Anda di halaman 1dari 12

OLEH:

RUMAN ANGGRAENI
18/FAM/080

SYARAT PENDIRIAN APOTEK DAN


TO TERBARU
 Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian, yang dimaksud dengan Apotek
adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat
dilakukannya praktek kefarmasian oleh apoteker.
 Adapun menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, apotek
merupakan sarana pelayanan kefarmasian tempat
dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker.
Syarat dan Izin Mendirikan Apotek

 Surat Permohonan Izin Usaha Apotek.


 Surat Perjanjian Akta Notaris antara Apoteker
dan Pemilik Sarana Apoteker (PSA).
 Surat penyataan Apoteker tidak terlibat
dengan Undang Undang Kefarmasian disertai
dengan materai 6000.
 Surat penugasan.
 Surat sumpah Apoteker.
 Ijazah apoteker (farmasi).
NEXT

 Surat pernyataan apoteker tidak bekerja di


apotek, instansi, atau perusahaan lain disertai
materai 6000.
 Foto copy Kartu Tanda Penduduk Pemohon
(Apoteker).
 Ijazah asisten apoteker (bila perlu).
 Surat penugasan asisten apoteker (bila perlu).
 Surat pernyataan asisten apoteker akan bekerja
full time di apotek itu disertai materai 6000.
NEXT

 Surat pernyataan asisten apoteker tidak


bekerja di apotek, instansi, atau perusahaan
lain disertai materai 6000.
 Foto Copy Kartu Tanda Penduduk Asisten
Apoteker.
 SITU (surat Izin Tempat Usaha).
 Daftar Tenaga Kerja.
 Pas foto ukuran 4×6 (3 Lembar) dan 3×4 (2
Lembar).
Setelah persyaratan dari Pemohon sudah
terpenuhi, maka kita sudah dapat mengurus
surat izin mendirikan apotek (SIMA).
Beberapa dokumen yang harus dipersiapkan dalam
mengurus SIMA,antara lain :
 Foto copy Akta Notaris.
 Foto copy KTP Apoteker dan Asisten Apoteker.
 Foto copy  Ijazah (farmasi/apoteker) dan surat izin kerja
(SIK) Apoteker.
 Foto copy sewa menyewa gedung minimal 2 tahun atau
fotocopy sertifikat hak milik (apabila gedung milik
pribadi).
 Foto copy SIUP.
 Foto copy UGG/HO.
Untuk persyaratan yang berhubungan dengan tempat
berdirinya usaha/bangunan tempat usaha, ada
persyaratan lain yang harus kita penuhi.

Adapun persyaratan yang dimaksud adalah :


 Memiliki HO (Hindae Ordonantie). HO adalah surat keterangan
izin tempat usaha yang dapat diurus di Biro Perekonomian di
Daerah tempat kita mendirikan usaha.
 Memiliki SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) yang dapat
diurus di Departemen Perdagangan dan Perindustrian daerah
kita masing masing.
 Memiliki Surat Izin Apotek bagi Apotek.
 Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
 Harus memiliki Izin mendirikan bangunan atau IMB
 Memiliki perlengkapan serta peralatan apotek untuk meracik
obat yang telah berlisensi.
Prosedur Pengajuan Pendirian Apotek

Setelah semua syarat telah dilengkapi, selanjutnya pahami prosedur


pendirian apotek yang berlaku saat ini. Berikut adalah langkah-
langkahnya :
 Mengajukan permohonan Izin Apotek kepada Dinas Kesehatan
tingkat Kota atau Kabupaten dan diajukan langsung oleh Apoteker.
Apabila apoteker berhalangan, wajib membuat surat kuasa.
Pengajuan ini menggunakan Form APT-1 yang telah disediakan.
 Setelah itu, permohonan kita akan diproses oleh Bagian Dinas
Kesehatan setempat dan bekerja sama dengan BPOM untuk melihat
kesiapan teknis dalam mendirikan Apotek.
 Biasanya dalam proses kedua, pihak dinas kesehatan dan BPOM akan
melakukan survey ke tempat usaha kita serta mengecek berbagai alat
yang dibutuhkan apakah sudah memenuhi standar atau belum.
 Setelah semua prosedur telah siap,maka kita
sudah dapat mendirikan apotek dengan legal.
SYARAT DAN IZIN PENDIRIAN
TOKO OBAT
Permohonan ijin Pedagang Eceran Obat harus
diajukan secara tertulis dengan disertai :
Alamat dan denah tempat usaha
Nama dan alamat pemohon
Nama dan alamat Asisten Apoteker
Fotokopi Ijasah, Surat Penugasan, dan Surat
Izin Kerja Asisten Apoteker
Surat pernyataan kesediaan bekerja asisten
apoteker sebagai penanggung jawab teknis
Pedagang Eceran Obat harus memasang papan dengan
tulisan “Toko Obat Berijin” tidak menerima resep dokter
dan namanya di depan tokonya. Tulisan tersebut harus
mudah dilihat umum dan dibagian bawah pojok kanan
harus dicantumkan nomor ijin. Tulisan harus berwarna
hitam di atas dasar putih; tinggi huruf paling sedikit 5cm
dan tebalnya paling sedikit 5mm. Ukuran papan tersebut
paling sedikit : Lebar 40cm dan panjang 60cm.
Di depan toko, pada iklan-iklan dan barang- barang
cetakan Toko Obat tidak boleh memasang nama yang sama
atau menyamai nama apotik, pabrik obat atau pedagang
besar farmasi, yang dapat menimbulkan kesan seakan-
akan Toko Obat tersebut adalah sebuah apotik atau ada
hubungannya dengan apotik, pabrik farmasi atau
Pedagang Besar Farmasi.
 TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai