Dosen pengampu:
Abd.Rasyid,M.SI
Disusun oleh:
2020
i
KATA PENGANTAR
الحمد هلل رب العالمين وبه نستعين على امور الدنيا والدين والصالة والسالم على سيد نا محمد وعلى
اله واصحابه اجمعين
Segala puji bagi Allah swt atas rahmat, taufiqdan hidayahNya, sehingga
makalah dengan judul “KONSTITUSI DAN DEMOKRASI INDONESIA.”
dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam tidak lupa dihaturkan
kepada Rasulullah Muhammad saw, beserta para keluarga, sahabat dan umat
pengikutnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB 1.............................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................1
A.Latar Belakang........................................................................................1
B.Rumusan Masalah...................................................................................2
c. Tujuan.....................................................................................................2
BAB II............................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................3
A.Pengertian Konstitusi..............................................................................3
D. Pengertian Demokrasi..........................................................................11
E. Demokrasi di Indonesia........................................................................12
BAB III.........................................................................................................23
PENUTUP....................................................................................................23
A.Kesimpulan...........................................................................................23
B.Saran......................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................25
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
1
B.Rumusan Masalah
c. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Konstitusi
3
memaparkan segala sesuatau yang berhubungan dengan demokrasi,
konstitusi dan permasalahanya.
Konstitusi pada umumnya bersifat kondifaksi yaitu sebuah dokumen
yang berisian aturan-aturan untuk menjalankan suatu organisasi
pemerintahan negara, namun dalam pengertian ini, konstitusi harus diartikan
dalam artian tidak semuanya berupa dokumen tertulis (formal). Namun
menurut para ahli ilmu hukum maupun ilmu politik konstitusi harus
diterjemahkan termasuk kesepakatan politik, negara, kekuasaan,
pengambilan keputusan, kebijakan dan distibusi maupun alokasi. Konstitusi
memuat aturan-aturan pokok (fundamental) yang menopang berdirinya
suatu negara. Terdapat dua jenis kontitusi, yaitu konstitusi tertulis (Written
Constitution) dan konstitusi tidak tertulis (Unwritten Constitution). Ini
diartikan seperti halnya “Hukum Tertulis” (geschreven Recht) yang termuat
dalam undang-undang dan “Hukum Tidak Tertulis” (ongeschreven recht)
yang berdasar adat kebiasaan.
4
Semakin banyak pasal-pasal yang terdapat di dalam suatu konstitusi
tidak menjamin bahwa konstitusi tersebut baik. Di dalam praktekna, banyak
negara yang memiliki lembaga-lembaga yang tidak tercantum di dalam
konstitusi namun memiliki peranan yang tidak kalah penting dengan
lembaga-lembaga yang terdapat di dalam konstitusi. Bahkan terdapat hak-
hak asasi manusia yang diatur diluar konstitusi mendapat perlindungan lebih
baik dibandingkan dengan yang diatur di dalam konstitusi.Dengan demikian
banyak negara yang memiliki aturan-aturan tertulis di luar konstitusi yang
memiliki kekuatan yang sama denga pasal-pasal yang terdapat pada
konstitusi.
Berlakunya suatu konstitusi sebagai hukum dasar yang mengikat
didasarkan atas kekuasaan tertinggi atau prinsip kedaulatan yang dianut
dalam suatu negara. Jika negara itu menganut paham kedaulatan rakyat,
maka sumber legitimasi konstitusi itu adalah rakyat. Jika yang berlaku
adalah paham kedaulatan raja, maka raja yang menentukan berlaku tidaknya
suatu konstitusi. Hal inilah yang disebut oleh para ahli sebagai constituent
power yang merupakan kewenangan yang berada di luar dan sekaligus di
atas sistem yang diatur¬nya. Karena itu, di lingkungan negara-negara
demokrasi, rakyatlah yang dianggap menentukan berlakunya suatu
konstitusi.” Konstitusi Pemerintahan Presidensial dan pemerintahan
Parlementer (President Executive and Parliamentary Executive
Constitution)”, oleh Sri Soemantri, Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 45)
tidak termasuk kedalam golongan konstitusi Pemerintahan Presidensial
maupun pemerintahan Parlementer . Hal ini dikarenakan di dalam tubuh
UUD 45 mengndung ciri-ciri pemerintahan presidensial dan ciri-ciri
pemerintahan parlementer. Oleh sebab itu menurut Sri Soemantri di
Indonesia menganut sistem konstitusi campuran.
1. Tujuan Dari Konstitusi
Pada umumnya hukum bertujuan untuk mengadakan tata tertib untuk
keselamatan masyarakat yang penuh dengan konflik antara berbagai
5
kepentingan yang ada di tengah masyarakat. Tujuan hukum tata negara pada
dasarnya sama dan karena sumber utama dari hukum tata negara adalah
konstitusi atau Undang-Undang Dasar, akan lebih jelas dapat dikemukakan
tujuan konstitusi itu sendiri.
Konstitusi juga memiliki tujuan yang hampir sama deengan hukum,
namun tujuan dari konstitusi lebih terkait dengan:
1. Berbagai lembaga-lembaga kenegaraan dengan wewenang dan
tugasnya masing-masing.
2. Hubungan antar lembaga negara
3. Hubungan antar lembaga negara(pemerintah) dengan warga negara
(rakyat).
4. Adanya jaminan atas hak asasi manusia
5. Hal-hal lain yang sifatnya mendasar sesuai dengan tuntutan jaman.
6
seba¬gai¬mana mestinya. Gagasan mengatur dan membatasi kekua-saan ini
secara alamiah muncul karena adanya kebutuhan untuk merespons
perkembangan peran relatif kekuasaan umum dalam kehidupan umat
manusia.
2.Negara Indonesia adalah Negara Hukum
Negara Indonesia berdasarkan atas hukum bukan berdasarkan atas
kekuasaan belaka terbukti bahwa pemerintahan dan lembaga- lembaga
lainnya dalam melaksanakan tidakan- tindakan apa pun harus dilandasi oleh
peraturan hukum atau dapat dipertanggung jawabkan secara hukum.
Disamping akan tampak dalam rumusannya dalam pasal- pasalnya, juga
akan menjalankan pelaksanaan dari pokok- pokok pikiran yang terkandung
dalam pembukaan UUD 1945 yang diwujudkan oleh cita- cita hukum dan
hukum dasar yang tertulis dengan landasan negara hukum setiap tindakan
Negara haruslah mempertimbangkan dua kepentingan yaitu kegunaannya
dan hukumnya, agar senantiasa setiap tindakan Negara selalu memenuhi dua
kepentingan tersebut.
7
4. Undang- undang Dasar 1945 merupakan peraturan hukum positif
tertinggi.
b. Hukum Dasar yang tidak Tertulis.
Aturan- aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam penyelenggaraan
Negara meskipun tidak tertulis. Hukum dasar tidak tertulis mempunyai
sifat- sifat, yaitu:
1. Merupakan kebiasaan berulang kali dalam penyelenggaraan Negara
2. Tidak bertentangan dengan undang- undang dasar dan berjalan
sejajar
3. Diterima oleh seluruh rakyat
4. Bersifat sebagai pelengkap
8
C. Pancasila dan Konstitusi di Indonesia
Seperti yang kita ketahui dalam kehidupan bangsa Indonesia,
Pancasila merupakan filosofische grondslag dan common platforms atau
kalimatun sawa. Pada masa lalu timbul suatu permasalahan yang
mengakibatkan Pancasila sebagai alat yang digunakan untuk mengesahkan
suatu kekuasaan dan mengakibatkan Pancasila cenderung menjadi idiologi
tertutup. Hal ini dikarenakan adanya anggapan bahwa pancasila berada di
atas dan diluar konstitusi. Pancasila disebut sebagai norma fundamental
negara (Staatsfundamentalnorm) dengan menggunakan teori Hans Kelsen
dan Hans Nawiasky.Teori Hans Kelsen yang mendapat banyak perhatian
adalah hierarki norma hukum dan rantai validitas yang membentuk piramida
hukum (stufentheorie). Salah seorang tokoh yang mengembangkan teori
tersebut adalah murid Hans Kelsen, yaitu Hans Nawiasky. Teori Nawiaky
disebut dengan theorie von stufenufbau der rechtsordnung. Susunan norma
menurut teori tersebut adalah:
9
Indonesia dengan menggunakan teori Nawiasky. Berdasarkan teori tersebut,
struktur tata hukum Indonesia adalah:
10
menjadi dan disebut dengan Pembukaan UUD 1945, yang merupakan
Philosofische grondslag dan Weltanschauung bangsa Indonesia. Seluruh
nilai-nilai dan prinsip-prinsip dalam Pembukaan UUD 1945 adalah dasar
negara Indonesia, termasuk di dalamnya Pancasila.
D. Pengertian Demokrasi
11
tiranimayoritas atas minoritas dan juga tirani minoritas atas mayoritas yang
sama-sama bahaya.
E. Demokrasi di Indonesia
1. Kedaulatan rakyat
12
Kedaulatan berarti kekuasaan tertinggi. Dalam negara demokrasi,
pemilikkedaulatan adalah rakyat bukan penguasa. Kekuasaan tertinggi ada
pada rakyat.Kekuasaan yang dimiluki oleh penguasa berasal dari rakyat.
13
Prinsip ini menghendaki adanya persamaan politik. Maksudnya,
secarahukum setiap warga Negara mempunyai kesempatan yang sama
untuk berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan politik. Jadi, siapa
sajamemiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi. Itu berarti tidak
boleh adadiskriminasi, entah berdasarkan suku, ras, agama, antar golongan
maupun jenis kelami
7. Perlindungan hukum
14
berarti demokrasiharuslah mendatangkan manfaat konkret, yaitu perbaikan
kehidupan rakyat, kerjasama berarti semua pihak bersedia untuk
menyumbangkan kemampuanterbaiknya dalam mewujudkan cita-cita
bersama. Kompromi berarti adakomitmen untuk mencari titik temu di antara
berbagai macam pandangan dan perbedaan pendapat guna mencari
pemecahan untuk kebaikan bersama.
2) Macam-macam Demokrasi
Demokrasi ditinjau dari cara penyaluran kehendak rakyat:
1)Demokrasi langsung
15
pemilihan secara langsung dan pemilihan bertingkat. Pada pemilihan secara
langsung, setiap warga negara yang berhak secara langsung memilih orang-
orang yang akan duduk di parlemen.Sementara itu, pada pemilihan
bertingkat, yang dipilih rakyat adalah orang-orangdi lingkungan mereka
sendiri, kemudian orang-orang yang terpilih itu memilihanggota-anggota
parlemen.
a.Demokrasi Formal
16
b. Demokrasi Material
c. Demokrasi Gabungan
17
a. Demokrasi konstitusional (demokrasi liberal)
3) Prinsip-prinsip Demokrasi
d. Penghormatan terhadap supremasi hukum.
18
berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain, saling mengawasi dan
saling mengontrol.
1. Legislatif
Lembaga legislatif di Indonesia yaitu DPR untuk pusat dan DPRD untuk
tingkat provinsi dan kabupaten / kota ditambah DPD sebagai perwakilan
daerah. DPR-RI memiliki tugas diantaranya membentuk undang-undang
dan melakukan pengawasan (supervisi) terhadap penggunaan APBN.
2.Eksekutif
3. Yudikatif
19
kemerdekaandiproklamasikan. Sistem ini kemudian diperkuat dalam
Undang-Undang Dasar1949 (Konstitusi RIS) dan Undang-Undang Dasar
Sementara (UUDS) 1950.Meskipun ini dapat berjalan dengan memuaskan
di beberapa negara Asia lain.Sistem ini ternyata kurang cocok diterapkan di
Indonesia. Hal iniditunjukkan dengan melemahnya persatuan bangsa. Dalam
UUDS 1950, badaneksekutif terdiri atas Presiden sebagai kepala negara
konstitusional dan perdanamenteri sebagai kepala pemerintahan.
20
Ir.Ing. B.J. Habibie. Turunnya presiden Soeharto disebabkan karena tidak
adanyalagi kepercayaan dari rakyat terhadap pemerintahan Orde Baru.
Bergulirnyareformasi yang mengiringi keruntuhan rezim tersebut
menandakan tahap awal bagi transisi demokrasi Indonesia. Transisi
demokrasi merupakan fase krusialyang kritis karena dalam fase ini akan
ditentukan ke mana arah demokrasi akandibangun.
a. Pemilihan umum
21
c. Kebebasan pers
d. Pluralisme dan Hukum
22
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
23
mengerti sebagai proses pelaksanaan demokrasi dalam kehidupan politik
kenegaraan dankemasyarakatan. Sebuah Negara bisa di sebut sebagai
Negara demokrasi manakala memiliki sejumlah ciri-ciri. ciri-ciri itu sering
disebut sebagai pilar demokrasi.Adapun cirri-ciri pemerintahan demokrasi
sebagai berikut:
1. Kedaulatan rakyat
2. Pemerintahan didasarkan pada persetujuan rakyat
7. Perlindungan hukum
B.Saran
24
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=2ahU
KEwioq_yG2JvpAhWTeisKHSLIAX4QFjAAegQIAhAB&url=https%3A
%2F%2Fwww.academia.edu
%2F11822062%2FMAKALAH_DEMOKRASI_NEGARA_KONSTITUSI
&usg=AOvVaw2Dab-y8Yx7JPR0YWWAeiqE
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=2ahU
KEwioq_yG2JvpAhWTeisKHSLIAX4QFjABegQIAxAB&url=http%3A
%2F%2Fdhonrd17.blogspot.com%2F2016%2F06%2Fmakalah-tentang-
demokrasi-dan konstitusi.html&usg=AOvVaw0oauF1vHuKx_xjl4QTsXoL
25