Oleh :
TAUFIK ISMAIL RINALDY
NIM : 15-22-201-006
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kepada allah karena hanya atas berkatnya, karunia dan rahmat
nya seluruh tahapan ini dapat di selesaikan. Adapun laporan ini di ajukan sebagai
salah satu syarat guna mencapai kelulusan dan syarat dalam menempuh tugas
akhir.
Dalam kesempatan kali ini, di ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak
yang telah membantu, memberikan kesempatan, dan membimbing hingga pada
akhir laporan ini dapat di selesaikan dengan baik. Di antaranya yaitu :
Akhir kata penulisan sadari bahwa laporan kerja praktek ini tidak lepas
dari kekurangan-kekurangan, untuk itu penulis memohon maaf atas
i
kekurangan ini dan sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun mengenai laporan ini. Semoga laporan kerja praktek ini
bermanfaat bagi para pembaca.
Tangerang,
ii
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR ISI
iv
2.2.5 BETON READY MIX ..................................................................................14
3.1.4 Visi, Misi, Nilai dan Budaya PT. Prosys Bangun Persada ..........................26
v
3.4 Lokasi Kerja Praktek ........................................................................................38
4.1.1 Umum............................................................................................................39
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar 4.18 Tulangan Core Wall di angkat mengguanakan Tower Crane ..........55
Gambar 4.19 Stek Corewall yang belum di sambung ............................................55
Gambar 4.20 Stek Core Wall yang sudah di sambung...........................................56
Gambar 4.21 Pemasangan tulangan Corewall .......................................................56
Gambar 4.22 Marking sepatu .................................................................................57
Gambar 4.23 Ceklist pembesian ............................................................................58
Gambar 4.24 Shop Drawing Bekisting ..................................................................59
Gambar 4.25 Tempat Penyimpanan Bekisting ......................................................60
Gambar 4.26 Pembersihan Menggunakan Air Kompresor ....................................61
Gambar 4.27 Perkuatan Bekisting..........................................................................62
Gambar 4.28 Uji test Slump ...................................................................................64
Gambar 4.29 Uji test Slump (Dengan Nilai Slump 12 ± 2) ...................................65
Gambar 4.30 Tabung bekisting tes tekan beton 15x30 ..........................................65
Gambar 4.31 Flow Chort Pengecoran ....................................................................66
Gambar 4.32 Tower Crane .....................................................................................68
Gambar 4.33 Pengecoran Menggunakan Bucket 0.8 m3. ......................................69
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini memaparkan tentang latarbelakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian serta
sistematika penulisan laporan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Ada beberapa jenis core wall, Core wall terbuka dan Core wall
tertutup. Konstruksi core-wall memiliki bentuk penampang yang
bermacam-macam, ada yang berbentuk kotak tunggal, kotak banyak,
serta bentuk penampang lainnya seperti O, Δ, Ε, dll. Pada umumnya
struktur core-wall dapat terbuat dari material seperti baja, beton
bertulang, dan juga komposit. Core-wall bisa bersifat massif dan bisa
juga bersifat tidak massif karena terjadinya perlemahan struktur oleh
5
6
pembuatan lubang pada salah satu sisi core-wall untuk suatu fungsi
tertentu seperti pembuatan lubang pintu lift, tangga, dll.
Gambar 2.2 Gaya geser terdistribusi seragam dan Gaya torsi terdistribusi
seragam
Dan yang paling penting adalah bahwa sistem struktur core wall
ini didesain untuk dapat manahan gaya torsi yang timbul akibat
tekanan angin yang eksentrisitas dan seragam pada pusat geser
struktur core wall. Kondisi eksentrisitas tekanan angina tersebut
secara teknis dapat terjadi antara lain adalah karena :
2.2.1 SEMEN
2.2.2 Air
Air merupkan bahan dasar yang sangat penting dalam pembuatan
kontruksi bahan bangunan dengan struktur beton bertulang. Pada
kontruksi beton air di perlukan untuk bereaksi dengan semen sehingga
12
Agregat kasar harus terdiri dari butiran yang keras dan tidak berpori.
Aggregat kasar yang butirannya pipih hanya dapat dipakai jika jumlah
butir-butir pipihnya tidak melampaui 20% berat agregat seluruhnya.
Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% dalam
berat keringnya. Bila melampaui harus dicuci.
14
Agregat kasar tidak boleh mengandung zat yang dapat merusak beton,
seperti zat yang relatif alkali.
Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil alam dari batu pecah.
Agregat kasar harus lewat tes kekerasan dengan bejana penguji
Rudeloff dengan beban uji 20 ton.
Kadar bagian yang lemah jika diuji dengan goresan batang tembaga
maksimum 5%.
Angka kehalusan (Fineness Modulus) untuk Coarse Aggregate antara
6 – 7,5.
1. Batu pecah alami: Bahan ini didapat dari cadas atau batu pecah alami
yang digali.
2. Kerikil alami: Kerikil didapat dari proses alami, yaitu dari pengikisan
tepi maupun dasar sungai oleh air sungai yang mengalir.
3. Agregat kasar buatan: Terutama berupa slag atau shale yang biasa
digunakan untuk beton berbobot ringan.
4. Agregat untuk pelindung nuklir dan berbobot berat: Agregat kasar
yang diklasifikasi disini misalnya baja pecah, barit, magnatit dan
limonit.
2.4.3 BEKISTING
Bekisting adalah sebuah cetakan yang bersifat sementara yang
digunakan untuk menahan beton selama beton dituang dan dibentuk
sesuai dengan yang diinginkan. Dan cetakan ini akan dibuka jika telah
memenuhi standar waktu yang dibutuhkan guna pengerasan beton
cukup kuat menahan beban sendiri dan beban lainnya.
20
2.4.4 VIBRATOR
Kegunaan alat ini untuk memompa beton ready mix dari mixer
truck ke lokasi pengecoran. Penggunaan Concrete pump ini untuk
meningkatkan kecepatan dan efisien pengecoran. Alat ini terdiri atas
beberapa bagian, yaitu alat utama berupa mesin pompa yang di
lengkapi dengan tenaga penggerak berupa mesin diesel, pipa-pipa
besi, berdiameter 15 cm serta beberapa alat tambahan berupa klem
penyambung pipa-pipa tersebut.
2.4.6 BUCKET
2.4.7 THEODOLIT
24
25
3.1.4 Visi, Misi, Nilai dan Budaya PT. Prosys Bangun Persada
a. VISI
Untuk menjadi perusahaan regional terkemuka di bidang
Teknik dan Manajemen Proyek, serta tempat kerja yang
diinginkan dan entitas investasi yang berharga.
b. MISI
Untuk menjadi ahli terpilih dalam membantu pelanggan untuk
mengubah ide menjadi kenyataan (hasil), dengan cara / cara
yang paling efektif & efisien.
c. NILAI
Kami akan mendukung misi ini dengan beroperasi dengan
nilai-nilai perusahaan ini:
• Antusiasme
• Inovasi
• Loyalitas
• Komunikasi terbuka
• Kualitas
• Menghormati
• Tanggung jawab
• Keamanan
• Kesejahteraan staf
• percaya
27
d. Budaya
GAIRAH untuk Menang
RESPECT untuk Individu dan Tim Kerja
OBSESI untuk Sukses
TEGAS untuk Keunggulan
YEARN untuk Kualitas
TULUS dalam segala yang Kami Lakukan
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Prosys Unit Apartemen daan Mogot City
29
Tabel 3.1 Proyek Yang sudah dikerjakan PT. Prosys Bangun Persada
Project
No Nama Project Owner
Manager
Property Jasa Management The Eaves di PT. Mahkota
1
Konstruksi Apartemen Senopati Asiana Graha
Property Jasa Manajemen
PT. Nirmala
2 Konstruksi Mayapada Hospital -
Kencana Mas
PKV
Property Jasa Manajemen
3 Konstruksi Proyek Perluasan PT. Herlina Indah -
Fasilitas Produksi Pharma
Property Jasa Management PT. Gesit Sarana
4 -
Konstruksi Hotel JS Luwansa Perkasa
4.1.1 Umum
39
40
Gambar 4.7 Pengeboran titik bore pile dengan mata bor auger
Gambar di ambil dari google
44
4. Cleaning
Setelah mencapai kedalaman design toe level ,alat bor auger diganti
alat bor dengan dasar yang flat (Cleaning Bucket). Cleaning bucket
berfungsi untuk membersikan dasar lubang bor.
8. Casting / Pengecoran
Metode casting / pengecoran adalah dengan menggunakan pipa tremi.
Ready mix dituang melalui bucket yang berbentuk pipa corong. Panjang
pipa tremi disesuaikan dengan kedalaman dasar lubang bor. Sebelum
ready mix dituang terlebih dahulu air di tuang ke dalam corong untuk
melancarkan aliran ready mix dalam pipa tremi. Casting akan dihentikan
jika concrete sudah 1 m diatas cut off level. Selama pengecoran pipa
tremi akan dipotong secara bertahap, tetapi tetap di jaga agar pipa tremi
minimal 2 m tertanam di bawah concrete level .
Pada tower 1 Apartemen Daan Mogot City terdapat beberapa tipe Core
Wall, tiap tipe Core Walll memiliki penempatan dan fungsinya tersendiri.
Berikut adalah tipe-tipe Core Wall yang terdapat pada tower hillcrest
A. CW 1
B. W1
1. Pekerjaan pembesian
2. Pekerjaan pemasangan bekisting
3. Pekerjaan pengecoran
4. Pekerjaan pembongkaran bekisting
5. Perawatan beton ( Curing )
52
Start
Tentukan titik
Stek Tulangan
Fabrikasi Tulangan
Core wall + Ceklis Core Wall
Pemasangan
tulangan Core Wall
& beton decking Pemasangan
Pemasangan
Sepatu Core Wall
tulangan Core Wall
& beton decking
Cor
Finis
3. Pasang besi Corewall kedalam stek besi yang sudah ada pada
pengecoran sebelumnya, tinggi stek yang sudah di menacap pada
pemasangan sebelumnya berukuran 150cm. Selanjutnya disambung
dengan Corewall yang baru.
4. Ikat tulangan stek Corewall yang lama dan tulangan Corewall yang
baru di satukan dengan menggunakan sengkang dan diikat dengan
kawat bendrat.
5.1 Kesimpulan
71
72
5.2 Saran