DOKUMEN ANALISIS
DisusunOleh :
1. Maharani Aji Kharisma S101708005
2. Novia damai yanti S101708007
3. Papin citra S101708008
4. Rani Purwati S101708015
Dokumen analisis
Pengertian Dokumen Analisis
Analisis dokumen merupakan penelitian kualitatif dimana dokumen ditafsirkan oleh
peneliti untuk memberi suara dan makna seputar topik penilaian. Data berupa catatan publik,
buku teks, surat,films, kaset, buku harian, tema, laporan, atau dokumen lainnya.
Menganalisis dokumen dengan menggabungkan pengkodean konten ke dalam tema
yang mirip dengan bagaimana kelompok fokus atau transkrip wawancara dianalisis Rubrik
juga bisa digunakan untuk memberi nilai atau skor dokumen.
a. Catatan Publik: Catatan kegiatan organisasi yang resmi dan sedang berlangsung.
Contohnya termasuk transkrip mahasiswa, pernyataan misi, laporan tahunan,
kebijakan manual, buku pegangan siswa, rencana strategis, dan silabus.
b. Dokumen Pribadi: Akun orang pertama dari tindakan individu, pengalaman, dan
kepercayaan. Contohnya termasuk kalender, e-mail, scrapbooks, blog, Posting
Facebook, tugas log, laporan kejadian, refleksi / jurnal, dan surat kabar.
c. Bukti Fisik: Benda fisik ditemukan di dalam setting belajar (sering disebut artefak).
Contohnya termasuk selebaran, poster, agenda, buku pegangan, dan pelatihan bahan.
Alasan
Analisis dokumen adalah metode penelitian sosial dan merupakan alat penelitian yang
penting dan merupakan bagian yang tak ternilai dari kebanyakan skema triangulasi,
kombinasi metodologi dalam studi fenomena yang sama (Bowen, 2009). Untuk mencari
konvergensi dan menguatkan, peneliti kualitatif biasanya menggunakan setidaknya dua
sumber daya dengan menggunakan sumber data dan metode yang berbeda. Tujuan dari
triangulasi adalah usaha mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh peneliti dari
berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak mungkin perbedaan
yang terjadi pada saat pengumpulan dan analisis data. Temuan yang menguatkan di seluruh
kumpulan data dapat mengurangi dampak bias dengan memeriksa informasi yang
dikumpulkan melalui metode yang berbeda. Selain itu, menggabungkan kualitatif dan
kuantitatif kadang-kadang termasuk dalam analisis dokumen yang disebut studi metode
campuran.
1. Buat daftar teks untuk dijelajahi (mis., Populasi, sampel, responden, peserta).
2. Pertimbangkan bagaimana teks akan diakses dengan memperhatikan batasan
linguistik atau budaya.
3. Mengakui dan mengatasi bias.
4. Kembangkan keterampilan yang tepat untuk penelitian.
5. Pertimbangkan strategi untuk memastikan kredibilitas.
6. Kenali data yang sedang dicari.
7. Pertimbangkan masalah etika (mis., Dokumen rahasia).
8. Miliki rencana cadangan.
O'Leary memperkenalkan dua isu utama yang perlu dipertimbangkan saat memulai
analisis dokumen, yang pertama adalah isu bias, baik di penulis maupun pencipta dokumen,
dan peneliti. Peneliti harus mempertimbangkan subjektivitas penulis dan juga bias pribadi
yang mungkin diajukannya dalam penelitian ini.
Peneliti menentukan apa yang sedang dicari, lalu mendokumentasikan dan mengatur
frekuensi dan jumlah kejadian di dalam dokumen. Informasi tersebut kemudian disusun
menjadi apa yang "terkait dengan pertanyaan utama penelitian"
Bowen mencatat bahwa beberapa ahli keberatan dengan jenis analisis ini, mengatakan
bahwa hal itu mengaburkan proses interpretasi dalam kasus transkripsi wawancara (Bowen,
2009). Namun, Bowen mengingatkan kita bahwa dokumen mencakup beragam jenis, dan
analisis isi bisa sangat berguna untuk melukis gambaran keseluruhan yang luas (2009).
Menurut Bowen (2009), analisis isi, kemudian digunakan sebagai "review dokumen first-
pass" (hal 32) yang dapat memberi peneliti sarana untuk mengidentifikasi bagian-bagian yang
bermakna dan relevan.
Selain analisis isi, Bowen juga mencatat analisis tematik, yang bisa dianggap sebagai
bentuk pengenalan pola dengan data dokumen (2009). Analisis ini mengambil tema yang
muncul dan memasukkannya ke dalam kategori yang digunakan untuk analisis lebih lanjut,
menjadikannya praktik yang berguna untuk teori ground. Ini meliputi pembacaan dan
pembacaan ulang yang cermat, fokus, dan pengkodean dan konstruksi kategori (Bowen,
2009). Kode dan tema yang muncul juga dapat berfungsi untuk "mengintegrasikan data yang
dikumpulkan dengan metode yang berbeda" (Bowen, 2009, hal 32). Bowen meringkas
keseluruhan konsep analisis dokumen sebagai proses "mengevaluasi dokumen sedemikian
rupa sehingga pengetahuan empiris dihasilkan dan pemahaman dikembangkan" (2009, hal
33). Ini bukan hanya sebuah proses mengantre koleksi kutipan yang menyampaikan apapun
yang diinginkan peneliti. Peneliti harus menjaga tingkat objektivitas dan kepekaan yang
tinggi agar hasil analisis dokumen menjadi kredibel dan valid (Bowen, 2009).
KekuranganAnalsisDokumen
1. Dokumen tidak dibuat dengan agenda penelitian data dan oleh karena itu memerlukan
beberapa keterampilan investigasi.
2. Sebuah dokumen tidak akan memberikan semua informasi yang dibutuhkan dengan
tepat untuk menjawab pertanyaan penelitia.
3. Beberapa dokumen mungkin hanya menyediakan sejumlah kecil data yang berguna
atau terkadang tidak ada sam asekali. Dokumen lain mungkin tidak lengkap, atau
datanya mungkin tidak akurat atau tidak konsisten.
4. Terkadang ada celah atau kelangkaan dokumen.
5. Beberapa dokumen mungkin tidak tersedia atau sulit untuk diakses.
Dokumen yang dianalisa berupa :
1. Buku teks
2. Surat kabar
3. Majalah
4. Surat-surat
5. Film
6. Catatan harian
7. Naskah
8. Artikel