MATA KULIAH
OLEH
Alexander Ruruh,S.Hut.,M.Si
A. Latar belakang
Sejak zaman dahulu manusia telah mengenali ilmu ukur tanah, Untuk itu
apabila manusia bepergian biasanya mereka menghitung dengan berpatokan
melalui matahari yaitu terbitnya matahari dan tenggelamnya matahari.
Perkembangan ilmu pengukuran tanah berasal dari bangsa Romawi, yang
ditandai dengan pekerjaan konstruksi diseluruh wilayah kekasisaran. Selanjutnya
ilmu ini dilestarikan oleh bangsa Arab yang disebut ilmu geometris praktis.
Pada abad ke-13, Von Piso dalam karyanya yang berjudul “Patricia Geometria”
menguraikan cara-cara pengukuran tanah, yang kemudian dilanjutkan oleh
Liber Quadratorium mengenai pembagian kuadrat.
Dari segi peralatannya, astrolab adalah instrumen atau petunjuk yang
dipakai pada masa itu. Alat ini berbentuk lingkaran logam dengan
penunjuk berputar dipusatnya, yang dipegang oleh cincin diatasnya dan batang
silang (crossstaff). Panjang batang silang menyebabkan jaraknya bisa diukur
dengan perbandingan sudut. Sejalan dengan perkembangan zaman dan
perkembangan dunia, maka ilmu ukur tanah mengalami perkembangan pula
hingga ditemukannya alat yang disebut waterpass dan theodolit, yang sangat
membantu manusia sampai sekarang.
Ilmu ukur tanah bisa juga kita gunakan diberbagai bidang misalnya bidang
pertanian, perikanan, kehutanan dan pertambangan, cara pengambilan data dan
pengolahannya sama dengan di bidang teknik sipil.
B. Tujuan
Untuk mengetahui manfaat ilmu ukur tanah dan pemetaan dalam dunia
kehutanan.
Untuk mengetahui konsep ilmu ukur tanah dan pemetaan.
Untuk memenuhi tugas ilmu ukur tanah dan pemetaan.
2
ILMU UKUR TANAH
1.1 Pendahuluan
Istilah kata ukur tanah atau pengukuran tanah ini merupakan terjemahan
dari bahasa Inggris, yaitu surveying.
Secara konvensional, pengertian dasar dari pengukuran tanah didefinisikan
sebagai ilmu dan seni menentukan letak atau posisi relatif dari titik ataupun obyek
di permukaan bumi.
Sesuai dengan perkembangannya, pengertian secara umum tentang
pengukuran tanah, yaitu merupakan suatu ilmu yang mempelajari metode
pengumpulan data dan pemrosesan data pengukuran tentang obyek yang ada di
permukaan bumi dan sekitarnya, sehingga jelas letaknya/posisinya.
Secara lengkap definisi Ilmu Ukur Tanah adalah suatu ilmu yang
mempelajari metode atau cara melakukan pengukuran obyek/unsur di
permukaan bumi, baik dalam arah horisontal maupun vertikal dalam rangka
menentukan kepastian letak/posisi relatif dari obyek tersebut dan menyajikan
informasi tersebut pada suatu bidang proyeksi/bidang datar dengan
menggunakan skala dan aturan tertentu.
Mengenai istilah obyek di permukaan bumi dapat diartikan semua obyek
yang ada pada permukaan bumi, di atas permukaan bumi maupun di bawah
permukaan bumi, termasuk di dasar laut yang dipilih sesuai dengan keperluannya.
Pengukuran untuk menentukan koordinat atau posisi horisontal titik di
lapangan dinamakan pengukuran horisontal, sedangkan pengukuran untuk
menentukan ketinggian atau posisi vertikal titik di lapangan dinamakan
pengukuran tinggi.
Berdasarkan pengertian dan definisi tersebut, maksud dari pengukuran
tanah atau surveying yaitu untuk menentukan posisi titik-titik maupun obyek di
permukaan bumi atau di dekat/di sekitar permukaan bumi.
Unsur utama yang berkaitan dengan aktifitas pengukuran tanah yaitu
meliputi pengukuran jarak dan pengukuran sudut. Adapun aktifitas tersebut antara
lain bertujuan untuk:
a. Menentukan posisi horisontal titik tetap maupun obyek di permukaan bumi.
b. Menentukan posisi vertikal (elevasi) titik tetap maupun obyek di permukaan
bumi, baik di atas maupun di bawah bidang referensi/datum ketinggian.
3
c. Menentukan arah dari suatu garis atau jalur.
d. Menentukan panjang garis.
e. Menentukan posisi garis batas.
f. Menentukan luas wilayah yang telah dibatasi garis tertentu.
g. Pembuatan peta rupa bumi suatu wilayah.
Selain itu, aktifitas pengukuran jarak dan sudut juga diperlukan untuk
berbagai keperluan proyek konstruksi maupun ketekniksipilan (civil engineering),
seperti halnya:
1. Konstuksi bangunan gedung, perumahan ataupun perkantoran.
2. Konstruksi jalan raya dan jembatan
3. Konstruksi bendungan, dan serta jaringan irigasi.
4. Pembuatan terowongan.
5. Pembuatan sistem jaringan air bersih, jalur pipa, dan saluran pembuangan air.
6. Pembangunan pelabuhan, dermaga atau lapangan terbang (bandara).
7. Pengkavlingan tanah dan perhitungan volume galian dan timbunan.
8. Pengontrol pada saat pelaksanaan konstruksi.
9. Memonitor kemungkinan adanya deformasi/pergeseran letak bangunan besar.
Sesuai dengan ruang lingkupnya, surveying diklasifikasikan menjadi 2
(dua) katagori, yaitu Pengukuran Tanah Datar (Plane Surveying) atau Ukur
Tanah dan Pengukuran Geodesi Tinggi (Geodetic Surveying).
Batasan kelas Ukur Tanah, pada prinsipnya bahwa segala macam data
ukuran dalam prosesnya tidak memperhitungkan adanya faktor kelengkungan
bumi, karena ruang lingkup hanya dalam batasan luas maksimal 55 km2.
Batasan kelas Pengukuran Geodesi, pada prinsipnya bahwa segala macam
data ukuran di lapangan dalam prosesnya harus memperhitungkan adanya
faktor kelengkungan bumi.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Ilmu Ukur Tanah merupakan
bagian atau cabang dari Ilmu Geodesi. Beberapa literatur menuliskan peranan
Ilmu Geodesi yang mempunyai tujuan ilmiah dan tujuan praktis.
Tujuan ilmiah yaitu menentukan bentuk dan ukuran bumi atau dimensi
matematis bumi, yang nantinya digunakan untuk pekerjaan praktis Geodesi.
Tujuan praktis yaitu antara lain untuk pembuatan peta/pemetaan
permukaan bumi, pemasangan tanda/patok/batas di lapangan, pengukuran untuk
pekerjaan konstruksi ataupun rekayasa ketekniksipilan.
4
JARAK DAN SUDUT
Dalam pembahasan Ilmu Ukur Tanah, perlu diperkenalkan beberapa istilah
penting yang berkaitan dengan unsur data pengukuran, khususnya jarak dan sudut.
Selain itu juga sistem satuan atau unit untuk menyatakan besaran tersebut.
A m B
B”
A’
B’
X
5
1.1.2 Pengertian Sudut
Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan istilah sudut dalam Ilmu Ukur
Tanah yang perlu diketahui dan dipahami, yaitu:
1. Sudut Mendatar (Sudut Horisontal), adalah sudut yang dibentuk oleh dua
bidang normal yang melalui titik sudut tersebut.
Besarnya sudut mendatar tersebut dihitung dari selisih angka bacaan kedua
arah/jurusan, menurut arah putaran jarum jam (angka bacaan akhir dikurangi
bacaan awal).
Dalam hal ini, yang dimaksud dengan jurusan atau arah adalah arah bidikan
teropong theodolite (alat pengukur sudut di lapangan) ke suatu target tertentu.
Setelah target tepat pada benang silang lensa okuler maka dilakukan
pembacaan angka pada lingkaran mendatar (piringan busur)
2. Sudut Jurusan adalah besarnya sudut mendatar pada suatu titik tertentu dengan
berpedoman pada sumbu Y positif salib sumbu Kartesian XOY. Dalam hal
ini arah sumbu Y positif sebagai penunjuk arah Utara peta dan perhitungan
besarnya sudut jurusan menurut arah putaran jarum jam, dimulai dari arah utara
peta yang berfungsi sebagai titik nol.
3. Azimuth adalah besarnya sudut mendatar pada suatu titik dengan berpedoman
pada arah utara Geografi dan besarnya dihitung menurut arah putaran jarum
jam, dimulai dari arah utara Geografi sebagai titik nol sampai ke titik tertentu.
B’
A’ C’
U
Y
B
AC
AB C
A X
4. Sudut Vertikal adalah sudut yang diukur pada bidang vertikal dan besarnya
dapat dihitung dengan dua macam pedoman, yaitu:
6
a. Sudut Miring (m) atau helling adalah sudut yang diukur pada lingkaran
vertikal dan besarnya dihitung dengan berpedoman pada arah mendatar
sebagai awal perhitugan, dengan ketentuan:
• Bertanda positif apabila arah putarannya menuju vertikal atas.
• Bertanda negatif apabila arah putarannya menuju vertikal bawah.
b. Sudut Zenith (z) adalah sudut yang diukur pada lingkaran vertikal dan
besarnya dihitung dengan berpedoman pada arah vertikal atas (titik
Zenith)
sebagai titik nol (awal perhitungan).
7
1.2 SATUAN UKURAN (UNIT OF MEASUREMENT)
Dalam Ilmu Ukur Tanah, unsur jarak dan sudut merupakan unsur yang
penting dan senantiasa diperlukan sebagai input atau data masukan yang akan
diproses untuk berbagai keperluan, baik untuk pemetaan maupun untuk
aplikasi bidang rekayasa/ketekniksipilan.
8
2. Sistem Sentisimal
Sistem ini menetapkan besaran sudut dengan membagi keliling lingkaran
menjadi 400 bagian sebagai satuan dasar. Penamaan untuk satuan dasarnya
disebut grade (gr).
Satuan grade dapat dijadikan satuan yang lebih kecil yaitu centigrade (cg) dan
centi centigrade (ccg). Kesamaannya 1 grade (l gr.) = 100 centigrade (100 cg)
dan 1 centigrade (1 cg) = 100 centi centigrade (100 ccg).
3. Sistem Radial (Radian)
Sistem ini menetapkan besaran sudut dengan membagi keliling lingkaran
menjadi beberapa bagian yang sama dengan jari-jari lingkaran tersebut
sebagai satuan dasar. Sebutan satuan dasarnya yaitu radian atau radial,
disingkat rad. Simbol satuan radian ditulis ρ (dibaca rho).
Hubungan atau konversi antara kedua sistem satuan tersebut dapat dilihat
sebagai berikut:
1 derajad (1o) = 60 menit (60’) = 3600 detik (3600”)
1 menit = 60 detik
1 grade (gr) = 100 centigrade (cg) = 10.000 centi.centigrade (ccg).
1 centigrade = 100 centi.centigrade
1 derajad = 1,111111 grade
1 grade = 0,9 derajad
1 menit = 1,851852 centigrade
1 centigrade = 0,540000 menit
1 detik = 3,086419 centi.centigrade.
1 centi.centigrade = 0,324000 detik
1 derajad = 0,017453 radian (radial atau rad.)
1 radian (rad) = 57,295779 derajad = 3437,7467 menit = 206264,8 detik.
1 grade = 0,015708 radian (rad)
1 radian (rad) = 63,661977 grade = 6366,1977 cg = 636619,77 ccg.
1.3 SKALA
Skala adalah angka yang menunjukkan perbandingan jarak yang
tergambar pada peta dengan jarak di lapangan (jarak sesungguhnya).
Skala dapat dinyatakan dalam beberapa cara/bentuk, yaitu: numerik
(angka), skala grafik (tongkat), dan skala verbal.
9
a. Skala Numerik (Angka)
Skala numerik atau angka adalah skala peta yang menggunakan angka atau
bilangan pecahan sebagai pembanding jarak. Skala ini dapat berupa
perbandingan cm maupun inchi berbanding mil.
Contoh 1:500.000 dibaca setiap 1 cm pada peta mewakili 500.000 cm di
lapangan.
Di bawah ini, rumus standar yang digunakan dalam perhitungan skala
numerik.
JS = JP x S
Keterangan: JS = jarak sebenarnya
JP = jarak pada peta
S = bilangan skala
b. Skala Grafis
Skala grafik (graphic scale) atau skala garis/tongkat (bar scale) adalah
jenis skala peta yang digambar dalam bentuk ruas garis bilangan dibagi dalam
unit-unit yang sama panjang, sebagai pembanding jarak.
Contoh:
1km 8km
Arti dari skala grafik di atas yaitu setiap 1 cm di peta sama dengan 1 km pada
jarak sebenarnya (di lapangan). Apabila skala grafis di atas diubah menjadi skala
angka maka didapatkan skala 1 : 100.000.
c. Skala Verbal
Skala verbal adalah jenis skala peta yang dinyatakan dalam bentuk kalimat
dengan menyebut satuan jarak pada peta dan jarak sesungguhnya (di lapangan).
Skala verbal biasanya digunakan oleh orang-orang Amerika dan Eropa.
Contoh:
1. Satu cm berbanding 50 km. Artinya, 1 cm di peta sama dengan 50 km pada
jarak sebenarnya (di lapangan).
2. Satu inci berbanding 10 mil. Artinya, 1 cm di peta sama dengan 10 mil pada
jarak sebenarnya (di lapangan).
10
PEMETAAN
A. Peta dan Pemetaan
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan
skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam
berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga
peta digital yang tampil di layar komputer.
Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau
kain penutup meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran
seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil
dengan menggunakan skala tertentu. Sebuah peta adalah representasi dua
dimensi dari suatu ruang tiga dimensi.
Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Banyak peta
mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam
keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas. Dimensi
peta ada 2 aspek yaitu :
1. Aspektopologi : yaitu aspek yang berkaitan dengan dimensi Geografi seperti
letak, luas, bentuk, batas, jarak dan arah.
2. Aspek fisik : yaitu aspek yang berkaitan dengan fisik berkaitan dengan
kwalitas maupun kwantitas geomorfologinya, klimatologinya, sumber daya
alamnya, flora dan faunanya, tanah, air, udara, mineral letak : dapat kita tinjau
dari letak astronomis, geologis, geografis, maritim, sosial ekonomis dll yang
dapat mempengaruhi terhadap suatu wilayah (region di permukaan bumi).
- Peta dunia
- Peta kartografi, yaitu peta yang menjelaskan dan menggambarkan seluruh atau
sebagian permukaan. Misal peta kota Jawa Timur.
11
- Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan dan menjelaskan permukaan
relief bumi dengan garis-garis kontur sebagai penjelasnya. Garis-garis ini
menunjukkan permukaan bumi atau perbedaan ketinggian pada suatu tempat.
Misalnya sungai, jalan, pemukiman dan lain-lain.
2. Peta khusus atau peta tematik
Jenis-jenis peta berdasarkan isi selanjutnya adalah peta khusus atau peta
tematik. Peta ini biasanya menggambarkan dan menjelaskan tentang suatu aspek
atau gejala khusus pada permukaan bumi. Misalnya peta penyebaran flora dan
fauna, peta kepadatan penduduk, peta persebaran hasil tambang dan lain
sebagainya.
C. Jenis-Jenis Peta Berdasarkan Bentuk
1. Peta digital
2. Peta timbul
Peta timbul adalah peta yang dibuat secara 3 dimensi. Peta ini terlihat
mirip dengan bentuk permukaan bumi sebenarnya. Pada peta timbul memiliki
warna dan permukaan yang timbul serta kontur-kontur yang jelas. Misalnya area
pegunungan maka permukaan peta akan tampak menjulang, warna laut, warna
dataran rendah dan tinggi juga tampak berbeda.
3. Peta datar
Peta datar adalah salah satu jenis-jenis peta yang dibuat pada bidang yang
datar seperti kertas, kain, kanvas ataupun triplek. Secara umum peta ini tampak
seperti peta yang sering kita gunakan dan kita kenali. Terdapat gambar permukaan
bumi, warna yang berbeda-beda dan penjelasan skala serta simbol.
1. Peta skala kecil
12
2. Peta skala sedang
Peta ini memiliki ukuran skala antara 1:250.000 sampai 1:500.000. Peta
ini digunakan untuk menggambarkan dan menjelaskan peta dengan wilayah yang
agak besar. Contohnya peta provinsi Jawa Timur, peta provinsi Bangka Belitung
dan sebagainya.
Jenis-jenis peta selanjutnya adalah peta skala besar. Peta ini memiliki
ukuran skala antara 1:5.000 sampai 1:250.000. Biasanya peta ini digunakan untuk
wilayah yang sempit. Misalnya peta Kelurahan Kampung Rawa, peta Kelurahan
Tanjung Benoa, peta Kelurahan Muara Rapak dan sebagainya.
4. Peta kadaster
Peta kadaster pada umumnya adalah peta yang menunjukkan wilayah peta
tanah ataupun peta yang ada di dalam sertifikat tanah. Peta kadaster memiliki
ukuran skala antara 1:100 sampai 1:5.000.
5. Peta geografis
Skala peta ini memiliki skala antara 1:1.000.000. Peta geografis adalah
salah satu jenis-jenis peta yang biasanya digunakan untuk menggambarkan dan
menjelaskan tentang sekumpulan negara di bumi. Misalnya peta negara-negara di
Asia, peta negara-negara bagian benua Amerika, peta negara-negara di Afrika,
peta negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan lain sebagainya.
13
1. Inventarisasi Hutan
Inventarisasi Hutan adalah kegiatan pengumpulan dan penyusunan data
dan fakta mengenai sumber daya hutan untuk perencanan pengelolaan sumber
daya tersebut. Untuk itu pengenalan suatu wilayah sangat dibutuhkan sebagai
pedoman pengumpulan dan penyusunan di butuhkan peta. Ruang lingkup
Inventarisasi Hutan meliputi survei mengenai status dan keadaan fisik hutan, flora
dan fauna, sumber daya manusia, serta kondisi sosial masyarakat di dalam dan
disekitar hutan.
Inventarisasi hutan wajib dilaksanakan karena hasilnya digunakan
sebagai bahan perencanan pengelolaan hutan agar diperoleh kelestarian hasil.
Hirarki inventarisasi hutan adalah Inventarisasi hutan tingkat Nasional,
Inventarisasi hutan tingkat wilayah, inventarisasi hutan tingkat Daerah Aliran
Sungai, Inventarisasi hutan tingkat Unit Pengelolaan.
Tujuan inventarisasi hutan adalah untuk mendapatkan data yang akan
diolah menjadi informasi yang dipergunakan sebagai bahan perencanaan dan
perumusan kebijaksanaan strategi jangka panjang, jangka menengah dan
operasional jangka pendek.
2. Perencanaan Hutan
Perencanaan kehutanan adalah proses penetapan tujuan penentuan
kegiatan dan perangkat yang diperlukan dalam pengurusan hutan lestari untuk
memberikan pedoman dan arah. Guna menjamin tercapainya tujuan
penyelenggaraan kehutanan untuk sebesar-besarnya.
- Perencanaan dan Pembuatan Jalan Hutan
Jaringan jalan hutan direncanakan pertama pada peta topografi dan
kemudian kerjakan di lapangan dengan menggunakan kompas, klinometer, cat
atau kaset lesu (Parsakhoo et al., 2010). Tidak seperti halnya jalan yang
dipergunakan untuk umum jalan hutan hanya melayani sedikit keperluan.
Intensitas lalu lintas yang jarang, kebanyakan lalu lintas satu arah, kadang-kadang
digunakan untuk menaikan kayu, jarang mempunyai daerah untuk berpapasan
kalau jalan itu digunakan dua arah, biasanya lalu lintas yang terjadi adalah truk
yang panjang dan berat. Pada pengusahaan hasil hutan, setiap jalan atau bagian
jalan, tidak mempunyai aturan seperti jalan umum. Sifat dari tiap bagian jalan
tergantung kepada fungsi dari jalan tersebut, yaitu melayani konsesi hutan
khususnya dalam hal eksploitasi.
14
Objek dari pekerjaan eksploitasi adalah pemindahan kayu hasil
tebangan ke tempat-tempat khusus atau tempat pelegoan, terkadang juga melayani
kegiatan lain di bidang kehutanan. Log yang terdekat, dihela ke tempat landing
atau semacam depot yang dapat dilalui oleh truk. Setiap tempat landing
dihubungkan oleh jalan tebang yang akan mengangkut kayu kemudian ke jalan
yang lebih besar, sampai ke tempat pelegoan berupa jalan umum atau sungai atau
jalan rel permanen.
Jalan untuk keperluan eksploitasi, secara umum dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
1. Jalan Utama (main roads)
2. Jalan cabang /anak jalan (secondary roads)
3. Jalan ranting (feeder roads/brand roads)
Untuk setiap jalur jalan, profil dan irisan melintangnya perlu terlebih
dahulu direncankan, sifat-sifat khusus yang harus ditentukan antara lain: Peta dari
jaringan jalan, profil longitudinalnya, bentuk irisan melintangnya yang member
petunjuk tentang kedudukan tanjakan/turunan, penimbunan dan galian, tikungan
dan sebagainya. Jalan hutan, sebagaimana halnya jalan umum yang permukaan
diperkeras, merupakan struktur engineering; yang terdiri dari dua bagian: Lapisan
bawah (subgrade) dan lapisan lantai (pavement). (Kirom, 2012).
Tujuan perencanaan kehutanan adalah mewujudkan penyelenggaraan
kehutanan yang efektif dan efisien untuk mencapai menfaat fungsi hutan yang
optimum dan lestari. Perencanaan kehutanan meliputi kegiatan :
a. Inventarisasi hutan
b. Pengukuhan kawasan hutan
c. Penatagunaan kawasan hutan
d. Pembentukan wilayah pengelolaan hutan
e. Penyusunan rencana kehutanan
Perencanaan kehutanan dilaksanakan :
a. Secara transparan dan partisipatif
b. Secara terpadu dengan memperhatikan kepentingan nasional, sektor
terkait dan masyarakat serta mempertimbangkan aspek ekonomi, ekologi,
sosial budaya dan berwawasan global
c. Dengan memperhatikan kekhasan dan aspirasi daerah termasuk kearifan
tradisional
15
3. Penataan Hutan
Didalam pengelolaan HTI dibutuhkan penataan yang berwawasan
lingkungan dan memperhatikan asas kelestarian, penataan tersebut adalah
mencakup penentuan batas petak (compartement) sebagai satuan terkecil
pengelolaan hutan. Pembuatan rencana infrastruktur seperti jalan, kanal, bascamp,
nursery dan lainnya. Secara prinsip didalam penataan hutan jangan sampai
menimbulkan kerusakan lingkungan yang berdampak negatif dalam jangka
pendek dan jangka panjang.
Penataan hutan membutuhkan peta topografi sebagai arahan penentuan
areal peruntukan seperti : kawasan lindung, kawasan produksi, infrastruktur dan
lain sebagainya.
DEM adalah citra tiga dimensi dimana setiap piksel terdapat informasi
XYZ (3 dimensi) yang apabila diekstrak dengan 3D Analyst akan menghasilkan
informasi topografi dalam bentuk surface modelling :
1. Kontur
2. Kelas lereng (slope classification)
3. Shading
4.Daerah Aliran Sungai (DAS). (Imam, 2009)
4. Pembukaan Wilayah Hutan
Pembukaan wilayah hutan merupakan kegiatan yang merencanakan dan
membuat sarana dan prasarana yang diperlukan dalam rangka mengeluarkan kayu.
Prasarana tersebut meliputi rencana sumbu jalan (trase), base camp, jembatan,
gorong-gorong dll.
a. Konsep/Strategi PWH PWH adalah suatu kegiatan di dalam pengelolaan
hutan yang berusaha menciptakan persyaratan-persyaratan yang lebih baik
agar pengelolaan hutan dapat lestari, merupakan perpaduan teknik, ekonomis
dan ekologis dari pembukaan dasar wilayah hutan, pembukaan tegakan dan
sistem penanaman, pemeliharaan, penjarangan dan pemanenan. Pada tahun
1970-an, PWH merupakan suatu kegiatan pembukaan jalan untuk
mengeluarkan kayu dari hutan, dimana pada saat itu : Belum ada usaha untuk
mengusahakan agar hutan dapat lestari Menghasilkan kayu sebanyak-
banyaknya dengan biaya sekecil-kecilnya sehingga terjadi kerusakan hutan.
16
b. Tujuan PWH adalah untuk mempermudah penataan hutan, tindakan-tindakan
pembinaan hutan (penanaman, pemeliharaan, penjarangan), pencegahan
terhadap gangguan hutan dan PHH terutama penyaradan dan pengangkutan
kayu.
c. Perananan dan Fungsi PWH
- Perananan PWH : PWH secara keseluruhan merupakan persyaratan
bagi kelancaran pelaksanaan dan pengawasan dalam produksi hutan dan PWH
bertugas menciptakan kondisi yang lebih baik dalam pengelolaan hutan serta
meningkatkan fungsi sosial dan ekonomi dari hutan.
- Fungsi PWH :
a) Mempermudah penataan hutan
b) Membuat tata batas dalam dan luar hutan
c) Tata batas dalam membagi areal hutan ke dalam blok-blok.
d) Mempermudah pengukuran pekerja
e) Mempermudah kegiatan pembinaan hutan.
f) Mempermudah kegiatan pemanenan hasil hutan/ penjarangan,
g) penyaradan, pengumpulan, pengnagkutan dan penimbunan.
h) Mempermudah pengawasan hutan.
i) Mempermudah perlindungan hutan
j) Memungkinkan hutan sebagai tempat rekreasi yang mudah dicapai.
- Tingkat-tingkat PWH Ada 3 tingkatan PWH :
a) Pembukaan wilayah hutan yang menghubungkan areal hutan yang dikelola
dengan lalu lintas umum atau dengan industri kayu. Biasa juga disebut jalan
koridor, yaitu jalan yang m’hubung’n jalan areal hutan dengan lalu-lintas
umum yang letaknya di luar wilayah hutan (acces road).
b) Pembukaan wilayah hutan yang menghubungkan bagian-bagian hutan dengan
jalan koridor. PWH ini dilakukan dengan jalan utama (main road).
c) Pembukaan wilayah hutan yang membuka bagian hutan dan
menghubungkannya dengan jalan utama.Jalan cabang dan ranting untuk
menghubungkan bagian dengan jalan utama.
Dengan peta tata guna lahan bertujuan memberi informasi penggunaan
lahan, seperti lahan pertanian, lahan perkebunan, lahan pemukiman, lahan hutan
produksi lahan tambang dan lainnya. Peta batas wilayah hutan menunjukkan batas
– batas wilayah yang menjadi peruntukan hutan tersebut, baik sebagai hutan
17
produksi, hutan lindung. Peta ini juga untuk menunjukkan batas – batas dari
wilayah hutan dari perusahaan yang memiliki izin usaha pemanfaatan hasil hutan
kayu (IUPHHK).
Peta penutupan lahan bertujuan untuk mengetahui penutupan lahan pada
suatu wilayah, yang selanjutnya digunakan untuk berbagai kebijakan, salah
satunya untuk menentukan wilayah yang harus direhabilitasi hutan dan lahan. Peta
untuk tujuan konservasi sangat berkaitan erat dengan peta tataguna lahan,
terutama dalam pengaturan ruang dimana suatau komunitas berada. Dengan peta
dapat diajukan sebuah usulan perbaikan dalam pengaturan, khususnya untuk
menjaga keseimbangan alam dan keberlanjutan daya dukung alam kelangsungan
mahluk hidup sekitarnya.
18
Alat-alat Ilmu Ukur Tanah dan Pemetaan
Disebut sederhana karena dalam menggunakan alat ini cukup mudah dan
simpel, serta penggunaan alat ukur ini hanya digunakan untuk mengukur satu
macam ukuran saja. Alat – alat tersebut yaitu:
1. Meteran
Meteran yang berasal dari kain (metalic cloth): terbuat dari kain linen dan
anyaman kawat halus yang berasal dari tembaga atau kuningan.
Meteran yang terbuat dari baja aloy (steel alloy): campuran baja dan nikel.
Fungsi dari meteran yaitu untuk mengukur panjang dan jarak. Biasanya
satuan yang digunakan terdapat 2 ukuran yaitu ukuran satuan metrik (mm, cm, m)
dan satuan inggris (inch, feet, yard). Pembacaan angka 0 ada yang dibaca tepat
diujung meteran adapula yang dinyatakan pada jarak tertentu di ujung meteran.
19
2. Kompas
Fungsi dari kompas yaitu menentukan arah dari mata angin dan penunjuk
arah terutama utara dan selatan. Selain itu, kompas bisa juga sebagai penentu arah
dari suatu titik ke titik lain yang ditunjukan pada besaran azimut (besarnya sudut
yang dimulai dari arah utara ke selatan), membuat siku – siku dan mengukur sudut
horisontal.
Cara penggunaan kompas yaitu pegang dan atur agar kompas dalam
keadaan mendatar sehingga jarum dapat bergerak dengan bebas. Jika kompas
memiliki cairan nivo, usahakan agar gelembung tepat berada di tengah.
3. Klinometer
20
Cara penggunaan alat ini sebaiknya dilakukan oleh 2 orang. Salah satu
orang memegang dan melakukan pengamatan atau membidik objek yang diukur.
Sedangkan yang lain membaca sudut dan mencatat hasil pengamatan.
1. Theodolit
Alat ukur optik ini dibuat untuk menentukan tinggi dari tanah pengukuran
sudut yang berupa sudut tegak (sudut vertikal) dan sudut mendatar (sudut
horisontal). Ada 3 macam theodolit:
21
Theodolit Elektro Optis: sistem penoprasian sama dengan theodolit optis
hanya saja mikroskop pada pembacaan skala lingkaran menggunakan
sistem sensor sebagai elektro optis model (alat penerima gelombang
elektromagnetis).
2. Waterpas
Termasuk ke dalam alat ukur optik yang berfungsi untuk mengukur beda
tinggi dari satu titik atau lebih, penggunaan waterpas saat ini sangat luas. Terdapat
beberapa syarat dalam menggunakan waterpas, yaitu syarat dinamis (sumbu 1
vertikal) dan syarat statis (garis yang mendatar pada bagian diafragma sejajar
sumbu 1, garis nivo tegak lurus sumbu 1, garis bidik pada teropong sejajar dengan
garis arah nivo).
22
Cara menggunakan waterpas ini sebaiknya menggunakan tripod atau kaki
tiga sebagai penyangga dan posisikan pada titik koordinat yang sudah ditentukan.
Pastikan tripod dalam posisi stabil dan kuat serta plat tempat dudukan waterpas
tidak dalam keadaan miring. Letakan waterpas di atas plat tersebut, usahakan
waterpas untuk tidak bergerak atau dalam keadaan stabil. Atur sumbu I vertikal
dan sumbu II horisontal dengan menggunakan sekrup penyeimbang nivo.
Tepatkan gelembung nivo berada di tengah lingkaran.
23
Area Calculation kemudian tekan tombol start lalu enter. Jika tombol start
berubah menjadi tombol stop, berarti GPS sudah dapat digunakan.
2. Total Station
Fungsi total station yaitu dapat digunakan untuk menghitung jarak, arah, titik
koordinat dan juga beda tinggi secara elektronis.
Untuk menggunakan total station pastikan posisi tripod sudah stabil dan
kuat untuk menopang total station dan terletak di titik koordinat yang telah
ditentukan. Atur nivo di kedua sumbu agar tepat pada posisi di tengah lingkaran
dan sejajar dengan posisi kita saat berdiri. Jika sudah sesuai dan semua berada
pada posisi yang tepat (gelembung nivo berada di tengah), total station siap
digunakan.
24
ILMU UKUR TANAH
&
PEMETAAN
Dosen : Alexander Ruruh,S.Hut.,M.Si
Pengantar Survey & Pemetaan
• Plan Surveying & Geodetic Surveying
llmu ukur tanah merupakan bagian rendah dari
ilmu yang lebih luas yang dinamakan Ilmu
Geodesi.
Ilmu Geodesi mempunyai dua maksud :
Maksud ilmiah
menentukan bentuk permukaan bumi.
Maksud praktis
membuat bayangan yang dinamakan peta
dari sebagian besar atau sebagian kecil
permukaan bumi.
Pengantar Survey & Pemetaan
Pengukuran dan pemetaan pada dasarnya
dapat dibagi 2, yaitu :
Geodetic Surveying
pengukuran untuk menggambarkan
permukaan bumi pada bidang
melengkung/ellipsoida/bola.
Plan Surveying
pengukuran tanpa mempertimbangkan bentuk
bumi, dianggap sebagai bidang datar
horisontal, biasanya untuk wilayah yang tidak
terlalu luas (<= 55 Km).
Pengantar Survey & Pemetaan
Ilmu ukur tanah pada dasarnya terdiri dari
tiga bagian besar yaitu :
a. Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal (KDV)
pengukuran-pengukuran tegak guna
mendapat hubungan tegak antara titik-titik
yang diukur.
b. Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal
(KDH)
pengukuran yang mendatar untuk mendapat
hubungan titik-titik yang diukur diatas
permukaan bumi.
Pengantar Survey & Pemetaan
Ilmu ukur tanah pada dasarnya terdiri dari
tiga bagian besar yaitu : (lanjutan)
c. Pengukuran Titik-titik Detail
• Pengukuran Luas
Digunakan satuan luas m2 (meter persegi), km2
(kilometer persegi), are (1 are = 100 m2),
hektare (1 ha = 10.000 m2)
Ukuran Yang Digunakan
• Pengukuran Sudut
Cara Saksagesimal
Membagi lingkaran dalam 360 derajat,
dimana 1 derajat dibagi dalam 60 menit, dan
1 menit dibagi dalam 60 sekon.
Cara Centisimal
Membagi lingkaran dalam 400 bagian,
dimana 1 kuadran memiliki 100 grade, 1
grade terbagi dalam 100 centigrade, dan 1
centigrade terbagi dalam 100 centicentigrade.
Ukuran Yang Digunakan
• Pegukuran Sudut
Cara Radial
Membagi lingkaran menjadi 2 kali bagian.
Nilai besarnya sekitar 3,1416 atau ½ dari
keliling lingkaran dibagi jari-jarinya.
1g = 360/400 = 0,9°
1cg = 360x60/400x100 = 0,54’
1cc = 360x60x60/400x100x100 = 0,324”
Ukuran Yang Digunakan
1 radian disingkat dengan besaran ρ (rho)
Berapa derajatkah 1 radian ?
ρ° radian dalam derajat
ρ = 360/2π = 57,295779 = 57° 17’ 44,81”
ρ’ radian dalam menit
ρ = 57° 17’ 44,81”
= (57x60)’ + 17’ + 44,81/60
= 3420 + 17 + 0,74683
= 3437, 74683’
ρ’ radian dalam detik
ρ = 3437, 74683’ x 60
= 206264,81”
Ukuran Yang Digunakan
1 radian disingkat dengan besaran ρ (rho)
Berapa grade-kah 1 radian ?
ρ° radian dalam sentisimal
ρ = 400/2π = 63,661977 grade
ρ’ radian dalam centigrade
ρ = 63,661977 grade
= 63,661977 x 100
= 6366,1977 centigrade
ρ’ radian dalam centi-centigrade
ρ = 6366,1977 x 100
= 636619,77 centi-centigrade
Ukuran Yang Digunakan
• Contoh Soal
Konversi dari derajat ke radian
Misal :
78o49’40” = .............. Rad
Maka :
= (78o49’40”/360o) x 2
= ((78 + 49/60 + 40/3600)/360o) x 2
= 1,376358025 rad
Ukuran Yang Digunakan
Konversi dari grid ke derajat
Misal :
104g58c77cc,75 = ........... o
Maka :
= (104g58c77cc,75/400g) x 360o
= ((104 + 58/100 + 77,75/10000)/400g) x 360
= 94,1289975
= 94o 07’ 44,391”
Ukuran Yang Digunakan
Konversi dari grid ke radian
Misal :
120g28c10cc = ................. Rad
Maka :
= (120g28c10cc/400g) x 2
= ((120 + 28/100 + 10/10000)/400) x 2
= 1,89013 rad
SKALA
Skala peta adalah perbandingan antara jarak di
atas peta dengan jarak yang sebenarnya pada
permukaan bumi.
Skala peta ini memungkinkan penggambaran
suatu wilayah yang luas di atas bidang kertas
yang terbatas ukurannya.
Contoh:
Jarak dari Titik A ke Titik B dalam peta adalah 1 cm dan
jarak sebenarnya di permukaan bumi adalah 1 km. Skala
petanya adalah:
1 cm : 1 km 1 cm : 100.000 cm 1 : 100.000
SKALA
Skala dapat dinyatakan dengan:
Perbandingan angka,
contoh :
Skala Grafik,
Contoh :
1 0.5 0 1 2 3 km
Skala Grafik
Skala Kecil
Untuk menggambarkan suatu daerah yang
relatif besar, seperti “1 : 500” atau “1: 25.000”
dsb. Digunakan untuk daerah di permukaan
bumi yang cukup luas.
PETA
Jenis Peta
Berdasarkan Isi.
Berdasarkan Skala.
Angka Perbandingan
Misal 1: 1.000.000 menyatakan 1 cm atau 1
inch di peta sama dengan 1.000.000 cm atau
1.000.000 inch dipermukaan bumi.
Perbandingan Nilai
Misal 1 cm untuk 10 km.
Peta Dasar
Digunakan untuk membuat peta turunan dan
perencanaan umum maupun
pengembangan suatu wilayah. Peta dasar
umumnya menggunakan peta topografi.
Peta Tematik
Dibuat atau diturunkan berdasarkan peta
dasar dan memuat tema-tema tertentu.
PETA
Informasi yang terdapat dalam peta :
Merupakan miniatur bentang alam dari daerah yang
terpetakan.
Jarak, arah, beda tinggi dan kemiringan dari satu
tempat ke tempat lainnya.
Arah aliran air permukaan dan daerah tangkapan
hujan.
Unsur-unsur atau obyek yang tergambar
dilapangan.
Perkiraan luas suatu wilayah.
Posisi suatu tempat secara relatif.
Jaringan jalan dan tingkat atau kelasnya.
Penggunaan lahan, dll.
Alat Ukur Tanah
Alat Ukur Sederhana
Alat Penunjang
Alidade
Sta A
BM
Alat Ukur Tanah
Alat Penunjang
Tripod/Statif/Kaki Tiga
Oleh :
Akhmad Syaripudin
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
2
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Survei memiliki peran yang sangat penting sejak awal peradaban manusia.
Diawali dengan melakukan pengukuran dan menandai batas-batas pada
tanah-tanah pribadi. Dengan berlalunya waktu, kepentingan akan bidang
survei terus meningkat dengan meningkatnya permintaan untuk berbagai
3
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
peta dan jenis spasial terkait informasi lainnya dan memperluas kebutuhan
untuk menetapkan garis yang akurat dan untuk membantu proyek
konstruksi.
Pada saat ini peran pengukuran dan pemantauan lingkungan kita menjadi
semakin penting, hal itu disebabkan semakin bertambahnya populasi
manusia, semakin tingginya harga sebidang tanah, sumber daya alam kita
semakin berkurang, dan aktivitas manusia yang menyebabkan menurunnya
kualitas tanah, air, dan udara kita. Di zaman modern seperti saat ini, dengan
bantuan komputer dan teknologi satelit surveyor dapat mengukur, memantau
bumi dan sumber daya alam secara global. Begitu banyak informasi yang
telah tersedia untuk seperti; membuat keputusan perencanaan, dan
perumusan kebijakan dalam berbagai penggunaan lahan pengembangan
sumber daya, dan aplikasi pelestarian lingkungan.
4
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Penentuan ukuran dan bentuk bumi, pengukuran dari semua data yang
diperlukan untuk menentukan ukuran, posisi, bentuk, dan kontur pada setiap
bagian bumi dan memantau
setiap perubahan.
5
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
6
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Luas tanah sangat diperlukan untuk keperluan jual beli, penentuan pajak,
dan untuk perencanaan pengembangan daerah, rencana jalan, rencana
pengairan dan rencana transmigrasi
7
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Bila akan mendirikan rumah , maka harus ada ijin bangunan dari dinas
pertanahan atau dinas pekerjaan umum. Pada setiap rencana
pembangunan daerah , pembuatan jalan, rencana irigasi terlebih dahulu
tanah yang akan dibangunan harus diukur dan disahkan oleh pemerintah
daerah. Disamping hal tersebut pekerjaan ukur tanah merupakan hal
sangat penting dalam merencana bangunan karena dapat memudahkan
menghitung rencana biaya.
Banyak jenis survei yang begitu khusus sehingga seseorang yang mahir
dalam disiplin ilmu tertentu mungkin memiliki sedikit hubungan dengan
disiplin ilmu yang lain. seseorang yang berkarir di dunia survei dan
pemetaan, bagaimanapun harus memiliki pengetahuan dalam setiap tahap,
karena semua terkait erat dalam praktek modern. Beberapa klasifikasi
penting dijelaskan secara singkat di sini.
8
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
9
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
As- built survey, merupakan survey lokasi dokumen final akurat dan
tata letak rekayasa bekerja dan merekam setiap perubahan desain
yang mungkin telah dimasukkan ke konstruksi . Ini sangat penting
ketika fasilitas bawah tanah dibangun , sehingga lokasi mereka secara
akurat dikenal untuk pemeliharaan tujuan , dan sehingga kerusakan
tak terduga untuk mereka dapat dihindari selama instalasi kemudian
10
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
11
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
12
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
1.4. Besaran dan Satuan yang digunakan dalam Survei Dan Pemetaan
Data jarak ini meliputi jarak dalam arti posisi horisontal dan vertikal. Posisi
horisontal meliputi : d,D = jarak (distance); L = panjang (acumulatif distance)
sedang posisi vertikal meliputi : h,H,t,T = tinggi dan beda tinggi (height).
Terdapat dua satuan panjang yang lazim digunakan dalam ilmu ukur tanah,
yakni satuan metrik dan satuan britis. Yang digunakan disini adalah satuan
metrik yang didasarkan pada satuan meter Internasional (meter standar)
disimpan di Bereau Internationale des Poids et Mesures Bretevil dekat Paris.
1. Km 1 Km = 1000 m
2. Hm 1 Hm = 100 m
13
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
3. Dam 1 dam = 10 m
4. M 1m = 100 cm
5. Dm 1 dm = 0,1 m
6. Cm 1 cm = 0,01 m
7. Mm 1 mm = 0,001 m
Ukuran luas yang digunakan Satuan luas yang biasa dipakai adalah meter
persegi (m2), untuk daerah yang relatif besar digunakan hektar (ha) atau
sering juga kilometer persegi (km2)
1 ha = 10000 m2 1 Tumbak = 14 m2
1 ha = 100 are
1 km2 = 106 m2 1 are = 100 m2
Dalam Ukur tanah , untuk satuan isi/volume galian (cut) dan volume
timbunan(fill) dipakai satuan meter kubik (m3).
14
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Dasar untuk mengukur besaran sudut ialah lingkaran yang dibagi dalam
empat bagian, yang dinamakan kuadran yaitu Kudran I,II,III dan kuadran IV.
a. Cara Sexagesimal lingkaran dibagi atas 360 bagian yang sama dan tiap
bagian disebut derajat.Maka 1 kuadran = 900.
Sistem besaran sudut radian disajikan dalam sudut panjang busur. Sudut
pusat di dalam lingkaran yang mempunyai busur sama dengan jari-jari
lingkaran adalah sebesar satu radian. Karena keliling lingkaran ada 2 π r
= 2 π rad.
15
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
16
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
17
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
2
PENGENALAN ALAT
SURVEY PEMETAAN
Alat- alat ini ada yang tergolong alat-alat pekerjaan kantor dan alat
pekerjaan lapangan. Alat kantor umumya berkaitan dengan alat tulis,
gambar dan hitung, sementara alat lapangan berkaitan dengan alat-alat
ukur. Alat-alat ini beragam bentuk dan fungsinya, umumnya merupakan
peralatan optik dari yang konvensional sampai modern. Untuk lebih jelas,
selanjutnya diuraikan mengenai peralatan yang digunakan dan fungsinya
saat melakukan pengukuran.
2.1.1. Meteran
Meteran atau disebut pita ukur karena umumnya bendanya berbentuk pita
dengan panjang tertentu. Sering juga disebut rol meter karena umumnya
pita ukur ini pada keadaan tidak dipakai atau disimpan dalam bentuk
gulungan atau rol, seperti terlihat pada Gambar 2.1
18
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Fungsi utama atau yang umum dari meteran ini adalah untuk mengukur
jarak atau panjang.
19
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
2.1.2 Mistar
Mistar adalah alat ukur panjang yang memiliki skala terkecil 1 mm. Mistar
ini memiliki ketelitian 0,5 mm yaitu setengah skala terkecil. Umumnya
panjang yang digunakan sekitar 50 cm – 100 cm. Ketelitian adalah nilai
terkecil yang masih dapat diukur oleh alat ukur.
Rambu ukur adalah alat yang terbuat dari kayu atau campuran
alumunium yang diberi skala pembacaan. Alat ini berbentuk mistar ukur
yang besar, mistar ini mempunyai panjang 3, 4 bahkan ada yang 5 meter.
Skala rambu ini dibuat dalam cm, tiap-tiap blok merah, putih atau hitam
menyatakan 1 cm, setiap 5 blok tersebut berbentuk huruf E yang
menyatakan 5 cm, tiap 2 buah E menyatakan 1 dm. Tiap-tiap meter diberi
warna yang berlainan, merah-putih, hitam-putih, dll. Kesemuanya ini
dimaksudkan agar memudahkan dalam pembacaan rambu.. Contoh
rambu ukur dapat dilihat pada gambar 2.3.
20
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
21
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
2.2.2. Kompas
Fungsi utama dari kompas adalah untuk menentukan arah mata angin
terutama arah utara atau selatan sesuai dengan magnit yang digunakan.
Kegunaan lain yang juga didasarkan pada penunjukkan arah utara atau
selatan adalah (1) penentuan arah dari satu titik/tempat ke titik/tempat
lain, yang ditunjukkan oleh besarnya sudut azimut, yaitu besarnya sudut
yang dimulai dari arah utara atau selatan, bergerak searah jarum jam
sampai di arah yang dimaksud, (2) mengukur sudut horizontal dan (3)
membuat sudut siku-siku.
22
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Atur agar alat dalam keadaan mendatar agar jarum dapat bergerak
dengan bebas. Kalau alat ini dilengkapi dengan nivo atur gelembung
nivo ada di tengah
Baca angka skala lingkaran yang menuju arah/titik yang dimaksud.
2.2.2. Theodolite
23
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
24
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
5. Apabila ada nivo teropong, garis bidik harus sejajar dengan nivo
teropong
6. Garis jurusan nivo skala tegak, harus sejajar dengan garis indeks
skala tegak
7. Garis jurusan nivo skala mendatar, harus tegak lurus dengan sumbu
II ( Garis bidik tegak lurus sumbu kedua / mendatar).
2. Theodolite repetisi
25
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
26
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
27
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Keterangan :
1. Tombol micrometer
2. Sekrup penggerak halus vertical
3. Sekrup pengunci penggerak vertical
4. Sekrup pengunci penggerak horizontal
5. Sekrup penggerak halus horizontal
6. Sekrup pendatar Nivo
7. Plat dasar
8. Pengunci limbus
9. Sekrup pengunci nonius
10. Sekrup penggerak halus nonius
11. Ring pengatur posisi horizontal
12. Nivo tabung
13. Sekrup koreksi Nivo tabung
14. Reflektor cahaya
15. Tanda ketinggian alat
16. Slot penjepit
17. Sekrup pengunci Nivo Tabung Telescop
28
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
29
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
2
PENENTUAN POSISI VERTIKAL
(Kerangka Dasar Vertikal)
1. Indikator Keberhasilan.
2. Uraian Materi.
30
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
BA
BT
BB
D'
z Hb
?h
m
?H
Ha
c. Cara sipat datar : cara ini lebih baik dari kedua cara tersebut
di atas, karena pengukurannya mempergunakan alat sipat
datar yang dikontruksi dengan berpedoman pada sipat gaya
berat. Sehingga dengan alat ini dapat di ukur horizontal atau
garis horizontal.
Cara Barometris.
o Pengukuran beda tinggi dengan alat Barometer.
Beda tinggi antara dua titik dapat diukur dengan cara
mengukur tekanan atmosfir udara pada kedua tempat titik
tersebut dengan suatu alat yang disebut barometer.
31
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
32
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Cara Pengukuran :
Misalkan kita akan mengukur beda tinggi antara titik A
dengan titik B dan C adalah sebagai berikut (gambar 1.6)
33
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
34
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Harga rata-rata =
1,4 1,1 = - 1,25 mm Hg
2
Karena barometer yang dipakai sebagai pengukuran
dilapangan adalah barometer ke II, maka barometer ke I
harus diberi koreksi sebesar –1,25 mm Hg.
Sehingga harga P1 di titik awal (A) menjadi :
Pada jam 7.30 = 792,2 – 1,25 = 790,95
Pada jam 7.45 = 792,7 – 1,25 = 791,45
Pada jam 8.00 = 793,1 – 1,25 = 791,85
Pada jam 8.15 = 792,2 – 1,25 = 791,55
Pada jam 8.30 = 791,8 – 1,25 = 790,55
Pada jam 8,45 = 791,4 – 1,25 = 791,15
35
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
36
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
37
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Alat sipat datar tabung gelas pada saat sekarang ini sudah
jarang digunakan karena disamping ketelitian membidik
sangat terbatas, juga penggunaan alat ini harus ekstra hati-
hati karena tabung gelasnya mudah pecah. Cara
penggunaan alat ini adalah sebagai berikut (gambar 2.8).
38
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
39
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
40
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
41
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Cara Trigonometris.
Pada pengukuran tinggi secara trigonometris ini beda tinggi
diperoleh secara tidak langsung, karena yang diukur adalah
sudut miringnya ( helling ) atau sudut zenit. Apabila jarak
mendatar atau jarak miringnya diketahui atau diukur, maka
dengan memakai hubungan geometris dapat dihitung beda
tinggi yang hendak ditentukan itu. (Lihat gambar 2.10).
Keterangan. :
A = tempat berdiri instrumen
B = titik yang akan dicari tingginya
i = tinggi instrumen
α = sudut miring (helling)
D‟ = jarak miring antara titik A dan titik B
D = jarak mendatar antara titik A dan titik B
Ba = pembacaan rambu/baak ukur (benang atas)
Bt = pembacaan rambu/baak ukur (benang tengah)
Bb = pembacaan rambu/baak ukur (benang bawah)
Benang tengah sebagai kontrol 2 Bt = Ba + Bb
42
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
43
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
44
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
45
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Maka :
Beda tinggi titik A dan B adalah t = h2 – h1
= 1,675 m – 0,755 m = 0,920 m.
Dengan menggunakan prinsip tersebut di atas, maka untuk
mengukur beda tinggi antara dua titik dilapangan dengan
menggunakan pesawat sipat datar adalah sebagai berikut
(gambar 2.12)
46
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
47
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
3. Latihan.
4. Rangkuman.
48
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
49
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
50
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
d. Pada pengukuran sipat datar keliling atau sipat datar dengan jalur
tertutup, maka pengukuran akan benar jika beda tinggi yang
sebenarnya yaitu t = 0. Tetapi di dalam praktek hal ini jarang
terjadi, kecuali secara kebetulan.
Bagaimana caranya supaya beda tingginya t = 0
51
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
PENENTUAN POSISI
3 HORISONTAL
(Kerangka Dasar horisontal)
1. Indikator Keberhasilan.
Peserta mampu :
2. Uraian Materi.
Metoda ini hanya membutuhkan sudut dan jarak sebagai data untuk
menentukan koordinat suatu titik.
52
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Xpq
Sin .pq = -------- --- Xpq = dpq . Sin pq
Dpq
Ypq
Cos pq = ------ --- Ypq = dpq . Cos pq
dpq
53
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Jawab :
Tahapan pengukuran :
Tahapan hitungan :
54
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Perhitungan :
55
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
a. Cara Cassini.
MN//DE, MN BP, DE BP
Mencari jarak AD :
Perhatikan BAD
56
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Xd - Xe
Tgde = ----------
Yd – Ye
Xd - Xb - Xe + Xb
= ------------------------
Yd - Yb - Ye + Yb
Xp - Xb Xp - Xb
Tgbp = -------- --> Yp - Yb = ---------- = (Xp-Xb).Cotg bp
Yp - Yb Tgbp
Xe - Xp
Tgpe = -------- --> Ye - Yp = (Xe - Xp). Cotg pe
Ye – Yp
57
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
(Xp - Xe)
= (Xp - Xb).Tg de - ------------ ----->
Tgde
58
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
= (Xp - Xb).-Tgde
Yp = Yb - (Xp - Xb).Tg d
b. Cara Collins.
Perhatikan ACD :
--------------------------------- +
dac
t = ----------------------------
( Cotg1 + Cotg 2 )
59
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
dac dac
(Xd-Xa)= ------------------------ Sin ac.Cotg 2- ------------------------ .Cos ac
Cotg1 +Cotg2) (Cotg1 +Cotg2)
60
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
dac dac
= ------------------------.Sin ac + --------------------------.Cos ac.Cotg 2
(Cotg 1 + Cotg 2) (Cotgb1 +Cotg 2)
61
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
pb = bd
Xa - Xp Xb - Xp
Tg pa = ----------------- ; Tgpb = ------------
Ya - Yp Yb - Yp
62
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
------------------------------------------------------------------------------ -
Yp.(Tg pb -Tg pa) = Yb.Tg pb - Ya.Tg pa - (Xb - Xa)
masing-masing kurangi Yb :
Xp - Xb
Tgpb = ------------
Yp – Yb
63
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Y positip Y positip II I
IV I
III II III IV
X negatip X positip
Y negatip Y negatip
Xb - Xa X
Tgab = ----------- = -------
Yb - Ya Y
tanda dari tg ab serta arah dari ab tergantung dari tanda X dan
Y, seperti :
- X positip, Y positip maka ab berada di kwadran I.
- X positip, Y negatip maka ab berada di kwadran II.
- X negatip, Y negatip maka ab berada di kwadran III.
- X negatip, Y positip maka ab berada di kwadran IV.
Karena harga tg ab untuk kwadran I dan III adalah sama (juga
kwadran II dan IV) bila dihitung menggunakan kalkulator maka bila :
64
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Xb = Xa + dab.Sin ab
Yb = Ya + dab.Cos ab
65
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
a = a1 - ap
= pa + a - 180°
mempunyai hubungan :
66
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
fb
b = --------
n
Koreksi untuk setiap absis ordinat :
di
Xi = -------- .fx
di
di
Yi = -------- .fy
di
Bentuk Poligon.
Dari segi bentuk poligon dibagi atas :
67
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Ketentuan-ketentuan :
= (n + 2) 180° ± fb
= (n - 2) 180° ± fb
X = d.Sin ± fx = 0
Y = d.Cos ± fy = 0
Poligon Terbuka.
Dikatakan terbuka apabila titik awal tidak sama
dengan titik 0 akhir.
68
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Perhitungan :
X1 = Xp + d1. Sin p1
Y1 = Yp +. d1.Cos p1
X2 = Xp + d1. Sin 12
X3 = X2 + d3 sin23
69
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Perhitungan :
- α akhir = awal +
- Xr - Xq = d.Sin
- Yr - Yq = d.Cos
Apabila hasil hitungan tidak memenuhi syarat
diatas maka harus diberikan koreksi seperti pada
syarat geometrik poligon diatas.
70
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Perhitungan :
71
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
X'q - X'p
„pq = arc tg (-----------)
Y'q - Y'p
Yq - Yp .Cos
72
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Perhitungan :
73
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
c. Sin
d1 = -------------------
Sin (1 + 2)
Xq – Xp
- hitung pq = arc tg { -------------}
Yq – Yp
- hitung p1 = pq -
- selanjutnya hitung koordinat titik 1, 2, 3.
74
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
X'c + Xc Y'c - Yc
Xt = ------------- - { ------------} Cotg ½ f
2 2
Y'c + Yc X'c - Xc
Yt = ------------- + { ------------} Cotg ½ f
2 2
dimana :
Xc,Yc adalah koordinat titik C yang diketahui.
75
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Metoda Triangulasi.
Jaring segitiga
Rangkaian segitiga.
Jaring segitiga.
Diketahui :
- koordinat titik A
- jarak AB
- sudut jurusan AB = α ab
76
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Perhitungan :
77
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Contoh :
Diketahui :
sdt 13= 50º 36' 49" sdt 16= 64º 02' 56"
78
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
sdt 14= 68º 43' 22" sdt 17= 61º 15' 42"
sdt 15= 60º 39' 51" sdt 18= 54º 41' 00"
Perhitungan :
sdt 10= 65º15'17"; sdt 11= 64º44' 07"; sdt 12= 50º00' 36"
sdt 13= 50º36' 48"; sdt 14= 68º43' 22"; sdt 15= 6039' 50"
sdt 16= 64º03' 04"; sdt 17= 61º15'49"; sdt 18= 54º41'07".
Sehingga K2 = 1".
79
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
dab dbg
----------------- = ----------------
Sin (sdt 3) Sin (sdt 1)
Demikian seterusnya untuk sisi-sisi berikutnya.
dan seterusnya.
Rangkaian Segitiga.
80
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
- jarak AB = dab.
Perhitungan :
Metoda Trilaterasi.
81
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Perhitungan :
2. d2. d3
82
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
3. Latihan
- Sebutkan metoda-metoda penentuan posisi horisontal yang
dikategorikan dalam metoda penentuan titik tunggal.
4. Rangkuman
Materi pokok 2 membahas tentang :
- Beberapa metode penentuan posisi horisontal.
- Penentuan posisi cara polar.
- Penentuan posisi cara kemuka.
- Penentuan posisi cara kebelakang.
- Penentuan posisi cara poligon.
- Penentuan posisi cara triangulasi.
- Penentuan posisi cara trilaterasi.
- Menghitung hasil data pengukuran penentuan posisi.
Xa = 8478.139 Ya = 2483.826
Xb = 7202.917 Yb = 2278.517
83
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
B 180 15'20"
84
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
PENENTUAN POSISI
4 DENGAN SATELIT
1. Indikator keberhasilan :
2. Uraian Materi.
PENGANTAR
85
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Meminjam dari dunia navigasi dan radio astronomi dan survey klasik,
metode geodesi satelit untuk keruangan diperkenalkan pada awal
tahun 1970 dengan pengembangan Lunar Laser ranging (LLR),
satelit laser ranging (SLR), Very Long Baseline Interferometry (VLBI),
dan segera diikuti oleh Global Positioning Sistem (GPS) (Smith dan
Turcotte, 1993).
86
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Dalam bab ini, konsep dasar dari Global Positioning Sistem (GPS)
disajikan. GPS dapat menyediakan berbagai ketepatan, tergantung
pada jenis pengukuran yang digunakan dan prosedur yang
diikuti.Secara umum, semakin tinggi akurasi diperlukan, semakin
tinggi biaya dan semakin kompleksitas dalam penggunaan GPS.Bagi
pengguna untuk memahami teknik-teknik yang paling cocok untuk
kebutuhan mereka dan mengapa, penting bahwa konsep dasar
dasar GPS dipahami.Segmen utama GPS dijelaskan, dilanjutkan
dengan penjelasan GPS satelit komponen sinyal, teknik posisi
umum, visibilitas satelit dan GPS sumber kesalahan.
Deskripsi sistem
87
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
GPS terdiri atas tiga segmen, yaitu segmen satelit, segmen control
dan segmen pengguna, lihat gambar (3.1). Konstelasi dan
konfigurasi orbit dari satelit GPS dirancang sedemikian rupa
sehingga sistem ini dapat dimanfaatkan kapan dan dimana saja, lihat
gambar (3.2).
88
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
89
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Cape
Hawaii Carnaval
Kwajalein
Ascension Diego
Garcia
90
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
91
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
92
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Oleh karena itu, penentuan posisi akurat satelit dan waktu perjalanan
sinyal yang akurat ke receiver Anda adalah inti penting dari teknologi
GPS. Jadi sebelum kita menjelaskan bagaimana posisi Anda
sebenarnya dihitung, sangat penting untuk membahas bagaimana
posisi satelit ditentukan dan bagaimana waktu tempuh diukur.
93
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Informasi almanak
94
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Informasi Ephemeris
Informasi ephemeris berisi lokasi yang tepat dari setiap satelit dan
parameter yang diperlukan untuk memprediksi posisinya dalam
waktu dekat. Berbeda dengan data almanak, setiap satelit
mentransmisikan data hanya ephemeris saja. Oleh karena itu
receiver GPS harus mengumpulkan data ephemeris dari setiap
satelit dalam jangkauan. Setiap satelit mentransmisikan data
ephemeris setiap 30 detik, sehingga receiver GPS memiliki cukup
kesempatan untuk mengumpulkan informasi penting ini. Dibutuhkan
12 detik untuk men-download data ephemeris dari satu satelit.
95
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Misalkan bahwa sistem ini diatur sehingga tepat jam 13:00 setiap
hari, satelit dan receiver Anda mulai memainkan Symphony
Beethoven Kelima. Satelit mentransmisikan Symphony Kelima pada
gelombang radio yang bergerak pada kecepatan cahaya. Receiver
Anda menerima sinyal dan membandingkannya dengan versi
tersebut. Jika kedua jam pada satelit dan receiver yang sempurna
sinkron dan akurat, simfoni dari satelit akan menjadi sedikit di
belakang versi receiver Anda, karena butuh beberapa waktu untuk
sinyal mencapai Anda. Jumlah waktu yang Anda butuhkan untuk
menggeser versi Anda kembali berada di sync dengan versi satelit
akan menjadi waktu tempuh dari satelit ke Anda. Pengetahuan
kecepatan cahaya (sekitar 186.000 mil per detik atau 300.000
kilometer perkedua) membuatnya mudah untuk menghitung jarak ke
satelit menggunakan rumus berikut:
96
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Setelah kita mengetahui posisi satelit GPS yang terlihat dan jarak
satelit dari receiver, kita dapat mulai menghitung posisi Anda. Hal ini
sebaiknya dijelaskan dengan satu langkah pada satu waktu.
Gambar 4.5. Dalam dunia dua dimensi, jika kita memiliki satu satelit
dan berbagai "R", receiver bisa di mana saja di dalam
lingkaran merah. (Dalam 3-D, dunia, ini akan menjadi
bola berjari-jari "R", berpusat pada satelit.)
97
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Jika kita memiliki range dari dua satelit, maka kita menggambar dua
lingkaran dan melihat di mana mereka berpotongan. Pada contoh di
bawah ini, receiver bisa berada di titik A atau titik B.
Gambar 4.6. Dengan dua range, receiver GPS bisa berada di kedua
titik A atau titik B
Gambar 4.7. Dengan tiga satelit, terdapat solusi yang unik , seperti
yang ditunjukkan oleh tanda panah
98
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Hal Ini masih kurang baik. Jika kita menambahkan satu lagi satelit
dalam jangkauan, maka kita dapat menentukan solusi yang unik,
seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.6 dan 4.7
99
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
100
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
mampu dalam akurasi sub meter, terutama jika base station dalam
beberapa mil hingga puluhan mil dari receiver yang keliling (kedua)
dan baik receiver base station dan receiver melihat set satelit GPS
yang sama. Peralatan Highend DGPS mampu akurasi dalam sub-
sentimeter.
Dua jenis sistem differensial GPS yang ada: DGPS dan Real-time
DGPS. Dalam Post Processing DGPS, base station mencatat waktu
setiap pembacaan dan faktor koreksi terkait. Pada akhir hari, data
positional dari receiver GPS keliling di-download ke komputer dan
setiap pembacaan dikoreksi (berdasarkan waktu bacaan tersebut
diambil). Pendekatan ini cukup baik untuk survei atau kegiatan lain di
mana posisi yang tepat dari receiver keliling tidak penting pada saat
pembacaan.
