SESI 1
www.esaunggul.ac.id
VISI
Menjadi perguruan tinggi kelas dunia berbasis
intelektualitas, kreatifitas dan kewirausahaan, yang
unggul dalam mutu pengelolaan dan hasil pelaksanaan
Tridarma Perguruan Tinggi.
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu
dan relevan
2. Menciptakan suasana akademik yang kondusif
3. Memberikan pelayanan prima kepada seluruh
pemangku kepercayaan
www.esaunggul.ac.id
TOPIK SEBELUM UTS
1. Pengantar Ilmu Ukur Tanah
2. Prinsip-Prinsip Pengukuran, Bentuk Bumi dan Sistem Referensi
3. Perhitungan Planimetris
4. Pengukuran Jarak Langsung dan Tachimetri
5. Bearing, Azimuth dan Pengukuran Sudut
6. Poligon
7. Kerangka Kontrol, pengukuran detail, Garis Kontur, Plotting
www.esaunggul.ac.id
TOPIK SETELAH UTS
8. Pengukuran Jarak Langsung dan Beda Tinggi Secara Optis
9. Pengukuran Sudut Menggunakan Teodolit
10. Pengukuran Beda Tinggi Menggunakan Waterpas
11. Pengukuran Jaring Kontrol : Poligon Tertutup
12. Pengukuran Situasi
13. Ploting dan Pembuatan Peta Situasi
14. Pembuatan Peta Kontur
www.esaunggul.ac.id
BUKU REFERENSI
www.esaunggul.ac.id
PENILAIAN
o Kehadiran = 10 %
o UTS = 30 %
o UAS/Responsi = 50 %
o Tugas = 10 %
www.esaunggul.ac.id
Tugas
o Tugas Individu
o Tugas Kelompok
www.esaunggul.ac.id
ILMU UKUR TANAH
PENGUKURAN
DAERAH
BAGIAN ILMU PERMUKAAN
RELATIF
GEODESI DAN BAWAH
SEMPIT
TANAH
www.esaunggul.ac.id
A. PENGUKURAN TANAH (SURVEYING)
www.esaunggul.ac.id
Tujuan Pengukuran
www.esaunggul.ac.id
Skala
Merupakan perbandingan antara jarak lokasi di peta dengan jarak di
permukaan bumi (di lapangan).
Contoh;
Skala 1 : 500cm
artinya 1 cm pada peta mewakili 500 cm di permukaan bumi
(lapangan)
Sering,
pemilihan skala pada proyek tertentu bergantung pada
kerangka yang telah ada atau kepraktisan dalam
membawanya.
www.esaunggul.ac.id
B. Instrument Survei di Masa Lalu
Sejarah perkembangan survei pengukuran tidak
terlepas dari
1. ilmu-ilmu astronomi
2. astrologi
3. Matematika (keperluan praktis)
Hubungan yang erat antara matematika dan ukur tanah nampak dari
istilah-istilah matematika; geometri; yang menurut bahasa
latin berarti pengukuran bumi
www.esaunggul.ac.id
C. KLASIFIKASI SURVEI
www.esaunggul.ac.id
1. Klasifikasi Survei Atas Dasar Akurasi
a. Survei Planimetris
www.esaunggul.ac.id
b. Survei Geodetis
www.esaunggul.ac.id
2.Klasifikasi Survei Atas Dasar Metode
Penentuan Posisi
a. Survei Terestris
Metoda terestris dilakukan berdasarkan pengukuran dan pengamatan
yang semuanya dilakukan di permukaan bumi.
b. Survei Ekstraterestris
Metoda ekstraterestris dilakukan berdasarkan pengukuran dan
pengamatan dilakukan ke objek atau benda angkasa, baik yang
alamiah (bulan, bintang, quasar) maupun yang buatan (satelit). Contoh:
1. astronomi geodesi
2. fotografi satelit
3. SLR (Satellite Laser Ranging)
4. LLR (Lunar Laser Ranging)
5. VLBI (Very Long Baseline Interferometry)
6. Transit (doppler)
7. GPS (Global Positioning System).
www.esaunggul.ac.id
3. Klasifikasi Survei Atas Dasar Instrumen
a. Survei Chain
www.esaunggul.ac.id
b. Survei Tranverse
www.esaunggul.ac.id
c. Survei Tacimetri
www.esaunggul.ac.id
d. Survei Penyipat Datar (Leveling)
www.esaunggul.ac.id
e. Plane Tabling
www.esaunggul.ac.id
4. Klasifikasi Survei Atas Dasar Tujuan
a. Survei Rekayasa
Survei dilakukan untuk penyediaan data yang lengkap untuk desain
rekayasa, seperti:
a. jalan layang
b. rel kereta
c. saluran air
d. saluran limbah
e. Bendungan
f. jembatan, dsb.
Survei ini terdiri atas tahap-tahap:
1. Survei topografi
2. pengukuran kerja lapang
3. penyediaan spesifikasi kualitas
4. pelaksanaan pengukuran sampai pekerjaan selesai.
Survei ini, sering juga disebut survei konstruksi.
www.esaunggul.ac.id
b. Survei Pertanahan
www.esaunggul.ac.id
c. Survei Geologi
www.esaunggul.ac.id
d. Survei Geografi
www.esaunggul.ac.id
e. Survei Arkeologi
f. Survei Route
Dilakukan untuk menempatkan dan mengeset garis-garis di permukaan
tanah untuk keperluan jalan raya, rel kereta dan untuk mengambil data
yang perlu.
Secara garis besar, urutan survei ini:
(1) Survei pendahuluan, dilakukan untuk memperoleh pet.peta
terkait, atau bila perlu dilakukan survei secara kasar,
(2) survei awal, yaitu survei topografi untuk mendapatkan lokasi
kenampakan-kenampakan, bila perlu dengan pemotretan udara
(3) survei kontrol, berupa triangulasi atau traverse (poligon)
(4) survei lokasi, yaitu penempatan titik-titik di lapangan.
www.esaunggul.ac.id