Anda di halaman 1dari 13

AKSIOLOGI:

NILAI DAN MANFAAT


ILMU

Prepared by:
Piet de Rozari

FEB UNDANA
2019
Aksiologi: Pengertian

Aksiologi
 Berasal dari kata axios (Yunani) yang berarti
nilai dan logos yang berarti teori, dapat
diartikan sebagai teori tentang nilai
 Aksiologi merupakan ilmu tentang nilai yang
mempelajari hakikat dan manfaat yang
sebenarnya bagaimana suatu ilmu digunakan.
Pertanyaan di wilayah ini menyangkut, antara lain:
 Untuk apa pengetahuan ilmu itu digunakan?
 Bagaimana kaitan antara cara penggunaannya
dengan kaidah-kaidah moral?
 Bagaimana penentuan objek yang ditelaah
berdasarkan pilihan-pilihan moral?
 Bagaimana kaitan metode ilmiah yang
digunakan dengan norma-norma moral dan
professional? (filsafat etika).
Aksiologi: Pengertian

Jujun S. Suriasumantri
 Aksiologi disebut juga “the theory of value”
atau “Teori Nilai”
 Aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan
dengan kegunaan dari pengetahuan yang
diperoleh.
 Aksilogi merupakan kegunaan ilmu
pengetahuan bagi kehidupan manusia, kajian
nilai-nilai khususnys etika
 Aksilogi yaitu bagian dari filsafat yang menaruh perhatian
tentang baik dan buruk (good and bad), benar dan salah
(right and wrong), serta tentang cara dan tujuan (means and
objective)

 Untuk mencegah penyimpangan tujuan penggunaan ilmu


dan teknologi; maka moral berperan sebagai landasan
normatif.

 Ilmuwan dituntut tanggung jawab sosialnya dalam


menuntun pemanfaatan ilmu dan teknologi , sehingga
tujuan hakiki dalam kehidupan manusia bisa tercapai
Aksiologi: Pengertian

 Bramel
Aksilogi terbagi atas tiga bagian:
1. Moral conduct, yaitu tindakan moral, yang
melahirkan disiplin khusus, yaitu Etika
2. Esthetic expression, yaitu ekspresi
keindahan. Bidang ini melahirkan keindahan
(seni/estetika)
3. Socio political life, yaitu kehidupan sosial
politik, yang melahirkan filsafat sosiopolitik.
Teori Nilai

 Nilai (Value) diartikan sebagai sifat atau kualitas


dari sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia, baik lahir maupun bathin.
 Nilai dijadikan sebagai landasan, alasan atau
motivasi dalam bersikap dan bertingkah laku.
 Ilmu tidak bebas nilai; artinya ilmu harus
disesuaikan dengan nilai-nilai budaya dan moral
suatu masyarakat. Nilai kegunaan ilmu harus
meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan
menimbulkan bencana.
Ilmu dan Moral
 Ilmu dan moral memiliki keterkaitan yang kuat. Ilmu
bisa jadi malapetaka kemanusiaan jika seseorang yang
memanfaatkannya “tidak bermoral” atau paling tidak
mengindahkan nilai-nilai moral yang ada. Namun
sebaliknya, ilmu akan  menjadi rahmat bagi kehidupan
manusia jika dimanfaatkan secara benar dan tepat.

 Moral sama artinya dengan etika atau susila,


mempelajari kaidah-kaidah yang membimbing
kelakuan manusia sehingga baik dan lurus.
Etika

 Etika adalah cabang filsafat aksiologi yang


membahas tentang masalah-masalah moral.
Kajian etika lebih fokus pada prilaku, norma
dan adat istiadat yang berlaku pada
komunitas tertentu.
 Dalam etika, nilai kebaikan dari tingkah laku
yang penuh dengan tanggungjawab terhadap
diri sendiri, masyarakat, alam maupun
terhadap Tuhan sebagai sang pencipta.
Estetika
 Estetika merupakan bidang studi manusia yang
mempersoalkan tentang nilai keindahan.

 Keindahan mengandung arti bahwa di dalam diri segala


sesuatu terdapat unsur-unsur yang tertata secara tertib
dan harmonis dalam satu kesatuan hubungan yang
menyeluruh.

 Suatu objek yang indah bukan semata-mata bersifat


selaras serta berpola baik melainkan harus juga
mempunyai kepribadian.
Kelompok Nilai

 Ada 4 kelompok nilai:


1. Kenikmatan
2. Kehidupan
3. Kejiwaan
4. Kerohanian
 Sesuatu bernilai
jika sesuatu itu berguna bagi
jasmani manusia; berguna bagi manusia
untuk mengadakan kegiatan; berguna bagi
rohani manusia
Nilai Subyektif dan Nilai Obyektif

 Nilai subjektif jika selalu memperhatikan berbagai pandangan yang


dimiliki akal budi manusia, seperti perasaan, intelektualitas, yang selalu
akan mengarah kepada suka atau tidak suka, senang atau tidak senang.
 Misalnya, seorang melihat matahari yang sedang terbenam disore hari.
Akibat yang dimunculkannya adalah menimbulkan rasa senang karena
melihat betapa indahnya. Nilai subjektif dari seseorang dengan orang
lain memiliki kualitas yang berbeda.

 Nilai objektif muncul karena adanya pandangan dalam filsafat tentang


objektivisme. Objektivisme ini didasarkan suatu gagasan berada pada
objeknya, sesuatu yang memiliki kadar secara realitas benar-benar ada.
 Misalnya, kebenaran tidak tergantung pada pendapat individu,
melainkan pada objektivitas fakta.
Apa pendapat anda ?
 Penggunaan robot untuk menggantikan kerja manusia
 Rekayasa Genetika (clonning) hewan, tumbuhan dan
manusia
 Literasi Keuangan Wanita (dewasa) lebih tinggi dari
Laki-laki (dewasa)
 Aspirasi politik mahasiswa harus disalurkan melalui
demonstrasi.

Silahkan menulis menggunakan pendapat sendiri.


Objektif dan subyektif. (Kumpul minggu depan sebagai
pengganti mid-test)

Anda mungkin juga menyukai