Anda di halaman 1dari 52

PERENCANAAN

BAT
BATAN
ANG
G TE
TEKA
KAN
N
SI-3212 Struktur Baja
Muhammad Riyansyah,
Riy ansyah, ST
ST.,
., Ph.D.
P h.D.

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 1


Pena
Penamp
mpan
ang
g St
Stru
rukt
ktu
ur unt
ntu
uk Tek
ekan
an

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 2


SNI 1729:2015
  BAB E – Desain Komponen Struktur untuk Tekan
  Definisi struktur tekan
  Tekuk pada struktur tekan
 Panjang efektif dan batas kelangsingan komponen
komponen struktur 
tekan
 Tekuk lentur dari komponen struktur tanpa elemen
langsing
 Tekuk torsi dan tekuk torsi-lentur dari komponen struktur 
tanpa elemen langsing
 Komponen struktur tekan siku tunggal
tunggal
 Komponen struktur
struktur tekan tersusun
tersusun
 Komponen struktur dengan elemen langsing
langsing

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 3


Stru
Strukt
ktur
ur Tek
ekan
an
 Komponen (member 
(member ) struktur yang hanya
menerima gaya aksial tekan, yang bekerja
pada centroid 
pada  centroid  penampang
 penampang
 Diasumsikan:
  Tegangan terdistribusi merata di seluruh penampang
 Eksentrisitas (akibat ketidaksempurnaan
ketidaksempurnaan))
pembebanan diabaikan
  Tegangan tidak merata akibat tegangan residual
diabaikan

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 4


Tek
eku
uk pa
pada
da Str
truk
uktu
turr Tek
ekan
an
  Tekuk lentur  (tekuk
 (tekuk Euler), fenomena komponen struktur 
tekan tiba-tiba menerima lentur ( bending ) ketika
komponen struktur menjadi tidak stabil
  Tekuk lokal,
lokal , terjadi ketika sebagian atau seluruh
s eluruh bagian
dari penampang komponen struktur sangat tipis sehingga
bagian tersebut mengalami tekuk lebih dahulu
  Tekuk lentur-torsi,
lentur-torsi , terjadi pada komponen struktur 
dengan penampang tertentu; komponen struktur 
mengalami kombinasi dari lentur dan torsi pada saat
bersamaan

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 5


Tekuk Global vs Tekuk Lokal

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 6


Sumbu Utama Penampang

 Arah tekuk

 Arah tekuk

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 7


Sumbu Utama Penampang

 Sumbu-kuat dan sumbu-lemah ditentukan oleh jari-jari girasi



 =

   >  


10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 8
Hasil Test Pembebanan Struktur Tekan

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 9


Beban Tekuk Kritis Euler 
  Beban tekuk kritis
  
 =
( )
dan karena  = / atau   =   maka

  
=  =
  ( ⁄) 
  Jika dikaitkan dengan definisi sumbu-kuat dan
sumbu-lemah, untuk nilai    yang sama, beban
tekuk kritis untuk sumbu-lemah akan lebih kecil
(lebih kritis/menentukan)
10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 10
Tegangan Kritis Euler 

Ideal

Kondisi real

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 11


Panjang Efektif 
  Panjang   pada persamaan Euler adalah
 jarak antara titik perubahan arah tekuk (inflection
 point ) → panjang efektif 
  Titik perubahan arah tekuk (inflection point ) juga
merupakan titik di mana terjadi momen sama
dengan 0 (zero-moment )
  Selain panjang komponen, juga dipengaruhi oleh
kondisi ujung-ujung struktur tekan (end/boundary
conditions)

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 12


Panjang Efektif 

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 13


Panjang Efektif 
 Dalam SNI 1729:2015,
 = 
 → faktor panjang efektif 
 → panjang tak terkekang (unbraced ) dari komponen

Tabel C-A-7.1
(AISC 360-10)

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 14


Panjang Tak Terkekang (Unbraced Length)
 Panjang tak terkekang,  , untuk masing-
masing sumbu tekuk bisa berbeda
 Kekangan lateral (lateral bracing ) harus
cukup kaku sehingga komponen struktur 
tidak bisa bergerak dalam arah lateral
maupun berputar (torsi)

