Anda di halaman 1dari 12

SYARAT PENDIRIAN

APOTEK DAN TOKO


OBAT
NIRA DWI ANGGRAENI
18/FAM/106
PERMENKES NO 26 TAHUN 2018
Permenkes no 26 tahun 2018 tentang pelayanan perizinan berusaha terintegrasi secara
elektronik sektor kesehatan.
• Integrasi perizinan berusaha
• Percepatan penerbitan izin
• Penyederhanaan Persyaratan
• Izin diberikan melalui Lembaga OSS
• Izin dapat lansung terbit, tetapi persyaratan perizinan menjadi komitmen yang harus
dipenuhi
TAHAPAN PENDIRIAN APOTEK DAN
TOKO OBAT
1. Pengurusan Nomor Izin Berusaha
Termasuk terdaftar sebagai anggota Jaminan sosial kesehatan dan tenaga kerja serta
penerbitan NPWP bagi yang belum memiliki NPWP
2. Pengurusan Izin Usaha
Izin usaha langsung terbit, tetapi belum berlaku efektif
3. Pemenuhan Komitmen
Izin usaha dinyatakan berlaku setelah komitmen dipenuhi. Pemenuhan komitmen
maksimal 6 bulan
Syarat dan Izin Mendirikan Apotek
 Surat Permohonan Izin Usaha Apotek.
 Surat Perjanjian Akta Notaris antara Apoteker dan Pemilik Sarana Apoteker (PSA).
 Surat penyataan Apoteker tidak terlibat dengan Undang Undang Kefarmasian disertai
dengan materai 6000.
 Surat penugasan.
 Surat sumpah Apoteker.
 Ijazah apoteker (farmasi).
 Surat pernyataan apoteker tidak bekerja di apotek, instansi, atau perusahaan lain disertai
materai 6000.
 Foto copy Kartu Tanda Penduduk Pemohon (Apoteker).
 Ijazah asisten apoteker (bila perlu).
 Surat penugasan asisten apoteker (bila perlu).
 Surat pernyataan asisten apoteker akan bekerja full time di apotek itu disertai materai
6000.
 Surat pernyataan asisten apoteker tidak bekerja di apotek, instansi, atau perusahaan lain
disertai materai 6000.
 Foto Copy Kartu Tanda Penduduk Asisten Apoteker.
 SITU (surat Izin Tempat Usaha).
 Daftar Tenaga Kerja.
 Pas foto ukuran 4×6 (3 Lembar) dan 3×4 (2 Lembar).
SURAT IZIN MENDIRIKAN APOTEK
Beberapa dokumen yang harus dipersiapkan dalam mengurus SIMA, antara lain :
 Foto copy Akta Notaris.
 Foto copy KTP Apoteker dan Asisten Apoteker.
 Foto copy  Ijazah (farmasi/apoteker) dan surat izin kerja (SIK) Apoteker.
 Foto copy sewa menyewa gedung minimal 2 tahun atau fotocopy sertifikat hak milik
(apabila gedung milik pribadi).
 Foto copy SIUP.
 Foto copy UGG/HO.
Untuk persyaratan yang berhubungan dengan tempat berdirinya usaha/bangunan tempat
usaha, ada persyaratan lain yang harus kita penuhi.
Adapun persyaratan yang dimaksud adalah :
• Memiliki HO (Hindae Ordonantie). HO adalah surat keterangan izin tempat usaha yang
dapat diurus di Biro Perekonomian di Daerah tempat kita mendirikan usaha.
• Memiliki SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) yang dapat diurus di Departemen
Perdagangan dan Perindustrian daerah kita masing masing.
• Memiliki Surat Izin Apotek bagi Apotek.
• Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
• Harus memiliki Izin mendirikan bangunan atau IMB
• Memiliki perlengkapan serta peralatan apotek untuk meracik obat yang telah berlisensi.
PROSEDUR PENGAJUAN PENDIRIAN
APOTEK
Berikut adalah langkah-langkahnya :
• Mengajukan permohonan Izin Apotek kepada Dinas Kesehatan tingkat Kota atau
Kabupaten dan diajukan langsung oleh Apoteker. Apabila apoteker berhalangan, wajib
membuat surat kuasa. Pengajuan ini menggunakan Form APT-1 yang telah disediakan.
• Setelah itu, permohonan kita akan diproses oleh Bagian Dinas Kesehatan setempat dan
bekerja sama dengan BPOM untuk melihat kesiapan teknis dalam mendirikan Apotek.
• Biasanya dalam proses kedua, pihak dinas kesehatan dan BPOM akan melakukan
survey ke tempat usaha kita serta mengecek berbagai alat yang dibutuhkan apakah
sudah memenuhi standar atau belum.
• Selanjutnya apabila dinas kesehatan telah mendapat rekomendasi dari BPOM, Anda
dapat mengajukan surat permohonan kesiapan pendirian apotek.
Setelah permohonan kembali usai diajukan, pihak Dinas kesehatan akan mengeluarkan
Surat Izin Apotek.
Selanjutnya Anda akan diminta untuk melakukan pembayaran di kasir. Biaya perizinan
yang dikeluarkan minimum sebesar Rp 250.000.
Lamanya proses perizinan tergantung dari banyaknya antrian permohonan surat izin usaha.
Namun rata rata, permohonan membutuhkan waktu selama 14 hari.
SYARAT DAN IZIN PENDIRIAN TOKO
OBAT
1. Foto copy KTP pemohon/penanggungjawab dan Asisten Apoteker yang masih berlaku;
2. Memiliki tenaga teknis kefarmasian (asisten Apoteker);
3. Foto copy SIKTTK asisten apoteker;
4. Foto copy ijasah asisten apoteker;
5. Surat pernyataan kesediaan bekerja dari asisten apoteker;
6. Foto copy NPWP;
7. Foto copy akta pendirian perusahaan bagi usaha bebadan hukum;
8. Foto copy Ijin Gangguan (HO) yang masih berlaku;
9. Foto copy SIUP;
10. Dokumen Studi Lingkungan (UKL/UPL);
11. Denah Lokasi dan denah bangunan;
12. Surat Kuasa asli bermaterai bagi yang menguasakan pengurusan ijin kepada orang lain.
Pedagang Eceran Obat harus memasang papan dengan tulisan “Toko Obat Berijin” tidak
menerima resep dokter dan namanya di depan tokonya. Tulisan tersebut harus mudah dilihat
umum dan dibagian bawah pojok kanan harus dicantumkan nomor ijin. Tulisan harus
berwarna hitam di atas dasar putih; tinggi huruf paling sedikit 5cm dan tebalnya paling
sedikit 5mm. Ukuran papan tersebut paling sedikit : Lebar 40cm dan panjang 60cm.
Di depan toko, pada iklan-iklan dan barang- barang cetakan Toko Obat tidak boleh
memasang nama yang sama atau menyamai nama apotik, pabrik obat atau pedagang besar
farmasi, yang dapat menimbulkan kesan seakan-akan Toko Obat tersebut adalah sebuah
apotik atau ada hubungannya dengan apotik, pabrik farmasi atau Pedagang Besar Farmasi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai