Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Yunani terletak diAsia kecil. Kehidupan penduduknya sebagai nelayan dan


pedagang, sebab sebagian besar penduduknya tinggal disaerah pantai sehingga
mereka dapat menguasai jalur perdagangan dilaut tengah.

Keniasaan mereka hidup dialam bebas sebagai nelayan itulah mewarnai


kepercayaan yang dianutnya, yaitu berdasarkan kekuatan alam sehingga
beranggapan bahwa hubungan manusia dengan Sang Maha pencipta bersifat
formalis. Artinya kedudukan tuhan terpisah dengan kehidupan manusia.

Kepercayaan yang bersifat formalis( natural religion) tidak memberikan


kebebasan kepada manusia, ini ditentang oleh Homerus dengan dua buah
karyanya yang terkenal, yaiyu Ilias dan Odyseus. Kedia karyanya memuat nilai-
nilai yang tinggi yang bersifat edukatif. Sekemikian besar peranan karyanya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pemikiran Thales tentang filsafat Yunani Kuno?
2. Bagaimana pemikiran Anaximander tentang filsafat Yunani Kuno?
3. Bagaimana pemikiran Anaximenes tentang filsafat Yunani Kuno?
4. Bagaimana pemikiran Heraklitos tentang filsafat Yunani Kuno?
5. Bagaimana pemikiran Phthagoras tentang filsafat Yunani Kuno?
6. Bagaimana pemikiran Parmedines tentang filsafat Yunani Kuno?
7. Bagaimana pemikiran Demokritos tentang filsafat Yunani Kuno?

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. THALES DAN PEMIKIRANNYA


Thales lahir pada tahun 624-625 SM di kota Miletus yang merupakan tanah
perantauan orang-orang Yunani di Asia Kecil. Situasi Miletos yang makmur
memungkinkan orang-orang di sana mengisi waktu dengan berdiskusi dan
berpikir tentang segala. Aliran tradisi yang dianut oleh Thales adalah Filsafat
Lonian, Mazhab Miletos dan Filsafat Alam. Minat utama Thales di bidang etika,
metafisika, matematika, dan astronomi.
Thales adalah seorang filsuf yang mengawali sejarah filsafat barat pada
abad ke-6 SM. Sebelum Thales, pemikiran Yunani dikuasai cara berpikir
mitologis dalam menjelaskan segala sesuatu. Pemikiran Thales dianggap sebagai
kegiatan berfilsafat pertama karena mencoba menjelaskan dunia dan gejala-gejala
di dalamnya tanpa bersandar pada mitos melainkan pada rasio manusia. Selain
sebagai filsuf, Thales juga dikenal sebagai ahli geometri, astronomi dan politik.
Bersama dengan Anaximandros dan anaximenes, Thales digolongkan ke dalam
Mazhab Miletos.
Thales berasal dari kota pelabuhan Lonian, Miletos yang merupakan
muara sungai Meander, sekarang adalah Provinsi aydin yang masuk ke dalam
negara Turki modern. Miletus lama adalah puasat utama perkembangan ilmu
pengetahuan dan filsafat di Yunani Kuno. Ia juga dikenal sebagai salah satu dari
tujuh orang bijakdari Yunani ( seven sages of greek ). Thales digolongkan dalam
kelompok filsuf pra-socrates.
Thales digelari bapak filsafat karena dia adalah orang yang pertama
mengajukan pertanyaan yang amat mendasar yaitu “ what is the nature of the
world stuff ?“ ( Apa sebenarnya bahan alam semesta ini? ). Terlepas dari apapun
jawabannya pertanyaan ini mengangkat namanya menjadi filosof pertama.1

