Anda di halaman 1dari 28

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS


LAPORAN PRAKTIKUM PEMETAAN
WATERPASS MEMANJANG DAN MELINTANG

Disusun Oleh :

Ilman Akbar Al Qarana (3115030028)


Maria Benedica Arsidina (3115030029)
Zaga Kresna Pratama Putra (3115030030)
Rihhadatu Aisy Arwa (3115030031)
Agita Puspitasari (3115030032)
Ainun Najiatul Mahmuda (3115030033)
Ria Arifani (3115030034)

Dosen Pengajar :

M. Singgih Purnomo, ST.MT

Dosen Pembimbing :

Dwi Indriyani, ST. MT

Kelas : X

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PROGRAM DIPLOMA III

2015

DAFTAR ISI
Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 1
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS

Daftar Isi ........................................................................................................2


Kata Pengantar................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................4
C. Tujuan Praktikum ...............................................................................4
D. Manfaat Praktikum.............................................................................5
BAB II DASAR TEORI
A. Definisi.........................................................................................6
B. Metode Pengukuran......................................................................6
C. Rumus yang Digunakan................................................................6
1. Pengukuran Waterpass Memanjang..............................................7
2. Pengukuran Waterpass Melintang.................................................8
BAB III METODE PELAKSANAAN
A. Umum...............................................................................................10
B. Peralatan...........................................................................................10
C. Lokasi Pengukuran...........................................................................15
D. Posedur Pengukuran.........................................................................15
1. Membaca Baak Ukur..................................................................16
2. Profil Memanjang.......................................................................17
3. Profil Melintang..........................................................................19
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................23
B. Saran.................................................................................................23
C. Hasil Pengukuran..............................................................................23
D. Dokumentasi.....................................................................................29
E.

Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 2
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami selaku mahasiswa-mahasiswi DIII Teknik Sipil
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Praktikum Waterpass ini.

Keberhasilan penyusunan laporan ini merupakan kerja keras kelompok kami yang
tentunya tidak lepas dari pengarahan beberapa pihak. Tidak lupa kami menyampaikan terima
kasih kepada :

1. Bapak Moh.Singgih Purwanto, S.Si.MT selaku dosen pembimbing mata pelajaran


Pemetaan 1 kami.
2. Ibu Dwi Indriyani, ST. MT selaku dosen asistensi pemetaan kami.

Surabaya, 30 Desember 2015

Kelompok 5

Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 3
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS

Bab I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengukuran tanah merupakan saah satu disiplin ilmu yang meliputi metode
pengumpulan dan pemprosesan data dari kondisi yang ada di lapangan. Di dunia
teknik sipil pengukuran tanah atau lebih dikenal dengan Ilmu Ukur Tanah adalah
bagian yang tidak bisa ditinggalkan. Sebelum melakukan suatu proyek maka perlu
dilakukan kegiatan surveying yang didalamnya nanti terdapat pemakaian Ilmu Ukur
Tanah ini. Sebelum pengukuran tanah dilakukan maka suatu proyek tidak akan bisa
dikerjakan. Karena tidak akan dapat menentukan kontruksi baik dalam bangunan
gedung, tanah maupun bangunan air. Jadi ilmu ukur tanah merupakan bagian yang
vital di dunia ketekniksipilan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, adapun permasalahan tersebut
antara lain:
1. Bagaimana cara mahasiswa mengoperasikan alat ukur waterpass dengan baik dan
benar ?
2. Bagaimana mahasiswa mampu mengenal komponen–komponen alat ukur
waterpass ?
3. Bagaimana mahasiswa mampu melakukan pengukuran profil memanjang dan
melintang ?
4. Bagaimana mahasiswa mampu menentukan elevasi suatu bidang datar dari
permukaan tanah ?
5. Bagaimana mahasiswa mampu memasukan dan mengolah data hasil pengukuran
profil memanjang dan melintang ?
6. Bagaimana mahasiswa mampu menampilkan data dalam bentuk tabel dan sketsa
bidang permukaan tanah yang telah diukur ?

C. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari pengukuan waterpass ini adalah
1. Mahasiswa mampu melakukan pengaturan alat ukur waterpass dan membaca bak
ukur dengan baik dan benar.

Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 4
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS

2. Mahasiswa mampu mengenal komponen-komponen alat ukur waterpass dan


fungsinya.
3. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran profil memanjang dan melintang
dengan alat ukur waterpass.
4. Mahasiswa mampu menentukan elevasi suatu bidang datar dari permukaan tanah.
5. Mahasiswa mampu memasukkan dan mengolah data hasil pengukuran profil
memanjang dan melintang.
6. Mahasiswa mampu menampilkan data dalam bentuk tabel dan sketsa bidang
permukaan tanah yang telah diukur.

D. Manfaat Praktikum
Kegiatan praktikum ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan
mahasiswa dalam pengukuran tanah sebagai upaya meningkatkan kompetensi
mahasiswa. Mahasiswa mampu mengatur alat ukur waterpass dengan benar dan
mengetahui komponen-komponennya, dengan begitu mahasiswa mampu melakukan
pengukuran memanjang dan melintang jalan dan menentukan elevasinya serta
menampilkan dalam bentuk data.
Sehingga mahasiswa Diploma Teknik Sipil ITS mampu memahami dan
melakukan dengan baik proses pengukuran tanah sebagai dasar dari persiapan
mendirikan suatu bangunan.

BAB II

DASAR TEORI

A. Definisi
Sifat datar profil bertujuan untuk menentukan bentuk permukaan tanah atau
tinggi rendahnya permukaan tanah sepanjang jalur pengukuran, baik secara
memanjang maupun melintang. Sifat datar (levelling) adalah suatu operasi untuk

Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 5
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS

menentukan beda tinggi antara dua titik di permukaan tanah. Sebuah bidang datar
acuan atau datum, ditetapkan dan elevasi diukur terhadap bidang tersebut. Beda
elevasi yang ditentukan dikurangkan dari atau ditambah dengan nilai yang ditetapkan
tersebut, dan hasilnya adalah elevasi titik-titik tadi.

B. Jenis Pengukuran
1. Sifat Datar Melintang
Tujuan pengukuran ini umumnya sebagai dasar dalam menentukan volume galian
dan timbunan dalam perencanaan pembuatan jalan raya, jalan kereta api, saluran
irigasi, dsb. Pengukuran ini dapat mengetahui alur kenaikan atau penurunan
setiap elevasi tanah ataupun jalur yang hendak diukur.
2. Sifat Datar Memanjang
Sifat datar memanjang adalah suatu pengukuran yang bertujuan untuk
mengetahui ketinggian titik-titik sepanjang jalur pengukuran dan pada umumnya
digunakan sebagai kerangka vertikal bagi suatu daerah pemetaan (Geomatika
ITS, 2008).

C. Rumus yang Digunakan


Pada saat pembacaan rambu ukur harus selalu diperhatikan bahwa :

BT = BA + BB/2
Keterangan :
BT = Bacaan benang tengah waterpass
BA = Bacaan benang atas waterpass
BB = Bacaan benang bawah waterpass
Hal ini dapat digunakan untuk pengecekan data yang sudah didapat benar atau tidak.

1. Pengukuran Waterpass Memanjang

Beda tinggi antara titik P1 dan P2 adalah :

∆h = BTbelakang - BTmuka

Keterangan :
∆h = Beda tinggi
BTbelakang = Bacaan benang tengah di titik belakang waterpass
BTmuka = Bacaan benang tengah di titik muka waterpass

Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 6
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS

Jarak antar optis :

d = (BA – BB) x 100

d = [(BA – BB)muka + (BA – BB)belakang] x 100

Keterangan :
d = Jarak datar optis
BA = Bacaan benang atas
BB = Bacaan benang bawah
100 = Konstanta pesawat
Dalam pengukuran waterpass memanjang, pesawat diletakkan di
tengah-tengah titik yang akan diukur. Hal ini untuk meniadakan kesalahan akibat
tidak sejajarnya kedudukan sumbu teropong dengan garis arah nivo.

2. Pengukuran Waterpass Melintang

Dalam pengukuran waterpass melintang, waterpass diletakkan dia atas patok


dan diukur terlebih dahulu tinggi dari alat tersebut. Adapun untuk mencari jarak
dapat langsung diukur menggunakan roll meter pada saat praktek dan dapat
dihitung jarak optisnya dengan cara :

d = (BA-BB) x 100

Keterangan :
d = Jarak titik terhadap waterpass
BA = Bacaan benang atas
BB = Bacaan benang bawah
100 = Konstanta pesawat

Beda tinggi antara titik A dan titik P1 adalah :

∆h = TP - BT

Keterangan :
∆h = Beda tinggi antara titik A dan titik P1

Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 7
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS

TP = Tinggi pesawat
BT = Bacaan benang tengah

Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 8
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS

BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. UMUM

Pengukuran waterpass memanjang dan melintang bertujuan untuk mendapatkan relief


dari permukaan tanah yang akan digunakan sebagai fungsi tertentu dengan cara mengukur
ketinggian dari masing-masing titik relief tersebut. Pengukuran ini dapat digunakan untuk:

1. Perencanaan jalan raya


2. Perencanaan jalan kereta api
3. Landasan pacu pesawat terbang
4. Irigasi
5. Perencanaan jalur pipa
6. Pembuatan bendungan

B. PERALATAN
Peralatan yang diperlukan :
1. Cattle pack 7 buah
Digunakan untuk keselamatan kerja (seperti pada gambar 1).

Gambar 1. Cattlepack

2. Alat ukur waterpass 1 buah


Digunakan untuk membaca pengukuran beda tinggi, kontur, dan lainnya (seperti
pada gambar 2).

Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 9
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS

Gambar 2. Waterpass

3. Tripot statif 1 buah


Digunakan untuk meletakkan waterpass. Mempunyai tiga buah kaki yang dapat
menyangga penempatan alat yang pada masing-masing ujungnya runcing, agar
masuk ke dalam tanah. Ketiga kaki statifini dapat diatur tinggi rendahnya sesuai
dengan kedalaman tanah tempat alat itu berdiri (seperti pada gambar 3).

Gambar 3. Tripot statif

4. Baak ukur
Digunakan untuk membaca tinggi rendahnya suatu permukaan tanah. Baak ukur
mempunyai bentuk penampang segi empat yang berukuran ± 3-4 cm, lebar ± 10 cm,
panjang ± 300 cm, bahkan ada yang panjangnya mencapai 500 cm. Cara membaca
baak ukur yaitu setiap satu kotak garis kotak hitam bernilai 1 cm (seperti pada
gambar 4).

Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 10
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS

Gambar 4. Baak ukur

5. Roll meter 1 buah


Roll meter terbuat dari fiberglass dengan panjang 30-50 m dan dilengkapi tangkai
untuk mengukur jarak antara patok yang satu dengan patok yang lain. Begitu juga
dengan stipo atau piloks guna memberi tanda di setiap patok (seperti pada gambar
5).

Gambar 5. Rol meter

6. Payung 1 buah
Digunakan untuk melindungi pesawat dari sinar matahari langsung maupun
hujan karena lensa teropong pada pesawat sangat peka terhadap sinar matahari
(seperti pada gambar 6).

Gambar 6. Payung

7. Unting – unting

Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 11
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS

Unting-unting ini melekat di bawah penyetel kaki statif, unting-unting ini


berfungsi sebagai tolok ukur apakah waterpass tersebut sudah berada tepat di atas
patok atau belum (seperti pada gambar 7).

Gambar 7. Unting-unting

8. Bendera 1 buah
Digunakan untuk mengatur lalu lintas saat kita sedang melakaukan
pengukuran (seperti pada gambar 8).

Gambar 8. Bendera
9. Patok
Berfungsi sebagai suatu tanda di lapangan untuk titik utama dalam pengukuran.
Atau biasanya dapat berupa paku payung maupun sped asal tidak hilang pada tempat
yang diukur (seperti pada gambar 9).

Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 12
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS

Gambar 9. Patok

10. Alat penunjang lain


Alat penunjang lainnya seperti nlangko data, kalkulator, alat tulis lainnya, yang
dipakai utuk memperlancar jalannya praktikum (seperti pada gambar 10).

Gambar 10. Peralatan tulis yang diperlukan

Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 13
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS

C. Lokasi Pengukuran

Lokasi pengukuran dalam praktikum pemetaan ini adalah di Jalan Kalibogor Selatan
(seperti pada gambar 11).