101
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
102
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Absolut
Differensial
Statik
Rapid statik
Pseudo-kinematic
Stop and go
Metode Absolut
103
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
aplikasi yang menuntut keteliltian yang tinggi.. Untuk metode ini ada
dua level ketelitian yang diberikan oleh GPS, yaitu SPS (standard
Positioning Service) dan PPS (Precise Positioning Service).
104
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Metode Differensial
105
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
diferensial ini juga menjadi dasar dari metode penentuan posisi GPS
yang lain.
Metode Statik
106
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Metode Kinematik
107
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
108
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Metode ini pada dasarnya dapat dilihat sebagai realisasi dari dua
metode statik singkat yang dipisahkan oleh selang waktu yang relatif
cukup lama. Pengamatan dalam dua sesi berselang waktu relatif
lama dimaksudkan untuk mencakup perubahan geometri yang
cukup, untuk dapat mensukseskan penentuan ambiguitas fase dan
juga untuk mendapatkan ketelitian posisi yang lebih baik.
Karaketristik dari metode ini dapat dilihat pada gambar 4.16.
109
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
110
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Kombinasi Metode
Sumber Kesalahan
111
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
- Multipath error
- Intentional degradation
112
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
113
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
114
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Pemanfaatan GPS
115
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
3. Latihan.
4. Rangkuman
116
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
117
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Dalam survey awal penentuan posisi untuk lokasi mikrohidro, umumnya kita
belum memerlukan suatu survey dan pemetaan secara rinci. Survei awal ini
bertujuan untuk melihat kondisi awal dari suatu target lokasi, mengenai hal –
hal yang berkaitan dengan kebutuhan pembangunan mikrohidro tersebut,
titik lokasi koordinat lokasi, elevasi lokasi, tata guna lahan lokasi,
pengukuran debit dll. Untuk penentuan koordinat lokasi awal ini kita dapat
menggunakan GPS tipe navigasi atau Handheld. Karena penggunaan GPS
handheld ini sangat penting,sehingga dibawah akan diuraikan mengenai
pemakaian praktis GPS Hanheld ini. UNtuk Tuipe GPS yang digunakan
adalah tipe GPS Garmin Map 60 CSX.
Garmin GPS Map 60 CSX adalah salah satu Receiver GPS tipe
navigasi, yang dilengkapi dengan Kompas Digital. Alat ini punya
kemampuan sebagai berikut :
1. Dapat menentukan posisi (koordinat) dalam format geografi (lintang
& bujur), koordinat pada proyeksi peta (UTM), dll
2. Dapat menentukan ketinggian suatu tempat
3. Dapat menentukan waktu, kecepatan, dan arah
4. Dapat menyimpan koordinat sebanyak 3000 titik (waypoint)
5. Dapat menyimpan koordinat secara otomatis (track) sebanyak 10000
titik
118
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
119
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
120
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
121
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
122
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Pada halaman Peta (map) ini punya beberapa pilihan (option) yang
dapat ditampilkan dengan menekan tombol Menu. Map Page Option
diatas digunakan untuk mengatur tampilan informasi peta, sebagai
contoh untuk menampilkan informasi Speed, Heading, dan lokasi pada
tampilan peta dapat dilakukan sebagai berikut :
Pada tampilan peta, tekan tombol menu 1 kali
Selanjutnya menggunakan tombol Rocker pilih Data Fields,
kemudian tekan tombol Enter.
Kemudian menggunakan tombol Rocker pilih 3 Data
123
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
124
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
125
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
126
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
127
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
a. Hidupkan alat.
b. Pilih MAIN MENU (tekan tombol Menu dua kali).
c. Dengan tombol Rocker, pilih Setting dilanjutkan dengan
128
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
129
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
130
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Persiapan peralatan
1. Receiver GPS Navigasi 60.
2. Kabel Dowwnload.
3. Formulir ukuran.
4. Pengaturan Receiver (lihat atas).
Pengukuran di lapangan
1. Datang ke lokasi objek titik yang akan diukur (kondisi terbuka).
2. Hidupkan alat.
3. Tunggu beberapa saat (setelah satelit keterima 4), akan
muncul informasi koordinat.
4. Catat atau rekam ke memori (Waypoint) dengan cara :
Tekan tombol MARK.
Menggunakan tombol Rocker pilih Avg/rata-rata,
dilanjutkan dengan menekan tombol Enter, setelah
Estimated Accuracy terpenuhi misalnya 2 meter, tekan
tombol Enter.
Kalau perlu beri nama titik pada baris paling atas.
Pindahkan kursor ke tombol Ok selanjutnya tekan Enter.
5. Sebaiknya catat no urut Waypoint dan harga koordinat di
formulir survey dan lengkapi juga dengan keterangan objek
yang diperlukan.
6. Lakukan hal yang sama untuk titik lainnya.
131
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
132
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
133
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
134
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
135
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Setelah Anda memahami jenis peta umum, sekarang kita akan mempelajari
jenis peta khusus atau tematik. Disebut peta khusus atau tematik karena
peta tersebut hanya menggambarkan satu atau dua kenampakan pada
permukaan bumi yang ingin ditampilkan. Dengan kata lain, yang ditampilkan
berdasarkan tema tertentu.
Peta khusus adalah peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan
(fenomena geosfer) tertentu, baik kondisi fisik maupun sosial budaya. Contoh
peta khusus/tertentu: peta curah hujan, peta kepadatan penduduk, peta
penyebaran hasil pertanian, peta penyebaran hasil tambang, chart (peta jalur
penerbangan atau pelayaran).
136
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Peta tidak sama besarnya (ukurannya). Ada peta yang berukuran besar dan
ada peta yang berukuran kecil. Besar-kecilnya peta ditentukan oleh besar-
kecilnya skala yang digunakan. Skala peta adalah perbandingan jarak antara
dua titik di peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi (lapangan).
Untuk lebih jelasnya marilah kita bahas penggolongan peta berdasarkan
skalanya.
Berdasarkan skalanya peta dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:
1. Peta kadaster/teknik adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 100
sampai 1 : 5.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau
peta dalam sertifikat tanah, oleh karena itu banyak terdapat di Departemen
Dalam Negeri, pada Dinas Agraria (Badan Pertanahan Nasional).
2. Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1 : 5.000 sampai 1 :
250.000. Peta skala besar digunakan untuk menggambarkan wilayah yang
relatif sempit, misalnya peta kelurahan, peta kecamatan.
137
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
3. Peta skala sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 250.000
sampai 1:500.000. Peta skala sedang digunakan untuk menggambarkan
daerah yang agak luas, misalnya peta propinsi Jawa Tengah, peta propinsi
maluku.
4. Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1 : 500.000 sampai 1 :
1.000.000 atau lebih. Peta skala kecil digunakan untuk menggambarkan
daerah yang relatif luas, misalnya peta negara, benua bahkan dunia.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa semakin besar angka
pembandingnya berarti skala peta itu makin kecil.
Peta dibuat orang dengan berbagai tujuan. Berikut ini contoh-contoh peta
untuk berbagai
tujuan:
a. Peta Pendidikan (Educational Map).
Contohnya: peta lokasi sekolah SLTP/SM
b. Peta Ilmu Pengetahuan.
Contohnya: peta arah angin, peta penduduk.
c. Peta Informasi Umum (General Information Map).
Contohnya: peta pusat perbelanjaan.
d. Peta Turis (Tourism Map).
Contohnya: peta museum, peta rute bus.
e. Peta Navigasi.
Contohnya: peta penerbangan, peta pelayaran.
f. Peta Aplikasi (Technical Application Map).
Contohnya: peta penggunaan tanah, peta curah hujan.
g. Peta Perencanaan (Planning Map).
Contohnya: peta jalur hijau, peta perumahan, peta pertambangan.
138
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Peta sangat diperlukan oleh manusia. Dengan peta Anda dapat mengetahui
atau menentukan lokasi yang Anda cari, walaupun Anda belum pernah
mengunjungi tempat tersebut. Secara umum fungsi peta dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi.
2. Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan
bumi.
3. Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua,
negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya.
139
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
140
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
141
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
142
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
143
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Simbol Peta
Pada peta, Anda juga akan melihat simbol-simbol, gunanya agar
informasi yang disampaikan tidak membingungkan. Simbol-simbol
dalam peta harus memenuhi syarat, sehingga dapat
menginformasikan hal-hal yang digambarkan dengan tepat. Syarat-
syarat tersebut adalah: sederhana, mudah dimengerti dan bersifat
umum (seperti disepakati oleh para kartografer). Contoh : Gunung
berapi di simbolkan dengan segitiga warna merah
Simbol warna
Penggunaan warna pada peta harus sesuai maksud/tujuan si pembuat
peta dan kebiasaan umum.
Contoh: - laut, danau digunakan warna biru.
- temperatur (suhu) digunakan warna merah atau coklat.
- curah hujan digunakan warna biru atau hijau.
- dataran rendah (pantai) ketinggian 0 sampai 200 meter dari
permukaan laut digunakan warna hijau.
- daerah pegunungan tinggi/dataran tinggi (2000 sampai
3000 meter) digunakan warna coklat tua.
Warna berdasarkan sifatnya, ada dua macam yaitu warna bersifat
kualitatif dan bersifat kuantitatif.
144
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Dalam membaca peta, Anda harus memahami dengan baik semua simbol
atau informasi yang ada pada peta. Kalau Anda dapat membaca peta
dengan baik dan benar, maka Anda akan memiliki gambaran mengenai
keadaan wilayah yang ada dalam peta, walaupun belum pernah melihat atau
mengenal medan (muka bumi) yang bersangkutan secara langsung.
Beberapa hal yang dapat diketahui dalam membaca peta antara lain:
1. Isi peta dan tempat yang digambarkan, melalui judul.
2. Lokasi daerah, melalui letak garis lintang dan garis bujur.
3. Arah, melalui petunjuk arah (orientasi).
4. Jarak atau luas suatu tempat di lapangan, melalui skala peta.
5. Ketinggian tempat, melalui titik trianggulasi (ketinggian) atau melalui garis
kontur.
6. Kemiringan lereng, melalui garis kontur dan jarak antara garis kontur yang
berdekatan.
145
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Selanjutnya kita dapat menafsirkan peta yang kita baca, antara lain sebagai
berikut:
1. Peta yang banyak gunung/pegunungan dan lembah/sungai, menunjukkan
bahwa daerah itu berelief kasar.
2. Alur-alur yang lurus, menunjukkan bahwa daerah itu tinggi dan miring. Jika
alur sungai berbelok-belok (membentuk meander), menunjukkan daerah
itu relatif datar.
3. Pola (bentuk) pemukiman penduduk yang memusat dan melingkar,
menunjukkan daerah itu kering (sulit air) tetapi di tempat-tempat tertentu
terdapat sumber-sumber air.
146
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
a) Jarak
Jarak merupakan garis terpendek antara dua titik. Sebenarnya jarak ini dapat
berarti horizontal maupun vertikal, namun bagian ini hanya akan membahas
jarak horizontal, sedangkan jarak vertikal akan dibahas pada bagian kontur.
Dengan bantuan peta yang diketahui skalanya, jarak antara dua titik di
permukaan bumi dapat diperkirakan dengan jalan mengukur panjang jarak
dua titik yang dicari jaraknya dengan menggunakan penggaris, kemudian
hasilnya dikalikan dengan skala. Contoh :
b) Arah
Dengan menggunakan satu titik tertentu (yang sudah kita ketahui letaknya)
kita dapat menentukan arah titik lain.
147
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
(2) Azimuth
Arah diukur mulai dari utara searah jarum jam, dengan besar sudut antar
0° - 360°
c) Letak
Penentuan suatu titik, letak atau posisi suatu objek di peta dapat didasarkan
atas beberapa cara, yaitu :
(1) Berdasarkan koordinat geografis (lintang dan bujur).
148
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
149
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
150
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
151
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
kontur, maka tinggi titik tersebut dapat diperkirakan dengan bantuan garis
kontur tersebut.
d) Luas
Suatu kawasan dalam peta digambarkan dalam bentuk polygon. Pada
umumnya kawasan-kawasan tersebut berbentuk tidak teratur, sehingga
untuk menentukan luasan kawasan tersebut diperlukan pendekatan-
pendekatan tertentu. Cara yang paling umum dan mudah dilakukan adalah
dengan grid, yaitu dengan bantuan kotak-kotak bujur sangkar. Untuk
melaksanakan pengukuran ini bisa dilakukan dengan cara membuat kotak-
kotak bujur sangkar pada lembaran peta atau dengan bantuan kertas
milimeter blok transfaran yang dioverlay di atas peta tersebut.
Dari overlay tersebut kemudian dihitung bujur sangkar yang utuh di dalam
areal polygon. Bujur sangkar yang tidak utuh apabila kurang dari setengah
kotak diabaikan dan apabila lebih dari setengah kotak dihitung 1 kotak.
