4) Trias Politica

Indonesia menganut paham Trias Politica (legislatif, eksekutif, yudikatif)


yang membagi kekuasaan politik negara menjadi tiga. Trias Politika di
wujukan dalam tiga lembaga negara yang saling lepas (independen) dan

18
berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain, saling mengawasi dan
saling mengontrol.

1. Legislatif

Lembaga legislatif di Indonesia yaitu DPR untuk pusat dan DPRD untuk
tingkat provinsi dan kabupaten / kota ditambah DPD sebagai perwakilan
daerah. DPR-RI memiliki tugas diantaranya membentuk undang-undang
dan melakukan pengawasan (supervisi) terhadap penggunaan APBN.

2.Eksekutif

Kekuasaan eksekutif dalam suatu negara ialah merupakan kekuasaan


dimana dijalankannya segala kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan
badan legislatif dan menyelenggarakan undang-undang yang telah
diciptakan oleh badan legislatif.

3. Yudikatif

Badan Yudikatif berfungsi menyelenggarakan kekuasaan kehakiman. Di


Indonesia, kini dikenal adanya 3 badan yang berkaitan dengan
penyelenggaraan kekuasaan tersebut. Badan-badan itu adalah Mahkamah
Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Yudisial.

5) Perkembangan Demokrasi di Indonesia

Perkembangan demokrasi di Indonesia dapat dilihat dari


PelaksanaanDemokrasi yang pernah ada di Indonesia. Pelaksanaan
demokrasi di indonesiadapat dibagi menjadi beberapa periodesasi antara
lain:

1)Periode 1945-1959 demokrasi pada masa revolusi (Demokrasi


Parlementer)

Demokrasi pada masa ini dikenal dengan sebutan demokrasi


parlementer.Sistem parlementer ini mulai berlaku sebulan setelah

19
kemerdekaandiproklamasikan. Sistem ini kemudian diperkuat dalam
Undang-Undang Dasar1949 (Konstitusi RIS) dan Undang-Undang Dasar
Sementara (UUDS) 1950.Meskipun ini dapat berjalan dengan memuaskan
di beberapa negara Asia lain.Sistem ini ternyata kurang cocok diterapkan di
Indonesia. Hal iniditunjukkan dengan melemahnya persatuan bangsa. Dalam
UUDS 1950, badaneksekutif terdiri atas Presiden sebagai kepala negara
konstitusional dan perdanamenteri sebagai kepala pemerintahan.

2)Periode 1959-1965 (Orde Lama)

Demokrasi Terpimpin Pandangan A. Syafi‟i Ma‟arif, demokrasi terpimpin


sebenarnya ingin menempatkan Soekarno sebagai “Ayah” dalamfamili besar
yang bernama Indonesia dengan kekuasaan terpusat berada ditangannya.
Dengan demikian, kekeliruan yang besar dalam DemokrasiTerpimpin
Soekarno adalah adanya pengingkaran terhadap nilai-nilai demokrasiyaitu
absolutisme dan terpusatnya kekuasaan hanya pada diri pemimpin. Selain
itu, tidak ada ruang kontrol sosial dancheckAndbalancedari legislatif
terhadapeksekutif.

3) Periode 1965-1998 (Orde Baru) Demokrasi Pancasila

Ciri-ciri demokrasi pada periode Orde Lama antara lain presiden


sangatmendominasi pemerintahan, terbatasnya peran partai politik,
berkembangnya pengaruh komunis, dan meluasnya peranan ABRI sebagai
unsur sosial politik.Menurut M. Rusli Karim, rezim Orde Baru ditandai
oleh; dominannya perananABRI, birokratisasi dan sentralisasi pengambilan
keputusan politik, pembatasanperan dan fungsi partai politik, campur tangan
pemerintah dalam persoalan partai politik dan publik, masa mengambang,
monolitisasi ideologi negara, dan inkorporasi lembaga nonpemerintah

4)Periode 1998-sekarang ( Reformasi )

Orde reformasi ditandai dengan turunnya Presiden Soeharto pada tanggal21


Mei 1998. Jabatan presiden kemudian diisi oleh wakil presiden, Prof. DR.

20
Ir.Ing. B.J. Habibie. Turunnya presiden Soeharto disebabkan karena tidak
adanyalagi kepercayaan dari rakyat terhadap pemerintahan Orde Baru.
Bergulirnyareformasi yang mengiringi keruntuhan rezim tersebut
menandakan tahap awal bagi transisi demokrasi Indonesia. Transisi
demokrasi merupakan fase krusialyang kritis karena dalam fase ini akan
ditentukan ke mana arah demokrasi akandibangun.

6) Contoh Kebudayaan Demokrasi Dalam KehidupanBerbangsa


Dan Bernegara

a. Pemilihan umum 

 Pemilihan umum dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Mulai tahun


2004, pemilu dilaksanakan untuk memilih anggota dewan perwakilan rakyat
pusat dandaerah serta pasangan presiden dan wakil presiden. Bagi negara,
pemilu menjaditonggak pelaksanaan demokrasi. Melalui pemilu, rakyat
melaksanakan haknyauntuk memilih wakil di parlemen serta pemimpin
negara. Pelaksanaan pemilumenunjukkan perilaku demokratis dalam suatu
negara. Melalui pemilu, pelaksanaan pemerintahan dilakukan dari, oleh, dan
untuk rakyat. Setiap warganegara memiliki kebebasan untuk menentukan
pilihan tanpa paksaan, tekanan,dan pengaruh pihak lain.