1 Betrand Russell, Sejarah Filsafat Barat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016) hal. 39

2
Thales menjawab air, jawabannya sangat sederhana, karena Thales
menjawab air sebagai dasar alam semesta. Barangkali karena ia melihatnya
sebagai sesuatu yang amat diperlukan dalam kehidupan, dan menurut pendapatnya
bumi terapung di atas air.
Manusia yang berasal dari Miletus ini dianggap sebagai bapak semua
filosof Eropa, dan pendiri dari pada Mazhab Milesia, dan juga yang di perkirakan
mengenalkan geometri Mesir kuno pada orang–orang  Yunani. Thilly
memasukkan Thales sebagai salah seorang dari aliran filsafat alam milesia, di
samping Anaximander dan Anaximenes, yang mendekati dari sudut hukum –
hukum alam untuk memecahkan setiap persoalan, sampai pada masalah agama
dan tuhan, dengan mempercayakan pada kekuatan akal pikiran.
Thales adalah pemikir pertama dalam sejarah filsafat barat yang mencoba
membaca gejala alam tanpa menghubungkannya dengan kehendak para dewa
yang saat itu digambarkan dengan simbol dewa yang berbentuk dan berprilaku
seperti manusia ( anthropomorphic gods ) atau dikenal sebagai dewa orang
Homerian. Ia mencoba menjelaskan berbagai gejala alam pada saat itu dengan
pendekatan atau didasari dengan prinsip-prinsip atau ide yang akan menjadi
metode ilmiah modern yang dikenal saat ini.

Thales adalah seorang saudagar yang sering berlayar ke negeri Mesir. Ia


menemukan ilmu ukur dan membawanya ke Yunani. Thales memiliki ilmu
tentang cara mengukur tinggi pirmid dari bayangannya, cara mengukur jauhnya
kapal di laut dari sebuah pantai, mempunyai teori tentang banjir tahunan Sungai
Nil di Mesir. Thales berhasil meramal terjadinya gerhana matahari pada tanggal
28 mei 585 SM. Oleh karena itu, ia dikenal sebagai ahli astronomi dan metafisika.
Berbagai penemuan Thales mengiring cara berpikir manusia dari mitos-mitos
kepada alam nyata yang empirik.

Pandangan Thales merupakan cara berpikir yang sangat tinggi, karena


sebelumnya orang-orang Yunani lebih banyak mengambil jawaban-jawaban
tentang alam dengan kepercayaan dan mitos-mitos yang dipenuhi ketakhayulan. 2

2 Ibid.

3
Bagi Thales semua kehidupan berasal dari air. Air adalah causa prima dari
segala yang ada yang jadi, tetapi juga akhir dari segala yang ada dan yang jadi. Di
awal air dan di ujung air, atau dengan perkataan filosofis air adalah subrat
( bingkai ) dan substansi ( isi ). Bertitik tolak pada pemikiran tersebut ada jurang
antara hidup dengan mati.3

2. ANAXIMENES DAN PEMIKIRANNYA


Anaximenes adalah seorang filsuf dari Kota Miletus, kota yang sama dengan
Thales dan Anaximandros. Merupakan filsuf ketiga dari Kota Miletus dan dia juga
hidup disezaman demean Thales dan Anaximandros. Anaximenes disebut juga
sebagai penganut madzhap miletus. Namun tentang kapan kelahiranhya msih
belum jelas.Ada yang menyatakan dia lahir pada 588 SM. Anaximenes lebih
muda dari Anaximandros. Bahkan dia juga disebut sebagai teman,murid,peganti
dari Anaximandros. Anaximenes  mulai terkenal sekitar tahun 545 SM, sedangkan
tahun kematianya di perkirakan sekitar tahun 528-526 SM. Dia menulis satu buku,
dan dari buku tersebut hanya satu fragmen yang masih tersimpan sampai kini.
Merupakan filsuf pertama yang menekankan pada hukum fisika yang mendasari
yang mengatur alam. 4

SEJARAH PEMIKIRAN DAN LATAR BELAKANG

1. udara sebagai prinsip dasar segala sesuatu


            Pemikiran dari Anaximenes lebih cendrung berbicara tentang filsafat alam
yakni apa yang menjadi prinsip dasar (arche) segala sesuatu. Dia merasa ada suatu
kejanggalan dan kesulitan dalam menerima filsafat dari pendahulunya,
Anaximandros dan Thales. Salah satu kesulitan untuk menerima filsafat
Anaximandros tentang to aperion  (berasal dari bahasa yunani a =tidak  dan eras =
batas) dia mengatakan suatu prinsip abstrak yang menjadi prinsip dasar segala
sesuatu. Dia bersifat ilahi,abadi,tidak terubahkan dan meliputi segala sesuatu. Dari
prinsip inilah berasal segala sesuatu yang ada didalam jagad raya sebagai unsur

3 Ibid, hal. 40

4 Bertens, Sejarah Filsafat Yunani, (Yogyakarta: penerbit Kanisius, 1999), hal. 56

4
berlawanan(yang panas dan dingin, yang kering dan yang basah, malam dan
terang) kemudian beberapa prinsip ini juga semua pada akhirnya akan kembali

2. Tentang Alam Semesta.


            Pembentukan alam semesta menurut Anaximenes adalah dari proses
pemadatan dan pengenceran udara yang membentuk air,tanah,batu,dan
sebagaimanaya.Bumi,menurut Anaximenes,berbentuk datar,luas,dan tipis,hampir
seperti meja.Bumi dikatakan melayang di udara sebagaimana daun melayang di
udara.Benda-banda langit seperti bulan ,bintang,dan matahari juga melayang di
udara dan mengelilingi bumi.Benda-benda langit tersebut merupakan api yang
berada di langit,yang muncul karena pernapasan basah dari bumi,Bintang-bintang
tidak memproduksi panas karena jaraknya yang jauh dari bumi.Ketika
bintang,bulan,dan matahari tidak terlihat pada malam,itu disebabakan karena
tersembunyi di belakang bagian-bagian tinggi dari bumi ketika mereka mengitari
bumi.kemudian awan-awan,hujan,salju,dan fenomena alam lainnya terjadi karena
pemadatan udara.
            Sebagai ilmu alam ,Anaximenes berpendapat semuanya terjadi di udara.
Kalau udara diam saja ,sudah tentu tidak terjadi yang lahir itu dengan berbagai
macam dan ragam. Udara bisa jarang dan padat. Kalau udara menjadi jarang
,terjadilah api. Kalau udara berkumpul menjadi rapat terjadilah angin dan
awan.Jika bertambah menjadi lebih padat terjadilah hujan dari awan itu. Dari air
terjadilah tanah ,dan tanah yang sangat padat menjadi batu.
3. Tentang jiwa
            Jiwa manusia dipandang sebagai kumpulan udara saja.Buktinya,manusia
perlu bernapas untuk.Mempertahankan hidupnya.jiwa adalah yang mengontrol
tubuh dan menjaga segala sesuatu pada tubuh manusia bergerak sesuai dengan
yang seharusnya. Karenaitu,untuk menjagakelangsungan jiwa dan
tubuh.Disini,Anaximenes mengemukakan persamaan antara tubuh manusiawi
dengan jagat raga berdasarkan  kesatuan prinsip dasar yang sama,yakni
udara.tema tubuh sebagai mikrokosmos(jagat raya kecil) yang mencerminkan
jagat raya sebagai makrokosmos (jagat raya besar) adalah tema yang akan sering

5
dibicarakan di dalam Filsafat Yunani. Akan tetapi, Anaximenes belum
menggunakan istilah-istilah tersebut didalam pemikiran filsafatnya.
Disini untuk pertama kali pengertian jiwa masuk ke dalam pandangan
filosofi.Hanya Anaximenes tidak melanjutkan pemikirannya kepada soal
penghidupan jiwa.Soal ini terletak di luar garis filosofi alam yang menari sebab
penghabisan dari alam ini.Soal jiwa yang baru kemudian menjadi masalah penting
bagi filosofi.Barulah Aristoteles mengupasnya. Dengan itu dihidupkannya cabang
ilmu baru yang diberi nama psikologi.5

3. PHYTHAGORAS DAN PEMIKIRANNYA


Phythagoras adalah warga pribumi pulau Samos dan sudah dewasa kira-kira
pada tahun 532 SM. Beberapa kalangan menyebutnya ia adalah anak seorang
warga terkemuka bernama Mnesarchos dan sementara kalangan lain mengatakan
bahwa ia adalah anak Apollo. Samos adalah kota dagang saingan Miletus. Para
pedagangnya menyebar sampai sejauh Tartessus di Spanyol, yang terkenal karena
pertambangannya.
Phytagoras mengunjungi mesir dan banyak belajar untuk memperluas
wawasannya di sana, tetapi bagaimana pun kemungkinannya jelas bahwa pada
akhirnya ia menetap di Croton, Italia Selatan. Pada umur 18 tahun dia bertemu
dengan Thales. Thales adalah seorang kakek tua yang mengenalkan matematika
pada Phytagoras lewat muridnya yang bernama Anaximander. Phytagoras adalah
salah seorang tokoh yang paling menarik dan membingungkan dalam sejarah.
Bukan saja tradisi yang terkait dengan dirinya dalah adonan yang nyaris sempurna
antara kebenaran dan kekeliruan, tetapi bahkan dalam bentuknya yang polos dan
amat gamblang tradisi itu tetap menampilkan suatu latar kejiwaan yang sulit untuk
di mengerti.
Ringkasnya ia bisa digambarkan sebagai perpaduan antara sebagai
perpaduan antara Einstein dan Ny.Eddy. ia mendirikan sebuah agama yang ajaran
utamanya adalah perpindahan jiwa. Dan bahwa makan buncis diharamkan.
Ajarannya ia wujudkan dalam bentuk ordo keagamaan yang di perbagai tempat,
bisa meraih kekuasaan atas negara dan dengan demikian meneguhkan

5 Betrand Russell, Sejarah Filsafat Barat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016) hal. 31

6
kepemimpinan para pendeta. Namun para pengikutnya yang kiurang bersungguh-
sungguh .
Beberapa peraturan dalam ordo Phytagoras adalah :
1. Berpantang makan buncis
2. Jangan memungut sesuatu yang sudah jatuh
3. Jangan menyentuh ayam jago putih
4. Jangan meremukkan roti
5. Jangan memetik karangan bunga
6. Jangan makan jantung
7. Jangan berjalan kaki di jalan raya
8. Jangan melihat cermin di samping cahaya

Sebagaimana banyak diketahui, Phytagoras mengatakan bahwa “ segala


sesuatu adalah bilangan-bilangan” pernyataan ini jika ditafsirkan secara modern
memang tak masuk akal, namun yang ia maksudkan bukannya sama sekali tidak
ada artinya. Ia menemukan pentingnya bilangan alam musik, dan hubungan yang
ia bangun antara musik dan matematika.
Dalam perkumpulan yang ia dirikan, laki-laki maupun perempuan
memperoleh perlakuan yang sama, barang-barang menjadi miki bersama dan
menjalani cara hidup yang sama. Bahkan penemuan ilmiah matematis dianggap
sebagai karya kolektif dan dari segi mistik merupakan karya phytagoras bahkan
sekalipun ia telah wafat. Hippasos dari Metapontion, yang melanggar peraturan
ini mengalami kecelakaan kapal dikarenakan murka dewata atas perbuatan yang
Durhaka
Penemuan terpenting dari Phytagoras adalah proposisi tentang segitiga siku-
siku yaitu bahwa jumlah kuadrat sisi-sisinya yang membentuk sudut siku-siku
sama dengan hasil kuadrat dari sisi yang lain, yaitu sisi miringnya.
Orang-orang Mesir sudah mengetahui bahwa sebuah segitiga yang sisi-sisinya
adlaj 3,4,5 memiliki sudut siku-siku, namun tampaknya bangsa Yunani yang
pertama mengetahui bahwa 32+42=52 dan bertolak dari hitungan ini, mereka
menyusun suatu proporsi umum yang bisa dibuktikan.

7
Ucapan Plato “tuhan memahami geometri” atau kutipan “buku terbesar
tentang alam ditulis dengan simbol-simbol matematika” apakah itu termasuk olmu
sihir atau matematika. Yang jelas matematika lebih sulit untuk dipahami.
Pengaruh geometri terhadap filsafat dab metode ilmiah cukup mendalam.
Geometri yang diciptakan oleh bangsa Yunani berangkat dari Aksioma-aksioma
yang jelas dengan sendirinya dan melalui penalaran deduktif, terus melangkah
sampai ke teorema-teorema yang jauh dari sifat jelas dengan sendirinya.
Saya yakin bahwa matematika adalah sumber utama kepercayaan terhadap
kebenaran yang eksas dan abadi, maupun tergadap dunia penlaran yang adi-
inderawi. Geometri berurusan dengan lingkaran-lingkaran eksak: bagaimana pun
Cermatnya kita memakai jangka, tetap akan ada kekurangsempurnaan dan
ketidakaturan. Ini membukti pandangan bahwa semua penalaran eksak hanya
berkenaan dengan objek ideal yang berbeda dengan objek inderawi.

Kombinasi matematika dan teologi yang bermula dari phytagoras, telah


menanamkan ciri pada filsafat yang bercorak religius di Yunani, di abad
pertengahan dan dizaman modern hingga Kant. Orphisme sebelum Phytagoras
sepadan dengan agama-agam misteri asiatik. Tetapi pada plato, Santo Agustinus,
Thomas Aquinas, Descartes, Spinoza, dan Kant terjadilah perpaduan yang
mendalam antara agama dan penalaran, antara aspirasi moral dan sikap logika
yangvmemuliakan segala yang baka, yang semua itu bersumber dari Phytagoras
dan dengan demikian membedakan teologi Eropa yang membedakan teologi
Eropa yang nengalami intelektualisasi itu dengan mistisisme. 6

4. HERAKLITUS DAN PEMIKIRANNYA

Heraklitos yang hidup sekitar tahun 500an SM paham relatifme semakin


mempunyai dasar setelah Heraklitos menyatakan engkau tidak dapat terjun
kesungai yang sama dua kali karena air sungai itu selalu mengalir. Menurut
heraktitos alam semesta ini dalam keadaan berubah, suatu yang dingin berubah
menjadi panas, dan sebaliknya.7

6 Ibid, hal. 40-50


7 Harun Hadiwijono, Sari Sejarah Filsafat Barat, ( Jogjakarta: penerbit Kanisuis, 2005), hal. 90

8
Keruntuhan Yunani dan masa Herakritos (350-250 SM) pada masa ini filsafat
tetap berkembang namun berkembang pula intelektual lainnya. Sikap Heraklitus
terhadap agama pada zamannya, yang tentunya adalah agama Bacchis sangatlah
memusuhi, namun bukan seperti sikap permusuhan seorang rasionalis ilmiah. Ia
mempunyai agama sendiri, dan disatu pihak ia menafsirkan teologi saat itu
sehingga sesuai dengan ajarannya, sementara dipihak lain ia menolaknya dengan
kecaman pedas. Iapun disebut sebagai pengikut Bacchus (oleh cornford), dan
dianggap sebagai penafsir agama-agama misteri (oleh Pfleiderer).

Herakritus meyakini api sebagai unsur purba yang darinya segala sesuatu
tercipta. Para pembaca tentu ingat, thales menganggap segala sesuatu tercipta dari
air, Anaximenes berpendapat bahwa udaralah unsur primitif itu, sedangkan
Herakritus memilih api. Pada akhirnya Empedokles bak seorang negarawan
menawarkan kompromi dengan memilih 4 unsur ialah tanah, udara, api, dan air.
Dalam dunia seperti itu di anggap berlangsung perubahan abadi, dan memang
perubahan itulah yang diyakini oleh Heraklitus.

