Rumusan Aksiologi
Aksiologi adalah (1) kegunaan suatu ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia, (2)
kajian tentang nilai, khususnya etika. aksiologi mencakup sebagai tambahan segala
bentuk kewajiban, kebenaran, dan kesucian. aksiologi berasal dari bahasa Yunani yang
terdiri dari dua kata yaitu axios yang berarti layak atau pantas dan logos yang berarti ilmu
atau studi mengenai. Dapat diartikan juga bahwa Aksiologi merupakan cabang Filsafat
yang mempelajari nilai-nilai dan etika.
Aksiologi berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu “aksios” yang berarti nilai dan kata
“logos” berarti teori. Jadi, aksiologi, merupakan cabang filsafat yang mempelajari nilai.
Dengan kata lain, aksiologi adalah teori nilai. Ilmu tidak berpihak kepada siapa pun. Ia
hanya berpihak kepada kebenaran yang nyata. Secara ontologis dan aksiologis,
manusialah yang harus memberikan penilaian tentang baik dan buruk. Manusialah yang
menentukan sikap dan mengkategorikan nilai-nilai.
Aksiologi, kata yang berasal dari bahasa Yunani, menggabungkan kata “axios” yang
berarti pantas dan “logos” yang berarti ilmu. Secara sederhana, aksiologi adalah studi
tentang nilai-nilai dan segala hal yang bisa memiliki nilai atau manfaat. Nilai tidak
terbatas oleh waktu atau tempat, dan kita dapat memahaminya dengan menggunakan akal.
Jadi, aksiologi berkaitan dengan manfaat dan nilai-nilai yang membentuk aspek-aspek
kehidupan kita.
Aksiologi adalah ilmu tentang nilai. Aksiologi pada hakikatnya berbicara tentang
hubungan antara ilmu dengan nilai, apakah ilmu itu tidak bernilai dan apakah ilmu itu
berkaitan dengan nilai atau tidak. Aksiologi juga dapat dianggap sebagai analisis nilai.
Tujuan analisis adalah untuk mengetahui pengertian, ciri-ciri, jenis, kriteria dan status
nilai.
Aksiologi meliputi nilai-nilai yang bersifat normatif dalam pemberian makna terhadap
kebenaran atau kenyataan dalam kehidupan manusia. Selain itu, nilai-nilai juga
ditunjukkan sebagai suatu conditio sine qua non yang wajib dipatuhi dalam kegiatan
penelitian maupun dalam menerapkan ilmu.
Kajian aksiologi mempertimbangkan apakah ilmu pengetahuan itu layak atau tidak,
apakah ilmu itu cocok untuk dikembangkan atau tidak. Jadi aksiologi ini juga berperan
sebagai rem jika pengetahuan tersedia pengetahuan tertentu memiliki tingkat
pertumbuhan yang begitu pesat. Pada akhirnya, hal ini akan merendahkan atau menolak
nilai-nilai yang dianut masyarakat umat manusia.
Aksiologi (filsafat nilai) adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai, yang
umumnya ditinjau dari sudut pandangan kefilsafatan. Di dunia ini terdapat banyak cabang
pengetahuan yang bersangkutan dengan masalah-masalah nilai yang khusus, seperti
ekonomi, estetika, etika, filsafat agama dan epistemologi. Epistemology bersangkutan
dengan masalah kebenaran. Etika bersangkutan dengan masalah kebaikan (dalam arti
kesusilaan), dan estetika bersangkutan dengan masalah keindahan. Nilai dan implikasi
aksiologi di dalam pendidikan adalah pendidikan menguji dan mengintegrasikan semua
nilai tersebut di dalam kehidupan manusia dan membinanya di dalam kepribadian anak.
1
Mingseli, “8 Pengertian Aksiologi Menurut Para Ahli” https://www.mingseli.id/2021/07/pengertian-aksiologi-menurut-para-
ahli.html (diakses pada 11 September 2023, pukul 11.41)
2
Parta ibeng, pengertian aksiologi, aspek dan bagian menurut para ahli, pendidikan.co.id, 2023
4. Suriasumantri berpendapat bahwa aksiologi merupakan teori nilai yang berkaitan
dengan fungsi dari pengetahuan yang didapatkan.3
5. Immanuel Kant: Kant menekankan pentingnya kewajiban moral dalam etika.
Menurutnya, tindakan yang baik adalah tindakan yang dilakukan karena kewajiban
moral, bukan semata-mata karena kecenderungan atau hasrat. Ia mengembangkan
konsep imperatif kategoris untuk mengukur moralitas tindakan.
6. John Stuart Mill: Mill adalah seorang utilitarian, yang menganggap bahwa tindakan
yang baik adalah tindakan yang menghasilkan kebahagiaan yang maksimal bagi
sebanyak mungkin orang. Pandangan utilitarian ini menekankan pentingnya
konsekuensi etika dalam menilai tindakan.
7. Martha Nussbaum: Nussbaum mengembangkan pendekatan etika berdasarkan
kemampuan (capabilities approach). Ia berargumen bahwa kebaikan moral terkait
dengan kemampuan individu untuk mencapai potensi dan kehidupan yang
bermartabat.
8. Menurut Bramel, aksiologi terbagi tiga bagian, yaitu :
a. Moral Conduct, yaitu tindakan moral yang menciptakan disiplin khusus, yaitu
etika.
b. Estetic Expression, yaitu ekspresi keindahan.
c. Sosio-political life, yaitu kehidupan sosial politik yang akan menciptakan filsafat
sosial politik.4
9. Menurut Jujun S. Suriasumantri, aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan dengan
kegunaan pengetahuan yang diperoleh.5
10. Menurut Wibisono, Aksiologi adalah nilai-nilai sebagai tolak ukur kebenaran, etika
serta moral sebagai dasar normative penelitian dan juga penggalian, dan juga
penerapan ilmu.
11. Menurut Louis Kattsoff aksiologi adalah sains yang mengikat hakikat nilai yang
dilihat dari sudut pandang kefilsafatan.
Menurut mahasiswa
1. Aksiologi adalah studi tentang nilai-nilai, etika, dan prinsip-prinsip moral yang
memengaruhi tindakan mereka dan tindakan orang lain dalam masyarakat. Ini
membantu mereka memahami apa yang dianggap baik, buruk, benar, atau salah,
3
Fithriani, “Implikasi Aksiologi Dalam Filsafat Pendidikan,” Jurnal Intelektualika Kajian Pendidikan, Manajemen,
Supervisi Kepemimpinan, Psikologi Dan Konseling 5, no. 1 (2017): 83–92.
4
Fithriani, Implikasi Aksiologi dalam Filsafat Pendidikan, (Aceh: UIN Ar-Raniry Banda Aceh, 2017), 85
5
Nurhadi Kastamin, Saeful Anwar, Nur Afif. Tinjauan Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi terhadap Guru
Profesional : Jurnal Dirosah Islamiyah Volume 3 Nomor 3(2021) 101-125 P-ISSN 2656-839xE-ISSN 2716-
4683DOI:10.47467/jdi.v3i3.483.
serta bagaimana nilai-nilai ini memengaruhi pilihan dan perilaku dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Aksiologi menurut mahasiswa ialah suatu pengetahuan yang menyelidiki tentang
hakikat nilai dan pada umumnya hal ini ditinjau dari sudut pandang keflsafatan.
Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak cabang ilmu pengetahuan dalam
pengertian aksiologi yang membahas maslah-masalah nilai seperti, etika dan
estetika.
3. Untuk seorang mahasiswa, aksiologi dapat menjadi subjek yang menarik untuk
dipelajari, terutama jika mereka tertarik pada filsafat, ilmu sosial, atau studi
humaniora. Studi aksiologi dapat membantu mahasiswa memahami dasar-dasar
etika dan moralitas, serta bagaimana nilai-nilai ini memengaruhi keputusan dan
tindakan manusia dalam konteks berbagai bidang, termasuk bisnis, hukum,
kedokteran, politik, dan banyak lagi.
4. Aksiologi merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang mendalami tentang hakikat
suatu nilai yang ditinjau dari sudut pandang filsafat, aksiologi juga dapat
didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu filsafat yang membahas tentang
bagaimana manusia menggunakan ilmu pengetahuannya, jadi dapat di ambil
sebuah kesimpulan bahwa aksiologi adalah hakikat dari sebuah nilai, yang mana
nilai nilai dalam kehidupan sangat beragam dan melibatkan pola pikir manusia
serta perasaan dari manusia itu sendiri, dan dalam definisi lain aksiologi
membahas tentang tujuan dari ilmu pengetahuan itu sendiri.
