TO TERBARU Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, yang dimaksud dengan Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukannya praktek kefarmasian oleh apoteker. Adapun menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, apotek merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Syarat dan Izin Mendirikan Apotek
Surat Permohonan Izin Usaha Apotek.
Surat Perjanjian Akta Notaris antara Apoteker dan Pemilik Sarana Apoteker (PSA). Surat penyataan Apoteker tidak terlibat dengan Undang Undang Kefarmasian disertai dengan materai 6000. Surat penugasan. Surat sumpah Apoteker. Ijazah apoteker (farmasi). NEXT
Surat pernyataan apoteker tidak bekerja di
apotek, instansi, atau perusahaan lain disertai materai 6000. Foto copy Kartu Tanda Penduduk Pemohon (Apoteker). Ijazah asisten apoteker (bila perlu). Surat penugasan asisten apoteker (bila perlu). Surat pernyataan asisten apoteker akan bekerja full time di apotek itu disertai materai 6000. NEXT
Surat pernyataan asisten apoteker tidak
bekerja di apotek, instansi, atau perusahaan lain disertai materai 6000. Foto Copy Kartu Tanda Penduduk Asisten Apoteker. SITU (surat Izin Tempat Usaha). Daftar Tenaga Kerja. Pas foto ukuran 4×6 (3 Lembar) dan 3×4 (2 Lembar). Setelah persyaratan dari Pemohon sudah terpenuhi, maka kita sudah dapat mengurus surat izin mendirikan apotek (SIMA). Beberapa dokumen yang harus dipersiapkan dalam mengurus SIMA,antara lain : Foto copy Akta Notaris. Foto copy KTP Apoteker dan Asisten Apoteker. Foto copy Ijazah (farmasi/apoteker) dan surat izin kerja (SIK) Apoteker. Foto copy sewa menyewa gedung minimal 2 tahun atau fotocopy sertifikat hak milik (apabila gedung milik pribadi). Foto copy SIUP. Foto copy UGG/HO. Untuk persyaratan yang berhubungan dengan tempat berdirinya usaha/bangunan tempat usaha, ada persyaratan lain yang harus kita penuhi.
Adapun persyaratan yang dimaksud adalah :
Memiliki HO (Hindae Ordonantie). HO adalah surat keterangan izin tempat usaha yang dapat diurus di Biro Perekonomian di Daerah tempat kita mendirikan usaha. Memiliki SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) yang dapat diurus di Departemen Perdagangan dan Perindustrian daerah kita masing masing. Memiliki Surat Izin Apotek bagi Apotek. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Harus memiliki Izin mendirikan bangunan atau IMB Memiliki perlengkapan serta peralatan apotek untuk meracik obat yang telah berlisensi. Prosedur Pengajuan Pendirian Apotek
Setelah semua syarat telah dilengkapi, selanjutnya pahami prosedur
pendirian apotek yang berlaku saat ini. Berikut adalah langkah- langkahnya : Mengajukan permohonan Izin Apotek kepada Dinas Kesehatan tingkat Kota atau Kabupaten dan diajukan langsung oleh Apoteker. Apabila apoteker berhalangan, wajib membuat surat kuasa. Pengajuan ini menggunakan Form APT-1 yang telah disediakan. Setelah itu, permohonan kita akan diproses oleh Bagian Dinas Kesehatan setempat dan bekerja sama dengan BPOM untuk melihat kesiapan teknis dalam mendirikan Apotek. Biasanya dalam proses kedua, pihak dinas kesehatan dan BPOM akan melakukan survey ke tempat usaha kita serta mengecek berbagai alat yang dibutuhkan apakah sudah memenuhi standar atau belum. Setelah semua prosedur telah siap,maka kita sudah dapat mendirikan apotek dengan legal. SYARAT DAN IZIN PENDIRIAN TOKO OBAT Permohonan ijin Pedagang Eceran Obat harus diajukan secara tertulis dengan disertai : Alamat dan denah tempat usaha Nama dan alamat pemohon Nama dan alamat Asisten Apoteker Fotokopi Ijasah, Surat Penugasan, dan Surat Izin Kerja Asisten Apoteker Surat pernyataan kesediaan bekerja asisten apoteker sebagai penanggung jawab teknis Pedagang Eceran Obat harus memasang papan dengan tulisan “Toko Obat Berijin” tidak menerima resep dokter dan namanya di depan tokonya. Tulisan tersebut harus mudah dilihat umum dan dibagian bawah pojok kanan harus dicantumkan nomor ijin. Tulisan harus berwarna hitam di atas dasar putih; tinggi huruf paling sedikit 5cm dan tebalnya paling sedikit 5mm. Ukuran papan tersebut paling sedikit : Lebar 40cm dan panjang 60cm. Di depan toko, pada iklan-iklan dan barang- barang cetakan Toko Obat tidak boleh memasang nama yang sama atau menyamai nama apotik, pabrik obat atau pedagang besar farmasi, yang dapat menimbulkan kesan seakan- akan Toko Obat tersebut adalah sebuah apotik atau ada hubungannya dengan apotik, pabrik farmasi atau Pedagang Besar Farmasi. TERIMAKASIH