Anda di halaman 1dari 19

JENIS LARUTAN INFUS

DI
S
U
S
U
N
OLEH:
SELFI RAHMAWATI
SAFRINA
DESI AMALIA
VIDIATUL MUNA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KESEHATAN


BIREUEN
TAHUN 2020
Infus adalah perawatan medis yang dilakukan dengan memberikan cairan dan obat
langsung melalui pembuluh darah. Jenis cairan infus yang diberikan dapat berfungsi
sebagai cairan pemeliharaan atau pun cairan resusitasi saat pasien kritis. Umumnya,
cairan infus diberikan oleh petugas rumah sakit kepada pasien yang kehilangan cairan
dan zat-zat makanan dalam tubuh. Perawatan medis ini dilakukan dengan cara
mengaliri tubuh melalui selang dan jarum infus ke dalam pembuluh darah.
TUJUAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS
Cairan infus untuk perawatan medis biasanya terdiri dari air yang mengandung
elektrolit, gula, atau obat-obatan tertentu tergantung pada kondisi pasien. Ada
beberapa kondisi yang membuat seseorang membutuhkan cairan infus, termasuk:
 Mengalami kekurangan cairan tubuh (dehidrasi) akibat sakit atau melakukan
aktivitas secara berlebihan.
 Pengobatan yang disebabkan oleh infeksi menggunakan antibiotik
 Mengendalikan rasa nyeri menggunakan jenis obat-obatan tertentu
 Pengobatan kemoterapi

JENIS JENIS LARUTAN INFUS


1. LARUTAN ISOTONIK

Yaitu cairan infus yang memiliki konsentrasi zat terlarut yang sama dengan plasma
darah.
Osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian cair dari
komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah. Bermanfaat pada
pasien yang mengalami hipovolemi (kekurangan cairan tubuh, sehingga tekanan
darah terus menurun). Memiliki risiko terjadinya overload (kelebihan cairan),
khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif dan hipertensi.
Contohnya adalah cairan Ringer-Laktat (RL), dan normal saline/larutan garam
fisiologis (NaCl 0,9%).

2. LARUTAN HIPOTONIK

Adalah cairan infus yang osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum


(konsentrasi ion Na+ lebih rendah dibandingkan serum), sehingga larut dalam serum,
dan menurunkan osmolaritas serum. 
Maka cairan “ditarik” dari dalam pembuluh darah keluar ke jaringan
sekitarnya (prinsip cairan berpindah dari osmolaritas rendah ke osmolaritas tinggi),
sampai akhirnya mengisi sel-sel yang dituju. Digunakan pada keadaan sel
“mengalami” dehidrasi, misalnya pada pasien cuci darah (dialisis) dalam terapi
diuretik, juga pada pasien hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) dengan
ketoasidosis diabetik. Komplikasi yang membahayakan adalah perpindahan tiba-tiba
cairan dari dalam pembuluh darah ke sel, menyebabkan kolaps kardiovaskular dan
peningkatan tekanan intrakranial (dalam otak) pada  beberapa orang. 
Contohnya adalah NaCl 45% dan Dekstrosa 2,5%
3. LARUTAN HIPERTONIK

Cairan hipertonik memiliki konsentrasi zat terlarut yang lebih besar daripada
plasma. Osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum, sehingga “menarik” cairan
dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah. Mampu menstabilkan
tekanan darah, meningkatkan produksi urin, dan mengurangi edema (bengkak).
Penggunaannya kontradiktif dengan cairan hipotonik.
Contohnya Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5%+Ringer-Lactate,
Dextrose 5%+NaCl 0,9%, produk darah (darah), dan albumin.
4. CAIRAN NUTRIEN
Melalui intravena dapat memenuhi kalori dalam bentuk karbohidrat, nitrogen
dan vitamin yang penting untuk metabolisme. Terutama pada pasien yang beristirahat
di tempat tidur memerlukan kalori sebanyak 450 kalori setiap harinya. Sedangkan
kalori yang terdapat dalam cairan nutrien berkisar antara 200-1500 kalori per liter.
Cairan nutrien terdiri atas:
a. Karbohidrat dan Air
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton dan meliputi
kondensat polimer-polimer yang terbentuk. Nama karbohidrat dipakai dalam senyawa
tersebut karena rumus empirisnya yang berupa CnH2nOn atau Cn(H2O)n yaitu karbon
yang mengalami hidratasi. 
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air
memiliki dua atom hidrogen kovalen terikat pada atom oksigen tunggal.
1) Dextrose (glukosa)
Adalah gabungan antara senyawa gula sederhana dan air, yang digunakan
untuk meningkatkan kadar gula di dalam darah, pada kondisi hipoglikemia.

2) Levulose (fruktosa)
Fruktosa adalah salah satu jenis gula yang merupakan komponen utama dari
gula tambahan. Beberapa peneliti kesehatan percaya bahwa gula fruktosa
berbahaya bagi kesehatan.

3) Invert sugar (½ dextrose dan ½ levulose)


Adalah campuran dua gula sederhana — glukosa dan fruktosa — yang dapat
dimakan yang dibuat dengan memanaskan sukrosa.

b. Asam Amino
Asam amino parenteral diberikan digunakan dalam sintesis protein dalam
tubuh. Terpakai dalam proses ini dideaminasi asam amino untuk membentuk urea,
yang kemudian diekskresikan dalam urin. T1/2 asam amino pada orang sehat adalah 5-
15 m. Bagian dari asam amino tidak dapat menjalani biotransformasi dan
diekskresikan tidak berubah dalam, efek yang diinginkan dari penggunaan senyawa
ini dalam kasus seperti itu menghilang. Farmakokinetik karakteristik ini bisa
dihilangkan, menyuntikkan obat cukup lambat, Konsentrasi asam amino dalam darah
tidak meningkat pesat. Rute ini administrasi menghindari menghapus asam amino
melalui ginjal dalam bentuk tidak berubah.

1) Amigen
Adalah

2) Aminosol
Digunakan dalam rawatan, sebagai kawalan, pencegahan, & penambahbaikan
penyakit, keadaan dan gejala berikut:
 Pertumbuhan dan perkembangan kanak-kanak
 Pertumbuhan dan perkembangan remaja
 Pertumbuhan dan pembangunan di kalangan wanita hamil

3) Travamin
4) Travasol

c. Lemak
Lemak adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsurunsurCarbon
(C), Hidrogen (H), Oksigen(O) yang mempunyai sifat dapatlarut dalam zat-zat
pelarut tertentu (zat pelarut lemak).

1) Lipomul
Lipomul adalah Benjolan lemak yang paling sering muncul di antara kulit
dan lapisan otot yang mendasarinya
2) Liposyn

5. JENIS CAIRAN ELEKTROLIT


Elektrolit merupakan mineral dalam tubuh yang memiliki muatan listrik.
Elektrolit memiliki fungsi untuk menjaga cairan dalam tubuh, menjaga keasaman
darah (pH), dan membantu kerja fungsi otot. Keseimbangan cairan dan elektrolit
melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah
larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah
zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika
berada dalam larutan.
a. Ringers
Larutan ringer adalah larutan dari beberapa garam yang dilarutkan dalam air
dengan tujuan menciptakan larutan isotonik yang berhubungan dengan cairan tubuh
hewan. Larutan ringer biasanya mengandung natrium klorida, kalium klorida,
kalsium klorida, dan natrium bikarbonat, yang terakhir digunakan untuk
menyeimbangkan pH. Penambahan lainnya dapat mencakup sumber bahan bakar
kimiawi untuk sel, termasuk ATP dan dekstrosa, serta antibiotik dan antijamur.

b. Ringers laktat

Ringer laktat adalah jenis cairan infus golongan kristaloid yang dapat
digunakan oleh pasien dewasa dan anak-anak sebagai sumber elektrolit dan
air.Umumnya, ringer laktat (RL) diberikan kepada pasien yang mengalami dehidrasi
atau kehilangan cairan tubuh saat mengalami cedera. Obat infus ini hanya diberikan
melalui infus (IV) atau intravena dan bisa didapat melalui resep dokter.Dalam 100 ml
obat ringer laktat mengandung:
a) kalsium klorida 0,02 gram
b) kalium klorida 0,03 gram
c) sodium klorida 0,6 gram
d) sodium laktat 0,31 gram
e) air
Ringer laktat banyak digunakan pada pasien yang mengalami kehilangan
cairan tubuh atau dehidrasi serta pemberian infus tertentu. Jika dibandingkan dengan
cairan infus saline, ringer laktat cenderung tidak menyebabkan risiko kelebihan cairan
dalam tubuh.Berikut adalah beberapa fungsi ringer laktat selengkapnya:
 Mengembalikan cairan tubuh pasien yang hilang
 Menjaga cairan tubuh pasien rawat inap agar tetap terkendali
 Mengembalikan cairan tubuh yang hilang setelah perdarahan hebat atau akibat
luka parah
 Menjadi perantara atau media untuk obat-obatan yang dimasukkan ke
pembuluh darah
Ringer laktat umum digunakan pada pasien dengan kondisi sepsis, gagal
ginjal, dan asidosis respiratorik (kondisi paru-paru tidak dapat mengeluarkan
semua karbon dioksida yang diproduksi oleh tubuh akibat kondisi medis
tertentu).RL juga dapat diberikan untuk keperluan noninfus, seperti
membersihkan luka atau sebagai cairan irigasi untuk membersihkan bakteri
selama operasi bedah terbuka.

c. Buffers
Buffer fosfat (disingkat PBS) adalah larutan buffer yang biasa digunakan
dalam penelitian biologi . Ini adalah larutan garam berbasis air yang mengandung
disodium hidrogen fosfat , natrium klorida dan, dalam beberapa formulasi, kalium
klorida dan kalium dihidrogen fosfat . Buffer membantu menjaga pH konstan.
Osmolaritas dan konsentrasi ion larutan cocok dengan tubuh manusia ( isotonik ).

6. RINGERS
1. Natruim (Na+)
Natruim (Na+) Merupakan kation paling banyak dalam cairan ekstra sel. N
mempengaruhi keseimbangan air, hantaran impuls saraf dan kontrak. otot. Ion
natrium di dapat dan saluran pencernaan, makanan atau minuman masuk ke dalam
cairan ekstra sel melalui proses difusi Pengeluaran ion natrium melalui ginjal,
pernapasan, salu ran pencema dan kulit. Pengaturan konsentrasi ion di lakukan oleh
ginjal. Normalny sekitar 135-148 mEci/lt.
2. Kalium (K+)

K+

Kalium (K+) Merupakan kation utama cairan intra sel. Berfungsi sebagai
excitability neuromuscular dan kontraksi otot. Diperlukan untuk pembentukan
glikogen, sintesa protein, pengaturan keseimbangan asam basa, karena ion K dapat
diubah menjadi ion hidrogen (H”).

3. Klorida (Cl-)
Klorida (Cl ) Terdapat pada cairan ekstra sel dan intra sel, berperan dalam
pengaturan osmolaritas serum dan volume darah, regulasi asam basa, berperan dalam
buffer pertukaran oksigen, dan karbon dioksida dalam sel darah merah

4. Kalsium (Ca2+)
Kalsium merupakan ion yang paling banyak dalam tubuh, berguna untuk
integritas kulit dan struktur sel, konduksi jantung, pembekuan darah, serta
pembentukan tulang dan gigi.

7. RINGERS LAKTAT
1. Natruim (Na+)
Natruim (Na+) Merupakan kation paling banyak dalam cairan ekstra sel. N
mempengaruhi keseimbangan air, hantaran impuls saraf dan kontrak. otot. Ion
natrium di dapat dan saluran pencernaan, makanan atau minuman masuk ke dalam
cairan ekstra sel melalui proses difusi Pengeluaran ion natrium melalui ginjal,
pernapasan, salu ran pencema dan kulit. Pengaturan konsentrasi ion di lakukan oleh
ginjal. Normalny sekitar 135-148 mEci/lt.

2. Kalium (K+)

K+

Kalium (K+) Merupakan kation utama cairan intra sel. Berfungsi sebagai
excitability neuromuscular dan kontraksi otot. Diperlukan untuk pembentukan
glikogen, sintesa protein, pengaturan keseimbangan asam basa, karena ion K dapat
diubah menjadi ion hidrogen (H”).

3. Klorida (Cl-)
Klorida (Cl ) Terdapat pada cairan ekstra sel dan intra sel, berperan dalam
pengaturan osmolaritas serum dan volume darah, regulasi asam basa, berperan dalam
buffer pertukaran oksigen, dan karbon dioksida dalam sel darah merah

4. Magnesium (Mg2+)

Merupakan kation terbanyak kedua pada cairan intra sel. Sangat penting
untuk aktivitas enzim, neurochemia, dan muscular excibility. Sumber magnesium
didapat dan makanan seperti sayuran hijau, daging dan ikan. Nilai normalnya sekitar
1,5-2,5 mEq/lt.

5. Kalsium (Ca2+)
Kalsium merupakan ion yang paling banyak dalam tubuh, berguna untuk
integritas kulit dan struktur sel, konduksi jantung, pembekuan darah, serta
pembentukan tulang dan gigi.

6. (HC03-)
Bikarbonat (HC03) HCO3- adalah buffer kimia utama dalam tubuh dan
terdapat pada cairan ekstra sel dan intra sel dengan fungsi utama adalah regulaNi
keseimbangan asam basa. Bikarbonat diatur oleh ginjal.

8. BUFFER
1. Natruim (Na+)
Natruim (Na+) Merupakan kation paling banyak dalam cairan ekstra sel. N
mempengaruhi keseimbangan air, hantaran impuls saraf dan kontrak. otot. Ion
natrium di dapat dan saluran pencernaan, makanan atau minuman masuk ke dalam
cairan ekstra sel melalui proses difusi Pengeluaran ion natrium melalui ginjal,
pernapasan, salu ran pencema dan kulit. Pengaturan konsentrasi ion di lakukan oleh
ginjal. Normalny sekitar 135-148 mEci/lt.
2. Kalium (K+)

K+

Kalium (K+) Merupakan kation utama cairan intra sel. Berfungsi sebagai
excitability neuromuscular dan kontraksi otot. Diperlukan untuk pembentukan
glikogen, sintesa protein, pengaturan keseimbangan asam basa, karena ion K dapat
diubah menjadi ion hidrogen (H”).

3. Magnesium (Mg2+)

Merupakan kation terbanyak kedua pada cairan intra sel. Sangat penting
untuk aktivitas enzim, neurochemia, dan muscular excibility. Sumber magnesium
didapat dan makanan seperti sayuran hijau, daging dan ikan. Nilai normalnya sekitar
1,5-2,5 mEq/lt.
4. . Klorida (Cl-)
Klorida (Cl ) Terdapat pada cairan ekstra sel dan intra sel, berperan dalam
pengaturan osmolaritas serum dan volume darah, regulasi asam basa, berperan dalam
buffer pertukaran oksigen, dan karbon dioksida dalam sel darah merah

5. (HC03-)
Bikarbonat (HC03) HCO3- adalah buffer kimia utama dalam tubuh dan
terdapat pada cairan ekstra sel dan intra sel dengan fungsi utama adalah regulaNi
keseimbangan asam basa. Bikarbonat diatur oleh ginjal.

Anda mungkin juga menyukai