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 15


Pembatasan Kelangsingan Komponen
  Disarankan untuk membatasi kelangsingan
komponen struktur tekan (Pasal E2),
 
≤ 200

  Untuk struktur tekan dengan kelangsingan yang
melebihi 200, harus ada penanganan khusus
(extra special care) , baik untuk fabrikasi,
transportasi, maupun pelaksanaan di lapangan

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 16


Tegangan Kritis vs Kelangsingan Komponen

 
 =
1.0
( ⁄) 
   F 
 y
 
Fcr  =  0.658  F   F
e

  y
Fcr /Fy    

0.39 F cr  = 0.877 F e 

Hanya memperhitungkan  E   KL


4.71
TEKUK GLOBAL  F  y r 

Penampang komponen tekan
tidak ada yang langsing

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 17


Review 1
  BATANG TEKAN mode keruntuhannya adalah TEKUK
  Tegangan pada saat TEKUK adalah TEGANGAN
KRITIS. Tegangan pada penampang komponen batang
tekan tidak bisa melebihi TEGANGAN KRITIS (batas
maksimum).
  TEGANGAN KRITIS bergantung pada, salah satunya,
adalah KELANGSINGAN KOMPONEN STRUKTUR
 KELANGSINGAN KOMPONEN STRUKTUR bergantung
pada PANJANG TAK TERKEKANG, KONDISI UJUNG,
dan JARI-JARI GIRASI

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 18


Kelangsingan pada Struktur Tekan
  Kelangsingan komponen (member ) struktur 
tekan
 


  Kelangsingan salah satu bagian (elemen) atau
seluruh bagian penampang komponen struktur 
tekan (Pasal B4.1)
 
→   
 

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 19


Elemen Penampang

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 20


Batas Kelangsingan Penampang Struktur Tekan

  Pembatasan kelangsingan penampang bertujuan untuk


menghindari terjadinya tekuk lokal
  Terjadinya tekuk lokal, membuat penampang tidak
mampu mencapai tegangan kritis di seluruh
penampang
  Batas kelangsingan penampang ,  , nilainya
bergantung pada Modulus Elastisitas,  , dan
Tegangan Leleh Minimum,  
 Batasan kelangsingan penampang untuk berbagai jenis
penampang yang umum terdapat pada  Tabel B4.1

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 21


Batas Kelangsingan Penampang Struktur Tekan

  Tabel B4.1a

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 22


Batas Kelangsingan Penampang Struktur Tekan

  Tabel B4.1a (lanjutan)

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 23


Batas Kelangsingan Penampang Struktur Tekan

  Tabel B4.1a (lanjutan)

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 24


Review 2
  BATANG TEKAN mode keruntuhannya adalah TEKUK
 Tegangan pada saat TEKUK adalah TEGANGAN KRITIS. Tegangan
pada penampang komponen batang tekan tidak bisa melebihi
TEGANGAN KRITIS (batas maksimum).
  TEGANGAN KRITIS bergantung pada
 Kelangsingan komponen struktur, dan
  Kelangsingan penampang
 KELANGSINGAN KOMPONEN STRUKTUR bergantung pada
 Panjang tak terkekang
 Kondisi ujung, dan
  Jari-jari girasi
  KELANGSINGAN PENAMPANG bergantung pada
 Rasio lebar-tebal
 Rasio diameter-tebal
10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 25
Kuat Tekan Komponen Struktur Tekan
 Kuat tekan nominal ditentukan sebagai
nilai terendah dari kuat tekan nominal
berdasarkan (Pasal E1) :
  Kondisi batas tekuk lentur 
  Kondisi batas tekuk torsi
  Kondisi batas tekuk torsi-lentur 

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 26


Kuat Tekan Tekuk Lentur (Tanpa Elemen Langsing) – Pasal E3

 Kapasitas tekan berdasarkan kondisi batas tekuk lentur 


Pers. E3-1     =     
   = 0.90
  → tegangan kritis (MPa)

