Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah s.w.t yang telah melimpahkan berkat
rahmat serta karunianya sehingga saya mampu menyelesaikan Laporan Praktikum untuk mata kuliah
Mekanika Tanah 1.
Sebagaimana kita ketahui Praktikum untuk mata kuliah Mekanika Tanah 2 ini sendiri merupakan
tugas yang diwajibkan bagi mahasiswa, sehingga kehadiran dalam praktikum dan pengerjaan laporan
menjadi hal yang paling utama bagi seorang mahasiswa untuk memenuhi standar nilai yang dibutuhkan.
Tentunya saya tidak bisa mengerjakan laporan ini tanpa adanya bantuan pihak – pihak terkait
dan beberapa sumber referensi untuk saya jadikan acuan agar laporan ini bisa saya rampungkan. Oleh
sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Eka Nur Fitriani S.T,M.T selaku dosen pembimbing mata kuliah Mekanika Tanah 2 di
Universitas Mercu Buana Meruya.
2. Ka Citra , Kak Rifaldi , dan Kak Jihan sebagai asisten dosen pembimbing kelompok untuk mata
kuliah Mekanika Tanah 2 Universitas Mercu Buana Meruya.
3. Teman – teman praktikum mata kuliah Mekanika Tanah 2 Universitas Mercu Buana Meruya,
yang meluangkan waktunya untuk saling berdiskusi agar laporan ini dapat selesai sebagaimana
mestinya.
4. Seluruh pihak terkait yang membantu pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari ada banyak sekali kesalahan dan kekurangan didalam isinya, baik dalam
penyusunan isi, penyampaian materi dan penyusunan Bahasa yang saya rasa ilmu dan pengalama saya
masihlah terbatas. Saya menerima dengan senang hati jika dari para pembaca ingin menyampaikan kritik
dan sarannya agar kedepannya mampu membuat yang lebih baik lagi.
halaman
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan dan saran ...................................................................................................................................................... 41
LATAR BELAKANG
Proses konstruksi bangunan maupun jalan diperlukan sebuah penelitian mengenai keadaan
tanah untuk keamanan konstruksi,karena faktor tanah ini sangat menentukan untuk perencanaan
kestabilan konstruksi.Kita perlu mempelajari ilmu yang lebih spesifik dan lebih khusus yang
membahas tentang tanah, mekanika tanah salah satunya untuk mengetahui keadaan spesifik tanah
tersebut. Mekanika tanah adalah suatu cabang dari ilmu teknik yang mempelajari perilaku tanah
dan sifatnya yang diakibatkan oleh tegangan dan regangan yang disebabkan oleh gaya-gaya yang
bekerja.
Tanah itu sendiri adalah sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-
mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan bahan-bahan
organik yang telah melapuk (berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi
ruang-ruang kosong di antara partikel-partikel padat tersebut. Secara garis besar tanah dibedakan
menjadi tanah yang berbutir halus dan tanah yang berbutir kasar. Ilmu mekanika tanah
mempelajari sifat fisik dari tanah dan kelakuan massa tanah tersebut bila menerima bermacam-
macam gaya. Sifat-sifat tanah yang sangat bervariasi menjadikan sistem klasifikasi tanah tidak
benar-benar memberikan penjelasan yang tegas mengenai segala kemungkinan pemakaiannya,
oleh sebab itu dalam setiap pembangunan khususnya pada pemasangan pondasi diperlukan
ketelitian yang lebih tinggi. Hal tersebut menjadikan tanah sebagai hal yang harus
dipertimbangkan dalam awal suatu pembangunan. Jadi seorang ahli teknik sipil harus
mempelajari sifat-sifat dasar dari tanah, seperti asal usul, penyebaran ukuran butiran, kemampuan
mengalirkan air, sifat pemampatan bila diberi beban (compressibility), kekuatan geser,
kapasitas daya dukung terhadap beban, dan lain-lain.
TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dilaksanakannya Praktikum Mekanika Tanah ini adalah sebagai berikut :
LOKASI PRAKTIKUM
Lapangan Universitas Mercu Buana
Jl.Meruya Selatan No.31, RW.1, Meruya Sel., Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11610
LINGKUP PRAKTIKUM
Ruang lingkup praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Lapangan
1.1 Bor Tangan (Hand Bor)
2.1 Dynamic Cone Penetrometer Test (DCP)
2. Pemeriksaan Laboratorium
2.1. Konsolidasi
2.2. Direct Shear
2.3. Triaxial
2.4. Unconfined Compressive Strength (UCS)
STANDAR ACUAN
ASTM D 1452-65 (Hand Boring Test)
TUJUAN PENELITIAN
Maksud dan tujuan praktikum ini untuk mengambil contoh tanah dari berbagai
kedalaman.Tanah diambil dan dibawa ke laboratorium untuk mengetahui dan mendapatkan
keterangan mengenai tanah,jenisnya,sifat-sifat fisik dan kedalaman tanah itu sendiri,Handbor
biasa digunakan untuk pengambilan contoh tanah dalam lapisan dangkal (<10.00 m).Biasanya
hand boring dilakukan untuk jenis tanah lunak.
DASAR TEORI
Penyelidikan tanah ini disebut bor tangan, karena pengujian ini dilakukan dengan tangan,
dimana pengujian ini dimaksudkan untuk membedakan lapisan-lapisan tanah yang ada guna
mendeskripsikan tanah di lokasi yang ditinjau. Kegiatan ini dilaksanakan guna mendapatkan
contoh tanah, dimana hasil dari pengujian ini dapat berbentuk bor log. Pengambilan contoh tanah
merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan dalam pelaksanaan praktikum mekanika tanah.
Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan contoh tanah yang asli/tak terganggu (undisturbed) atau
contoh tanah yang terganggu (disturbed), yang akan digunakan dalam percobaan-percobaan
selanjutnya di laboratorium. Contoh tanah asli dapat diperoleh dengan menggunakan tabung
contoh (tube sampler), tabung belah (split spoon sampler) atau untuk contoh tanah yang berbentuk
kubus (block sampler).
Cara pengambilan contoh tanah yang akan diuraikan dalam tulisan ini, hanya melalui cara
handboring atau bor tangan. Adapun beberapa batasan dalam penggunaan bor tangan ini, yaitu
sebagai berikut:
1. Tergantung dari jenis tanah di lokasi penyelidikan, jenis tanah berbatu tidak dapat di lakukan
penetrasi dengan alat ini.
2. Tergantung dari tinggi muka air tanah,dimana jika muka air tanah tinggi,maka penyelidikan
dengan cara bor tangan akan mengalami berbagai kendala.
PERALATAN DAN BAHAN
1. Auger Iwan
2. Satu set stang bor
3. Kunci pipa
LANGKAH KERJA
1. Tentukan titik galian tanah dan bersihkan dari rumput atau sampah.
2. Buat lubang di tanah yang telah dibersihkan tersebut dengan diameter lubang + 15 cm
dengan kedalaman + 10 cm atau sampai alat auger iwan masuk.
3. Oleskan oli pada ujung auger,lalu pasang pada pipa sambung, setelah itu kencangkan ke
arah kanan menggunakan kunci pipa.
4. Pasang stang T-Handle di bagian kiri dan kanan T-Handle.
5. Masukkan auger ke dalam lubang dengan memutar stang T-Handle ke arah kanan hingga
tanah terisi penuh di dalam auger.
6. Angkat alat dari lubang dan keluarkan tanah dari dalam auger,lalu amati karakteristik
tanahnya (pada praktikum kali ini,kami mengambil kedalaman 22 cm)
7. Lakukan langkah 5 dan 6 untuk mencapai kedalaman 40 cm.Setelah itu angkat auger dari
dalam lubang,keluarkan tanahnya dan amati karakteristiknya.
8. Oleskan oli pada clamb lube dan tabung contoh,lalu pasang dan kencangkan menggunakan
kunci pipa.
9. Pasang tabung contoh tersebut pada pipa sambung.Lepaskan T-Handle,lalu pasang kepala
penumbuk pada pipa sambung,setelah itu masukkan alat ke dalam lubang.
10. Pukul kepala penumbuk menggunakan hammer sampai tabung terisi penuh atau sudah tidak
turun lagi ketika ditumbuk.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang kami lakukan, tanah yang telah kami uji di lapangan
Universitas Mercu Buana dapat diklasifikasikan secara visual sebagai tanah clay.Ini dapat dilihat
dari warna kemerahan tanah dan kondisi tanah yang semakin dalam tanahnya , akan semakin
basah.Hal tersebut ditandai dengan warna yang lebih tua (pada praktikum ini di kedalaman 40 cm)
jika dibandingankan dengan tanah di atasnya (pada praktikum ini di kedalaman 22 cm).
STANDAR ACUAN
ASTM D – 6951 / D – 6951 M – 09
TUJUAN PENELITIAN
DASAR TEORI
Pengujian dengan alat Dynamic Cone Penetrometer (DCP) ini pada dasarnya sama dengan
cone penetrometer (CP) yaitu sama-sama mencari nilai CBR dari suatu lapisan tanah langsung di
lapangan. Hanya saja pada alat Cone Penetrometer dilengakapi dengan poving ring dan arloji
pembacaan, sedangkan pada alat Dynamic Cone Penetrometer adalah melalui ukuran(satuan)
dengan menggunakan mistar.
Percobaan dengan alat cone penetrometer digunakan untuk mengetahui CBR tanah asli.
Sedangkan percobaan alat dengan DCP ini hanya untuk mendapat kekuatan tanah timbunan pada
pembuatan badan jalan, alat ini dipakai pada pekerjaan tanah karena mudah dipindahkan ke semua
titik yang diperlukan tetapi letak lapisan yang diperiksa tidak sedalam pemeriksaan tanah dengan
alat sondir.
Hasil yang diperoleh pada percobaan ini dapat dihubungkan dengan nilai CBR (perbandingan
antara beban penetrasi suatu lapisan tanah atau perkerasan terhadap beban standart dengan
kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama)
RUMUS PENGUJIAN
𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛
𝐷𝐶𝑃 = 𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛
Dari hasil praktikum ini dapat dilihat bahwa jenis tanah yang diuji di lapangan memiliki nilai
CBR 6% - 9%. Jika dilihat dari tabel klasifikasi USC dibawah ini, maka:
Jenis tanah dengan nilai CBR < 10% adalah jenis tanah lanau.
STANDAR ACUAN
SNI 2812 : 2011
TUJUAN PENELITIAN
a. Mahasiswa dapat melakukan percobaan konsolidasi satu dimensi dengan prosedur benar.
b. Mahasiswa dapat menggambarkan kurva konsolidasi dari masing-masing tahap
pembebanan, serta menghitung koofisien konsolidasi (Cv)
c. Mahasiswa dapat menghitung dan menggambarkan kurva hubungan antara angka pori
terhadap tegangan efektif (P’) dengan skala semi-log
d. Mahasiswa dapat menghitung indeks pemanfaatan tanah (Cc)
e. Mahasiswa dapat menggamabarkan dan metetapkan tegangan prakonsolidasi (Pc)
DASAR TEORI
Bila tanah jenuh dibebani,maka seluruh beban/tegangan yang bekerja, mula-mula akan
ditahan oleh massa air yang terperangkap dalam ruang pori tanah. Hal ini terjadi karena air bersifat
tidak mudah dimampatkan (incompressible), sebaliknya struktur butiran tanah bersifat dapat
dimampatkan (compressible). Tegangan air yang timbul akibat pembebanan, disebut tegangan air
pori lebih (excess pore pressure). Jika tegangan ini lebih besar dari tegangan hidrostatik, maka air
akan mengalir keluar secara perlahan-lahan dari ruang pori tanah. Seiring dengan keluarnya air,
tegangan akibat pembebanan secara berangsur-angsur dialihkan dan pada akhirnya akan ditahan
seluruhnya oleh kerangka butiran tanah. Kejadian di atas akan diikuti dengan proses merapatnya
butiran-butiran tanah satu sama lain, yang mengakibatkan terjadinya perubahan volume
(deformasi), yang besarnya kurang lebih sama dengan volume air yang keluar. Dengan demikian,
peristiwa konsolidasi dapat didefinisikan sebagai proses mengalirnya air keluar dari ruang pori
tanah jenuh dengan kemampuan lolos air (permeabilitas) rendah, yang menyebabkan terjadinya
perubahan volume sebagai akibat adanya tegangan vertikal tambahan, yang disebabkan oleh beban
luar. Kecepatan perubahan volume pada proses konsolidasi, selain tergantung pada besar tegangan
vertikal tambahan, juga sangat ditentukan oleh kemampuan lolos air (permeabilitas) tanah. Pada
tanah berpasir yang biasanya mempunyai koefisien permeabilitas tinggi, waktu yang diperlukan
untuk proses konsolidasi terjadi relatif cepat, sehingga pada umumnya tidak perlu diperhatikan.
Sebaliknya pada tanah lempung, terutama yang nilai permeabilitasnya sangat rendah, proses
konsolidasi akan berlangsung dalam selang waktu yang lebih lama, sehingga sangat perlu
DATA LABORATORIUM
Tinggi Ring = 3,06 cm
Tinggi 2 Batu Pori + 1 Plat = 1,6 cm
Tinggi Sample (Ho) = 1,27 cm
Diameter Ring = 5,02 cm
Luas Sample (A) = 19,782 cm^2
Berat Tanah Kering (BK) = 30,47 gr
Berat Jenis (G) = 2,65
Tinggi Efektif Benda Uji (Ht)
= 0,5812 cm
Angka Pori Awal (e0) = 1,185
Diameter dalam ring 5,02 cm
Tinggi ring 3,06 cm
Berat ring 60 gr
Berat cawan 16,07 gr
Berat ring + berat tanah basah
sebelum uji konsolidasi 101,85 gr
Berat cawan + berat tanah
basah sesudah uji konsolidasi 59,78 gr
Berat cawan + berat tanah
kering 46,54 gr
Tinggi tanah basah sebelum uji
konsolidasi 1,27 cm
Tinggi tanah basah sesudah uji
konsolidasi 1,6 cm
TABEL PERHITUNGAN
Tekanan
Waktu
0,5 1 2 4 8 2 0,5
0 0 20,7 35,5 108 165 194 88
9,5 15 21,2 40 110 170 101 85,5
21,4 16 21,5 48,6 113 174 94 84,8
38,4 16,5 21,8 50,3 116 176 93,9 84,5
1 menit 17 23 51,5 119 177,8 93,8 83,5
2,25 17,8 23 54 122,5 182 93,2 83,2
4 17,9 23 55,8 124 184,5 92,8 83,1
9 17,9 23,2 57,8 127 188,2 92,1 82,8
16 18 23,4 58,8 128,5 190,5 91,8 82,1
25 18,5 23,8 59,5 129,7 192 91,2 81,8
35 18,5 24 60,2 130,2 193 91 81,2
49 18,5 24,2 60,4 131 194 90,8 81
24 jam 20,5 24,2 63,8 138,2 195 88,1 73,5
STANDAR ACUAN
SNI 3420-2016
TUJUAN PENELITIAN
Praktikum ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat :
DASAR TEORI
Pengujian Direct Shear, kekuatan geser tanah diperoleh dengan cara menggeser contoh
tanah yang diberi beban normal (N). Kekuatan tanah yang diperoleh dari percobaan tersebut
adalah dalam kondisi drained, karena air di dalam pori tanah diijinkan keluar selama
pembebanan. Oleh karena itu percobaan Direct Shear pada umumnya dignakan tanah pasir
(granular).
Hubungan antara besarnya gaya geser (T) dan beban normal (N) dipresentasikan dalam
grafik 1. Untuk menentukan parameter kohesi (c) dan sudut geser dalam (ø). Agar diperoleh
hasil yang akurat, maka pengujian dilakukan minimum 3 kali dengan pembebanan normal yang
berbeda-beda.
σ = N/A
dimana :
σ = Tekanan Normal
N = Gaya Normal
A = Luas Penampang
𝜏 = T/A
𝜏 = Tegangan Geser
LANGKAH KERJA
1. Tumbuk tanah menggunakan alat penumbuk.
2. Saring tanah menggunakan saringan No. 40.
3. Ukur diameter dalam ring dan tinggi ring menggunakan jangka sorong.
4. Oleskan oli pada ring dan extruder.
5. Gunting kertas buram, sesuaikan dengan ukuran permukaan ring.
6. Tambahkan air sedikit demi sedikit, kemudian aduk hingga tanah bersifat homogen.
7. Masukkan tanah ke dalam ring sedikit demi sedikit, padatkan tanah kemudian ratakan
permukaan tanah dengan menggunakan pisau perata.
8. Keluarkan tanah dari dalam ring menggunakan extruder.
9. Lakukan penimbangan pada tanah.
10. Letakkan batu pori, kertas buram, tanah, kertas buram, batu pori dan katup ke dalam kotak
geser.
11. Setting kotak geser dengan mengencangkan baut untuk mengunci kotak geser agar tidak
bergeser
RUMUS PENGUJIAN
Gaya normal (p)
Tegangan normal (σ) = A
ρmax
Tegangan geser (τ) = A
DATA LABORATORIUM
20 7 8 10
40 10 9 11
60 13 10 16
80 15 11 18.5
100 18 12.5 21
120 20 14 23
140 21 16 25
160 - 18 28
180 - 19 29
200 - 20 29
220 - 21 29
240 - 21.5 -
260 - 22.5 -
280 - 22.5 -
300 - 22.5 -
TABEL REKAPITULASI
Pada data sample yang telah diolah, didapatkan bahwa sample tanah tersebut memiliki nilai c
= 20 dan nilai Ø = 12 º .
STANDAR ACUAN
SNI 03 – 4813 – 2004
TUJUAN PENELITIAN
DASAR TEORI
Pengujian Triaksial UU yaitu satu langkah untuk pengujian kuat geser tanah.Pengujian Triaksial
type UU itu untuk memperoleh nilai kohesi (c) serta E ituyakni dengan lingkaran Mohr serta regresi
linier. Pada pengujian Triaksial type UU Unconsolidation-Undrained) benda uji awal mula dibebani
dengan aplikasi tegangan sel lalu dibebani dengan beban normal, lewat aplikasi tegangan deviator
sampai meraih keruntuhan.
Pada aplikasi tegangan deviator sepanjang penggeserannya takdiperbolehkan air keluar dari
benda ujinya serta sepanjang pengujian katupdrainasi ditutup. Karena pada pengujian air tak
diperbolehkan mengalir keluar, beban normal tak ditransfer ke butiran tanahnya. Kondisi tanpa ada
drainasi ini mengakibatkan ada desakan keunggulan desakan poridengan tak adatahanan geser hasil
perlawanan daributiran tanahnya.
LANGKAH KERJA
1. Ukur tinggi ring dan diameter dalam ring menggunakan jangka sorong.
2. Oleskan oli pada ring
3. Keluarkan tanah dari tabung contoh menggunakan extruder besar dengan meletakkan ring pada
permukaan tabung contoh
4. Padatkan tanah dan ratakan kedua sisi permukaan tanah menggunakan pisau perata
5. Keluarkan tanah dari dalam ring menggunakan extruder
6. Timbang tanah
7. Gunting kertas buram, sesuaikan dengan ukuran permukaan tanah
8. Letakkan batu pori, tanah, kertas buram, dan batu pori pada mesin triaxial
9. Cuci membrane karet, kemudian potong bagian ujung membrane karet menggunakan gunting
10. Masukkan membran karet ke dalam tabung vakum
11. Nyalakan alat kompresor, kemudian kompres membran karet pada tabung vakum.
12. Pasang karet pada tabung vakum, kemudian lepas membran karet dari tabung vakum.
13. Pasang katup, kemudian ikat membran karet.
14. Setting alat triaxial.
15. Kalibrasi tegangan dan regangan.
16. Nyalakan alat triaxial digital pressure dengan tekanan sebesar 0,5 kg/cm2.
17. Tarik tuas, kemudian baca tegangan dan regangan setiap kelipatan 20 mm. Hentikan
pembacaan apabila nilai pada arloji tegangan sudah stuck tiga kali atau pada saat pembacaan
naik-turun.
