benar-benar berkualitas dan memenuhi kriteria yang diinginkan. Ketiga hal tersebut
menunjukkan bahwa perencanaan yang tidak tepat, investigasi lokasi proyek yang
tidak sempurna, kurang memadainya pengalaman dan kemampuan pengelolaan
proyek serta kurang profesionalnya penyedia jasa, mempunyai keterkaitan yang erat
terhadap hasil suatu proses pelaksanaan proyek konstruksi.
Hal ini merupakan salah satu indikator bahwa proses perencanaan dan
pengendalian pelaksanaan selama proses konstruksi bila tidak direncanakan dan
dilaksanakan dengan seksama akan berdampak pada menurunnya kinerja proyek yang
bersangkutan. Pengujian Hipotesis Uji Parsial t Berdasarkan pembahasan dapat
ditarik kesimpulan bahwa variabel perencanaan, kualitas dokumen kontrak,
pengendalian biaya upah kerja, dan kualitas pelaku pengendalian berpengaruh
terhadap kinerja proyek pembangunan dermaga milik pemerintah Sulawesi Utara Uji
Simultan F Dengan menggunakan program SPSS maka dapat diketahui hasil Fhitung
= 3.618 dan Ftabel 2.59 dengan hasil signifikan 0.014. Angka tersebut memberikan
arti bahwa hubungan antara sistem activity-based costing dengan peningkatan kinerja
proyek dermaga milik pemerintah Sulawesi Utara sebesar 92.3% sedangkan sisanya
7.7% berhubungan dengan faktor-faktor atau variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Perencanaan yang tidak tepat, investigasi lokasi proyek yang tidak sempurna,
kurang memadainya kemampuan pengelolaan proyek dan kurang profesionalnya
penyedia jasa, berkaitan erat terhadap hasil suatu proses proyek konstruksi (kinerja
proyek). Sedangkan variabel kualitas SDM pelaksana proyek, pengendalian waktu,
pengendalian biaya material, pengendalian biaya peralatan tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja proyek. Kegiatan proyek pembangunan dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu
terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan
produk yang kriteria mutunya telah digariskan dengan jelas.
Prasyarat keberhasilan proyek pembangunan adalah tercapainya sasaran proyek,
yaitu tepat biaya, tepat waktu dan tepat mutu, sehingga seluruh rencana proyek baik
3
Jurnal 2: Analisa Pengaruh Pengendalian Kinerja Proyek Terhadap Mutu Proyek Konstruksi Dengan
Menggunakan Uji Statistika
Jurnal kedua diambil dari penulis pertama, karya dari Fatchur dan Hana dari
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro dengan
pengambilan judul tentang Analisis Pengaruh Pengendalian Kinerja Proyek Terhadap
Mutu Proyek Konstruksi dengan Menggunakan Uji Statiska. Kajian pengendalian
mutu konstruksi pada pengendalian kinerja dalam pelaksanaan proyek konstruksi.
Kegiatan proyek merupakan suatu kegiatan yang bisa didefinisikan sebagai
kegiatan yang tidak bisa berulang, dikerjakan pada jangka waktu tertentu untuk
mendapat hasil sesuai dengan yang diharapkan. Pengendalian dalam proyek
konstruksi pada umumnya menyangkut tiga aspek utama, yaitu, biaya, waktu, dan
SDM. Pembangunan proyek-proyek yang relatif besar dengan ketergantungan yang
cukup kompleks, perencanaan dan pengendalian menjadi rumit. Pada hal ini
pengontrolan dilakukan dengan terus agar benar-benar efisien dalam
pengendaliannya.
Pembangunan proyek-proyek yang relatif besar dengan ketergantungan yang
cukup kompleks, perencanaan dan pengendalian menjadi rumit. Pada hal ini
pengontrolan dilakukan dengan terus agar benar-benar efisien dalam
pengendaliannya. Dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi, perencanaan dan
pengendalian merupakan fungsi yang paling pokok dalam mewujudkan keberhasilan
suatu kegiatan di proyek konstruksi. Keberhasilan suatu proyek tidak lepas dengan
serangkaian aktivitas yang meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan. Seperti proses manajemen proyek adalah proses input; seperti penetapan
tujuan, sasaran, informasi, data, dan sumber daya. Proses manajerial; meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Output; berupa
luaran optimasi kinerja proyek, yaitu, biaya, waktu, safety (K3), dan mutu proyek.
5
ditentukan dan apakah kinerja sesuai dengan yang diharapkan. Maka dari latar
belakang, penelitian ini mengarah kepada tujuan identifikasi dan melihat pengaruh
apakah pengendalian kinerja proyek berhubungan dengan pencapaian mutu pada
proyek konstruksi. Bahan Dan Metode Tahap Pengumpulan Data Pengambilan data
dilakukan dengan proses wawancara pada pihak kontraktor dan staff (safety officer).
Untuk penyebaran kuesioner dilakukan kepada semua karyawan baik staff, mandor,
pekerja lapangan, serta pekerjaan yang berhubungan dengan pengendalian kinerja dan
dengan tujuan melihat hubungan variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Biaya,
dan Waktu dengan hasil akhir pada mutu proyek pada proses pengerjaan proyek
pembangunan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder, sebagai berikut penjelasannya.
a. Data Primer yaitu data yang didapat dan diperoleh langsung dari orang-orang
yang bersangkutan yaitu staff, mandor, pekerja lapangan. Pengambilan data
dengan wawancara dan melalui penyebaran kuesioner.
b. Data Sekunder yaitu data yang didapat dengan cara mempelajari jurnal
penelitian terdahulu, literatur, dan referensi dari perusahaan.
Tahap Pengolahan Data Data yang diambil merupakan hasil penyebaran
kuesioner yang telah disebarkan kepada karyawan dari top management sampai
pekerja lapangan. Data reliabel adalah data yang menunjukkan bahwa alat ukur yang
digunakan dalam penelitian yang mempunyai keandalan sebagai alat ukur. Variabel
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X1) yang paling signifikan terhadap Mutu (Y1).
Dengan tingkat signifikasi sebesar 0.000 dan prosentase sebesar (37%), koefisien
determinasi parsial paling besar.
Pengendalian kinerja proyek merupakan hal yang tidak terlepas dari aktivitas
pada proyek konstruksi. Pelaksanaan dan prosedur memegang peranan penting dalam
meningkatkan kinerja proyek konstruksi, budaya seperti itu harus di mulai dari top
management yang tinggi sehingga meningkatkan kinerja suatu proyek konstruksi.
8
Jurnal 3: Analisa Pengendalian Mutu Hasil Uji Beton untuk Kepala Jembatan
(Abutment) pada Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Talisayan di Kabupaten Berau
Jurnal ketiga diambil dari penulis pertama, karya dari Benget P Situmorang dari
Fakultas Teknik Sipil dan Arsitektur, Universitas 17 Agustus, dengan pengambilan
judul Analisa Pengendalian Mutu Hasil Uji Beton untuk Kepala Jembatan (Abutment)
pada Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Talisayan di Kabupaten Berau.
Indonesia dengan lebih dari 200 juta jiwa penduduk merupakan pasar yang
potensial untuk melakukan investasi. Jumlah penduduk yang demikian besar ini
tersebar dalam wilayah yang sangat luas pula dengan kekayaan alam yang sangat
melimpah sedemikian hingga mampu menciptakan peluang bagi dunia bisnis untuk
melakukan investasi dalam segala bidang. Infrastruktur memegang peranan penting
sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di
Indonesia. Keberadaan infrastruktur yang memadai sangat diperlukan seperti halnya
infrastruktur jalan dan jembatan.
Jembatan merupakan suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan
melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah, dimana rintangan ini biasanya jalan
berupa lain yaitu jalan air atau jalan lalu lintas biasa. Jembatan memiliki arti penting
bagi setiap orang, dengan tingkat kepentingan yang berbeda-beda tiap orangnya
(Supriyadi, 2000). Menurut Dr. Ir. Bambang Supriyadi, jembatan bukan hanya
kontruksi yang berfungsi menghubungkan suatu tempat ke tempat lain akibat
terhalangnya suatu rintangan, namun jembatan merupakan suatu sistem transportasi,
jika jembatan runtuh maka sistem akan lumpuh. Maka untuk pengendalian mutu dari
kegiatan pelaksanaan pembangunan jembatan ruas jalan Lingkar P. Nunukan yang
merupakan salah satu paket kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan
Timur untuk mencapai kesesuaian penggunaan perlu adanya pengelolan mutu
dengan benar dan tepat yang bertujuan mencapai peryaratan mutu proyek sesuai
dengan standar yang disyaratkan.
9
memenuhi syarat, penakaran dan pencampuran bahan yang benar, sesuai dengan
penuangan, perawatan dan pengujian. Meskipun sifat alamiah beton yang komplek
besar lebih menandakan kurang adanya kontrol yang baik pada pembuatan beton..
Benda uji lebih mengindikasikan potensi kekuatan dari pada kekuatan beton yang
sebenarnya supaya diperoleh hasil yang lebih tepat, kesimpulan kekuatan beton
harus didapat dari suatu pola pengujian dimana karakteristik beton dapat
diperkirakan dengan cukup tepat. Pengujian yang tidak cukup akan menghasilkan
DAFTAR PUSTAKA
Rochman, Fatchur & Haa Catur W. 2017. Analisa Pengaruh Pengendalian Kinerja
Proyek terhadap Mutu Proyek Konstruksi dengan Menggunakan Uji Statistika.
J@ti Undip. 12-1. Universitas Diponegoro.
Bedje & Tarore. 2012. Analisis Pengaruh Pengendalian Kualitas Pelaksanaan Proyek
Dermaga Milik Pemerintah di Sulawesi Utara. Media Engineering. 2-4.
Universitas Sam Ratulangi.
Situmorang, Benget P. 2018. Analisa Pengendalian Mutu Hasil Uji Beton untuk Kepala
Jembatan (Abutment) pada Pembangunan Jembatan Ruas Jalan Talisayan di
Kabupaten Berau. Teknik Sipil dan Arsitektur. 1-1. Universitas 17 Agustus.