OLEH :
Suci Padma Risanti (1920332019)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya,
pula, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
Tiada gading yang tak retak, saya menyadari betul bahwa makalah ini
belumlah sempurna. Karena itu, kritik dan saran akan senantiasa diterima untuk
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
2.1 Endometrium..................................................................................................3
2.2 Desidua...........................................................................................................4
2.3 Menstruasi......................................................................................................5
2.3.1 Defenisi.................................................................................................5
3.1 Kesimpulan...................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Desidua....................................................................................................4
BAB I
PENDAHULUAN
Permukaannya terdiri atas selapis sel kolumnar yang bersilia dengan kelenjar
sekresi mukosa rahim yang terbentuk invaginasi ke dalam stroma selular. Stroma
pertumbuhan baru sekitar 28 hari. Desidua (decidua) juga dapat dikatakan sebagai
selama kehamilan dan diluruhkan pada saat nifas atau menstruasi. (Cunningham,
2012).
implantasi embrio. Jika tidak terjadi implantasi embrio, lapisan ini akan luruh.
Pendarahan terjadi secara periodik. Menstruasi juga dapat dikatalan sebagai proses
pelepasan dinding rahim disertai dengan pendarahan yang terjadi secara berulang
Pada makalah ini akan dibahas hubungan dari endometrium, ovarium serta
1.3 Tujuan
dalam siklusnya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Endometrium
Permukaannya terdiri atas selapis sel kolumnar yang bersilia dengan kelenjar
sekresi mukosa rahim yang terbentuk invaginasi ke dalam stroma selular. Stroma
yang aktif setelah periode haid smpai terjadi ovulasi, kemudian kelenjar
2. Lapisan basal yaitu tempat lapisan fungsional bersal yang tidak ikut
dengan perubahan sekresi dari hormone steroid ovarium. Jika endometrium terus
2.2 Desidua
diluruhkan pada saat nifas atau menstruasi. Desidua adalah endometrium yang
sangat khusus yang dimodifikasi untuk kehamilan dan memiliki fungsi plasentasi
memisahkan blastokista dari sisa kavitas, bagian ini paling menonjol selama
bulan kedua kehamilan, yang terdiri atas sel-sel desidua yang ditutupi oleh
lapisan tunggal sel epitel yang memipih. Di bagian dalam, decidua capsularis
decidua parietalis berupa sisa uterus atau decidua vera bila merupakan
Gambar 1 Desidua
5
2.3 Menstruasi
2.3.1 Defenisi
implantasi embrio. Jika tidak terjadi implantasi embrio, lapisan ini akan luruh.
Pendarahan terjadi secara periodik. Menstruasi juga dapat dikatalan sebagai proses
pelepasan dinding rahim disertai dengan pendarahan yang terjadi secara berulang
Pada ovarium terdapat tiga fase yaitu fase folikuler, fase ovulasi dan fase luteal.
Pada endometrium juga di bagi menjadi tiga fase yang terdiri dari fese menstruasi
1. Siklus Ovarium
teratur dan dapat diprediksi, diatur oleh interaksi kompleks antara aksi
adalah sekitar 28 hari, dengan kisaran 25-32 hari. Urutan peristiwa hormonl
siklus ovulatorik.
Dalam kondisi normal hanya 400 folikel yang akan dilepaskan selama
1) Folikel Primodial
yang terdiri dari satu lapis sel granulosa mulai berkembang di bawah
mengelilingi oosit yang aktif kembali sebagai persiapan sel ovum dari
2018).
2) Folikel Praantral
yang membentuk “kulit” tebal mirip gel yang membungkus oosit dan
ini dikenal dengan zona pleusida. Taut celah menembus zona pleusida
untuk oosit di bawa dari sel granulosa melalui salauran ini yang
(Sherwood, 2018).
Pada saat yang sama dengan pembesaran oosit dan poliferasi sel-
untuk membentuk lapisan luar sel teka sebagi respons terhadap parakrin
yang disekresi oleh sel granulose. Sel teka dan sle granulosa, yang
(Sherwood, 2018).
3) Folikel Antral
Pada tahap perkembangan folikel ini, rongga berisi cairan atau antrum
dari transudasi plasma dan sebagian dari sekresi sel folikuler. Oosit
(Sherwood, 2018).
folikel matang. Oosit, yang dikelilingi oleh zona pleusida dan satu
lapisan sel granulosa, tergeser ke salah satu sisi folikel yang sedang
reseptor FSH. Peningkatan FSH dalam sirkulasi sewaktu fase luteal lanjt
estradiol. Dibutuhknnya sel teka yang berespon terhadap LH, dan sel
FSH memicu aromatase dan perlusn antrum milik folikel yang sedang
2012).
atau meningkatkan peleapasan LH. Selain itu, Selma fase folikuler lanjut,
ini bertanggung jawab atas kegagaglan folikel lain untuk mencapai status
demikian 95% estradiol plasma yang dihasilkan pada saat ini merupakan
2012).
b. Ovulasi
produksi GDF9 dan BMP15 oleh oosit, yang mengaktifkan ekspresi gen-
yang memisahkan sel granulose-lutein dan teka lutein runtuh dan pada hari
pertumbuhan endotel vascular dan faktor lainnya yang diproduksi oleh sel
teka lutein dan granulose lutein sebagain respons terhadap LH. Selama
Pola sekresi hormone oleh korpus luteum berbeda dari sekresi oleh
dalam darah. Meningkatnya kemampuan sel granulose lutein ini juga terjadi
(Cunningham, 2012).
midluteal, yaitu setinggi 25-50 mg/ hari. Saat kehamilan, korpus luteum
(Cunningham, 2012).
sel luteal melalui kematian secara apoptosis. Efek endokrin yang mencakup
selanjutnya. Selain itu regresi korpus luteum dan penurunan steroid dalam
2. Siklus Endometrium
yang lebih dalam sebanyak hampir 400 kali selama masa subur sebagian
perempuan. Tidak ada jaringan tubuh lain dari manusia yang memiliki
sekitar 2mm. Kelenjer pada tahap ini memiliki struktur tubularyang sempit
dan berkalan hampir lurus dan sejajar dari lapisan basal hingga ke
kelenjer, ditemukan pada hari kelima siklus dan aktivitas mitotik dalam
epitel sebagian juga diatur oleh faktor pertumbuhan epidermis (EGF) dan
ini tampak berpisah sangat jauh karena dibandingkan dengan lapisan basal,
kelenjer tampak lebih rapat dan stroma tampak lebih padat. Pada
karena sangat bervariasinya durasi fase ini pada perempuan. Secara spesifik
15
hari. Bandingkan dengan fase luteal yang nyaris konstan yaitu 12 – 14 hari.
dalam cara yang mudah diprediksi. Pada hari ke 17, glikogen tertumpuk
semu. Gembaran ini merupakan tanda pertama ovulasi yang dapatb terlihat
progesteron pada reseptor yang diekspresikan pada sel – sel kelenjer. Pada
hari ke-18 vakuola bergerak cepat ke bagian aplikal sel sekretorik yang
tidak bersilia. Pada hari ke 19, sel sel ini mulai menyekresikan kandungan
perubahan dalam stroma endometrium. Pada hari ke-21 hingga 24, stroma
menjadi edematosa. Pada hari ke-22 hingga 25 sel stroma yang mengelilingi
arteriola spiral mulai membesar dan mitosis stroma menjadi nyata. Hari ke-
16
arteriola spiral.
menandai jendela implantasi yamg tampak hari ke 20 hingga 24. Sel epitel
bersifat unik dan berperan penting dalam terjadinya pada aliran darah
endometrium, arteri spiralis memanjang dengan laju yang jauh lebih besar
oleh sintesis VEGF yang diatur esterogen dan progesteron. Protein ini
disekresikan oleh sel stroma dan epitel kelenjer serta memacu proliferasi sel
BAB III
PENUTUP
18
3.1 Kesimpulan
Permukaannya terdiri atas selapis sel kolumnar yang bersilia dengan kelenjar
sekresi mukosa rahim yang terbentuk invaginasi ke dalam stroma selular. Stroma
pertumbuhan baru sekitar 28 hari. Desidua (decidua) juga dapat dikatakan sebagai
selama kehamilan dan diluruhkan pada saat nifas atau menstruasi. Menstruasi
(endometrium).
dikendalikan oleh hormon yaitu LH, FSH yang dihasilkan oleh hipofise anterior
DAFTAR PUSTAKA
18