1. Nilai ikhsan
Kegunaan Pendidikan Islam dapat dikaji melalui dimensi micro dan macro. Dalam
dimensi micro, Pendidikan berfungsi memelihara dan mengembangkan fitrah atau
potensi insani yang ada pada diri peserta didik semaksimal mungin berdasarkan norma
agama.6
6
Ilham Akbar, Aksiologi Pendidikan Islam, hlm. 19
7
Sari, N. P. (2019). Aksiologi dalam Pendidikan. Jurnal Ilmiah Pendidikan, 5(1), 1-10.
● Aksiologi memiliki peran penting. Aksiologi adalah cabang filsafat yang berkaitan
dengan nilai, etika, dan evaluasi terkait dengan suatu ilmu atau bidang pengetahuan.
Dalam konteks ini, aksiologi memainkan peran berikut:
● Penentuan Nilai Pendidikan.Aksiologi. membantu dalam menentukan nilai-nilai yang
mendasari sistem pendidikan. Ini melibatkan pertanyaan tentang apa yang dianggap
bernilai dalam pendidikan, seperti moralitas, etika, dan tujuan-tujuan yang
diinginkan dari pendidikan. Dengan demikian, aksiologi membantu mengidentifikasi
dan mengevaluasi nilai-nilai yang mendasari pendidikan.
● Mengkaji Kritik Pendidikan. Aksiologi membantu dalam mengevaluasi kritik-kritik
terhadap sistem pendidikan. Ketika ada kritik terhadap pendidikan, aksiologi
memungkinkan para pemikir untuk memeriksa apakah kritik tersebut didasarkan
pada pertimbangan etika dan nilai-nilai yang benar-benar penting dalam
pendidikan.
● Mengembangkan Etika Pendidikan. Aksiologi membantu dalam pengembangan
etika pendidikan yang merupakan pedoman untuk perilaku moral dalam konteks
pendidikan. Etika pendidikan mencakup pertanyaan tentang bagaimana
pendidikan seharusnya dijalankan, bagaimana hak-hak siswa dan guru harus
dihormati, dan sebagainya.
● Menghadapi Perdebatan Filosofis. Dalam mengembangkan filsafat ilmu
pendidikan, aksiologi membantu dalam menghadapi perdebatan filosofis tentang
apa yang seharusnya menjadi nilai-nilai inti dalam pendidikan. Ini membantu
dalam memahami sudut pandang berbeda yang mungkin ada dalam
pengembangan sistem pendidikan.8
8
Fithriani ,implikasi aksiologi dalam filsafat pendidikan,
https://jurnal.arraniry.ac.id/index.php/intel/article/download/4359/2895 (2019).
9
Salam, B. (1997). Logika materil filsafat ilmu pengetahuan. Jakarta:Rineka Cipta
Konsep tentang aspek dan dimensi pendidikan menjadi gejala kehidupan
manusia dan perkembangan tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan
konsep konsep ilmiah yang ada dalam pendidikan baik untuk meningkatkan
mutu yang signifikan terhadap konsep ilmiah atau menciptakan konsep baru
yang bersumber pada konsep yang lama, maka dari itu aksiologi berperan
dalam hal ini sebagai landasan evaluasi dalam kurikulum dan pengalaman
belajar yang pernah dirasakan serta masalah belajar dan penyelesainya karna
pendidikan adalah pemecahan masalah terdekat dengan logika dan akal yang
terarah.
b. Aksiologi sebagai nilai kegunaan praktis
10
Firdaus Nuzulah, M Yadri, and Lailatul Fitria, “Aksiologi Pendidikan Menurut Macam-Macam Filsafat Dunia
(Idealisme, Realismme, Pragmatisme, Eksistensialisme),” Remaja Rosdakarya 1, no. 2008 (2008): 1–15,
http://eprints.umsida.ac.id/573/1/aksiologi pendidikan.pdf.
11
Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2008), 2
Dalam penerapan aksiologi dalam pendidikan islam, kurikulum harus memuat
beberapa nilai, diantaranya:
4) Mengandung nilai yang dapat memadukan antara kpentingan kehidupan dunia dan
akhirat.12
14
Halik, Abdul. 2020. ILMU PENDIDIKAN ISLAM: PERSPEKTIF ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI,