BAB IV
4.1. Pendahuluan
Potensi sumber bahaya dan risiko kecelakaan kerja dalam suatu kegiatan
konstruksi merupakan suatu masalah yang perlu mendapat perhatian dari seluruh
pihak terkait. Bahaya dan risiko kecelakaan kerja ini bisa saja dari tahap
pemeliharaan.
kerja serta kurangnya fasilitas khususnya untuk keselamatan kerja adalah dua
faktor penyebab sering terjadinya kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja ini dapat
akibat kerja, cacat sebagian, cacat total sampai dengan kematian yang mana
masyarakat terutama dihadapan klien atau pemilik proyek. Oleh karena itu,
keselamatan dan kesehatan kerja adalah dua hal yang sangat penting dalam suatu
Penggunaan atau pemakaian alat pelindung diri merupakan salah satu upaya
IV - 1
Bab IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dan lingkungan kerja terhadap keselamatan serta kesehatan kerja. Tujuan itu akan
dapat dicapai apabila pemilihan dan penggunaan alat pelindung diri dilakukan
dengan tepat. Untuk tujuan ini diperlukan suatu jaminan agar pemilihan dan
Alat pelindung diri yang dimaksud diatas adalah suatu alat yang mempunyai
kemampuan untuk melindungi sebagaian atau seluruh tubuh dari berbagai bentuk
bahaya di berbagai tempat kerja. Dengan demikian maka fungsi alat pelindung
diri adalah untuk mengisolasi atau mengasingkan beberapa bagian atau seluruh
tubuh manusia dari berbagai bentuk bahaya. Penggunaan alat-alat pelindung diri
IV - 2
Bab IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Tata tertib yang diberlakukan oleh HSE untuk seluruh tim yang berada di
IV - 3
Bab IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
1. Safety Induction
kerja di proyek kepada setiap karyawan dan sub kontraktor serta mandor
yang terlibat dalam proyek ini untuk partisipasi dan tanggung jawab
2. Toolbox meeting
daerah bahaya, penanggulangan dan hal lainnya yang berkaitan yang akan
4. Safety Inspection
IV - 4
Bab IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
informasi tentang cara kerja yang baik dan aman serta tidak
6. Weekly meeting
APD (alat pelindung diri) adalah alat yang digunakan pekerja untuk
a. Helm
benda jatuh.
IV - 5
Bab IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
b. Safety Shoes
tergelincir
c. Rompi Proyek
area proyek.
2. Rambu-rambu peringatan
lingkungan proyek.
IV - 6
Bab IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
cara terbaik untuk bertahan. Sebuah kebijakan tatanan hidup normal baru “New
pembangunan konstruksi tetap dapat berjalan dengan aman, efektif, dan efisien.
Poin B, diantaranya:
Ketiga, mengedukasi semua oang untuk menjaga diri dari Covid-19 oleh
satuan tugas.
Keempat, mengukur suhu semua orang setiap pagi, siang, dan sore yang
pekerjaan konstruksi.
IV - 7
Bab IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
kerja yang terpapar Covid-19 yang dilakukan oleh pengguna dan atau
sarana dan prasarana kantor dan lapangan yang dilakukan oleh penyedia
sementara akibat keadaan kahar, maka mekanisme yang dilakukan yaitu Satgas
IV - 8
Bab IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
kerja atau sesuai dengan kebutuhan yang disertai dengan laporan pencegahan
bawah ini :
IV - 9
Bab IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
maupun staff kantor kontraktor dan konsultan. Hal ini adalah upaya
melalui droplets.
dampak yang timbul dari Covid-19 baik dari aspek kesehatan maupun ekonomi.
IV - 10
Bab IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
perlindungan seluruh tim yang ada melalui budaya disiplin terhadap K3 yang
IV - 11