Anda di halaman 1dari 16

FUNGSI MATEMATIKA

Fungsi f adalah aturan yang memadankan setiap elemen x dalam himpunan


A secara tepat dengan satu elemen dari himpunan B, yang disebut f(x).

Fungsi Bukan Fungsi

A.Domain (A)
Domain adalah daerah asal, yaitu A = {a,b,c,d}
B. Kodomain (B)
Kodomain adalah daerah kawan, yaitu B =
{1,2,3,4,5}
C. Range (f)
Range adalah daerah hasil, yaitu B = {1,2,3,4}

a. Variabel Bebas, yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel
lain.
b. Variabel Terikat, yaitu variabel yang nilanya bergantung pada variabel lain.
c. Koefisien, yaitu angka atau bilangan yang terdapat dan terletak di depan
suatu variabel dalam sebuah fungsi.
d. Konstanta, yaitu angka atau bilangan yang membentuk sebuah fungsi namun
berdiri sendiri dan tidak terikat oleh variabel.

2
f ( x )=
3
x +5
Fungsi dapat dinyatakan dengan :
1. Lisan (dalam bentuk kalimat), contohnya :
C adalah rata-rata tingkat CO2 di atmosfer (dalam ppm – parts per million)
di Observatorium Mauna Loa pada waktu t.
2. Numerik (dalam bentuk data atau tabel nilai), contohnya dalam bentuk tabel.
Tahun Tingkat CO2 di atmosfer (dalam
ppm)
1972 327,3
1974 330,0
1976 332,0
1978 335,3
1980 338,5
1982 341,0
1984 344,3
1986 347,0
1988 351,3
1990 354,0
Tabel: Rata-rata tingkat CO2 pada atmosfer di Observatorium Mauna Loa antara
tahun 1972 – 1990

3. Visual (dalam bentuk grafik)


360

350

340

330

320
1970 1975 1980 1985 1990 1995

Gambar: Grafik rata-rata tingkat CO2 di atmosfer di Observatorium Mauna Loa


antara tahun 1972 – 1990
4. Aljabar (dengan rumus eksplisit), contohnya :
Sebaran titik-titik data tampak mengikuti suatu garis lurus. Sehingga
sebaran data dapat dianggap diwakili oleh sebuah garis lurus. Dengan menarik
garis yang menghubungkan titik data pertama dan titik data terakhir,
diperoleh garis dengan persamaan:
C – 327,3 = 1,483 (t – 1972)
Sehingga fungsi untuk rata-rata tingkat CO2 di atmosfer di Observatorium
Mauna Loa antara tahun 1972 – 1990 adalah:
C = 1,483t – 2597,176

360

350

340

330

320
1970 1975 1980 1985 1990 1995

Gambar: Garis linier melalui titik data pertama dan titik data terakhir

Atau dengan menggunakan prosedur statistik yang disebut regresi linier,


diperoleh garis yang mewakili sebaran data. Garis ini memiliki persamaan:
y = 1,496x – 2624
Bila y = C dan x = t, maka fungsi untuk rata-rata tingkat CO2 di atmosfer di
Observatorium Mauna Loa antara tahun 1972 – 1990 menjadi:
C = 1,496t – 2624
Perangkat lunak MS Excel menyediakan alat (tool) analisis yang dapat
digunakan untuk memperoleh regresi dari kumpulan data.

A. Jenis-Jenis Fungsi Matematika


1. Fungsi Invers
Tentukan fungsi invers dari f(x) = 2x + 2 !
f(x) = 2x + 2
y = f(x) = 2x + 2
( y−2)
x =
2
Untuk menentukan invers, maka:
( y−2)
x = f-1(y) =
2
(x−2)
f-1(x) =
2
2. Fungsi Komposit, penggabungan operasi pada dua fungsi f(x) dan g(x)
yang menghasilkan fungsi baru. Fungsi baru yang bisa terbentuk dari f (x)
dan g (x) yaitu:
y = (f o g) (x) ; g dimasukkan ke f menjadi f (g(x))
atau penggabungan operasi pada dua fungsi f(x) dan g(x) yang
menghasilkan fungsi baru.
y = (g o f) (x) ; f dimasukkan ke g menjadi g (f(x))

Contoh penggunaan fungsi komposit adalah Energi Kinetik dari suatu


partikel yang bergerak adalah fungsi dari kecepatan (v).
Ek=f (v)
Kecepatan (v) sendiri adalah fungsi dari waktu (t).
v = g(t)
Sehingga fungsi dari Energi Kinetik adalah :
Ek=f ( g(t ))

Contoh soal : Diketahui f(x) = 4x - 5, g(x) = x2 – 4x, h(x) = x + 8


Tentukan :a .(f o g)(x) , b .( g o f )(x ), c .(f o h)( x ) ,d .(g o h)(x ),
e .(f o g o h)(x )

3. Fungsi Linear, merupakan suatu fungsi yang memiliki 2 variabel atau


lebih yang masing-masing variabel nilainya saling mempengaruhi dan
variabel bebasnya memiliki pangkat paling tinggi adalah satu. Bentuk
umum fungsi linear :
f ( x )=mx+b

4. Fungsi Kuadrat, bentuk umum fungsi kuadrat :


f (x)=ax 2+bx +c
Jika nilai pangkat diselesaikan maka diperoleh fungsi pangkat sebagai
berikut :
−b ± √ b2−4 ac
x=
2a
5. Fungsi Polinom, polinom atau yang sering disebut suku banyak
merupakan bentuk suku-suku dengan banyak nilai yang disusun dari
perubah variabel dan konstanta. Bentuk umum fungsi polinom :
f ( x )=an x n +a n−1 x n−1+ …+a 2 x 2+ a1 x +a 0

6. Fungsi Rasional, fungsi rasional merupakan hasil bagi dua fungsi polinom.
P ( x)
f ( x )=
Q( x )
7. Fungsi Trigonometri, contohnya:
f ( x )=sin x

8. Fungsi Eksponensial
f ( x )=ax
Dimana :
a adalah konstanta positif
x adalah variable bebas

9. Fungsi Logaritma
y=ln x

Contoh soal :
The relationship between the temperature T1 measured in degrees celcius and the
9
corresponding temperature T2 measured in degrees Fahrenheit is : T2 = 2 T1 + 32.
Interpreting this as a function with T1 as the independent variable and T2 as the
dependent variable:
a. What are the domain and codomain of yhe function?
b. What is the function rule in words and algebraically?
c. Plot a graph of the function.
d. Use he function to convert the following into °F.
(i) 60 °C (ii) 0 °C (iii) -50 °C

Jawaban:
a. Suhu dapat bernilai sangat bervariasi secara kontinu. Maka nilai Domain
adalah T1 ≥ T0, dimana T0 adalah suhu absolute zero yaitu suhu terendah yang
mungkin terjadi (nol derajat kelvin atau −273.15°C atau −459.67°F).
Kodomain dapat ditentukan sebagai anggota himpunan bilangan Rill.
b. Secara lisan aturan fungsi adalah variabel bebas dikalikan dengan 9/5 dan
kemudian ditambahkan dengan 32. Secara aljabar aturan fungsi adalah : f(T 1) =
9/5 T1 + 32
c. Setelah domain ditentukan maka nilai T1 dapat ditetapkan sesuai aturan
domain. Nilai T2 kemudian dapat ditentukan dengan aturan fungsi :
f (T1) = 9/5 T1 + 32
Nilai T1 dan T2 kemudian diplotkan dalam grafik.
d. Nilai range T2 ditentukan berdasarkan nilai domain T1 sehingga nilai range dari
f (T1) adalah bilangan real yang lebih dari −459.67°F.
e. T2 = 9/5 T1 + 32
(i) 60°C = 140°F (ii) 0°C = 32°F (iii) -50°C = -58°F

Model matematika adalah uraian secara matematika (seringkali


menggunakan fungsi) dari fenomena dunia nyata. Tujuan model adalah untuk
memahami suatu fenomena dan membuat prakiraan tentang perilaku fenomena di
masa depan.
Langkah menyusun model:
a. Langkah pertama adalah mengenali dan menamai variabel bebas dan tak
bebas, membuat anggapan untuk menyederhanakan fenomena seperlunya
sehingga tertelusuri secara matematika.
b. Selanjutnya dengan menggunakan pengetahuan tentang situasi fisik dan
keterampilan matematika, dicari persamaan yang mengaitkan variabel-
variabel tersebut.
c. Selanjutnya model matematika dipecahkan untuk mendapatkan kesimpulan
matematika.
d. Kemudian kesimpulan matematika tersebut ditafsirkan dengan membuat
penjelasan dan prakiraan.
e. Langkah terakhir adalah menguji prakiraan dengan menggunakan data
nyata. Jika prakiraan tidak sesuai dengan kenyataan, maka model perlu
diperbaiki dan proses permodelan diulangi kembali.

Persoalan Rumuskan Model


dunia nyata matematika

Uji Pecahkan

Prakiraan Kesimpulan
dunia nyata matematika
Tafsirkan

Model matematika tidak merupakan pernyataan akurat secara lengkap dari


suatu fenomena, tetapi merupakan pengidealan. Model matematika yang baik
menyederhanakan kenyataan sekedar untuk memungkinkan kalkulasi matematika
tetapi cukup akurat untuk memberikan kesimpulan yang berharga.
Prinsip memecahkan masalah:
1. Pahami persoalan
a. Pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
 Apa yang tidak diketahui?
 Apa (besaran) yang diketahui?
 Apa persyaratan yang diketahui atau yang harus diikuti?
b. Pikirkan sebuah rencana
c. Laksanakan rencana
d. Lihat kembali
Contoh Soal :
Pakar biologi telah memperhatikan bahwa laju mengerik jangkrik jenis
tertentu terkait dengan suhu, dan berikut ini adalah tabel yang menunjukkan laju
mengerik untuk beragam suhu.
Suhu (oF) Laju mengerik (kerikan
/ menit)
50 20
55 46
60 79
65 91
70 113
75 140
80 173
85 198
90 211

A. Buatlah diagram sebaran untuk data di atas. Berikanlah ulasan anda mengenai
sebaran data, dan gunakan ulasan tersebut sebagai dasar untuk memilih fungsi
yang mewakili.
B. Carilah fungsi yang mewakili banyaknya kerikan pada suhu tertentu. Apa yang
dinyatakan oleh fungsi yang pilih?
C. Apa pendapat anda tentang fungsi yang anda peroleh? Apakah anda cukup
puas dengan fungsi yang anda pilih? Berikan alasan kuantitatif untuk
mendukung jawaban apakah anda puas atau tidak pada fungsi yang anda pilih.
D. Jika jangkrik mengerik dengan laju 150 kerikan tiap menit, taksirlah suhu.
E. Gunakan fungsi tersebut untuk menaksir laju mengerik pada suhu 100 oF.
F. Berikan ulasan tentang kemungkinan menggunakan fungsi yang ada pilih
untuk menaksir laju mengerik pada suhu yang lebih rendah dari 50 oF dan lebih
tinggi dari 90 oF.
EVALUASI NUMERIK FUNGSI
A. Definisi Numerik
Metode analitik adalah metode penyelesaian model matematika dengan
rumus-rumus aljabar yang sudah baku atau lazim digunakan. Sedangkan
metode numerik adalah metode yang digunakan untuk memformulasikan
persoalan matematika sehingga dapat dipecahkan dengan operasi
perhitungan/aritmatika biasa yaitu penambahan, pengurangan, pembagian dan
perkalian. Solusi dengan metode numerik selalu berbentuk angka sedangkan
metode analitik biasanya masih berupa fungsi yang harus dianalisis baru
menghasilkan angka.

B. Evaluasi Numerik Fungsi


Kalkulator merupakan alat yang telah sangat membantu dalam
penyelesaian evaluasi numerik fungsi. Namun seringkali fungsi yang ditemui
untuk menyelesaikan masalah praktikal tidak standar sehingga perlu
ditentukan metode yang tepat untuk merepresentasikan masalah tersebut
secara numerik. Metode yang dapat digunakan antara lain :
1. Metode Grafik
2. Metode Interpolasi Linear Data
3. Membuat analisis perkiraan fungsi yang lebih sederhana (Approximation)

Untuk mengilustrasikan kita gunakan fungsi y = e-x dimana 0 ≤ x ≤ 0,5.


Jika digambarkan dengan grafik maka diperoleh grafik berikut :
1.2000

1.0000

0.8000

0.6000

0.4000

0.2000

0.0000
0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60

1. Metode Grafik, dengan metode grafik jika kita melihat grafik dari fungsi
maka dapat diketahui nilai y untuk nilai x tertentu. Misalkan dari grafik
diatas, maka nilai x = 0,322 dan nilai y = 0,73.
2. Metode Interpolasi Linear Data, dengan metode tabulasi artinya nilai x dan
y dari nilai fungsi kemudian ditampilkan dalam tabel. Contoh dari fungsi y =
e-x kemudian ditentukan nilai x dan y dimana x = 0,00 (0,05) 0,50.

Untuk dapat mengevaluasi fungsi dari suatu nilai x tertentu kita harus
menginterpolasi secara linear dengan nilai pada tabel untuk memperoleh
nilai y. Rumus interpolasi linear adalah :
x−xi
f (x)=f i+ ( fi+1−fi)
x i+1−x i

Jika x = 0,322 maka nilai y dapat ditentukan sebagai berikut :


0,322−0,30
y = 0,7408 + 0,35−0,30 ( 0,7047−0,7408 )
y = 0,7408 – 0,015884
= 0,7249

3. Metode Approximation (Perkiraan)


Fungsi y = e-x jika diselesaikan diperoleh persamaan berikut :
x 2−6 x +12
e-x = x 2+6 x +12
Jika nilai x = 0,322 maka nilai y adalah :
( ( 0,322−6 ) 0,322)+12
y= ( ( 0,322+6 ) 0,322)+12
y = 0,72470

Seberapa akurat representasi nilai dari metode-metode tersebut? Dengan


metode grafik representasi data memiliki batas nilai error yang implisit sedangkan
untuk metode lain lebih sulit dalam menentukan nilai errornya namun juga penting
untuk melihat bahwa metode tabulasi dan approximation fungsi memiliki nilai
angka yang lebih banyak dan spesifik sehingga dapat dibenarkan.
FUNGSI LINEAR
Rumus umum fungsi linear adalah :
f (x)=mx+c
Dimana :
m = Slope
c = Intercept
x = Variabel bebas

Grafik untuk fungsi linear f (x)=mx+c adalah nilai ( x , y ) dalam sistem


koordinat kartesius yang berupa garis lurus.
Untuk menentukan suatu fungsi linear kita harus terlebih dahulu mencari
nilai m dan c. Jika nilai variabel bebas diketahui ada pada 2 nilai yaitu x 0 dan x 1
kita dapat menentukan fungsi f (x). Misalkan f (x 0) = f 0 dan f (x 1) = f 1, maka f (x)
dapat ditentukan dengan rumus lagrange :
x−x 1 x−x 0
f ( x )= f 0+ f1
x 0−x 1 x 1−x 0
Latihan soal :
1. Use Lagrange’s formula to find the linear function f (x) where f (10) = 1241 and
f (15) = 1556
2. Obtain the formula for the linear function f (x) such that :
a. f (0)= 3 and f (2) = -1
b. f (−1)= 2 and f (3)= 4
c. f (1,231) = 2,791 and f (2,492) = 3,112

A. Laju Perubahan Fungsi Linear


Laju perubahan dari suatu fungsi antara x=x 0 dengan x=x 1 ditentukan oleh
rasio perubahan nilai fungsi terhadap perubahan nilai x . Rumus untuk laju
perubahan adalah :
f ( x 1 )−f ( x 0) change ∈value of f (x )
rate of change= =
x 1−x 0 change ∈value of x

Untuk suatu fungsi linear dengan fungsi umum f(x) = mx + c maka laju
perubahan fungsi dirumuskan sebagai berikut :
( m x 1 +c )−(m x 0 +c )
rate of change=
x 1−x 0
m( x1 −x0 )
= x 1−x 0

=m
Nilai m atau slope merupakan laju perubahan nilai y relatif terhadap
perubahan nilai x. Nilai m bersifat konstan atau merupakan suatu konstanta.
Jika kita mengetahui laju perubahan dari fungsi linear f (x) dan nilai f 0 pada
titik x=x 0, maka kita dapat menulis rumus untuk f (x) sebagai :
f (x)=mx+ f 0 – m x 0

Latihan soal :
Calculate the rate of change of the linear function given by :
a. f (x) = 3x – 2
b. f (x) = 2 – 3x
c. f (-1) = 2 and f(3) = 4

B. Least-Square Method (Metode Kuadrat Terkecil)


Metode kuadrat terkecil atau Least-Squares Method adalah salah satu
metode ‘pendekatan’ yang paling penting dalam dunia keteknikan.
Fungsinya adalah untuk :
1. Regresi ataupun pembentukan persamaan dari titik-titik data
diskretnya (dalam pemodelan)
2. Analisis sesatan pengukuran (dalam validasi model).
Penggunaan Least-square method dalam fungsi linear adalah sebagai
berikut :
f (x) = mx + c
Untuk membuat persamaan fungsi linear dari suatu data eksperimen
atau teoritis maka harus dicari terlebih dahulu nilai m dan c. Dalam
menentukan nilai m dan c harus meminimalkan nilai error sehingga nilai m
dan c tersebut representative terhadap data yang ada.
Untuk fungsi linear diatas maka perbedaan data teoritis dan
eksperimen yk pada xk adalah (mxk + c) - yk . Nilai tersebut merupakan nilai
error untuk x = xk. Maka nilai m pada fungsi harus merupakan nilai yang
paling representatif terhadap data dimana dapat meminimalkan nilai error
fungsi tersebut. Persamaan sebaran (S atau distribusi) yang menyatakan
sesatan terdistribusi dari persamaan linier tersebut dinyatakan sebagai
berikut :
n
S=∑ ( m x k +c− y k ) 2
k=1

Jika persamaan tersebut diselesaikan secara aljabar maka diperoleh


rumus berikut untuk dapat menentukan nilai m dan c :
n

∑ ( xk −x́)( y k − ý)
m= k=1 n

∑ ( x k − x́) 2
k=1

c ¿ ý−m x́
Latihan soal :
Find the value of m and c which provide the least square fit to the
linear model y = mx + c for the data given below :

k 1 2 3 4 5

xk 0 1 2 3 4

yk 1 1 2 2 3
DIFERENSIAL
Differensial berasal dari kata “Different” (Bahasa Inggris) yang artinya beda
atau selisih. Kalkulus diferensial adalah salah satu cabang kalkulus dalam
matematika yang mempelajari bagaimana nilai suatu fungsi berubah
menurut perubahan input nilainya. Topik utama dalam pembelajaran kalkulus
diferensial adalah turunan. Turunan sering digunakan untuk mencari titik ekstrem
dari sebuah fungsi. Persamaan yang melibatkan turunan disebut persamaan
diferensial dan sangat penting dalam mendeskripsikan fenomena alam.
Contoh kasus diferensial :
Ayah memberikan uang saku pada Mahasiswa, sehingga apa yang diterima
oleh mahasiswa tergantung oleh Ayah. Maka jika diaplikasikan dalam bentuk
matematika akan menjadi :
M dimana M adalah Fungsi A
M = f (A)
Ket: *Ayah (A) merupakan variabel bebas,,,,,,MENGAPA??
*Mahasiswa (M) merupakan variabel terikat
Misalnya jika terjadi perubahan pada uang saku yang di berikan oleh Ayah
maka akan berbentuk seperti berikut :
M = f (A) dA
Perubahan pd f (A)

“d” (perubahan)
Sehingga dA  dM Perubahan A menyebabkan
perubahan pada M
Perbandingan perubahan dari :
dA
dA  dM adalah dM (koefisien diferensial)

Koefisien diferensial adalah perbandingan variabel tidak bebas dengan


variabel bebas.
Variabel tidak bebas dy
Variabel bebas
= dx

A. Rumus- Rumus Turunan 


dy n−1
Jika y=Cx n dengan C dan n konstanta real, maka : dx =Cx
dy 4−1
Contoh : y=2 x 4 maka dx =2.4 =8 x 3
dy
Jika y = C dengan C ∈ R maka dx =0
dy
Contoh : y = 2 maka dx =0

Fenomena dunia nyata dalam bidang (teknik) lingkungan banyak yang


berhubungan dengan laju perubahan dan gerakan. Misalnya laju perubahan
konsentrasi polutan dalam air sungai terhadap waktu atau jarak. Banyak fungsi
yang muncul dalam bidang (teknik) lingkungan tidak dapat dinyatakan oleh
persamaan eksplisit, tetapi didefinisikan oleh data (pengamatan atau percobaan).
Kalkulus berhubungan dengan laju perubahan dan gerakan, dan menangani besaran
yang mendekati besaran lainnya.
Bila ingin mengetahui laju perubahan atau mencari hampiran suatu fungsi
yang tidak dapat dinyatakan oleh persamaan eksplisit maka dapat digunakan
gagasan diferensial (turunan) dalam kalkulus. Diferensial (turunan) dalam kalkulus
berhubungan dengan laju perubahan dan hampiran fungsi. Laju perubahan dapat
diketahui dengan mengukur kemiringan garis singgung (tangen) pada kurva.
Sehingga laju perubahan sesaat adalah kemiringan garis singgung di titik tertentu
pada kurva.
Andaikan y adalah besaran yang bergantung pada besaran lain x. Maka, y
adalah suatu fungsi dari x atau y = f(x). Jika x berubah dari x1 ke x2, maka
perubahan x adalah x = x2 – x1 atau jika dinyatakan dalam y menjadi y = f(x2) –
f(x1). Jika ingin diketahui laju perubahan y terhadap x sepanjang selang x1 dan x2
maka digunakan hasil bagi selisih yaitu:
Δy f ( x 2 ) −f ( x1 )
=
Δx x 2 −x 1

Anda mungkin juga menyukai