b. Pemilihan kepala daerah 

 Pemilihan kepala daerah (pilkada) menunjukkan pelaksanaan


demokrasimasyarakat di daerah. Pilkada dilaksanakan setiap 5 tahun sekali.
Pilkadadilaksanakan di daerah provinsi, kabupaten, dan kota. Pilkada
menjadi indikator pelaksanaan kehidupan yang demokratis di daerah.
Dalam pilkada, masyarakat berhak memiliki pasangan pemimpin
daerah sesuaidengan ketetapan hati masing-masing. Di tingkat provinsi,
rakyat memilihgubernur dan wakil gubernur, di tingkat kabupaten, rakyat
memilih bupati danwakil bupati, di tingkat kota, rakyat memilih wali kota
dan wakil wali kota..

21
c. Kebebasan pers 

Pers menjadi salah satu pilar demokrasi. Pers diharapkan mampu


menjadi penyeimbang dalam proses demokratisasi. Pers perlu memperoleh
kebebasanagar mampu melaksanakan perannya. Pers yang dilindungi
kebebasannya adalah pers yang bertanggung jawab dan konstruktif.

d. Pluralisme dan Hukum

 Pluralisme menunjukkan keberagaman suatu bangsa.


Perilaku demokratisditunjukkan dengan adanya penghargaan terhadap
keberagaman. Pluralismeharus dijamin oleh negara. Tidak ada pembeda
antara kelompok mayoritasmaupun minoritas. Semua suku, agama, ras, dan
golongan memiliki hak dankewajiban yang sama di berbagai bidang
kehidupan, termasuk dalam kesetaraan hukum. Semua warganegara
memiliki kedudukan yang sama di depan hukum Penerapan hukum
didasarkan pada fakta hukum dengan dilandasi norma hukum yang berlaku.

22
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Kata “Konstitusi” berarti “pembentukan”, berasal dari kata kerja


yaitu “constituer” (Perancis) atau membentuk. Yang dibentuk adalah
negara, dengan demikian konstitusi mengandung makna awal (permulaan)
dari segala peraturan perundang-undangan tentang negara. Belanda
menggunakan istilah “Grondwet” yaitu berarti suatu undang-undang yang
menjadi dasar dari segala hukum.

Konstitusi pada umumnya bersifat kondifaksi yaitu sebuah dokumen


yang berisian aturan-aturan untuk menjalankan suatu organisasi
pemerintahan negara, namun dalam pengertian ini, konstitusi harus diartikan
dalam artian tidak semuanya berupa dokumen tertulis (formal). Namun
menurut para ahli ilmu hukum maupun ilmu politik konstitusi harus
diterjemahkan termasuk kesepakatan politik, negara, kekuasaan,
pengambilan keputusan, kebijakan dan distibusi maupun alokasi. Konstitusi
memuat aturan-aturan pokok (fundamental) yang menopang berdirinya
suatu negara. Terdapat dua jenis kontitusi, yaitu konstitusi tertulis (Written
Constitution) dan konstitusi tidak tertulis (Unwritten Constitution). Ini
diartikan seperti halnya “Hukum Tertulis” (geschreven Recht) yang termuat
dalam undang-undang dan “Hukum Tidak Tertulis” (ongeschreven recht)
yang berdasar adat kebiasaan.

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan


suatunegara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan
warganegara)atas negara untuk di jalankan oleh pemerintah negara
tersebut.Istilah demokrasi berasal dari kata Demos yang artinya rakyat, dan
Kratos atau Cratein yang artinya kekuasaan. Demokratisasi dapat di

23
mengerti sebagai proses pelaksanaan demokrasi dalam kehidupan politik
kenegaraan dankemasyarakatan. Sebuah Negara bisa di sebut sebagai
Negara demokrasi manakala memiliki sejumlah ciri-ciri. ciri-ciri itu sering
disebut sebagai pilar demokrasi.Adapun cirri-ciri pemerintahan demokrasi
sebagai berikut:

1. Kedaulatan rakyat
2. Pemerintahan didasarkan pada persetujuan rakyat

3. Pemerintahan mayoritas dan perlindungan hak-hak minoritas

4. Jaminan hak-hak asasi manusia

5. Pemilu yang bebas dan adil

6. Persamaan di depan hukum

7. Perlindungan hukum

8. Pemerintahan di batasi oleh konstitusi

9. Penghargaan pada keberagaman

10. Penghargaan terhadap nilai-nilai demokrasi

B.Saran

Penulis berharap dengan pembuatan makalah ini para pembaca dapat


memahami dan mempelajari mengenai konstitusi dan demokrasi di
Indonesia.

24
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=2ahU
KEwioq_yG2JvpAhWTeisKHSLIAX4QFjAAegQIAhAB&url=https%3A
%2F%2Fwww.academia.edu
%2F11822062%2FMAKALAH_DEMOKRASI_NEGARA_KONSTITUSI
&usg=AOvVaw2Dab-y8Yx7JPR0YWWAeiqE

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=2ahU
KEwioq_yG2JvpAhWTeisKHSLIAX4QFjABegQIAxAB&url=http%3A
%2F%2Fdhonrd17.blogspot.com%2F2016%2F06%2Fmakalah-tentang-
demokrasi-dan konstitusi.html&usg=AOvVaw0oauF1vHuKx_xjl4QTsXoL

25

Anda mungkin juga menyukai