Anda di halaman 1dari 4

KLIPING OBAT

1. PREDNISOLON
 Prednisolon adalah salah satu jenis obat kortikosteroid atau lebih dikenal dengan nama
steroid. Obat ini digunakan untuk mengatasi berbagai macam kondisi, misalnya penyakit
autoimun (sarkoidosis, lupus eritematosus sistemik), asma, radang usus (penyakit Crohn,
kolitis ulceratif), penyakit otot dan persendian (artritis reumatoid), alergi, gangguan
pernapasan, dan sebagian jenis kanker.
 Golongan : obat kortikosteroid
 Indikasi : 1. Membantu mengendalikan inflamasi dan reaksi alergi.
2. Menekan reaksi sistem kekebalan tubuh.
3. Salah satu penanganan beberapa jenis kanker
4. Mencegah penolakan transplantasi organ
 Kontraindikasi : 1. Bagi wanita hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang
menyusui, tanyakan pada dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
2. Hindari berada di sekitar orang yang sakit atau terinfeksi oleh
bakteri atau virus (misalnya cacar, campak, flu, herpes, TB)
selama Anda mengonsumsi obat ini. Prednisolone bisa
melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko
terserang infeksi. Segera temui dokter jika Anda berinteraksi
dengan orang yang mengalami infeksi campak atau cacar air
2. METRONIDAZOLE

 PENGERTIAN
Metronidazole adalah obat antimikroba yang digunakan untuk mengobati berbagai
macam infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme protozoa dan bakteri anaerob.
Kedua jenis organisme ini dapat hidup dan berkembang biak tanpa bantuan oksigen.
Mereka sering menyebabkan infeksi pada bagian tubuh seperti rongga perut, rongga
panggul, dan gusi.
 GOLONGAN
Obat antimikroba
 INDIKASI
Mencegah dan mengobati berbagai macam infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme
protozoa dan bakteri anaerob, misalnya: Infeksi setelah operasi
 SEDIAAN
Tablet, sirup, suntik, supositoria, topikal (dioleskan pada kulit)
 KONTRAINDIKASI
Bagi anak-anak, wanita hamil, atau wanita yang sedang menyusui, sesuaikan dosis dan
pemakaian dengan anjuran dokter
 KOMPLIKASI
 Warna urine menjadi gelap.
 Nafsu makan menurun.
 Mual.
 Konstipasi.
 Sakit perut.
 Sakit kepala.
 Pusing.
 Perubahan rasa pada lidah

3. CEFTRIAXONE

Ceftriaxone adalah golongan antibiotik cephalosporin yang dapat digunakan untuk


mengobati beberapa kondisi akibat infeksi bakteri, seperti pneumonia, sepsis, meningitis,
infeksi kulit, gonore atau kencing nanah, dan infeksi pada pasien dengan sel darah putih yang
rendah. Selain itu, ceftriaxone juga bisa diberikan kepada pasien yang akan menjalani
operasi-operasi tertentu untuk mencegah terjadinya infeksi
 GOLONGAN
Antibiotik cephalosporin
 INDIKASI
Mengobati dan mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri
 KONTRAINDIKASI
Penggunaan ceftriaxone selama masa kehamilan dan menyusui sebenarnya tidak
disarankan, kecuali jika dirasa perlu oleh dokter
 DOSIS
 Untuk anak-anak di atas 12 tahun hingga dewasa, standar dosis yang diberikan adalah
1 gram per hari. Sedangkan untuk infeksi parah, dosis dapat diberikan antara 2 hingga
4 gram per hari.
 Khususnya untuk infeksi gonore, satu dosis 250 mg ceftriaxone cukup untuk
mengatasinya.
 Untuk anak-anak di bawah 12 tahun, konsultasikan dosis kepada dokter. Dosis yang
diberikan juga akan disesuaikan dengan berat badan mereka, yaitu sekitar 20 hingga
50 mg/kg.
 KOMPLIKASI
Lelah, Sariawan, Nyeri tenggorokan, Diare
 SEDIAAN
Obat suntik
4. ONDANSENTRON

Ondansetron adalah obat yang digunakan untuk mencegah serta mengobati mual dan muntah
yang disebabkan oleh efek samping kemoterapi, radioterapi, atau operasi. Terjadinya mual
dan muntah disebabkan oleh senyawa alami tubuh yang bernama serotonin. Jumlah serotonin
dalam tubuh akan meningkat ketika kita menjalani kemoterapi, radioterapi, dan operasi.
Seretonin akan bereaksi terhadap reseptor 5HT3 yang berada di usus kecil dan otak, dan
membuat kita merasa mual. Ondansetron akan menghambat serotonin bereaksi pada reseptor
5HT3 sehingga membuat kita tidak mual dan berhenti muntah.

 GOLONGAN
Antiemetik
 INDIKASI
Mencegah dan mengobati mual dan muntah akibat kemoterapi, radioterapi, dan
pascaoperasi
 SEDIAAN
Tablet, sirup, suntik, dan suppositoria (lewat dubur)
 KONTRAINDIKASI
 Bagi wanita yang sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan, tidak
disarankan untuk menggunakan obat ini.
 Jika muncul rasa sakit atau pembengkakan pada bagian perut, segera temui dokter.
Kemungkinan hal tersebut merupakan gejala gangguan pencernaan serius.
 Harap berhati-hati bagi penderita gangguan pencernaan, konstipasi, gangguan hati,
dan penyakit jantung dalam mengonsumsi obat ini.
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter
 KOMPLIKASI
 Sakit kepala dan pusing.
 Mudah mengantuk.
 Kepanasan.
 Pusing ketika berdiri.
 Mudah lelah.
 Konstipasi.
 Sakit perut
5. CAPTOPRIL

Captopril adalah obat yang masuk ke dalam kelompok penghambat enzim pengubah
angiotensin (ACE inhibitors). Fungsi utama captopril adalah untuk mengobati hipertensi
dan gagal jantung. Selain itu, obat ini juga berguna untuk melindungi jantung setelah terjadi
serangan jantung, serta menangani penyakit ginjal akibat diabetes (nefropati diabetik).
Captopril bekerja dengan cara menghambat produksi hormon angiotensin 2. Dengan begitu,
dinding pembuluh darah akan lebih rileks sehingga tekanan darah menurun, serta suplai darah
dan oksigen ke jantung menjadi meningkat. Obat ini dapat digunakan secara tunggal atau
GOLONGAN
Penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor)
 INDIKASI
 Menangani hipertensi dan gagal jantung
 Mencegah komplikasi setelah serangan jantung
 Menangani nefropati diabetik
 SEDIAAN
Tablet
 KONTRAINDIKASI
 Wanita yang sedang merencanakan kehamilan, sedang hamil, dan menyusui, dilarang
mengonsumsi captopril.
 Harap berhati-hati jika menderita gangguan ginjal (termasuk yang menjalani cuci
darah atau hemodialisis), gangguan hati, diabetes, ketidakseimbangan cairan tubuh
(misalnya dehidrasi atau diare), lupus, skleroderma, stenosis aorta, angioedema, atau
pernah menjalani transplantasi ginjal.
 KOMPLIKASI
 Pusing atau limbung, terutama saat bangkit berdiri.
 Batuk kering.
 Gangguan pada indera pengecap.
 Detak jantung meningkat (takikardia).
 Ruam kulit.
 Sakit dada.
 Hipotensi.
 Rambut rontok.
 Sulit tidur.
 Mulut kering.
 Konstipasi atau diare

Anda mungkin juga menyukai