Anda di halaman 1dari 26

AKSIOLOGI

Dosen pembimbing: Prof.dr.Nur Indrawaty Lipoeto, MSc,Phd,SpGK

Disusun Oleh Kelompok 9:


1. Fitri Khoiriyah (1920332004)
2. Suci Padma Risanti(1920332019)
3. Yulia Fauziah Amizuar (1920332017)
4. Rahmi Andrita Yuda (1920332025)

PROGRAM STUDI S2 ILMU KEBIDANAN


UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
TA. 2020/2021
Aksiologi

A
x
i
o

Nilai merupakan realitas yang


s

Aksio
logi
abstrak yang berfungsi sebagai daya
“teor pendorong atau prinsip-prinsip yang
i menjadi pedoman dalam hidup.
tenta
ng
nilai” Nilai menempati kedudukan penting
L
o
g
o
dalam kehidupan seseorang, sampai
pada suatu tingkat dimana
s

sementara orang lebih siap


mengorbankan hidup ketimbang
mengorbankan nilai
Aksiologi menurut beberapa ahli:
• Aksiologi diartikan sebagai teori nilai yang
berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan
Jujun S.
Suriasumantri
yang diperoleh

• Aksiologi sebagai ilmu pengetahuan yang menyelediki


hakekat nilai yang umumnya ditinjau dari sudut pandang
D. Kattsoff kefilsafatan

• Aksiologi adalah nilai-nilai sebagai tolak


Wibisono ukur kebenaran, etika dan moral sebagai dasar normative
dalam penelitian dan penggalian, serta penerapan ilmu
Surajiyo
(2009)
Bramel seperti yang dikutip Amsal (2009) membagi aksiologi dalam tiga bagian:

moral
conduct

Bramel

estetic
socio-political life
expression
Fungsi aksiologi diantaranya adalah :
1. Menjaga dan memberi arah agar proses
keilmuan menemukan kebenaran yang hakiki.
2. Dalam pemilihan objek penelaahan dapat
dilakukan secara etis, tidak mengubah kodrat
manusia, dan tidak merendahkan martabat
manusia.
3. Pengembangan ilmu pengetahuan diarahkan
untuk dapat meningkatkan taraf hidup yang
memperhatikan kodrat dan martabat manusia
serta memberikan keseimbangan alam lewat
pemanfaatan ilmu.
Memperbincangkan aksiologi tentu membahas dan membedah masalah
nilai........

Jadi, apa itu


nilai??
Menurut beberapa ahli,,,

Bertens Hans
(2007) Jonas
Nilai sebagai
sesuatu yang
menarik bagi
seseorang, Mengatakan
sesuatu yang nilai sebagai the
menyenangkan, addresse of a
sesuatu yang yes
dicari, sesuatu
yang disukai
dan diinginkan.
Pendekatan-Pendekatan Aksiologis
Objektivisme Objektivisme
Subjektivitas
Logis Metafisik
• Penilaian yang • Nilai dalam • Unsur-unsur
diberikan sebuah objektif yang
manusia kenyataan menyusun
tergantung dari esensi logis kenyataan
pengalamannya dapat diketahui
oleh akal
Nilai, Kualitas Empiris Tidak Dapat
Didefinisikan

Kualitas yang diketahui oleh Pengalaman

Nilai tidak dapat diartikan dengan pengertian setara, namun


dapat menggunakan contoh untuk mendefinisikannya.

Nilai memiliki tolak ukur untuk dapat dipahami


Nilai, Sebagai Objek Kepentingan

Nilai berhubungan
erat mengenai
perasaan dan sikap
Meurut Perry “Setiap orang yang
memiliki sebuah kepentingan
maka hal tersebut memiliki nilai”
Contoh : Seseorang yang tidak
menganggap kesusilaan itu penting
maka etika dianggap tidak bernilai
Teori Pragmatis mengenai Nilai

• Pragmatisme mendasarkan pada sebab-akibat


• Menurut Dewey “Nilai bukanlah suatu benda atau sifat”
• Pemberian nilai bagian dari tindakan akal untuk
menghubungkan sarana dengan tujuan
• Nilai implikasi dari situasi kehidupan
Nilai Sebagai Esensi

• Esensi tidak dapat ditangkap secara inderawi dan bukanlah sebuah


kualitas.
• Nilai dipahami secara indera nilai, dan nilai bersifat apriori.
• Menurut Hartman “ Nilai bukanlah suatu kualitas melainkan suatu
esensi”.
• Nilai yang memberi makna terhadap eksistensi, nilai tidak merubah
apapun di dalam alam semesta (menurut Kant).
• Nilai adalah yang mendasari, yang nyata ada dan yang nyata abadi
Makna dari suatu “NILAI”

Mengandung Nilai
( Berguna)

Merupakan Nilai
( Baik , Benar )

Mempunyai Nilai
( Kualitas Nilai )

Memberi Nilai
( Mengambarkan Nilai
Tertentu )
Masalah kebenaran memang tidak terlepas dari nilai, tetapi nilai adalah
menurut nilai logika. Tugas teori nilai adalah menyelesaikan masalah etika dan
estetika. Teori nilai dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika dan
estetika.
• kumpulan pengetahuan
mengenai penilaian terhadap
perbuatan manusia
Etika • predikat yang dipakai untuk
membedakan perbuatan,
tingkah laku, atau yang lainnya.

• membicarakan permasalahan,
Estetik pertanyaan, dan isu-isu tentang
keindahan, serta persoalan
a estetika dan seni dalam
kehidupan manusia
ETIKA

Ada lima teori yang membahas nilai-nilai dalam


etika. Kelima teori tersebut adalah Idealisme
Etis, Deontologisme Etis, Etika Teleologis,
Hedonisme, dan Utilitarisme.
• Meyakini adanya skala nilai-nilai, asas-asas moral, atau
aturan-aturan untuk bertindak. Teori ini juga lebih
mengutamakan hal-hal yang bersifat spiritual (kerohanian)
Idealisme ataupun mental daripada yang bersifat inderawi atau
Etis kebendaan.

• Menyatakan bahwa baik buruknya suatu perilaku dinilai dari


sudut tindakan itu sendiri, dan bukan akibatnya.
Deontologis

• Menekankan pada unsur hasil


Teleologis
• Menganjurkan manusia untuk mencapai kebahagiaan
yang didasarkan pada kenikmatan dan kesenangan
(pleasure).
Hedonisme

• Pandangan yang menyatakan bahwa tindakan yang


baik adalah tindakan yang menimbulkan kenikmatan
atau kebahagiaan yang sebesar besarnya bagi
manusia yang sebanyak-banyaknya.
Utilitarisme
Etika cabang aksiologi yang membahas:

Betul atau
Salah

Kebajikan
Susila atau
atau
Asusila
Kejahatan
ESTETIKA

Lingkup bahasan estetika memiliki


beberapa bidang garapan. Diantaranya
adalah estetika filsafati dan estetika ilmiah.
• Acapkali disebut juga
dengan filsafat
keindahan (philosophy of
Estetika beauty), filsafat cita rasa
Filsafati (philosophy of taste),
filsafat seni (philosophy
of art), dan filsafat kritik
(philosophy of criticism)

• Cenderung mengacu
pada ilmu
pengetahuan
Estetika Ilmiah mengenai kesenian,
keindahan, ataupun
estetika.
Seni dianggap mengandung nilai suatu keindahan apabila :

 Seni sebagai kegiatan intuisi &pengungkapan perasaan.


 Seni yang mengobjektivasi Keindahan rasa nikmat
 Keindahan sebagai objek tangkapan akali
 Seni sebagai ekspresi pengalaman
Masalah nilai Estetika meliputi :

• Penyelidikan mengenai yang indah


• Penyelidikan mengenai prinsip-prinsip yang mendasari seni
• Pengalaman yang bertalian dengan seni, penciptaan seni,penilaian
terhadap seni, atau perenungan atas seni
Kesimpulan

Aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi


kehidupan manusia, khususnya kajian tentang nilai-nilai etika.
Ilmu menghasilkan teknologi yang akan diterapkan pada
masyarakat. Teknologi dalam penerapannya dapat menjadi
berkah dan penyelamat bagi manusia, tetapi juga bisa
menjadi bencana bagi manusia. Di sinilah pemanfaatan
pengetahuan dan teknologi harus diperhatikan sebaik-
baiknya.
Lanjutan simpulan

Dalam filsafat penerapan teknologi meninjaunya dari segi aksiologi


keilmuan. Seorang ilmuwan mempunyai tanggungjawab agar produk
keilmuwan sampai dan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.
Pengetahuan merupakan kekuasaan, kekuasaan yang dapat dipakai untuk
kemaslahatan manusia atau sebaliknya dapat pula disalahgunakan seperti
nuklir dan rekayasa genetika.
Daftar Pustaka

• Kattsoff O Louis,2004,Pengantar Filsafat, Yogya: Tiara


Wacana Yogya
• Ihsan, F. (2010). Filsafat Ilmu. Jakarta: Rineka Cipta.
• Prof. Dr.Amsal Bakhtiar, M. (2013). Filsafat Ilmu. Jakarta:
Rajawali Pers.
 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai