1. Khasanah
2. Dean Wilianto
3. Willi Arif Munandar
4. Nira Dwi Anggraeni
DASAR TEORI
1. ALAT
• Peralatan tulis
• Kertas HVS
• Laptop/pc
• Formulir kuning
2. BAHAN
-
PROSEDUR KERJA
1. Pasien Tn Ridwan rafael 50 th , BB 85 , tinggi badan 150 cm
mengeluhkan nyeri pada sendi kaki kiri pekerjaan sopir , luar kota
benjolan muncul 3 bulan terakhir, pasien tn R, melakukan pemeriksaan
uric acid 8 mg/dl,riwayat merokok.dr mendiagnosis Reumatik arthitis
positif gout. Dengan riwayat hiper urisemi, kadar leukosit menujukan
17.000 mcl, mendapatkan terapi :
R/ Colcitin 2dd1
Metyl Prednisolon 4mg 2dd1
Kalium diklofenak 50 mg 3dd1
Methampyron 500mg 3dd1
Pasien Tn R, Memiliki riwayat magh kronis dan sering menggunakan
lanzoprazole 2dd1 . Pasien Tn R mengeluhkan nyeri perut 2 jam
sesudah mengkonsumsi resep diatas. Dan mengalami biduran (bintik
merah) 1jam sesudah meminum resep diatas
2. Analisis MESO pada kasus
• Colcitine
Colcitine digunakan untuk mencegah asam urat akut, dan mengobati asam urat
akut.
Kontra indikasi :
Tidak boleh diminum pada pasien dengan kondisi:
- Ginjal berat (termasuk pasien hemodialisis) atau gangguan hati.
- Penggunaan bersamaan inhibitor P-glikoprotein, inhibitor kuat CYP3A4,
inhibitor HIV-protease.
- Riwayat diskrasia darah.
Efek Samping :
- Aritmia (gangguan irama jantung) - Mual, Muntah
- Perdarahan saluran pencernaan - Diare, nyeri perut
- Nyeri faringolaringeal, gagal napas - Ruam, alopesia (kebotakan)
- Hepatitis - Hipersensitif
• Methylprednisolone
obat untuk mengatasi penyakit yang menyebabkan peradangan, seperti lupus
dan multiple sclerosis
Kontra indikasi :
- Alergi terhadap methylprednisolone.
- Infeksi fungal sistemik.
- Administrasi intramuskular pada ITP (Idiopathic Thrombocytopenic
Purpura). Pada kondisi ini, methylprednisolone dapat diberikan secara
intravena.
- Pemberian dosis imunosupresan bersamaan dengan vaksinasi.
Efek Samping :
Lebih mudah terkena infeksi Nafsu makan menurun
Naiknya kadar gula dalam darah Sulit tidur
Mual dan muntah Keringat berlebih
Sakit kepala Sakit maag
Gangguan emosi dan suasana hati, seperti mudah marah.
• Kalium diklofenak
Indikasi : terapi akut dan kronik, AR, OA, dismenore, nyeri tulang
belakang, paska operasi gigi dan nyeri lainnya.
Kontra indikasi : pendarahan, ulserasi atau perforasi saluran cerna.
Interaksi obat : litium, digoksin, diuretic, AINS, antikoagulan, anti
diabetes oral, siklosporin dan kuinolon.
Efek samping : gangguan saluran cerna seperti mual, muntah, diare,
keram abdomen, dyspepsia, kembung, sakit kepala, pusing, vertigo
dan erupsi kulit atau kemerahan.
• Methampyron
Indikasi : meredakan nyeri ringan sampai dengan berat, demam.
Kontra indikasi : hipersensitif, hamil dan menyusui
Efek samping : agralunositasis, reaksi hipersensitif, reaksi pada kulit
misalnya kemerahan.
3. ESO pada kasus