Anda di halaman 1dari 46

METODOLOGI PENELITIAN

04
Modul ke:

VARIABEL DAN HIPOTESA

Fakultas
TEKNIK
Yunita Dian Suwandari, ST, MM,MT
Program Studi
Teknik Sipil
Kerangka Konsep Penelitian

• Pada dasarnya adalah kerangka hubungan anta


ra konsep-konsep yang ingin diamati atau di uk
ur melalui penelitian yang akan dilakukan
• Konsep adalah abstraksi yang dibentuk denga
n menggeneralisasikan hal-hal yang khusus .
• Konsep terdiri dari satu kata atau lebih yang m
enggambarkan suatu gejala atau menyatakan s
uatu ide (gagasan) tertentu
• Konstruk adalah konsep yang telah dibatasi pe
ngertiannya (unsur-unsurnya, ciri-cirinya, sifat-
sifatnya) sehingga dapat diamati dan dapat diu
kur.
• Konstruk adalah konsep yang dapat diukur dan
dinikmati.
Konseptualisasi dan Operasionalisasi Kon
sep
• Proses menginterpretasikan dan menggunakan kons
ep yang abstrak menjadi konstruk dalam mendekati
masalah penelitian disebut dengan operasionalisasi k
onsep.
• Supaya dapat digunakan untuk meneliti, opersionali
sasi konsep tersebut diikuti dengan pengukuran (me
asurement) sehingga menjadi variabel, sedangkan o
perasionalisasi variabel dapat diterjemahkan sebaga
i gambaran hubungan antar variabel, yang nantinya
digunakan sebagai dasar pengujian hipotesis
Variabel
• Variabel adalah konstruk yang memiliki variasi nilai,
konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai-nilai da
lam bentuk bilangan, atau konsep yang mempunyai d
ua nilai atau lebih pada suatu kontinum.
• Pada hakekatnya variabel dapat diturunkan dari teor
i yang didalamnya terdiri dari beberapa konsep, yan
g mana konsep-konsep tersebut masih abstrak, sehi
ngga perlu dibatasi pengertiannya sesuai dengan ob
yek yang diteliti sehingga menjadi konstruk.
VARIABEL PENELITIAN

• Dengan mengetahui variabel penelitian (sub variabel


kalau diperlukan) dapat disusun dimensi dan indikat
or, sehingga dapat digunakan sebagai dasar penyusu
nan instrumen penelitian (alat pengumpulan data), s
edangkan
• measurement (pengukuran) merupakan kesepakata
n yang digunakan untuk memberikan bobot dengan
menetapkan bilangan secara sistematis pada variabe
l penelitian.
VARIABEL PENELITIAN

 Misalnya meteran sebagai instrumen untuk menguk


ur panjang dengan skala cm, termometer adalah ins
trumen yang digunakan untuk mengukur suhu deng
an skala derajat selcius dst. Sedangkan untuk meng
ukur fenomena sosial digunakan suatu instrumen
misalnya skala Likert dsb.
Tipe Variabel Penelitian

• Dilihat dari
• 1.Fungsi variabel
• 2. Skala Nilai variabel
• 3. Perlakukan Terhadap variabel
Variabel dilihat dari fungsinya

• Variabel independen
• Variabel dependen.
• Variabel Moderating
• Variabel Intervening.
• Variabel Control
Variabel Independen dan Dependen
Kualitas pelayan Petugas kesehatan dan Kepuasan Masyarakat
Kualitas Pelayanan = variabel independent (VI)
Kepuasan Masyarakat = variabel dependen (VD)
• Kenaikan harga BBM dan daya beli masyarakat :
– Kenaikan harga BBM adalah variabel independen (VI)
– Daya beli adalah variabel dependen (VD);
• Kemampuan kerja dan produltivitas
Kemampuan kerja = VI
Produktivitas = VD
• Intensif dan motivasi :
Intensif = VD
Motivasi kerja = VD
Atau bisa sebaliknya, karena kedua variabel bisa berbentuk
• hubungan reciprocal / saling mempengaruhi/timbal balik
Variabel Moderator

