KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan nikmatnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul Laporan
Praktikum Pengukuran Detail Situasi Wilayah Teknik Geomatika ITS dengan lancar.
Penulisan laporan ditujukan untuk memenuhi tugas praktikum pengukuran
pengukuran detail situasi wilayahteknik geomatika ITS dalam mata kuliah pemetaan terestris
lanjut.
Atas terselesaikannya laporan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Khomsin, ST. MT. selaku dosen pengajar mata kuliah pemetaan terestris lanjut
2. Teman-teman kelompok empat yang bekerja sama dengan baik
3. Teman-teman Teknik Geomatika Angkatan 2013 Kelas Pemetaan Terestris B
Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat dan Penulis juga meminta maaf apabila
ada banyak kekurangan dalam penulisan karya tulis ini. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI.ii
DAFTAR GAMBARiii
DAFTAR TABEL.iii
BAB I PENDAHULUAN. 1
I. 1 Latar Belakang. 1
I. 2 Tujuan...1
I.3 Manfaat. 1
I.4 Waktu dan Lokasi..2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA3
II. 1 Teori.3
II.2 Peralatan yang Digunakan5
II.3 Prinsip Kerja Alat.8
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM... 9
III.1 Pembagian Tugas.9
III.2 Langkah Pengerjaan9
III.3 Data Hasil Pengamatan...11
III.4 Kendala Praktikum.14
III.5 Solusi Kendala14
BAB IV ANALISIS DAN KESIMPULAN..15
IV. 1 Analisis..15
IV.2 Kesimpulan.16
DAFTAR PUSTAKA18
LAMPIRAN..19
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Pemetaan Terestris.5
Gambar 2. Roll meter. 6
Gambar 3. Kompas.7
Gambar 4. Paku Payung.7
Gambar 5. Alat Tulis..8
Gambar 6. Langkah Pengerjaan.10
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Hasil Pengamatan11
Tabel 2. Perhitungan Poligon Tertutup..12
Tabel 3. Perhitungan Pengukuran Detail...13
BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut :
a.
Melakukan pemetaan dengan alat kompas dan roll meter wilayah Teknik Geomatika
ITS
b.
c.
I.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
a. Mahasiswa dapat melakukan pekerjaan survey dan pemetaan secara baik dan benar
b. Melatih dan meningkatkan skill mahasiswa Teknik Geomatika Institut Teknologi
Sepuluh Nopember dalam mengaplikasikan ilmu teknik geomatika baik secara teori
maupun praktik.
Laporan Praktikum Pemetaan Teristris lanjut 1
c. Memberi gambaran mengenai pekerjaan survey dan pemetaan mulai dari orientasi
lapangan sampai membuat laporan hasil akhir.
c. Lokasi
d. Cuaca
: Cerah
BAB II
DASAR TEORI
II.1 Teori
Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara
pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk berbagai keperluan seperti
pemetaan dan penentuan posisi relatif pada daerah yang relatif sempit sehingga unsure
kelengkungan permukaan bumi dapat diabaikan. Sedangkan, geodesi mencakup kajian
dan pengukuran yang lebih luas, tidak sekedar pemetaan dan penentuan posisi darat,
namun juga di dasar laut untuk berbagai keperluan, juga penentuan bentuk dan dimensi
bumi baik dengan pengukuran di bumi dan dengan bantuan pesawat udara, maupun
dengan satelit dan sistem informasi lainnya.
Tujuan, cakupan, lingkup dan wahana untuk penyajian tersebut berbeda-beda.
Oleh karena itu, displin dari surveying dapat digolongkan dalam beberapa bidang studi
yaitu :
Survey geodesi
Survey
permukaantanahdatar
(topographic
surveying,
cadastral
surveying,
Survey Hidrografi
Survey Fotogrametri
Survey radargrametri
Peta didefinisikan sebagai gambaran dari sebagian permukaan bumi pada bidang
Berdasarkan pengukurannya
Peta teristris
Peta fotogrametris
Peta radargrametris
Peta videografis
Peta satelit
Berdasarkan isinya
Peta umum (topografi)
Peta khusus (tematik)
Berdasarkan penyajiannya
Peta garis
Peta foto
Peta digital
Berdasarkan hirakhinya
Peta manuskrip
Peta dasar (minut)
Peta induk
Peta turunan
Pemetaan teristris adalah proses pemetaan yang pengukurannya langsung
Pengukuran
dilapangan
Perhitungan
data (X,Y,Z)
Penggambaran
PETA
2.
3.
4.
5.
Jenis Meteran :
1.
2.
3.
II.2.2 Kompas
Kompas adalah alat penunjuk arah yang bekerja berdasarkan gaya medan
magnet. Pada kompas selalu terdapat sebuah magnet sebagai komponen utamanya.
Magnet tersebut biasanya berbentuk sebuah jarum penunjuk. Saat magnet penunjuk
tersebut berada dalam keadaan bebas, maka akan mengarah ke utara-selatan magnet
bumi. Inilah yang dijadikan dasar dalam pembuatan kompas dan alat navigasi
berbasis medan magnet yang lain.
Umumnya kompas terdiri dari 3 komponen kompas, yaitu badan kompas,
jarum magnet, dan skala arah mata angin. Badan kompas berfungsi sebagai
pembungkus dan pelindung komponen utama kompas. Jarum magnet dipasang
sedemikian rupa agar bisa berputar bebas secara horizontal. Skala penunjuk
umumnya berupa lingkaran 360 dan arah mata angin.
Gambar 3. Kompas
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
pengolahan data
3. Enira Suryaningsih/3513100036
pengolahan data
4. Diah Agustin/3513100050
pembuatan presentasi
Orientasi Lapangan
Penentuan Titik
Poligon
Pemasangan Paku
Payung
Pengukuran
IYA
Analisa
Terjadi
kesalahan
TIDAK
Laporan dan Gambar
Pengolahan Data
Proses pengolahan data dilakukan setelah proses pengambilan setiap data.
Data yang diolah dulu yaitu data untuk penentuan koordinat pada titik poligon.
Kemudian, dari data tersebut dapat diketahui koordinat dari setiap titik detail yang
diukur. Dari data-data tersebut, dilakukan analisis tentang pengukuran yang telah
dilakukan.
Laporan Praktikum Pemetaan Teristris lanjut 10
Penyajian Data
Data hasil dari praktikum pengukuran detail wilayah Teknik Geomatika
ITS ini disajikan dalam bentuk peta, laporan dan presentasi. Output peta yang
dihasilkan berukuran A3 dengan judul Peta Detail Situasi Wilayah Teknik
Geomatika ITS Surabaya. Laporan berjudul Laporan Praktikum Pengukuran Detail
Situasi Wilayah Teknik Geomatika ITS Surabaya. Sedangkan presentasi data akan
dilakukan pada waktu kuliah selanjutnya.
Deskripsi
Azimuth (Derajat)
12
93
21
276
23
48
32
226
34
43
178
45
316
54
140
56
235
10
65
32
11
61
165
12
16
357
132
137
138
95
133
BAB IV
ANALISIS DAN KESIMPULAN
IV.1 Analisis
Praktikum kali ini merupakan praktikum pengukuran detail wilayah teknik
geomatika ITS dengan menggunakan kompas dan roll meter. Pada pengukuran tersebut
kami menggunakan enam titik poligon yang melingkup wilayah teknik geomatika
beserta tempat parkir motor.
Dari hasil pengukuran azimuth pada titik poligon dapat diketahui nilai sudut
dalam yaitu :
1. Sudut 1 = 96 derajat
2. Sudut 2 = 132 derajat
3. Sudut 3 = 137 derajat
4. Sudut 4 = 138 derajat
5. Sudut 5 = 95 derajat
6. Sudut 6 = 133 derajat.
Dari sudut dalam tersebut terjadi kesalahan sudut yang cukup besar yaitu 11 derajat. Hal
itu disebabkan karena alat yang digunakan berupa kompas, dan kelompok kami
menggunakan kompas pada HP. Karena kesalahan tersebut maka didapatkan koreksi
sebesar minus 1 derajat 50 menit, sehingga setiap sudut dalamnya perlu dikoreksi untuk
menghilangkan kesalahan tersebut.
Setelah mengolah data dan mendapat koordinat titik-titik poligon, kemudian
koordinat-koordinat tersebut dijadikan sebagai acuan dalam penentuan koordinat titik
detail. Koordinat titik detail menggunakan acuan pada koordinat titik poligon yang
terdekat yaitu dengan dilakukan pengukuran azimuth dan jarak dari titik tersebut.
Berikut merupakan koordinat titik poligon dan titik detail :
Koordinat titik poligon (dengan pembulatan) :
1=0;0
2 = 52,964 ; -1,642
3 = 81,807 ; 29,522
4 = 80,981 ; 67, 659
5 = 49,819 ; 99,446
6 = -1,739 ; 53,061
Laporan Praktikum Pemetaan Teristris lanjut 15
c = 69,839 ; 36,670
d = 26,054 ; 32,599
e = 8,185 ; 37,224
f = -0,755 ; 39,296
g = 2,138 ; 1, 444
h = 12,288 ; 1,736
m = 62,843 ; 85, 697
n = 53,002 ; 92,943
o = 26,182 ; 59,016
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
SKETSA AWAL