Gambar 11. Peta Jalan Kalibogor Selatan

D. Prosedur Pelaksanaan

Prosedur pemasangan Waterpass yaitu sebagai berikut :

1. Dirikan statif hingga membentuk kaki segitiga.


2. Pasang Waterpass dan kunci secukupnya sehingga masih mudah untuk digeser-
geser.
3. Pasang unting-unting kira-kira 0.5 cm diatas titik yang dimaksud.
4. Atur unting-unting dengan menggeser alat ukur Waterpass di atas pelat level
sampai betul-betul ditengah.
5. Setelah ditengah, kencangkanlah pengunci alat ukur Waterpass.
6. Sejajarkan Waterpass dengan 2 sekrup penyetel sumbu 1 (sekrup A dan B) dan
tengahkan gelembung Nivo dengan cara memutar 3 sekrup pengatur Nivo sampai
gelembung Nivo tepat berada di tengah-tengah lingkaran Nivo.
7. Putang teropong ke sembarang sisi untuk melakukan pembidikan

Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 14
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS

Gambar 12. Bagian-bagian Waterpass

a) Membaca Baak Ukur


1. Bidik dan arahkan teropong secara kasar pada baak ukur yang didirikan vertikal
pada suatu sasaran dengan menggunakan garis bidik yang ada di ata pesawat.
2. Bila bayangn kabur, perjelas dengan memutar sekruo oengatur lensa dan jika
benang silang kabur, perjelas dengan memutar sekrup pengatur diafragma.
3. Himpitkan benang silang diafragma dengan baak ukur, dengan cara mengatur
sekrup diafragma penggerak halus.
4. Lakukan pembacaan baak ukur = misal benang atas (BA) 1,540, benang tengah
(BT) 1,600 dan benang bawah (BB) 1,660.
5. Pembacaan baak ukur selesai dan harus memnuhi ketentuan: BA+BB = 2BT atau
(BA-BB) = (BT-BB).
6. Untuk mendapatkan jarak optis, digunakan rumus : S x m ; dimana S = (BA-BB)
dan m =100 yang merupakan faktor pengali

Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 15
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS

Gambar 13. Baak Ukur

b) Profil Memanjang
Seperti pada gambar 14
1. Menyiapkan catatan, daftar pengukuran denah membuat sket situasi yang akan
diukur.
2. Menentukan dan menancapkn patok pada titik-titik yang akan dibidik (jarak antar
titik 20-25 m)
3. Mendirikan peswat di antara titik P1 dan P2 kemudian melakukan penyetelan alat
sampai di dapat kedataran.
4. Mengarahkan pesawat ke titik P1 (sebagai bacaan belakang) dan membaca benang
tengahnya.
5. Memutar teropong searah jarum jam den mengarahkan teropong pesawat ke titik
P2 (sebagai bacaan muka) kemudian membaca dan mencatat benang tengahnya.
6. Memindahkan teropong pesawat di antara titik P2 dan P3 dan lakukan penyetelan
alat sampai datar.
7. Mengarahkan pesawat ke titik P2 (sebagai bacaan belakang) dan membaca benang
tengahnya.
8. Memutar teropong searah jarum jam den mengarahkan teropong pesawat ke titik
P3 (sebagai bacaan muka) kemudian membaca dan mencatat benang tengahnya.
9. Dengan cara sama, lakukan sampai titk terakhir (pengukuran pergi).

Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 16
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS

10. Setelah pengukuran sampai pada titik terakhir, melakukan pengukuran kembali
(pengukuran pulang) dari arah titik akhir hingga titik awal dengan cara yang sama
pada pengukuran pergi.
11. Melakukakn perhitungan beda tinggi dan ketinggian masing-masing titik.
12. Menggambar hasil pengukuran dan perhitungan.

Gambar 14. Contoh hasil pengukuran profil memanjang

Perhitungan profil memanjang


1. Siapkan catatan hasil pengukuran profil memanjang.
2. Buat tabel pada Microsoft Office Excel sesuai format yang sudah ditentukan.
3. Masukkan seluruh data pada excel sesuai catatan pada hasil pengukuran.
4. Hitung jarak optis dengan menggunakan rumus D = (BA-BB)x100.
5. Hitung beda tinggi dengan menggunakan rumus ∆ H = BT belakang – BT

muka.
6. Hitung ∆ H rata-rata antara pergi dan pulang dengan menggunakan rumus

DH rata-rata = (( ∆ H pergi + ∆ H pulang)/2). Rumus digunakan dengan

asumsi besaran ∆ H merupakan harga mutlak.