18. Ukur tinggi dan diameter tanah yang telah diuji menggunakan jangka sorong.
19. Lakukan pengujian hingga 3 sampel dengan tekanan yang berbeda yaitu 0,5 ; 1 ; 2 MPa.
20. Ambil sedikit sampel tanah untuk kadar air, masukkan tanah ke dalam cawan, kemudian
timbang tanah dengan cawan.
21. Oven selama 24 jam dengan suhu 100°C - 110°C.
22. Timbang tanah dengan cawan yang telah dioven.
1
𝐴 = 4 𝜋𝑑2
1
𝑉 = 4 𝜋𝑑 2 𝑡
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ
𝛾𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = 𝑉0
𝜎3 = 𝑘0 × 𝛾 × 𝐻
𝜎1 = 𝜎3 + 𝐴0
𝜎1 −𝜎3
𝑅= 2
𝜎1 +𝜎3
𝑃= 2
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = 1 − ∆𝐿
𝐴
0
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 = 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
Keterangan :
k0 :1
H :1
LRC : 0,4
STANDAR ACUAN
SNI 3638 – 2012
TUJUAN PENELITIAN
DASAR TEORI
Kuat tekan bebas merupakan pengujian yang umum dilaksanakan dan dipakai dalam proses
penyelidikan sifat – sifat stabilisasi tanah. Disamping pelaksananya yang praktis, sampel yang
dibutuhkan juga tidak banyak. Dalam pembuatan benda uji sebagai dasar adalah kepadatan
maksimum yang diperoleh dari percobaan pemadatan.
Uji kuat tekan bebas ini di lakukan untuk mengetahui unconfined compression strength (UCS).
Dalam percobaan ini sudut internal fliction (∅ =0) dan lateral support (σ3=0), jadi hanya ada beban
vertical ( σ1=0) dengan memberikan deformasi. Beban vertical yang menyebabkan contoh tanah
menjadi retak di bagi dengan satuan luas yang di koreksi (A) di sebut compression strength (qu)
LANGKAH KERJA
1. Tumbuk tanah meggunakan alat penumbuk.
2. Saring tanah menggunakan saringan No.40.
3. Tambahkan air sedikit demi sedikit, kemudian aduk hingga tanah bersifat homogen.
4. Ukur diameter dalam ring dan tinggi ring menggunakan jangka sorong.
5. Oleskan oli pada ring dan extruder.
6. Masukkan tanah ke dalam ring sedikit demi sedikit, padatkan tanah kemudian ratakan permukaan
tanah menggunakan pisau perata.
7. Keluarkan tanah dari dalam ring menggunakan extruder.
8. Lakukan penimbangan pada tanah.
9. Letakkan tanah pada alat UCS.
10. Putar tuas sampai tanah mengenai permukaan alat UCS.
11. Kalibrasi tegangan dan regangan.
12. Nyalakan alat UCS.
13. Lakukan pembacaan pada tegangan dan regangan setiap kelipatan 20. Hentikan pembacaan jika
pembacaan pada tegangan sudah stuck 3 kali atau pada saat pembacaan naik-turun.