     ⁄ 
Pers. E3-2   ≤ 4.71 atau ≤ 2.25 →  = 0.658 
  

  
Pers. E3-3   > 4.71 atau > 2.25 →    = 0.887
  

 
Pers. E3-4 Tegangan tekuk Euler →   =  

Catatan:
Nilai  (/)  yang digunakan adalah yang paling menentukan dan relevan

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 27


Kuat Tekan Tekuk Torsi & Lentur-Torsi (Tanpa Elemen Langsing) – Pasal E4

 Kapasitas tekan berdasarkan kondisi batas tekuk torsi dan tekuk torsi-lentur 
 Diterapkan untuk komponen struktur simetris tunggal dan asimetris, atau
komponen struktur simetris ganda tertentu
Pers. E4-1     =     
   = 0.90

Untuk siku ganda dan profil T

      


Pers. E4-2  = 1− 1− 
  

  dihitung dengan Pers. E3-2 atau Pers. E3-3 untuk tekuk lentur terhadap
      
sumbu-y, dengan = untuk profil T, atau = dari Pasal E6
    
untuk siku ganda

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 28


Kuat Tekan Tekuk Torsi & Lentur-Torsi (Tanpa Elemen Langsing) – Pasal E4

Untuk siku ganda dan profil T (lanjutan)



Pers. E4-3   =
    ̅ 

 → modulus geser baja, 77,200 MPa


  → konstanta torsi, mm4
̅ → radius girasi polar di pusat geser, mm
 
̅  =   +   +


   
 =1−
   ̅ 

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 29


Kuat Tekan Tekuk Torsi & Lentur-Torsi (Tanpa Elemen Langsing) – Pasal E4

Untuk kasus lainnya (selain siku ganda dan profil T)


  dihitung menggunakan Pers. E3-2 atau Pers. E3-3, tapi tegangan tekuk,
 dihitung dengan formula berikut

Untuk komponen struktur dengan penampang simetris ganda

   
Pers. E4-4   =   + 
   

Untuk komponen struktur dengan penampang simetris tunggal, di mana


sumbu-y adalah sumbu simetris

      
Pers. E4-5   = 1− 1− 
  

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 30


Kuat Tekan Tekuk Torsi & Lentur-Torsi (Tanpa Elemen Langsing) – Pasal E4

Untuk kasus lainnya (selain siku ganda dan profil T) (lanjutan)


  dihitung menggunakan Pers. E3-2 atau Pers. E3-3, tapi tegangan tekuk,
 dihitung dengan formula berikut

Untuk komponen struktur dengan penampang tidak simetris, maka    adalah


akar terendah dari persamaan pangkat-3 berikut:

  
Pers. E4-6  −    −   −  −   − 
   ̅

 
−   −  =0
   ̅

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 31


Kuat Tekan Tekuk Torsi & Lentur-Torsi (Tanpa Elemen Langsing) – Pasal E4

Keterangan:
 → konstanta pilin (warping constant ), mm4

Untuk profil-I simetris ganda,  =   ℎ /4 di mana ℎ  adalah jarak
antara titik berat sayap, sebagai pengganti dari analisis lebih teliti.
Untuk T dan siku-ganda,  = 0  ketika menghitung    dan  = 0
 ,   → tegangan tekuk terhadap sumbu-x, dan -y, MPa

   
 =   
  =   
 

  → tegangan tekuk torsi (sumbu-z), MPa

   
  =   + 
      ̅ 

 ,   → koordinat pusat geser sehubungan dengan titik berat, mm

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 32


Review 3
  Flowchart Desain Komponen Struktur untuk Tekan
 Step 1 – Hitung kuat perlu
 Step 2 – Pilih penampang dan cek elemen penampang:
Langsing atau Tidak Langsing
  ⁄ , ℎ/ , / …
 Step 3 – Tentukan kelangsingan komponen
   /  terhadap sumbu-x, -y
 Step 4 – Jika Step 1: Tidak Langsing
 Hitung Kuat Tekan Tekuk Lentur (Pasal E3)
 Hitung Kuat Tekan Tekuk Torsi & Tekuk Torsi-Lentur (Pasal E4)
 Kuat tekan adalah yang minimum di antara keduanya
 Jika Step 2: Langsing → kuliah-kuliah berikutnya