7. Lakukan koreksi pada beda tinggi dengan rumus, k (selisih ∆ H) =

|S ∆ H pergi|−|S ∆ H pulang| , dengan toleransi ≤ 2 mm.

8. Hitung elevasi tiap titik dengan rumus, elevasi patok 1 = elevasi BM + ∆ H

rata-rata. Lakukan hal yang sama untuk elevasi patok berikutnya.


9. Kemudian buat sketsa dari hasil perhitungan tersebut.

c) Profil Melintang

Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 17
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS

Seperti pada gambar 15


1. Mendirikan baak ukur di beberapa titik (sepanjang garis teropong) yang
diperlukan sebagai detail di sebelah kiri (tegak lurus) dengan titik P1. Kemudian
baca dan catat benang tengahnya.
2. Memutar pesawat searah jarum jam dengan besar sudut horizontal 180 ° .
3. Mendirikan baak ukur di beberapa titik (sepanjang garis teropong) yang
diperlukan sebagai detail di sebelah kanan titik P1. Kemudian baca dan catat
benang tengahnya.
4. Mengukur tinggi peasawat dan jarak antar titik detail (kiri dan kanan).
5. Dengan cara yang sama lakukan profil melintang di atas tiap titik awal sampai
titik terakhir.
6. Menghitung beda tinggi dan ktinggian masing-masing titik.
7. Menggambar hasil pengkuran dan perhitungan.

Gambar 15. Contoh Gambar Patok 1

Perhitungan profil melintang


1. Siapkan catatn hasil pengukuran profil memanjang.
2. Buat tabel pada Microsoft Office Excel sesuai format yang sudah ditentukan.
3. Masukkan seluruh data pada excel sesuai catatn pada hasil pengukuran.
4. Hitung jarak optis dengan menggunakan rumus D = (BA-BB)x100.
5. Hitung beda tinggi dengan menggunakan rumus ∆ H = Tinggi Alat – Benang

Tengah setiap titik detail. Rumus digunakan dengan asumsi besaran ∆ H


merupakan harga mutlak.

Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 18
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS

6. Hitung elevasi tiap titik dengan rumus, elevasi titik detail = elevasi BM + ∆ H.
lakukan hal yang sama untuk detail elevasi berikutnya.
7. Kemudian buat sketsa dari hasil perhitungan tersebut.

Tabel 1. Contoh Hasil Pengukuran Memanjang

Pembac
Titik/ Setelah
aan Beda
Nomor Jarak Koreksi Dikore
Baak Tinggi
Patok ksi Elevasi
Ukur
Belakang Muka
Atas Atas + -
Tengah Tengah
Bawah Bawah
1680
BM 1550
1420
B 2.6
A 0.110
M 2.4
1580 1560
P1 1440
1455 1330 1320
2.5 -0.005 0.005
B BM -0.005 -0.005 5.925
8.0

P2 1470 1515 1460 1500


1425 1420
0 B 9.0 0.005
M 6.0
P1 1460 1490
1430

 Contoh perhitungan memanjang pada patok 1 (dalam mm)


A. Mencari nilai benang tengah (BT)
BT = (BA+BB)/2
= (1680+1420)/2
= 1550
B. Mecari jarak optis (D) untuk bacaan belakang terhadap BM
D = (BA-BB) x 100

Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 19
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS

= (1680-1420) x 100
= 26000 mm
= 2.6 m
C. Mencari jarak optis (D) untuk bacaan muka yang menghadap patok A
D = (BA-BB) x 100
= (1560-1320) x 100
= 24000 mm
= 2.4 m
∆ D = 2.4 + 2.6

=5m
D. Mencari nilai beda tinggi
∆ H = BT belakang – BT muka

= 1550 – 1440
= 110 mm
= 0.110 m
E. Mencari rata-rata beda tinggi
∆ H = ( ∆ H pergi - ∆ H pulang) / 2

= (- 0.005m – 0.005m) / 2
= -0.005 m
F. Mencari elevasi ⇒ mendapatkan BM dari kelompok sebelumnya
G. Mencari elevasi dalam meter
= 5.93 – 0.005
= 5.925 m

Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 20
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS

Bab IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang dilakukan kelompok 5 yang berlokasi di Jalan Kalibokor


Selatan dari proses pengolahan data, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam proses pengukuran sipat datar adalah:

1. Ketepatan gelembung Nivo.


2. Pembacaan bak ukur oleh pengamat.
3. Penulisan hasil pembacaan Bak Ukur.
4. Posisi Bak Ukur, apakah sudah benar-benar tegak.
5. Penentuan posisi patok.
6. Pemberian tanda letak patok.
7. Kerja sama tim.

Tiap–tiap perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan rambu ukur akan


menghasilkan bahwa jarak tertentu pada permukaan tenah memiliki perbedaan tinggi yang
beda–beda.

2. Saran

Dibutuhkan ketelitian dan kerja sama antarkelompok sehingga pengerjaan tugas ini
menjadi mudah. Dalam pemakaian, Waterpass harus diletakkan pada keadaan teduh, agar
benang ukur tampak jelas. Peletakan Bak Ukur juga tidak boleh miring, karena pembacaan
harus teliti untuk meminimalisir terjadinya kesalahan. Penggunaan alat juga harus
diperhatikan agar alat tetap dalam keadaan baik. Praktikum ini juga harus dilakukan
dengan sebaik – baiknya agar dapat selesai tepat waktu.

3. Hasil Pengukuran

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, berikut hasil pengukuran kelompok kami :

DAFTAR TABEL PENGUKURAN MEMANJANG

Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 21
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS

JENIS PENGUKURAN : WATERPASS MEMANJANG DIUKUR OLEH :


KELOMPOK 5
LOKASI : JALAN KALIBOKOR SELATAN ALAT UKUR :
WATERPASS
TANGGAL : 2 OKTOBER 2015 NO. SERI :-
PEMBACAAN BAAK UKUR
KOREKS
TITIK/ BELAKANG MUKA BEDA
JARAK
NOMOR TINGGI
ATAS ATAS (mm)
PATOK TENGAH TENGAH (mm) +
BAWAH BAWAH
(mm) (mm) (mm) (m
(mm) (mm)
940
BM 760
580
82000 750 750 7
1040 1740
A 970 1510
900 1280
29000 550 5
1325 1595
B 1260 1520
1195 1445
23000 25 2
1405 1335
C 1355 1285
1305 1235
24000 25 3
1389 1395
D 1230 1325
1275 1255
27000 105 1
1415 1410
E 1340 1335
1275 1260
27000
1385 1305
D 1330 1240
1275 1175
27000
1325 1415
C 1275 1355
1275 1295
23000
1585 1315
B 1510 1250
1435 1185
29000
1730 1030
A 1485 960
1240 890
85000
BM 730 910

Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 22
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS

550

DAFTAR TABEL PENGUKURAN MEMANJANG


JENIS PENGUKURAN : WATERPASS MELINTANG
LOKASI : JALAN KALIBOKOR SELATAN
TANGGAL : 16 OKTOBER 2015
DIUKUR OLEH : KELOMPOK 5
ALAT UKUR : WATERPASS
NO. SERI : TOPCON AT-G6
TINGGI PEMBACAAN BAAK UKUR
PERMUKAAN AIR
ALAT KIRI KANAN BEDA
JARAK ELEVASI
DAN ATAS ATAS TINGGI
TENGAH TENGAH (m) (mm) TINGGI ELEVASI
YANG BAWAH BAWAH (mm)
BIDIK (mm) (mm) (m) (m)
(mm) (mm)
720
A
950
1 920 6 -0,2 99,047
890
1000
2 990 2 -0,27 98,977
980
3230
3 3215 3 -2,495 96,752 0,42 97,172
3200
3310
4 3275 7 -2,555 96,692 0,86 97,552
3240
2795
5 2735 12 -2,015 97,232 0,196 97,428
2675
960
6 895 13 -0,175 99,072
830

Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 23
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS

DAFTAR TABEL PENGUKURAN MEMANJANG


JENIS PENGUKURAN : WATERPASS MELINTANG
LOKASI : JALAN KALIBOKOR SELATAN
TANGGAL : 16 OKTOBER 2015
DIUKUR OLEH : KELOMPOK 5
ALAT UKUR : WATERPASS
NO. SERI : TOPCON AT-G6
PEMBACAAN BAAK UKUR BEDA
TINGGI JARAK ELEVASI
TINGGI PERMUKAAN AIR
ALAT KIRI KANAN (m) (mm)
(mm)
DAN
ATAS ATAS
YANG TENGAH TENGAH TINGGI ELEVASI
BAWAH BAWAH
BIDIK (mm) (mm) (m) (m)
(mm) (mm)
720
B
928
1 898 6 -0,178 98,159
868
978
2 968 2 -0,248 98,449
958
3208
3 3193 3 -2,473 96,224 0,38 96,604
3178
3288
4 3253 7 -2,533 96,164 0,81 96,974
3218
2773
5 2713 12 -1,993 96,704 0,196 96,9
2653
938
6 873 13 -0,153 98,554
808

Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 24
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS

DAFTAR TABEL PENGUKURAN MEMANJANG


JENIS PENGUKURAN : WATERPASS MELINTANG
LOKASI : JALAN KALIBOKOR SELATAN
TANGGAL : 16 OKTOBER 2015
DIUKUR OLEH : KELOMPOK 5
ALAT UKUR : WATERPASS
NO. SERI : TOPCON AT-G6
PEMBACAAN BAAK UKUR BEDA
TINGGI JARAK ELEVASI
TINGGI PERMUKAAN AIR
ALAT KIRI KANAN (m) (mm)
(mm)
DAN
ATAS ATAS
YANG TENGAH TENGAH TINGGI ELEVASI
BAWAH BAWAH
BIDIK (mm) (mm) (m) (m)
(mm) (mm)
720
C
906
1 876 6 -0,156 98,516
846
956
2 946 2 -0,224 98,446
936
3186
3 3171 3 -2,451 96,221 0,30 96,521
3156
3266
4 3231 7 -2,511 96,161 0,79 96,951
3196
2751
5 2691 12 -1,79 96,881 0,198 97,079
2631
916
6 851 13 -0,131 98,541
786

Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 25
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS

DAFTAR TABEL PENGUKURAN MEMANJANG


JENIS PENGUKURAN : WATERPASS MELINTANG
LOKASI : JALAN KALIBOKOR SELATAN
TANGGAL : 16 OKTOBER 2015
DIUKUR OLEH : KELOMPOK 5
ALAT UKUR : WATERPASS
NO. SERI : TOPCON AT-G6
PEMBACAAN BAAK UKUR BEDA
TINGGI JARAK ELEVASI
TINGGI PERMUKAAN AIR
ALAT KIRI KANAN (m) (mm)
(mm)
DAN
ATAS ATAS
YANG TENGAH TENGAH TINGGI ELEVASI
BAWAH BAWAH
BIDIK (mm) (mm) (m) (m)
(mm) (mm)
720
D
1135
1 1100 7 -0,38 98,32
165
530
2 505 5 0,215 98,915
480
910
3 880 6 -0,16 98,54
850
2170
4 2140 6 -1,42 97,28 0,3 97,58
2110
2250
5 2200 10 -1,48 97,22 0,77 97,99
2150
2110
6 2045 13 -1,325 97,375 0,2 97,575
980
970
7 900 14 -0,18 98,52
830

Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 26
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS

DAFTAR TABEL PENGUKURAN MEMANJANG


JENIS PENGUKURAN : WATERPASS MELINTANG
LOKASI : JALAN KALIBOKOR SELATAN
TANGGAL : 16 OKTOBER 2015
DIUKUR OLEH : KELOMPOK 5
ALAT UKUR : WATERPASS
NO. SERI : TOPCON AT-G6
TINGGI PEMBACAAN BAAK UKUR
PERMUKAAN AIR
ALAT KIRI KANAN BEDA
JARAK ELEVASI
DAN ATAS ATAS TINGGI
TENGAH TENGAH (m) (mm) TINGGI ELEVASI
YANG BAWAH BAWAH (mm)
BIDIK (mm) (mm) (m) (m)
(mm) (mm)
720
E
1115
1 1080 7 -0,36 98,235
1045
510
2 485 5 0,235 98,83
460
890
3 860 6 -0,14 98,455
830
2150
4 2120 6 -1,4 97,195 0,27 97,465
2090
2230
5 2180 10 -1,46 97,135 0,71 97,845
2130
2090
6 2025 13 -1,305 97,29 0,2 97,49
1960
950
7 880 14 -0,16 98,435
810

Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 27
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Program Studi DIII Teknik Sipil FTSP ITS

3. Dokumentasi

Laporan Waterpass
Memanjang dan Melintang
Kelompok 5 X 2015 28

Anda mungkin juga menyukai