Anda di halaman 1dari 23

AKSIOLOGI

OUR TEAM

SYALOMITA BRITZY VIRGINIA


RATULANGKOW KATUUK KENAP

RAFAEL LAHU FABIO HORMATI


PENGERTIAN AKSIOLOGI

Istilah Aksiologi berasal dari bahasa Yunani “Axios ”


yang berarti nilai dan “Logos ” yang berarti ilmu
atau teori. Jadi Aksiologi adalah “ Teori Tentang
Nilai ”
3 Ciri yang dapat dikenali dengan nilai:

01

Nilai dalam konteks Berkaitan dengan nilai


Nilai yang berkaitan
praktis, yaitu subjek yang tambah pada objek,
dengan subjek, dimana
membuat sesuatu berupa berupa budaya, estetis,
nilai itu berkaitan dengan
lukisan, gerabah, dan kewajiban, dan
manusia sebagai subjek.
lain-lain. kebenaran.
DEFINISI MENURUT
PARA AHLI
1. Kattsoff (2004)

Menurut Kattsoff, aksiologi adalah ilmu


pengetahuan yang menyelidiki hakekat
nilai yang umumnya ditinjau dari sudut
pandang kefilsafatan.
2. Wibisono (dalam Surajiyo, 2009)

Menurut Wibisono, aksiologi adalah nilai-


nilai sebagai tolak ukur kebenaran, etika
serta moral sebagai dasar normatif penelitian
dan juga penggalian, serta penerapan ilmu.
3. Jujun S. Suriasumantri

Menurut Jujun S. Suriasumantri, aksiologi


adalah teori nilai yang berhubungan dengan
kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh.
OBJEK KAJIAN
AKSIOLOGI
01 ETIKA(MORAL)
Aspek yang pertama di dalam aksiologi adalah etika, etika diketahui
berasal dari bahasa Yunani. Yakni dari kata ethos yang memiliki arti
“adat kebiasaan”. Istilah lain untuk menyebutkan unsur etika adalah
istilah moral.
Etika sendiri adalah cabang ilmu filsafat aksiologi yang membahas
masalah-masalah moral, perilaku, norma, dan adat istiadat yang
berlaku pada komunitas tertentu. Sehingga di dalamnya akan
membahas mengenai suatu adat kebiasaan yang berlaku di dalam
suatu komunitas, misalnya suatu kelompok masyarakat.
Dalam cabang ilmu etika ini ada tiga bidang studi utama atau materi yang
akan dibahas secara mendalam. Yaitu:

1. Meta etika, merupakan bidang studi yang membahas mengenai makna


teoritis dan juga acuan yang digunakan untuk menerapkan maupun
membangun etika atau moral dalam suatu kelompok masyarakat.

2. Etika normatif, merupakan bidang studi etika yang membahas mengenai


cara praktis untuk menentukan suatu tindakan moral. Sehingga disini akan
dibahas mengenai cara-cara praktis menentukan tindakan apa saja yang
dianggap beretika dan sebaliknya.

3. Etika terapan, merupakan bidang studi di dalam etika yang membahas


mengenai apa yang wajib dilakukan seseorang dalam situasi tertentu atau
wilayah tindakan tertentu
02 ESTETIKA(KEINDAHAN)
Aspek kedua di dalam Aksiologi adalah estetika dan merupakan
cabang ilmu filsafat yang berhubungan dengan keindahan, rasa, dan
segala hal yang berhubungan dengan perasaan atau penilaian
personal (subjektif).
Dalam estetika, penentuan nilai suatu hal melibatkan rasa atau
perasaan sehingga dipengaruhi oleh banyak faktor. Misalnya
dipengaruhi oleh suasana hati, saat suasana hati buruk maka segala
hal dinilai buruk juga. Begitupun sebaliknya.
Beberapa orang yang mencintai dan memahami dunia seni dan
dekat dengan keindahan. Maka akan melihat segala hal dari nilai
keindahannya, bahkan segala hal bisa dinilai sebagai sesuatu
yang indah.

Meskipun melibatkan perasaan, namun logika dalam menentukan


sebuah nilai tetap berjalan. Sesuatu yang bagus, rapi, dan
memang sedap dipandang mayoritas orang akan menilainya
punya estetika yang tinggi. Demikian juga jika melihat sesuatu
yang berkebalikan.
FUNGSI
AKSIOLOGI
FUNGSI TEORITIS FUNGSI PRAKSIS
Secara sederhana bisa diartikan sebagai
Berhubungan dengan segala materi penerapan atau aplikasi dari pemahaman nilai-
pembelajaran di dunia pendidikan. nilai dalam suatu kehidupan. Jika mendapatkan
Semua ilmu pengetahuan biasanya ilmu pengetahuan maka tugas pertama adalah
mempraktekannya.
dirangkum dalam bentuk tulisan yakni bisa
Dalam dunia pendidikan, ilmu yang didapatkan
dalam bentuk buku, ensiklopedia, dan lain selama belajar atau sekolah akan dipraktekan
sebagainya. Ilmu pengetahuan dalam dunia setelah lulus dari bangku sekolah maupun
pendidikan adalah unsur utama. perguruan tinggi. Praktek ini bisa dalam bentuk
membangun interaksi dengan masyarakat
sebagai bagian dari mereka.
HUBUNGAN AKSIOLOGI
DENGAN
FILSAFAT ILMU
Kaitan antara aksiologi dengan filsafat ilmu adalah nilai itu
bersifat objektif, tapi kadang-kadang bersifat subjektif.
Dikatakan objektif jika nilai-nilai tidak tergantung pada subjek
atau kesadaran yang menilai. Tolak ukur suatu gagasan berada
pada objeknya, bukan pada subjek yang melakukan penilaian.
Kebenaran tidak tergantung pada pendapat individu melainkan
objektivitas fakta. Sebaliknya, nilai menjadi subjektif, apabila
subjek berperan dalam memberi penilaian dan kesadaran
manusialah yang menjadi tolak ukur penilaian.
PERANAN AKSIOLOGI DALAM
KEHIDUPAN MANUSIA

Peranan aksiologi dalam kehidupan manusia yang


utama, yaitu memberikan arahan kepada manusia
untuk melakukan suatu tindakan ke tindakan yang
lebih baik serta sebagi pembimbing manusia
untuk berekspresi melahirkan keindahan atau
estetika (peran ekspresi).
CONTOH AKSIOLOGI DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Penggunaan Ilmu Membuat Kursi

Norma Hukum

Sopan dan Tidak Sopan


“Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang membahas
tentang hakekat dan manfaat nilai. Persoalan nilai bukan
membahas kebenaran dan kesalahan, tetapi soal baik dan
buruknya. Oleh karena itu, objek kajian aksiologi yaitu etika
(hakikat moral dan keputusan) dan estetika (hakikat
keindahan). Aksiologi juga bersifat universal atau berlaku
umum. Artinya berlaku untuk masa lalu, masa kini, dan
masa depan. ”

—KESIMPULAN
https://deepublishstore.com/materi/pengertian-aksiologi/
https://dosensosiologi.com/pengertian-aksiologi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Aksiologi

SUMBER REFERENSI
THANKS!!!
Sekian presentasi hari
ini, kalau ada
kesalahan mohon
dimaafkan, kalau ada
sayang mohon
diungkapkan

Anda mungkin juga menyukai