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 33


CONTOH SOAL

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 34


Contoh 1
 Desain komponen struktur untuk tekan
  Tentukan penampang profil yang
menerima beban aksial sebesar 
 DL = 140 kips (623 kN)
 LL = 420 kips (1868 kN)
 Panjang kolom adalah 30 ft (9.14 m)
dengan kondisi ujung adalah sendi-
sendi, baik untuk arah sumbu kuat
maupun sumbu lemah (lihat gambar)
 Gunakan profil I (W-shape)

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 35


Contoh 1
 Step 1 – Hitung kuat perlu R u

f Rn Ru (Sgi Q i )
1.4 D Comb. 1
1.2 D + 1.6 L + 0.5 (L a atau H) Comb. 2
1.2 D + 1.6 (La atau H) + (gL L atau 0.8 W) Comb. 3
Ru = max
1.2 D + 1.3 W + gL L + 0.5 (La atau H) Comb. 4
1.2 D  1.0 E + gL L Comb. 5
0.9 D  (1.3 W atau 1.0 E) Comb. 6

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 36


Contoh 1
 Step 1 – Hitung kuat perlu R u
 D = 623 kN
 L = 1868 kN
 Combo 1: 1.4D = 1.4(623 kN) = 872.2 kN
 Combo 2: 1.2D+1.6L = 1.2(623)+1.6(1868) = 3736.4 kN ◄
   Maka, R u = 3736.4 kN

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 37


Contoh 1
 Step 2 – Pilih penampang dan cek elemen
penampang
 Profil yang dipilih W14x132, ASTM A992
 Tinjau hanya kondisi tekuk lentur 
 F y  = 50 ksi (345 MPa)
 F u = 65 ksi (448 MPa)
 Ag  = 38.8 in 2 (25,032.2 mm2)
 bf  = 373 mm, t f  = 23.9 mm
 d  = 373 mm, t w  = 16.4 mm
 r  x  = 6.28 in (159.5 mm)
 r y  = 3.76 in (95.5 mm)

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 38


Contoh 1
 Step 2 – Pilih penampang dan cek elemen
penampang
 Cek kelangsingan elemen penampang (Tabel B4.1a)

  .×      ,
Kasus 1: = = 7.8 ≤ 0.56 = 0.56 = 13.48
 .   

    
 (.)    ,
Kasus 5: = = 19.8 ≤ 1.49 = 1.49 = 35.88
  .   

 Maka penampang tidak langsing

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 39


Contoh 1
  Step 3 – Tentukan kelangsingan komponen
 Panjang tak terkekang terhadap sumbu kuat dan sumbu lemah adalah
sama
  =    = 9.14 
 Kondisi batas ujung-ujung terhadap sumbu kuat dan lemah adalah sama:
sendi-sendi
 =     = 1.0
 Karena panjang tak terkekang dan kondisi batas ujung-ujung adalah sama,
maka yang paling menentukan adalah kelangsingan terhadap sumbu lemah
atau sumbu-y

  .×,     ,


= = 95.71 ≤ 4.71 = 4.71 = 113.4
 .   

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 40


Contoh 1
 Step 4 – Hitung kuat tekan tekuk lentur 
 Karena nilai kelangsingan lebih kecil dari nilai batas, maka perhitungan
tegangan kritis adalah

    ⁄ 
Pers. E3-2   = 95.71 ≤ 4.71 →  = 0.658 
 

     (,)
 =   = = 215.5 
 . 

⁄ .
 = 0.658   × 345 = 176.5 

Pers. E3-1    =     


   = 0.90 × 176.5 × 25,032.2 = 3976.4 

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 41


Contoh 1
 Step 5 – Kesimpulan
Kuat tekan (mekanisme tekuk lentur) W14x132 ASTM
 A992 adalah 3976.4 kN, mencukupi untuk menerima
beban kuat perlu 3736.4 kN.

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 42


Contoh 2
 Desain komponen struktur untuk tekan
 Tentukan penampang profil yang menerima
beban aksial sebesar 
 DL = 140 kips (623 kN)
 LL = 420 kips (1868 kN)
 Panjang tak terkekang kolom terhadap sumbu
kuat (sumbu-x) adalah 30 ft (9.14 m)
 Panjang tak terkekang kolom terhadap sumbu
kuat (sumbu-x) adalah 15 ft (4.57 m)
 Kondisi ujung adalah sendi-sendi, baik untuk
arah sumbu kuat maupun sumbu lemah (lihat
gambar)
 Gunakan profil I (W-shape)

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 43


Contoh 2
 Step 1 – Hitung kuat perlu R u

f Rn Ru (Sgi Q i )
1.4 D Comb. 1
1.2 D + 1.6 L + 0.5 (L a atau H) Comb. 2
1.2 D + 1.6 (La atau H) + (gL L atau 0.8 W) Comb. 3
Ru = max
1.2 D + 1.3 W + gL L + 0.5 (La atau H) Comb. 4
1.2 D  1.0 E + gL L Comb. 5
0.9 D  (1.3 W atau 1.0 E) Comb. 6

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 44


Contoh 2
 Step 1 – Hitung kuat perlu R u
 D = 623 kN
 L = 1868 kN
 Combo 1: 1.4D = 1.4(623 kN) = 872.2 kN
 Combo 2: 1.2D+1.6L = 1.2(623)+1.6(1868) = 3736.4 kN ◄
   Maka, R u = 3736.4 kN

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 45


Contoh 2
 Step 2 – Pilih penampang dan cek elemen
penampang
 Profil yang dipilih W14x90, ASTM A992
 Tinjau hanya kondisi tekuk lentur 
 F y  = 50 ksi (345 MPa)
 F u = 65 ksi (448 MPa)
 Ag  = 26.5 in 2 (17,096.7 mm2)
 bf  = 368 mm, t f  = 18.0 mm
 d  = 356 mm, t w  = 11.2 mm
 r  x  = 156 mm
 r y  = 94 mm

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 46


Contoh 2
 Step 2 – Pilih penampang dan cek elemen
penampang
 Cek kelangsingan elemen penampang (Tabel B4.1a)

  .×      ,
Kasus 1: = = 10.2 ≤ 0.56 = 0.56 = 13.48
     

    
 ( )    ,
Kasus 5: = = 28.6 ≤ 1.49 = 1.49 = 35.88
  .   

 Maka penampang tidak langsing

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 47


Contoh 2
  Step 3 – Tentukan kelangsingan komponen
 Panjang tak terkekang terhadap sumbu kuat dan sumbu lemah
  = 9.14 
  = 4.57 
 Kondisi batas ujung-ujung terhadap sumbu kuat dan lemah adalah sama:
sendi-sendi
 =     = 1.0
 Karena panjang tak terkekang adalah tidak sama, maka perlu dicek untuk
masing-masing sumbu

    .×,     ,
= = 58.59 ≤ 4.71 = 4.71 = 113.4 ◄
      

  .×,      ,


= = 48.61 ≤ 4.71 = 4.71 = 113.4
    

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 48


Contoh 2
 Step 4 – Hitung kuat tekan tekuk lentur 
 Karena nilai kelangsingan lebih kecil dari nilai batas, maka perhitungan
tegangan kritis adalah

    ⁄ 
Pers. E3-2   = 58.59 ≤ 4.71 →  = 0.658 
 

     (,)
 =   = = 575 
  . 

⁄  
 = 0.658   
× 345 = 268.4 

Pers. E3-1    =     


   = 0.90 × 268.4 × 17,096.7 = 4129.9 

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 49


Contoh 2
 Step 5 – Kesimpulan
Kuat tekan (mekanisme tekuk lentur) W14x90 ASTM
 A992 adalah 4129.9 kN, mencukupi untuk menerima
beban kuat perlu 3736.4 kN.

10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 50


Kuat Tekan Siku-Tunggal
 Komponen siku-tunggal yang diizinkan didesain
sebagai komponen struktur untuk tekan jika semua
kondisi berikut terpenuhi:
 Rasio kaki-panjang terhadap kaki-pendek tidak melebihi
1.7
 Komponen struktur dibebani di ujung-ujung dalam tekan
melalui satu kaki yang sama
 Komponen struktur yang disambung dengan las atau
dengan sambungan minimum dua-baut,
 Tidak ada beban transversal menengah
 Komponen siku-tunggal yang tidak memenuhi salah
satu kondisi tersebut, harus didesain sebagai
komponen lentur-aksial (Bab H)
10-Feb-16 SI-3212 – Sem 2 – 2015/2016 - MR 51

Anda mungkin juga menyukai