• Variabel Moderator
Secara teoritis kalau harga murah, maka akan b
anyak pembelinya tetapi sering terjadi penjual
an dengan harga murah, tetapi tidak banyak pe
mbelinya. Hal ini tentu ada variabel mo
derator yang mempengaruhi.
Untuk kasus ini variabel moderatornya “yang
dijual tidak berkualitas atau modelnya sudah
usang”.
Variabel dilihat dari Skala Nilai
nya
• Variabel kontinu yaitu variabel yang memiliki k
umpulan nilai yang teratur dalam kisaran terte
ntu. Misal Tinggi-sedang, satu sampai dengan
7
• Variabel Kategoris yaitu variabel yang memiliki
nilai berdasarkan kategori tertentu (skala nomi
nal) Contoh: Sikap:Baik-buruk,
Variabel Dilihat Dari Perlakuannya

• Variabel aktif yaitu variabel-variabel yang dima


nipulasi untuk keperluan penelitian eksperime
n.
• Variabel atribut yaitu variabel yang tidak dapat
dimanipulasi untuk keperluan riset, contoh: Int
elegensi, sikap,jenis kelamin dsb.
Pembagian variabel berdasarkan pada hub
ungan antar variabel:

5. Variabel Kontrol

Karyaw Karyaw
an an

Tida
k Dila
Dila tih
tih
Desain Pengukuran
1. Skala Likert
2. Skala Guttman
3. Skala Semantic Deferensial
4. Skala Rating
Kerangka Konsep:
• Uraian tentang hubungan antar variabel yang terkai
t dalam masalah yang akan diteliti, sesuai dengan r
umusan masalah dan tinjauan pustaka.
• Kerangka konsep harus dinyatakan dalam bentuk ske
ma atau diagram.
• Penjelasan kerangka konsep penelitian dalam bentuk
narasi mencakup identifikasi variabel, jenis serta hub
ungan antar variabel (Badan Litbangkes, 2006)
Kerangka Konsep:
• Disusun berdasarkan rangkuman tinjauan pustaka (deduksi/pe
nyederhanaan kerangka teori menuju/memandu Latar belakan
g masalah, pernyataan masalah, pertanyaan penelitian dan tuj
uan penelitian)
• Dibuat dalam bentuk diagram
• Menunjukkan jenis & hubungan antar variabel(dependent & in
dependent)
• Beda dengan alur penelitian
Kerangka Konsep
 Wujud  diagram yang menggambarkan saling hubungan ant
ar berbagai variabel independen terkait dengan ide/masalah
penelitian (variabel dependen)
 Bentuk saling hubungan  single causal, single effe
ct? Multiple causal, single effect? Multiple caus
al, multiple effect?
 Level saling hubungan  1 level?
Multi level?
Kerangka Konsep
• Jenis hubungan  sinergistik? antagonistik?
• Jenis variabel  independen, dependen, inter
mediate, internal, eksternal, laten
• Variabel perancu  berhubungan dengan variab
el independen sekaligus variabel dependen, sehingga hubung
an variabel independen dan variabel dependen terpengaruh
oleh kehadiran variabel perancu
CONTOH KONSEP DAN VARIABEL

• Sosial-Ekonomi adalah suatu konsep,


• Untuk mengukur sosial ekonomi keluarga mis
alnya, harus melalui variabel-variabel:
tinggi pendidikan, pekerjaan dan pen
dapatan keluarga itu.
Menyusun Hipotesis
TINJAUAN PUSTAKA
• Bahan pustaka dapat membantu peneliti dala
m menyusun kerangka berfikir, merumuskan HI
POTESIS.
• Bahan kepustakaan yang baik adalah sumber p
ustaka yang relevan dan mutakhir serta hasil p
enelitian yang telah dimuat dalam jurnal dalam
negeri (yang telah terakreditasi) maupun luar n
egeri
PENGERTIAN HIPOTESIS
1.Secara etimologis, hipotesis berasal dari dua kata hypo yang ber
arti “kurang dari” dan thesis yang berarti pendapat. Jadi hipote
sis merupakan suatu pendapat atau kesimpulan yang belum fin
al, yang harus diuji kebenarannya (Djarwanto, 1994 : 13).
2. Hipotesis merupakan suatu pernyataan sementara yang diajuk
an untuk memecahkan suatu masalah, atau untuk menerangka
n suatu gejala (Donald Ary, 1992 : 120).
3. Hipotesis adalah merupakan jawaban sementara terhadap Mas
alah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris
(Moh.Nazir, 1998: 182).
4.Ditinjau dalam hubungannya dengan variabel, hipotesis merup
akan pernyataan tentang keterkaitan antara variabel-variabel
(hubungan atau perbedaan antara dua variabel atau lebih).
5. Ditinjau dalam hubungannya dengan teori ilmiah, hipotesis me
rupakan deduksi dari teori ilmiah (pada penelitian kuantitatif) d
an kesimpulan sementara sebagai hasil observasi untuk mengh
asilkan teori baru (pada penelitian kualitatif).
DASAR PEMIKIRAN PERUMUSAN HIPOTESIS

1. Hipotesis yang mempunyai dasar yang kuat menunjukkan bah


wa peneliti telah mempunyai cukup pengetahuan untuk melak
ukan penelitian pada bidang tersebut.
2. Hipotesis memberikan arah pada pengumpulan dan penafsiran
data.
3. Hipotesis merupakan petunjuk tentang prosedur apa saja yang
harus diikuti dan jenis data apa saja yang harus dikumpulkan.
4. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan
penelitian.
CIRI-CIRI RUMUSAN HIPOTESIS

1. Hipotesis harus menyatakan pertautan antara dua v


ariabel atau lebih (dalam satu rumusan hipotesis min
imal terdapat dua variabel).
2. Hipotesis hendaknya dinyatakan secara deklaratif (kali
mat pernyataan) yang mengutarakan bentuk hubung
an antara variabel bebas dan variabel terikat.
3.Hipotesis hendaknya dirumuskan dengan jelas atau
secara kongkrit apa yang ingin dicapai/diharapkan terj
adi dalam penelitian.
4. Hipotesis harus dapat diuji kebenarannya
CIRI-CIRI RUMUSAN HIPOTESIS

• Merupakan: jawaban sementara atas pertanyaan dalam


rumusan masalah.
• Disusun sesuai denga teori, bukti, dan fakta.
• Harus dapat diuji (testable) menyangkut variabel yang d
iteliti.
.
Kegunaan Hipotesa
• Memberikan batasan serta memperkecil jangk
auan penelitian dan kerja penelitian
• Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan
kaitan antarfakta.
• Alat yang sederhana untuk memfokuskan fakta
yang bercerai-berai kedalam suatu kesatuan pe
nting dan menyeluruh
• Sebagai panduan dalam pengujian serta penye
suaian dengan fakta dan antarfakta
MANFAAT HIPOTESIS

• Menjelaskan masalah penelitian


• Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji
• Pedoman untuk memilih metode analisis data
• Dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.
DASAR MERUMUSKAN HIPOTESIS

1. Berdasarkan pada teori


2. Berdasarkan penelitian terdahulu
3. Berdasarkan penelitian pendahuluan
4. Berdasarkan akal sehat peneliti
• Apakah semua penelitian ilmiah perlu membua
t hipotesa ?
• Ya, jika berkenaan dengan verifikasi suatu teori
atau masalah
• Tidak, jika penelitian masih bersifat eksploratif
dan deskriptif
CONTOH HIPOTESIS
Ada pengaruh positif yang signifikan pemberian insentif, lin
gkungan kerja, dan kepemimpinan terhadap semangat
kerja karyawan PT. X”

HIPOTESIS DAPAT MENUJUKKAN:


– MASALAH PENELITIAN
– VARIABEL PENELITIAN
– METODE ANALISIS DATA
– KESIMPULAN
JENIS-JENIS HIPOTESIS

Ditinjau dari rumusannya, hipotesis dibedakan m


enjadi :
a. Hipotesis kerja, yaitu hipotesis “yang sebe
narnya” yang merupakan sintesis dari hasil k
ajian teoritis. Hipotesis kerja biasanya disingk
at H1 atau Ha
b. Hipotesis nol atau hipotesis statistik, meru
pakan lawan dari hipotesis kerja, dan sering dis
ingkat Ho.
• Ada kalanya peneliti merumuskan hipotesis dal
am bentuk H1 dan Ho untuk satu permasalaha
n penelitian. Hal ini didasari atas pertimbangan
bahwa Ho ‘sengaja” dipersiapkan untuk ditola
k, sedangkan H1 “dipersiapkan” untuk diterima
(Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 171).
1. Hipotesis Nol
Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau peng
aruh antar variabel sama dengan nol. Atau dengan kata lain
tidak terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar va
riabel.
2. Hipotesis Alternatif (disingkat H1atau Ha)
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, h
ubungan atau pengaruh antar variabel tidak sama dengan no
l. Atau dengan kata lain terdapat perbedaan, hubungan atau
pengaruh antar variabel (merupakan kebalikan dari hipotesis
alternatif)
PEMBAGIAN HIPOTESIS
1. HIPOTESIS DESKRIPTIF
– Pelayanan Rumah sakit RSCM sangat Memuaskan
– Kinerja Keuangan Bank BCA Baik
– Semangat Kerja Karyawan PT. LKI Tinggi
2. HIPOTESIS KOMPARATIF
– Rumah sakit RSCM lebih memuaskan dibandingkan pelayanan rum
ah sakit CIKINI.
– Kinerja keuangan bank BCA lebih baik dibandingkan dengan kinerja
bank BII
– Semangat kerja karyawan PT.LKI lebih tinggi dibandingkan dengan
semangat kerja PT.LPM
3. HIPOTESIS ASOSIATIF
– Kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien
– Jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank BCA
– Semangat kerja karyawan berpengaruh positif terhadap produktifit
as karyawan
PEMBAGIAN HIPOTESIS
1. HIPOTESIS DESKRIPTIF
– Pelayanan Rumah sakit RSCM sangat Memuaskan
– Kinerja Keuangan Bank BCA Baik
– Semangat Kerja Karyawan PT. LKI Tinggi
2. HIPOTESIS KOMPARATIF
– Rumah sakit RSCM lebih memuaskan dibandingkan pelayanan ruma
h sakit CIKINI.
– Kinerja keuangan bank BCA lebih baik dibandingkan dengan kinerja
bank BII
– Semangat kerja karyawan PT.LKI lebih tinggi dibandingkan dengan s
emangat kerja PT.LPM
3. HIPOTESIS ASOSIATIF
– Kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien
– Jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank BCA
– Semangat kerja karyawan berpengaruh positif terhadap produktifit
as karyawan
Hipotesis Deskriptif
• Jawaban sementara yang disusun dalam bentuk kalimat
biasa.
• Harus didukung oleh argumentasi yang kuat berdasarkan
teori, konsep, hukum, dan lain-lain yang relevan.
• Tidak berdasarkan trial and error
• Contoh:
• Diduga petis kepala udang dalam pakan dapat meningka
tkan pertumbuhan itik jantan
Hipotesis Statistik
• Hipotesis yang diformulasikan secara stattistik dan me
nggunakan simbol-simbol tertentu.
• Simbol yang digunakan antara lain: H0 dan H1 (altern
atif)
Hipotesa Nul (Null Hypothesis)
• Hipotesa yang mendeskripsikan keluaran selain dari hi
potesa alternatif
• Biasanya mendeskripsikan tidak ada hubungan/peng
aruh antara variabel yang diuji Dinyatakan dengan H0
• Hipotesa Alternatif (Alternative Hypothesis)

– Hipotesa yang mendukung prediksi


– Diterima jika hasil penelitian mendukung hipotesa
– Dinyatakan dengan H1

H0 : Petis kepala udang dalam pakan akan menurunkan pertumb


uhan itik Jantan.
H1 : Petis kepala udang dalam pakan dapat meningkatkan pertu
mbuhan itik jantan.
Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik:

1. Dinyatakan dalam kalimat yang tegas


– Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap p
roduktifitas karyawan (jelas)
– Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terha
dap produktifitas karyawan (tidak jelas)
2. Dapat diuji secara alamiah
– Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap pr
oduktifitas karyawan (dapat diuji)
Referensi
• Ranjit Kumar, Research Methodology 3rd edition: a step-by-ste
p guide for beginners, SAGE Publication, 2011
• SugiyonoMetode Penelitian Pendidikan, Cetakan ke-19, Alfabet
a, Bandung, 2014
• Modul Bahan Ajar Universitas Indonesia, 2017
• Modul Bahan Ajar Universitas Pendidikan Indonesia, 2010
• Modul Bahan Ajar Universitas Brawijaya, 2016
Terima Kasih
YUNITA DIAN S, ST. MM,MT

46

Anda mungkin juga menyukai