PETA TOPOGRAFI
1.1. Tujuan
Tujuan dari praktium ini adalah untuk membuat mahasiswa mengetahui
roman muka bumi dari suatu daerah dan dapat mengaplikasikannya kedalam peta
topografi dengan menentukan beda ketinggian yang terdapat pada tiap garis
konturnya.
1.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
Peta Topografi
Kertas Kalkir
Laboratorium Geomorfologi I- 2
Garis ketinggian mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Garis ketinggian yang lebih rendah selalu mengelilingi garis ketinggian
yang lebih tinggi.
Garis ketinggian tidak akan saling berpotongan dan tidak akan bercabang.
Pada daerah yang landai garis ketinggian akan berjauhan, sebaliknya pada
daerah yang terjal akan saling merapat. Untuk kondisi daerah yang khusus
(seperti tebing, kawah, jurang), garis ketinggiannya digambarkan secara
khusus pula.
Garis ketinggian yang menjorok keluar, merupakan punggung bukit dan
selalu seperti bentuk huruf ‘U’.
Garis ketinggian yang menjorok ke dalam, merupakan lembah dan selalu
seperti bentuk huruf ‘V’.
Selisih tinggi antara dua garis ketinggianyang berurutan (interval) adalah
setengah dari bilangan ribuan skala, (contoh:1/2000 x 50.000 = 25 meter).
Kecuali bila dinyatakan dengan ketentuan lain.
Garis ketinggian pembantu, menyatakan ketinggian antara dua garis
ketinggian yang berurutan.
Warna garis-garis ketinggian pada peta digambarkan dengan warna coklat.
Laboratorium Geomorfologi I- 3
dapat terlihat dengan lebih jelas dan mudah. Untuk membuat tampilan tiga
dimensi tersebut maka diperlukan data masukan berupa peta topografi yang
dianalisa dan diproses kedalam output model objek tiga dimensi.
Model tiga dimensi mempermudah pembacaan kontur pada suatu tempat
di atas permukaan bumi karena langsung terlihat ketinggian tiap garis
ketinggiannya, daripada membaca model dua dimensi seperti pada gambar 2.
Untuk mencapai hal tersebut, data input yang berupa peta topografi dianalisa dan
diproses menjadi output model objek tiga dimensi.
Laboratorium Geomorfologi I- 4
1.3.3. Utara Peta
Setiap kali menghadapi peta topografi, pertama-tama carilah utara peta
tersebut. Selanjutnya lihat judul peta (judul peta selalu berada pada bagian utara,
bagian atas dari peta) atau lihat tulisan nama gunung atau desa di kolom peta,
utara peta adalah bagian atas dari tulisan tersebut.
Laboratorium Geomorfologi I- 5
Gunakan kompas untuk melihat arah kita, apakah sudah sesuai dengan
tanda medan yang kita gunakan sebagai patokan, atau belum.
Perkirakan berapa jarak lintasan. Misalnya, medan datar 5 km ditempuh
selama 60 menit dan medan mendaki ditempuh selama 10 menit.
Lakukan orientasi dan resection, bila keadaannya memungkinkan.
Perhatikan dan selalu waspada terhadap adanya perubahan kondisi medan
dan perubahan arah perjalanan, menyeberangi sungai, ujung lembah dan
lainnya-lainnya.
Panjang lintasan sebenarnya dapat dibuat dengan cara, pada peta dibuatkan
lintasan dengan jalan membuat garis (skala vertikal dan horisontal) yang
disesuaikan dengan skala peta. Gambar garis lintasan tersebut (pada peta)
memperlihatkan kemiringan lintasan juga penampang dan bentuk peta.
Panjang lintasan diukur dengan mengalikannya dengan skala peta, maka
akan didapatkan panjang lintasan sebenarnya.
Laboratorium Geomorfologi I- 6
betul bentuk garis-garis kontur. Plotting lintasan dan memperkirakan
waktu tempuhnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tempuh:
Kemiringan lereng dan Panjang lintasan
Keadaan dan kondisi medan (misalnya hutan lebat, semak berduri atau
pasir)
Keadaan cuaca rata-rata
Waktu pelaksanaan (pagi, siang atau malam)
Kondisi fisik dan mental serta perlengkapan yang dibawa.
Laboratorium Geomorfologi I- 7
perjalanan. Sistem perhitungan sudut dibagi menjadi dua berdasarkan sudut
kompasnya.
Dari langkah kerja yang telahdi jelaskan di atas kita dapat menginterpretasi
suatu daerah berdasarkan peta topografi daerah tersebut. peta topografi juga dapat
menunjukan kondisi suatu daerah misalnya dari kerapatan garis kontur kita dapat
mengetahui kondisi bentang alam suatu daaerah, dari pola aliran sungai yang
nampak pada peta, kita juga dapat mengetahui jenis batuan yang ada di daerah
sekitar.contohnya jika di suatu daerah memiliki pola aliran dendritik maka dapat
di simpulkan bahwa batuan sekitarnya cukup kompak dan juga terdiri dari
sedimen sedimen yang satu jenis. Dapat juga dari interpretasi suatu peta topografi
kita juga dapat menghitung beda tinggi yang berguna untuk mengetahui berapa
beda antara tempat tertinggi dengan tempat terendah suatu daerah.Mengukur jarak
datar yang berguna untuk mengetahui jarak kelandaian suatu daerah, mengetahui
persen(%) kemiringan lereng yang berguna untuk menentukan tingkat kemiringan
Laboratorium Geomorfologi I- 8
dari suatu lereng yang sudah di klasifikasikan oleh Van Zuidam, 1985. Hasil lain
dari pembahasan di atas adalah kita juga dapat membuat peta topografi suatu
daerah dengan tehnik yang sudah kita pelajari di atas.
1.5.2. Pembahasan
Unsur-unsur penting yang terdapat dalam suatu peta topografi antara lain :
Judul peta merupakan nama daerah yang tercangkup dalam peta, sedangkan
nomor lembar peta didasarkan atas sistem pembagian nomor peta ini disebut
“quadrangle”, yaitu :
Quadrangle System
Tiap negara mempunyai cara-cara tersendiri dalam membagi wilayahnya
menjadi kotak-kotak tersebut diberi nomor menurut sistem tertentu. Sistem
pembagian nomor peta ini disebut “Quadrangle System” dari negara yang
bersangkutan.
Laboratorium Geomorfologi I- 9
Sistem pembagian peta yang baru
Yaitu sistem pembagian peta yang disesuaikan dengan sistem
international.Pembagian ini menjadi skala 1: 100.000 dengan ukuran 20 x 30 dan
titik 00 dihitung dari Greenwich dan di beri notasi makin besar kearah kanan, dan
secara vertikal notasi paling besar kearah bawah.
B. Indeks Peta
C. Orientasi peta
Merupakan bagian yang menunjukkan arah peta. Garis batas pada kedua sisi
samping peta berarah utara selatan, dalam hal ini adalah arah utara selatan
sesungguhnya bukan utara kutub magnetis.
D.Skala
Macam-macam skala:
Laboratorium Geomorfologi I- 10
F. legenda
G. Edisi Peta
Edisi peta adalah keterangan tentang pembuatan peta tersebut pada tahun
berapa dibuat. Edisi peta ini sangat penting untuk peta pada daerah yang proses
eksogennya sangat berpengaruh dalam pembentukan bentang alam sehingga
daerah tersebut sangat mudah mengalami perubahan.
H. Garis Kontur
I. Interval Kontur
Interval kontur adalah jarak vertikal antar garis yang satu dengan garis kontur
yang lainnya secara berurutan. Pada peta skala 1:100.000 dicantumkan interval
konturnya 50 meter. Untuk mencari interval kontur berlaku rumus 1/2000 x skala
peta. Tapi rumus ini tidak berlaku untuk semua peta, pada peta GUNUNG
MERAPI/1408-244/JICA TOKYO-1977/1:25.000, tertera dalam legenda peta
Laboratorium Geomorfologi I- 11
interval konturnya 10 meter sehingga berlaku rumus 1/2500 x skala peta. Jadi
untuk penentuan interval kontur belum ada rumus yang baku, namun dapat dicari
dengan Mencari dua titik ketinggian yang berbeda atau berdekatan. Misalnya titik
A dan B Hitung selisih ketinggiannya (antara A dan B) Hitung jumlah kontur
antara A dan B Bagilah selisih ketinggian antara A-B dengan jumlah kontur antara
A-B hasilnya adalah interval kontur.
Selain tanda pengenal yang terdapat pada legenda peta, untuk keperluan
orientasi harus juga digunakan bentuk-bentuk bentang alam yang mencolok di
lapangan dan mudah dikenal di peta, disebut Tanda Medan. Beberapa tanda
medan yang dapat dibaca pada peta sebelum berangkat ke lapangan, yaitu:Lembah
antara dua puncakLembah yang curam Persimpangan jalan atau ujung desa.
1.6. Kesimpulan
Peta topografi adalah peta yang menunjukkan keadaan bumi suatu
wilayah, biasanya menggunakan garis kontur dalam peta modern. Peta topografi
harus memiliki garis lintang dan garis bujur dan titik pertemuannya menghasilkan
koordinat. Koordinat adalah titik persilangan antara garis lintang dan bujur. Oleh
sebab itu, dua unsur utama topografi adalah ukuran relief (berdasarkan variasi
elevasi axis) dan ukuran planimetrik (ukuran permukaan bidang datar). Peta
topografi menyediakan data yang diperlukan tentang sudut kemiringan, elevasi,
daerah aliran sungai, vegetasi secara umum dan pola urbanisasi. Peta topografi
juga menggambarkan sebanyak mungkin ciri-ciri permukaan suatu kawasan
tertentu dalam batas-batas skala.
Laboratorium Geomorfologi I- 12