Metafisika Heraklitus sebagaimana pemikiran Anaximander di dominasi oleh


konsepsi tentang keadilan kosmis,yang mencegah agar perselisihan antara hal-hal
yang berlawanan janganlah menghasilkan kemenangan mutlak salah satu pihak.
Heraklitus sering kali menyebut “dewa” yang berbeda dengan dewa-dewa. Dalam
hal mana manusia tak memiliki kebijaksanaan, dewa memilikinya... oleh dewa
manusia disebut bayi, seperti halnya seorang anak disebut demikian oleh oleh
orang dewasa

Manusia paling bijaksanapun tak lebih dari monyet jika dibandingkan dewa,
seperti halnya monyet paling cantik pun tetap jelek jika dibandingan dengan
manusia. Heraklitus sebagai seorang filsuf pada jaman Yunani kuno saat itu telah
mengutarakan gagasan tentang sifat-sifat dan perubahan alam semesta ini. Namun
diantara pemikiran-pemikiran itu ada yang terkesan samar dan sulit untuk di
pahami, oleh karena itu tokoh Heraklitus mendapat julukan “si gelap”.

Pandangan yang diutarakan oleh Heraklitus sebagai berikut:

a. Logos

9
Menurut Heraklitus alam semesta ini bergerak dan berubah karena adanya
logos. Logos yang dimaksud Heraklitus tidak didefenisikan secara khusus, srtinya
tidak digambarkan secara jelas, tidak dipahami oleh orang lain karena logos
adalah pemikiran orang itu sendiri. Logos adalah cara berfikir manusia itu sendiri
yang didefinisikan sebagai rasio, alasan, susunan, maka logos adalah cara seorang
memandang dan menilai, berfikir tentang dunia dan alam sekitarnya dengan
menggunakan daya fikir mereka sendiri.

b. Api

Heraklitus berpendapat bahwa kosmos terbentuk dari api. Dari


pendapatnya ini maka seperti sifatnya bahwa api itu menyala, panas, dan dapat
meredup. Api dapat menciptakan sesuatu dengan panasnya. Kehidupan alam
semesta ini dapat digambarkan sebagaimana api dalam filsafat Heraklitus. Pada
suatu masa kehidupan itu akan selalu berpijar dan menyala-nyala seperti api yang
sedang membara, namun pada masanya aka mati dengan sendirinya.

c. Harmoni

Heraklitos berpendapat bahwa dua hal yang berbeda terdapat kesatuan.


Perbedaan-perbedaan dialam semesta ini memiliki keterkaitan satu dengan yang
lainnya, dia menganggap bahwa ada hubungan dalam setia perbedaan.

d. Sungai

Pandangan Heraklitus , semuanya mengalir dan tidak ada sesuatu pun yang
tinggal tetap pemikiran Heraklitus ini menjelaskan kepadakita bahwa segala
sesuatu tidak ada yang bersifat tetap, semuanya berubah. Mengikuti arus
berubahan.8

5. PARMEDINES DAN PEMIKIRANNYA

Bangsa Yunani tidak suka bersikap setengah-setengah, baik dalam hal teori
maupun praktik mereka. Heraklitus bersikukuh bahwa segala sesuatu berubah,
Parmedines melontarkan bantahan bahwa tak sesuatu pun yang berubah.
Parmedines adalah warga pribumi Elea, Italia Selatan, dan sudah dewasa pada
8 Ibid,hal. 120-125

10
paruh pertama abad ke-5 SM. Menurut Plato, Sokrates pada masa mudanya
( mungkin sekitar tahun 450 SM) pernah melakukan wawancara dengan
Parmedines, yang ketika itu telah lanjut usia,dan banyak belajar darinya.

Dokrin Permedines dituangkan dalam sebuah syair, berjudul ON NATURE. Ia


menganggap indera bersifat menipu dan bahwa pelbagaibenda inderawi hanyalah
ilusi. Satu-satunya pengada yang sejati adalah “ yang tunggal”, yang tak terbatas
dan tak terbagi-bagi.

Permedines beranggapan bahwa kata-kata memiliki makna yang tetap, inilah


yang sesungguhnya menjadi landasan argumennya, yang ia anggap tak terbantah.
Tetapi walaupun kamus atau ensiklopedia memberikan apa yang bisa disebut
makna suatu kata yang resmi dan disepakati secara sosial, tak ada dua orang yang
menggunakan kata yang sama sekali memiliki bayangan yang benar-benar serupa
dalam pikirannya.

Inti utama dari pemikiran Parmedines ada 2 yaitu:

1. Jalan kebenaran

Inti utama dari jalan kebenaran adalah keyakinan bahwa “hanya yang ada itu
ada” Parmedines tidak mendefinisikan apa yang dimaksud “yang ada”. Menurut
Parmedines “yang ada” itu bersifat meliputi segala sesuatu tidak bergerak, tidak
berubah, dan tidak terhancurkan. Selain itu “yang ada” itu juga tidak tergoyahkan
dan tidak dapat disangkal.

2. Jalan pendapat

Buah pemikirannya yang kedua adalah jalan pendapat. Permedines


mengajarkan konsep doxa ( pendapat umum ) aletheia ( kebenaran). Doxa adalah
kebiasaan dan pandangan umum yang kita dengar dan dapatkan dengan begitu
saja. Dia menghendaki agar kita tidak jatuh pada doxa.

Sebaliknya, Parmedines engajak agar kita berpegang pada aletheia yang


menyandarkan diri pada akal budi semata. Dalam bersikap ia mengajarkan agar
kita berpikir sendiri dan menemukan kebenaran sendiri. Kita tidak boleh percaya

11
terhadap gagasan umum yang kebenarannya tidak pasti. Lebih tegas lagi dia
menyatakan kita tidak boleh percaya pada “lidah dan telinga”.9

6. ANAXIMANDER DAN PEMIKIRANNYA

Ananximander atau dalam bahasa Yunani disebut pula sebagai


Anaximandros , adalah seorang filsuf ada zaman Yunani kuno. Kemunculannya
dalam sejarah penikiran ada setelah Thales. Anaximander lahir dikota Miletus,
dekat Soke, Turki. Kota yang sama pula dengan Thales. Lahir dikota Miletus yang
kemudian berkembang menjadi kota para filsuf dan merupakan putra dari
Praxiandes, Anaximander ternyata juga murid dari Thales, filsuf pertama dari
Yunani. Dalam salah satu karangan kuno juga menyebutkan bahwa Anaximander
memiliki kekerabatan dengan Thales, hubungan darah atau keluarga yaitu Thales
merupakan paman Anaximander.

Anaximander merupakan filsuf alam yang tentunya banyak dari pemikirannya


dipengaruhi oleh perhatian yang cukup besar terhadap alam, lingkungan dan
fenomena ataupun gejala yang berkaitan dengan alam lingkungan dan fenomena
ataupun gejala yang berkaitan dengan alam.

Ia juga berpendapat bahwa unsur hakiki dari alam adalah apeiron. Apeiron
adalah zat yang tidak tentu sifatnya, yang kekal dan tak berwujud. Ia
menyampaikan penalaran bahwa karena asas pertama adalah asas yang
menimbulkan segala sesuatu maka asas itu haruslah hal yang lebih dalam dari
pada unsur yang menyusun alam. Asas itu adalah sesuatu yang tidak terbatas dan
tidak memiliki sifat-sifat yang dikenal manusia.

a. Bidang astronomi

Sesungguhnya karya berupa tulisan dari Anaximander hanya sedikit yang


masih bertahan hingga sekarang. Lebih banyak yang memperkenalkan pemikiran
Anaximander adalah Aristoletes dan Apollodorus yang mengupas detail

9 Betrand Russell, Sejarah Filsafat Barat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016) hal. 65-70

12
pemikiran-pemikiran Anaximander. Membahas pemikiran Anaximander tentang
bidang astronomi adalah percaya bahwa bentuk bumi adalah silinder.

Selain bentuk bumi, Anaximander juga mengemukakan bahwa matahari,


bulan, planet dan bintang bergerak mengelilingi bumi. Anaximander juga
menambahkan jika bumi kita merupakan pusat tata surya. Oleh karena itu bumi
tidak jatuh, beliau juga menyebutkan adanya konsep keseimbangan dimana bumi
berada di pusat keseimbangan dialam semesta ini sehingga tidak akan jatuh.

a. Bidang geografi

Anaximander juga berkeliling dan menemukan pemukiman yang disebut


Apollonia di Pesisir laut hitam. Dan Anaximander adalah orang pertama yang
membuat peta. Peta itu menunjukkan bumi yang berbentuk silinder.

b. Bidang meteorologi

Anaximander juga termasuk orang yang kritis menanggapi hal-hal yang


berhubungan dengan mitos, pengetahuan kuno, surga bahkan dewa-dewi Yunani.
Seperti yang kita ketahui bahwa Yunani sangat kental dengan mitologi dewa-
dewinya. Namun disini Anaximander mempertanyakan semua hal-hal yang
berkaitan dengan kisah-kisah mitologi apalagi yang berkaitan dengan alam.

7. DEMOKRITOS DAN PEMIKIRANNYA

Demokritos widup dalam kurun waktu 460-370 SM dan ia lahir di Abdera di


Pesisir Trhake, Yunani Utara. Walaupun tahun kelahirannya lebih muda 10 tahun
dari Sokrates, namun Demokritos tetap dimasukkan sebagai filsuf prasokratik.
Salah satu alasannya dalah karena Demokritos tetap dimasukkan sebagai filsuf
jaman prasokratik.

 Atom-atom dan kekosongan

Demokritos beranggapan bahwa prinsip dasar alam semesta adalah atom-


atom dan kekosongan. Sehingga segala realitas yang ada itu dapat dijelaskan
dengan mengacu pada gerakan berbagai atom tersebut. Bertemunya atom-atom
gambar dan atom-atom jiwa inilah maka bisa kita melihat, memperbarui,

13
mendengan dan merasakan. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa proses
pertumbuhan adalah hasil dari pengelompokan atom-atom.

 Terciptanya kosmos dan manusia

Melalui konsep atom, Demokritos berpendapat bahwa alah semesta dan


manusia juga tercipta dari atom-atom yangsaking berkait. Kemudian atom-atom
yang saling bergerak ini membentuk suatu gerakan berputar seperti angin puting
beliung dan mulai menarik atom. Atom-atom besar tertarik kebagian pusat
putaran dan berkumpul, sedangkan a tom yang kecil terlempar kepinggir.
Akhirnya terciptalah alam semesta melalui proses ini.

Demikian pula manusia, demoktritos berpendapat bahwa manusia juga


tercipta dari atom yang saling berkait., tetapi yang menjadi perbedannya adalah
bahwa manusia tercipta dari kumpulan atom yang sifatnya lebih halus(atom-atom
api). Menurut Demokritus ketika manusia, tumbuhan, atau hewan mati, atom yang
besal dari tubuhnya akan terurai dan kembali bergerak mengisi ruang hampa.10

BAB III
10 Ibid, hal 71-75

14
PENUTUP

1. KESIMPULAN

Thales adalah seorang filsuf yang mengawali sejarah filsafat barat pada abad
ke-6 SM. Sebelum Thales, pemikiran Yunani dikuasai cara berpikir mitologis
dalam menjelaskan segala sesuatu. Pemikiran Thales dianggap sebagai kegiatan
berfilsafat pertama karena mencoba menjelaskan dunia dan gejala-gejala di
dalamnya tanpa bersandar pada mitos melainkan pada rasio manusia. Anaximenes
adalah seorang filsuf dari Kota Miletus, kota yang sama dengan Thales dan
Anaximandros. Merupakan filsuf ketiga dari Kota Miletus dan dia juga hidup
disezaman demean Thales dan Anaximandros. Anaximenes disebut juga sebagai
penganut madzhap miletus.

Phythagoras adalah warga pribumi pulau Samos dan sudah dewasa kira-kira
pada tahun 532 SM. Beberapa kalangan menyebutnya ia adalah anak seorang
warga terkemuka bernama Mnesarchos dan sementara kalangan lain mengatakan
bahwa ia adalah anak Apollo.

2. SARAN

Dalam penulisan makalah ini, tentunya kami sebagai pemakalah menyadari


bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu
kami dari pemakalah meminta saran dari teman-teman pembaca sekalian agar
untuk penulisan makalh selanjutnya lebih baik lagi.

15

Anda mungkin juga menyukai