Jumlah kotak yang diperoleh, misal N, maka
Luas kawasan tersebut = N X 1 cm2 X penyebut sekala
Disarankan untuk menggunakan kertas milimeter transparan, karena
didalamnya terdapat kotak-kotak 1 mm2 , sehingga sangat membantu dalam
memutuskan kotak yang tidak penuh untuk dihitung atau tidak, disamping
mempercepat penghitungan (tidak perlu menggaris).
152
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Cara yang paling cepat dan mudah adalah dengan bantuan planimeter, yaitu
alat yang digunakan untuk mengukur luasan polygon yang tidak teratur pada
bidang datar. Terdapat dua macam planimeter, yaitu manual dan digital.
Pengukuran luas dengan planimeter digital memungkinkan untuk dilakukan
pilihan dalam beberapa satuan, seperti m2, ha, dll.
e) Ketinggian dan Kemiringan Lereng
Ketinggian pada peta pada umumnya direpresentasikan oleh titik tinggi dan
kontur, sedangkan kemiringan lereng merupakan representasi dari
perbedaan tinggi dan jarak antara dua titik.
(1) Ketinggian (altitude)
Perubahan besar dalam komposisi jenis terjadi bersamaan dengan adanya
peralihan dari habitat dataran rendah ke habitat pegunungan. Semakin tinggi
letaknya, komposisi jenis dan struktur hutan berubah menjadi terbatas.
Demikian juga halnya pengaruh perubahan terhadap suhu udara dimana
setiap kenaikan 100 meter mengakibatkan penurunan suhu 1 ºC. Demikian
besarnya pengaruh ketinggian suatu kawasan, maka ketinggian merupakan
salah satu parameter yang sangat penting untuk diketahui.
Pada peta setidaknya terdapat beberapa simbol yang dapat digunakan untuk
memperkirakan tinggi suatu tempat, yaitu titik tinggi, titik trianggulasi dan
kontur.
(2) Kontur
Garis kontur adalah garis dalam peta yang meghubungkan ketinggian yang
sama. Garis-garis ini biasanya digambarkan dengan menghubungkan
ketinggian yang diketahui di lapangan, yang disebut titik tinggi (Spot heights).
153
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
154
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
155
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Dengan melihat kasus pada pencarian titik tinggi di atas, maka kemiringan
lereng AB dapat dihitung sebagai berikut:
Kemiringan lereng AB = arctan (beda tinggi AB/ panjang jarak AB)
f) Kondisi Kawasan
Bagi para surveyor maupun peneliti sebelum melakukan pengambilan data
ke lokasi, sangatlah penting untuk mencari dan mengumpulkan data awal
lokasi target sebanyak mungkin namun tetap terkait dengan tujuan survey
ataupun penelitian. Selain informasi dasar seperti sungai, jalan kontur,
perkampungan, titik tinggi dan lain-lain, peta juga menyajikan informasi
pokok sesuai dengan thema dan keperluannya. Peta-peta tema menyajikan
berbagai informasi seperti peta tanah, peta iklim, peta hidrologi, penutupan
vegetasi, perkembangan tata batas, lokasi-lokasi perambahan, illegal
logging, pertambangan, penggunaan kawasan, type ekosistem, status
pengelolaan dan lain sebagainya. Informasi yang dapat disajikan dalam
setiap peta tema sangat terbatas, sehingga informasi sebagaimana
disebutkan di atas terekam pada beberapa lembar peta. Untuk menghimpun
berbagai informasi yang dibutuhkan tersebut biasanya dilakakukan teknik
overlay. Dengan teknik sederhana ini berbagai data dari beberapa peta
dapat disatukan dan dianalisa sesuai dengan kepentingannya. Dengan
menghimpun berbagai informasi tersebut seorang surveyor atau peneliti
akan dapat membayangkan kondisi kawasan. Namun demikian dalam
menggunakan informasi peta sangat penting untuk memperhatikan pembuat
dan waktu pembuatan, agar informasi yang digunakan benar-benar valid dan
dapat dipertanggung jawabkan.
156
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
157
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
2 A–B 00 d2
3 B–C 900 d3
4 C–D 1800 d4
5 D-A 2700 d5
158
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
159
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
160
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
b) Pelaksanaan
(1) Pengukuran
Kegiatan pengukuran diawali dengan mencari titik ikat di lapangan.
Untuk mempercepat pencarian titik ini, sebaiknya menggunakan
tenaga kerja lokal yang benar-benar yang mengetahui lokasi.
Pengukuran dimulai dari titk ikat (titik A‟) ini menuju salah satu titik dari
petak contoh (misal titik A. Arah dan jarak mengikuti daftar trayek
yang telah dibuat.
Dari titik A ini diteruskan dengan pengukuran ketitik-titik selanjutnya
sesuai dengan daftar trayek.
(2) Pencatatan
Setiap hasil pengukuran di catat dan langsung dikonversi kedalam jarak
datar, sehingga tujuan akan segera diketahui.
c) Pelaporan
Laporan hasil pengukuran disamping melaporkan pelaksanaan kegiatan juga
harus dilampiri peta hasil pengukuran.
161
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
dimiliki oleh setiap orang, bahkan oleh seorang surveyor dan peneliti. Pada
kondisi dimana kita harus memasukan lokasi tersebut ke dalam peta, maka
beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
Catat wilayah adminitrasi kawasan tersebut, misalnya nama desa,
kecamatan, kabupaten dan propinsi
Catat nama anak sungai dan sungai di wilayah tersebut
Catat nama gunung atau phenomena alam khas lainnya
Catat kondisi spesifik areal sekitar, seperti tebing, jurang, pohon
beringin besar dan lain-lain
Lakukan pengikatan ke belakang terhadap titik-titik pasti atau titik
marking yang terdapat didekat lokasi temuan.
162
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Sebuah peta selalu menyediakan gambar atau simbol unsur geografi dengan
bentuk yang tetap atau statik meskipun diperlukan untuk berbagai kebutuhan
yang berbeda. Peta juga merupakan asset publik yang sangat berharga.
Survey-survey pemetaan yang telah dilakukan di berbagai negara telah
mengindikasikan bahwa jumlah keuntungan dari penggunaan peta akan
meningkat hingga beberapa kali lipat biaya produksi peta itu sendiri.
163
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
dan SIG mampu mempresentasikan peta dalam berbagai cara dan bentuk
serta mampu mereproduksi dan mengupdate peta secara cepat.
Definisi SIG selalu berkembang, bertambah dan bervariasi. Hal ini terlihat
dari banyaknya definisi SIG yang telah beredar. Selain itu SIG juga
merupakan suatu bidang kajian ilmu dan teknologi yang relatif baru,
digunakan oleh berbagai bidang disiplin ilmu dan berkebang dengan cepat.
Istilah sistem informasi geografis memiliki tiga unsur pokok: sistem, informasi
dan geografis. SIG merupakan salah satu sistem informasi yang
menekankan pada unsur informasi geografis. Sistem merupakan
sekumpulan objek,ide, berikut interelasinya dalam mencapai tujuan atau
sasaran bersama. Sistem digunakan untuk mendeskripsikan banyak hal,
khususnya untuk aktivitas-aktivitas yang diperlukan pada pemrosesan data.
Pengertian informasi geografis adalah informasi mengenai tempat-tempat
yang terletak di permukaan bumi, pengetahuan mengenai posisi dimana
suatu obyek terletak di permukaan bumi dan informasi mengenai
keterangan-keterangan (atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang
posisinya diketahui.
164
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
165
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
166
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Komponen SIG
SIG terdiri dari beberapa komponen yang meliputi :
1. Perangkat Keras (Hardware): pada saat ini SIG tersedia untuk berbagai
platform perangkat keras mulai dari PC dekstop, workstation, hingga
multiuser host yang dapat digunakan oleh banyak orang secara bersamaan
dalam jaringan komputer yang luas, berkemampuan tinggi, memiliki ruang
penyimpanan (harddisk) yang besar, dan mempunyai kapasitas memori yang
besar (RAM). Walaupun demikian, fungsionalitas SIG tidak terikat secara
ketat terhadap karakteristik fisik perangkat keras ini sehingga keterbatasan
memori pada PC-pun dapat diatasi. Adapun perangkat keras yang sering
digunakan untuk SIG adalah komputer (PC), mouse, digitizer, printer, plotter
dan scanner (pemindai).
2. Perangkat Lunak (Software); SIG juga merupakan sistem perangkat
lunak yang tersusun secara modular dimana basis data memegang peranan
kunci. Setiap susbsistem diimplementasikan dengan menggunakan
perangkat lunak yang terdiri dari beberapa modul, hingga tidak
mengherankan jika ada perangkat lunak SIG yang terdiri dari ratusan modul
program (.exe) yang masing-masing dapat dieksekusikan sendiri.
3. Data & infromasi geografi; SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan
data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara
mengimportnya dari perangkat-perangkat lunak SIG yang lain maupun
secara langsung dengan cara mendijitasi data spasialnya dari peta dan
memasukkan data atributnya dari tabel-tabel dengan menggunakan
keyboard.
4. Manajemen dan Metoda: suatu proyek SIG akan berhasil jika dimanage
dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian yang
tepat pada semua tingkatan dengan menggunakan metoda yang tepat.
167
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
168
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Peta Digital
Peta digital adalah peta yang data grafis, data tekstual dan segala atributnya
tersimpan dalam bentuk softcopy (file) pada komputer. Peta ini dihasilkan
dari proses digitasi dengan menggunakan meja digitizer ataupun onscreen
digitasi dari hasil scan sebuah peta.
169
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Data yang diperlukan untuk mebentuk SIG terdiri atas data spasial yang hal
ini berupa peta digital, serta data tekstual (atribut, keterangan, atau angka-
angka) yang masing-masing melekat pada data spasialnya. Data tekstual
biasanya tersusun atas sebuah basis data dalam format tertentu dan masing-
masing terhubung (linked) dengan baik terhadap data spasialnya.
Dengan demikian dalam SIG data tekstual akan memiliki kaitan posisi
geografis, demikian pula setiap bagian dari data grafis peta memiliki
informasi tekstual. Lain halnya dengan perangkat lunak CAD, perangkat ini
umumnya hanya dapat menampilkan data grafis (peta) walupun mampu
menampilkan data tekstual tapi satu sama lain terpisah, tidak saling
berkaitan.
Data peta digital umumnya terdiri atas dua jenis data yaitu data vektor dan
raster. Kedua data ini dihasilkan dari proses yang berbeda. Untuk vektor
biasanya dihasilkan melalui proses pengubahan dari hardcopy atau print out
gambar (peta) menjadi bentuk digital dengan menggunakan alat yang
disebut meja digitizer. Yang mana setiap titik/point dari gambar hasil digitasi
tersebut mempunyai koordinat X dan Y. Sedangkan data raster dapat
dihasilkan dari hasil scan sebuah gambar atau peta dengan menggunakan
scanner ataupun hasil dari digital kamera atau photo udara atau citra satelit
yang mana gambar yang dihasilkan tersusun atas pixel-pixel yang berupa
kotak-kotak bujur sangkar. Karakteristik kedua data dapat dilihat pada
gambar 7.5.
170
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Gambar 7.5. Ilustrasi Data raster dan data vector yang selnajutnya
ditampilkan dalam dunia nyata
171
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk memasukkan data spasial dan
tekstual (membuat peta digital) dari sumber-sumber di atas ke dalam SIG,
antara lain :
1) Digitasi,
2) Penggunaan GPS
3) Konversi dari sistem lain.
172
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
173
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
8 SURVEI MIKROHIDRO
174
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
terhadap banjir.
Survey potensi air sebagai dasar dalam perencanaan dan pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) ini dilakukan dalam empat
tahapan metode seperti dibawah ini:
a. Penentuan lokasi
b. Pengukuran tinggi jatuh air
c. Pengukuran debit air
d. Perhitungan potensi daya terbangkitkan.
Selanjutnya metode survey tersebut akan dijabarkan lebih detail seperti yang
terdapat di bawah ini.
Pada saat pertama kali kita menghidupkan GPS, receiver GPS secara
otomatis akan mengumpulkan data satelit dan arah lokasinya. Untuk
memastikan pengenalan yang tepat, umumnya GPS handheld telah
dilengkapi dengan mode pencari jejak otomatis. Mode tersebut menunjukkan
lokasi GPS di mana saja di seluruh dunia.
175
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Untuk menerima sinyal satelit kita harus berada di luar ruangan dan
pemandangan langit yang jelas. Waypoint (titik tuju) adalah adalah lokasi
yang kita rekam dan simpan di dalam GPS. Untuk merekam jalur saluran
pembawa dari bendungan ke bak penampungan dan jalur pipa penstock dari
bak penampungan ke rumah turbin, kita dapat memanfaatkan fitur tracks
yang terdapat pada GPS. Fitur tracks menciptakan jejak elektronik atau
“catatan jejak” pada map page selama bepergian. Catatan jejak tersebut
berisi informasi tentang poin-poin sepanjang jalurnya, termasuk waktu,
lokasi, ketinggian, dan kedalaman. Catatan jejak segera mulai merekam
semua informasi yang diperlukan sesaat setelah alat ini menentukan posisi
lokasi yang dikirimkan oleh minimal empat sinyal satelit
Pengukuran tinggi jatuh air antara sumber air dengan lokasi turbin dilakukan
menggunakan altimeter yang terdapat pada GPS. Prinsip kerja altimeter
adalah mengukur tekanan udara. Tekanan udara akan berubah 9 mm head
air raksa untuk setiap 100 meter perubahan elevasi. Altimeter sangat mudah
terpengaruh oleh perubahan suhu, tekanan atmosfir dan kelembaban.
Penggunaan altimeter yang terbaik adalah dengan melakukan pengukuran
beda ketinggian dalam jangka waktu yang secepatnya.
176
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
177
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
178
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
𝑄 = 𝑣 .𝐴
Dimana:
Q = debit air [m3/s]
v = kecepatan air [m/s]
A = luas penampang melintang sungai [m2][6]
a. Merawas
179
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
b. Perahu
180
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
5. apabila lebar sungai lebih dari 100 m, atau sungai digunakan untuk
transportasi air maka kabel penggantung perahu tidak dapat
digunakan. Pengaturan posisi perahu diatur dengan menggunakan
sextant meter agar lintasan pengukuran tetap berada pada satu jalur
sehingga lebar sungai sesuai dengan lebar sungai sesungguhnya.
Metode ini disebut metode sudut (angular method). Selain metode ini
dapat juga digunakan metode perahu bergerak.
c. Sisi jembatan
181
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Cable car adalah alat bantu pengukuran berupa kereta gantung yang
digantungkan pada kabel utama yang juga berfungsi sebagai alat ukur lebar
sungai, dilengkapi dengan tempat duduk petugas pengukur dan dudukan
sounding reel. Peralatan yang digunakan adalah current meter lengkap
dengan ekor panjang dan pemberat yang disesuaikan dengan kondisi
kecepatan dan kedalaman aliran. Petugas pengukur terdiri dari 2 orang, 1
orang petugasmengoperasikan peralatan dan 1 orang petugas mencatat
data pengukuran.
182
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
183
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Data hasil survey potensi air diolah untuk mengetahui besarnya daya yang
dapat dibangkitkan dengan menggunakan persamaan berikut :
𝑃 = 𝜌 . 𝑞 . 𝑄 . ℎ 𝑒𝑓𝑓
Dimana:
P = daya terbangkitkan (Watt)
ρ = massa jenis air = 1000 kg/m3
g = gravitasi = 9,81 m2/s
Q = debit (m3/s)
Heff = tinggi efektif (m)
184
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Energi angin merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang ada dan
masih sedikit pemanfaatannya. Pemanfaatan energi angin sebagai sumber
energi terbarukan adalah suatu usaha menjawab masalah atas terjadinya
perubahan lingkungan dan alam juga salah satu usaha konservasi dari
sumber energi konvensional.
9.1. Pendahuluan
Energi angin merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang ada dan
masih sedikit pemanfaatannya. Pertumbuhan pemanfaatan energi angin
cukup pesat sejak tahun 1990 dan cukup mendapat perhatian dunia atas
pemanfaatannya terhadap teknologi yang digunakan dan memerlukan biaya
yang cukup kompetitif dari pada sumber energi konvensional lainnya.
185
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
186
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
karena pada kondisi ini angin bertiup kencang ke arah darat (angin darat).
Durasi pengujian yang lama dapat meminimalisir penyimpangan (eror) yang
terjadi. Nilai kembar yang terjadi selama beberapa waktu tertentu (misal 3
jam) ditiadakan karena penelitian dilakukan untuk mengetahui fluktuasi
(beban) angin yang terjadi, yang memungkinkan terjadinya kegagalan
instalasi windturbin. Arah angin juga perlu diperhitungkan. Hal ini untuk
melihat perilaku angin dari waktu ke waktu sehingga tentu akan sangat
berguna jika menggunakan / memanfaatkan windturbin dengan arah tetap
(without tail).
Aspek penting yang harus diperhatikan pada pengukuran angin antara lain:
landscape suatu wilayah, lokasi pengujian, waktu pengujian, durasi
pengujian, kondisi nilai yang didapat (misal, nilai kembar secara berturut-
turut selama 3 jam), serta arah angin.
187
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
partikel di udara, baik partikel kering (debu, asap, dsb) maupun partikel
basah seperti uap air. Pengukuran angin permukaan merupakan pengukuran
arah dan kecepatan angin yang terjadi dipermukaan bumi dengan ketinggian
antara 0.5 sampai 10 meter.
Alat-alat yang paling baik untuk mengukur angin (permukaan) adalah Wind
Vane dan Anemometer. Alat-alat pengukur kecepatan angin di bagi dalam 3
bagian :
1. Anemometer Cup dan Vane, alat ini mengukur banyaknya udara yang
melalui alat per satuan waktu.
2. Pressure Tube Anemometer, alat ini bekerja disebabkan oleh tekanan
dari aliran udara yang melalui pipa-pipanya.
3. Pressure Plate Anemometer, lembaran logam tertentu, ditempatkan
tegak lupus angin. Lembaran logam ini akan berputar pada salah satu
sisinya sebagai sumbu. Besar penyimpangan (sudut) menjadi
kecepatan angin.
9.4.1. Anemometer
Pada saat tertiup angin, baling-baling yang terdapat pada anemometer akan
bergerak sesuai arah angin. Di dalam anemometer terdapat alat pencatat
yang akan menghitung kecepatan angin. Hasil yang diperoleh alat akan
dicatat, kemudian dicocokkan dengan Skala Beaufort.
188
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Pergerakan udara atau angin umumnya diukur dengan alat cup counter
anemometer, yang didalamnya terdapat dua sensor, yaitu: cup - propeller
sensor untuk kecepatan angin dan vane/ weather cock sensor untuk arah
angin. Untuk pengamatan angin permukaan, Anemometer dipasang dengan
ketinggian 10 meter dan berada di tempat terbuka yang memiliki jarak dari
penghalang sejauh 10 kali dari tinggi penghalang (pohon, gedung atau
sesuatu yang menjulang tinggi). Tiang anemometer dipasang menggunakan
3 buah labrang/ kawat penahan tiang, dimana salah satu kawat/labrang
berada pada arah utara dari tiang anemometer dan antar labrang
membentuk sudut 1200. Pemasangan penangkal petir pada tiang
189
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
9.4.3. Altimeter
190
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
10 PENGUKURAN CUACA
2. Tekanan udara
Besarnya tekanan udara dapat diukur dengan barometer .Barometer air
raksa suikar dibawa kemana – mana dibandingkan dengan barometer
aneroid .Berdasarkan kenyataan diatas ,barometer dapat dipakai untuk
mengukur tinggi tampat diatas permukaan laut.Barometer aneroid yang
digunakan untuk mengukur tinggi tempat.
191
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
3. Kelembahan Udara
Kelembahan udara adalah banyaknya kandungan uap air yang terdapat si
udara .Kelembaban udara dapat diukur dengan higrometer.
Kelembaban nisbi adalah bilangan dalam persentase yang menunjukan
perbandingan antara uap air yang ada dalam udara dan jumlah uap air
setinggi – tingginya yang dapat di tampung oleh udara itu.. Ada tiga
macam kelembaban udara:
1) Kelembaban udara absolut, ialah banyaknya uap air yang terdapat di
udara pada suatu tempat. Dinyatakan dengan banyaknya gram uap air
dalam 1 m³ udara.
2) Kelembaban udara relatif, ialah perbandingan jumlah uap air dalam
udara dengan jumlah maksimum uap air yang dapat dikandung udara
pada temperatur yang dinyatakan dengan persen.
3). Kelembaban spesifik
Kelembaban spesifik adalah berat uap air per satuan berat udara
(termasuk berat uap airnya )yang umumnya dinyatakan dalam gram
air per kilogram udara.
4. Angin
Menurut Hukum Buys Ballot,angin adalah udara yang bergerak dari
daerah bertekanan udara maksimum kedaerah bertekanan udara
minimum.
5. Penyinaran Matahari
Penyinaran matahari adalah penerimaan energi matahari oleh
permukaan bumi dalam bentuk sinar – sinar gelombang pendek yang
menerobos atmosfer.
Banyaknya panas matahari yang diterima dipengaruhi oleh :
1.Besarnya sudut datang sinar matahari .
2.Lama penyinaran matahari .
3.Jenis tanah atau benda yang disinari oleh matahari .
4.Keadaan awan pada waktu penyinaraan .
192
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
6. Curah Hujan
Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam
waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain
gauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan. Hujan
ialah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang
dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi. Garis pada peta yang
menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai curah hujan yang sama
disebut Isohyet. Alat pengukur hujan adalah ombrometer.
193
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
dan cakupan areanya yang luas menjadikan pilihan yang tepat untuk
membangun berbagai macam aplikasi di bidang telemetri.
Maka untuk memenuhi kebutuhan akan sistim pengukuran elemen iklim dan
cuaca yang otomatis, murah dan akurat serta dari pertimbangan kemampuan
mikrokontroler seperti yang telah diuraikan diatas, dalam penelitian ini
penulis ingin mengimplementasikan sebuah stasiun cuaca otomatis yang
dikendalikan oleh mikrokontroler AVR ATmega16, datanya ditransmisikan
menuju pusat pengamatan dengan sistem nirkabel dan komputer sebagai
media penampil dan perekam informasi cuaca.
AWS merupakan suatu peralatan atau sistem terpadu yang di disain untuk
pengumpulan data cuaca secara otomatis serta di proses agar pengamatan
menjadi lebih mudah. AWS ini umumnya dilengkapi dengan sensor, RTU
(Remote Terminal Unit), Komputer, unit LED Display dan bagian-bagian
lainnya.
RTU (Remote Terminal Unit) terdiri atas data logger dan backup power, yang
berfungsi sebagai terminal pengumpulan data cuaca dari sensor tersebut
dan di transmisikan ke unit pengumpulan data pada komputer.
194
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
1. Sensor
a. Wind speed
b. Wind direction
c. Humidity
d. Temperature
e. Solar radiation
f. Air Pressure
g. Rain gauge
2. Data Logger
3. Komputer (sistem perekam dan sistem monitor)
4. Display (optional)
5. Tiang untuk dudukan sensor dan data logger
6. Penangkal petir
Secara umum semua AWS mempunyai prinsip kerja yang relatif sama, hal ini
juga terlihat pada hubungan antar komponen dari AWS tersebut. Contoh
hubungan antar komponen AWS ada pada gambar 1 dan 2.
195
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
196
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Sensor
Sensor yang digunakan pada AWS secara umum dibagi menjadi 2 (dua)
kelompok sensor, yaitu :
Primary Sensors
- Air Temperature
- Precipitation
Secondary Sensors
- Wind Speed
- Global Solar Radiation
- Ground Surface (Skin) Temperature
- Solar panels & Wind power (optional)
- Extended Range Operating Envelopes
197
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Di atas tanah yang tertutup rumput pendek atau pada area lokal
reperesentatif
Sensor-sensor meteorologi harus diletakkan jauh dari pengaruh luar
seperti bangunan dan pohon (jarak tergantung daripada variabel jenis
penghalang).
Sensor harus diletakkan pada ketinggian yang sama (dan
ditempatkan) sesuai dengan peralatan konvensional.
Jaga kestabilan terhadap lokasi (perubahan tumbuh-tumbuhan,
bangunan, dll)
Pengukuran Angin
198
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Daerah batas-pengukuran;
Data representatif;
Kompatibel Data;
Ketelitian;
Kestabilitasan data untuk jangka panjang.
199
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Kompatibel Data
Ketelitian
Kedekatan antara hasil suatu pengukuran dan suatu nilai sebenarnya mutlak
diperlukan. Untuk itu diperlukan ketelitian operasional yang berbeda, yaitu
tergantung dari aplikasi, seperti perbedaan ketelitian jangkauan untuk
variabel tertentu. Seperti; Tinggi awan : ketelitian yang diperlukan adalah
10% untuk ketinggian > 100 m, ketelitian jangkauan ( menggunakan CT25K)
adalah 50 ft untuk keseluruhan range pengukuran.
Karakteristik sensor
Resolusi;
Repeatabilitas;
Linearitas;
Respon Time;
Drift;
Histeresis.
200
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
Resolusi, adalah perubahan terkecil yang terjadi pada sensor untuk dapat
mendeteksi. Hal ini merupakan suatu nilai kwantitatif kemampuan untuk
menandakan suatu sensor dapat memberikan nilai terdekat dengan indikasi
kwantitasnya.
Waktu respon, adalah waktu yang dibutuhkan sensor bila terjadi perubahan
dengan pengukuran 63% dari perubahannya. Interval waktu antara waktu
sesaat ketika stimulus terjadi pada subjek dalam tetapan perubahan kasar
dan waktu sesaat ketika waktu respons tercapai dan meninggalkan dalam
batas tertentu di sekitar nilai tetapnya ( Steady value ).
201
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
202
PENGANTAR SURVEY DAN PENGUKURAN
DAFTAR PUSTAKA
203