14. Ukur diameter dan tinggi tanah setelah diuji menggunakan jangka sorong.
15. Lakukan penimbangan pada tanah yang telah diuji.
RUMUS PENGUJIAN
∆𝐿
𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑠𝑡𝑟𝑎𝑖𝑛 = 𝐿0
𝐴
0
𝐶𝑜𝑟𝑟𝑒𝑐𝑡 𝑎𝑟𝑒𝑎 = 𝐴𝑟𝑒𝑎 𝐶𝑜𝑟𝑟𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛
Keterangan :
L0 : Tinggi sebelum percobaan
LRC : 0,87
DATA LABORATORIUM
Tabel Data Sampel
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
Keterangan
Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir
Diameter (d)
3,44 3,533 3,44 3,4325 3,44 3,5
(cm)
Tinggi (t)
7,025 6,645 7,025 6,703 7,025 6,805
(cm)
1
Luas (A) = 4 𝑥 𝜋 𝑥 𝐷2
9,29 9,80 9,29 9,23 9,29 9,62
(cm2)
Berat sampel
107,25 106,67 108,19 107,65 109,25 108,19
(gr)
KESIMPULAN PRAKTIKUM
Konsolidasi
Maksud uji konsolidasi adalah memberikan beban secara bertahap kepada tanah dan
mengukur perubahan volume (atau perubahan tinggi) contoh tanah terhadap waktu. Tujuan dari uji
konsolidasi adalah untuk menentukan sifat kemampatan tanah dan karakteristik konsolidasinya yang
merupakan fungsi dari permeabilitas tanah.
Direct Shear
Pengujian direct shear dilakukan untuk menentukan kuat geser tanah setelah mengalamai
konsolidasi akibat suat beban dengan drainase 2 arah.Pemeriksaan dilakukan dengan single shear
pada contoh tanah asli maupun undisturb.
Triaxial
Secara sederhana yang membedakan anatara triksial dan direct shear test adalah; pada direct
shear test diberikan gaya normal konstan pada bidang vertical (Fz) dan kemudian diberikan gaya
geser pada bidang horizontal (Fx) sampai batuan pecah atau mengalami keruntuhan, sedangkan pada
pengujian triaksial diberikan gaya tekan konstan diseluruh arah pada bidang lateral/ horizontal sampel
batuan (σ3) dan kemudian diberikan gaya tekan pada bidang aksial / vertical atau (σ1) hingga batuan
mengalami keruntuhan.Praktikum yang kami lakukan adalah Tak terkonsolidasi dan tak terdrainase
(UU)
Unconfined Compression Strength test atau pengujian kuat tekan batuan utuh untuk
menentukan kuat kekuatan batuan intact dengan sampel berbentuk silinder hasil dari pengeboran full
coring. Pengujian ini menggunakan mesin tekan untuk menekan sampel batuan yang berbentuk
silinder dari satu arah (uniaksial). Perbandingan antara tinggi dan diameter percontoh (l/D)
mempengaruhi nilai kuat tekan batuan. Untuk pengujian kuat tekan secara umum digunakan
perbandingan L= 2D. L adalah Length atau panjang dari sampel sedangkan D adalah diameter dari
sampel batuan yang akan diuji.
SARAN
Pada praktikum kali ini kami merasa kurang puas,karena dari 6 praktikum hanya 1 kali yang
dapat kami lakukan secara langsung.Kami memaklumi karena memang saat ini sedang dalam situasi
pandemi,sehingga seluruh kegiatan belajar mengajar diadakan secara online.Dampak dari kegiatan
belajar secara online,komunikasi menjadi lebih sulit.Saran kami,mohon untuk ke depannya apabila
masih dilaksanakan kegiatan belajar secara online agar dapat dijadwalkan secara teratur kegiatan
zoom agar materi bisa tersampaikan secara tepat dan tuntas.Namun meskipun begitu,kami ucapkan
banyak terima kasih kepada para asisten dosen yang telah membantu kami dalam memahami tentang
6 bab yang tercantum sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini.
`
Auger Iwan Tabung contoh Kunci Tabung
2. KONSOLIDASI
4. DIRECT SHEAR
GAMBAR PERALATAN DAN BAHAN DIRECT SHEAR
Air
Gambar 16 Gambar 17
Gambar 16 Gambar 17
TITIK 2
TABEL REKAPITULASI
Rata- Rata Titik 1 Titik 2 Titik 3
Nilai DCP (mm/tumbukan) 29.306 43.989 25.656
Nilai CBR (%) 8.881 5.419 9.246
NIM : 41118110007
Semester :4