Daftar Isi……………………………………………………………………(2)
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………..(3)
I. A. Latar Belakang…………………………………………………………(3)
I. C. Rumusan Masalah……………………………………………………...(5)
I. D. Tujuan………………………………………………………………….(5)
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………...(6)
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
Selain dari pemerintah, upaya peningkatan kualitas masyarakat ini
tentunya harus didukung oleh kemauan masyarakat untuk berkembang, tenaga
kerja pendidikan yang baik dan profesional, serta lembaga keluarga yang
berjalan sesuai fungsinya: pengawasan, ekonomi, afeksi, reproduksi,
sosialisasi, proteksi, dan pemberian status.
Mengingat usia Indonesia yang akan menduduki usia ke-77 tahun ini,
berarti Indonesia diharapkan akan menduduki masa emasnya dalam 23 tahun
lagi, sehingga pemerintah sekarang banyak terfokus pada anak-anak PAUD
dan tingkatan-tingkatan di atasnya dalam mempersiapkan diri untuk
mewujudkan Indonesia Emas 2045 sebagai generasi yang berdaya saing.
4
Adapun pilar untuk mewujudkan Indonesia 2045, antara lain:
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Selain dari faktor itu, menurut data, negara Indonesia saat ini memiliki
sebanyak 84,4 juta penduduk anak-anak yang berada dibawah umur 18 tahun.
6
Sehingga anak-anak ini lah yang diharapkan untuk menjadi generasi Indonesia
Emas 2045. Seperti yang sudab disebutkan di “Pendahuluan” tadi, ada empat
pilar untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
7
dengan negara maju di dunia. Demi mendorong keberlanjutan pembangunan,
Indonesia berkomitmen tinggi untuk terus menjaga lingkungan hidup. Untuk
mewujudkan hal tersebut, pilar kedua fokus pada percepatan industri dan
pariwisata, peningkatan investasi dan perdagangan internasional, pembangunan
ekonomi maritim, komitmen pada lingkungan hidup, pematapan ketahanan
energi dan air, serta peningkatan kesejahteraan petani dan pemantapan
ketahanan pangan.
3. Pemerataan Pembangunan
8
kepemerintahan yang mengutamakan kepentingan publik. Pembangunan
hukum diarahkan untuk mewujudkan masyarakat taat hukum. Berfokus pada
hal tersebut, pilar keempat berdasarkan pada reformasi birokrasi dan
kelembagaan, politik luar negeri yang bebas aktif, demokrasi subtantif,
penguatan antikorupsi dan sistem hukum nasional, serta penguatan ketahanan
dan keamanan.
Faktor masalah gizi yang dialami oleh anak-anak ini tidak selalu
disebabkan oleh faktor ekonomi, namun juga disebabkan oleh gizi yang tidak
terpenuhi atau diganti dengan yang tidak seharusnya. Contohnya adalah
pemberian makanan yang mengandung gula atau garam yang tinggi kepada
anak yang seharusnya diberi ASI.
2. Kemiskinan
9
kemiskinan adalah peningkatan jumlah penduduk namun tidak disertai dengan
pengingkatan kualitas penduduk dan ditambah lagi dengan kebutuhan pokok
yang semakin hari semakin mahal.
10
Manusia yang berpengetahuan luas. Pengetahuan yang luas diperoleh dari
pendidikan yang baik, maka oleh itu belajarlah dengan tekun dan terus mencari
ilmu pengetahuan.
Bisa dilihat banyak atlet-atlet dan seniman asal Indonesia yang berhasil
mengharumkan nama Indonesia di dunia dan semua itu dimulai dari hal yang
mereka lakukan untuk bersenang-senang. Bersenang-senang bukanlah hal yang
buruk, namun tentu ada batasannya, banyak sekarang pemuda-pemudi
Indonesia yang terjerumus kepada pergaulan bebas di mana mereka bersenang-
senang tanpa mengenal batas dan melakukan hal hal yang hanya merugikan
mereka dan masa depannya. Lakukanlah segala sesuatu yang memiliki manfaat
untukmu, masa depanmu, dan orang lain.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Masalah Gizi.
2. Kemiskinan.
3. Kualitas Pendidikan yang Buruk.
4. Pengelolaan SDA yang Buruk.
12
13