Anda di halaman 1dari 11

PATOFISIOLOGI

Keseimbangan Elektrolit dan Asam Basa


(Alkalosis)

Ivan Gilang Pratama (1601300051)


Ines Tisia Setiani (1601300070)
Evvin Valendena (1601300077)
PENGERTIAN
Alkalosis metabolik
 Alkalosis metabolik adalah suatu gangguan
sistematik yang dicirikan dengan adanya
peningkatan primer kadar HCO-3 plasm,
sehingga menyebabkan peningkatan Ph
(penurunan [H+]). Alkalosis metabolik
sering disertai dengan berkurangnya volume
ECF dan hipokalemia.
Alkalosis respiratorik
 Alkalosis respiratorik adalah suatu keadaan
saat darah menjadi basa karena pernafasan
yang cepat dan dalam menyebabkan kadar
karbondioksida dalam darah menjadi
rendah. Alkalosis respiratorik merupakan
gangguan asam-basa yang ditandai oleh
PaCO2 kurang dari 35 mmHg dan Ph darah
lebih dari 7,45.
Penyebab Alkalosis
A. Alkalosis Metabolik
 Alkalosis metabolik terjadi karena
kehilangan asam, retensi basa atau
mekanisme renal yang berkaitan dengan
kadar kalium dan klorida yang rendah dalam
serum
Penyebab kehilangan asam yang serius
meliputi:
 Vomitus kronis
 Drainase atau lavase pipa nasogastrik tanpa penggantian
elektrolit yang adekuat,
 Fistula
 Penggunaan steroid dan diuret tertentu (furosemid{lasix},
tiazida, serta asam etakrianat {adecrin})
 Transfusi darah yang masif.
 Penyakit cushing, hiperaldosteronisme primer dan sindrom
bartter (yang menyebabkan retensi natrium serta klorida dan
kehilangan kalium serta hidrogen lewat urine).
Alkalosis Respiratorik

 Penyebab alkalosis respiratorik digolongkan ke dalam dua


kategori
 Pulmoner – hipoksimia berat, pneumonia , penyakitparu
interstisial, penyakit paru vaskuler, danasma akut.
 Nonpulmoner – ansietas, demam/panas, intoksikasinaspirin,
asidosis metabolik, penyakit sistem saraf pusat (inflamasi atau
tumor), sepsis. Gagal hati dan kehamilan.
Tanda dan Gejala Alkalosis
 Alkalosis Metabolik
 Gambaran klinis alkalosis metabolik timbul karena upaya tubuh untuk
mengoreksi ketidakseimbangan asam-basa yang pada mulanaya
berlangsung melalui hipoventilasi. Tanda dan gejalanya meliputi:
 Iritabilitas, gerakan menarik-narik seprei (karfologi), twitching (kedutan)
dan konfusi (kebingungan) yang disebabkan oleh penurunan perfusi
serebral.
 Nausea, vomitus. Dan diare (yang memperberat keadaan alkalosis).
 Kelainan kardoivaskuler yang disebabkan oleh hipoklemia.
 Gangguan pernafasan (seperti sianosis serta apnea) dan pernafasan yang
lambat serta dangkal.pengurangan aliran darah perifer pada saat
pengecekan tekanan darah yang dilakukan secara berkali-kali dapat
mencetuskan spasme karpopedal pada tangan (tanda Trousseau yang
mungkin meruapakan tanda tetani iminens)
Alkalosis Respiratorik
 Tanda dan gejala yang mungkin adaa meliputi:
 Pernafasan cepata dan dalam (mungkin lebih dari 40
kali/menit dan menyerupai pernapasan kusmaul yang
merupakan ciri khas asidosis diabetik) biasanay menyebabkan
gangguan SSP dan neuromuskuler (tanda krdinal untuk
alkalosis respiratorik.
 Kepala terasa ringam atau pening akibat penurunan aliran
darah selebral.
 Agitasi.
 Parestesia sirkumoral dan perifer.
 Spasme karpopedal, twitching (mugkin berlanjut menjadi
tetani), dan kelemajhan otot.
Penanganan Alkalosis Metabolik
 Tujuan penanganan alkalosis metabolik adalah mengoreksi keaadaan yang
mendasari, yang menyebabkan alkalosis metabolik tersebut, penanganan yang
mungkin ilskuksn meliputi:
 Pembrian larutan asam hidroklorida atau amonium klorida IV, yang harus
dilakukan dengan hati-hati (tetapi ini jarang dikerjakan) untuk memulihkan
kadar ion hidrogen dan klorida dalam cairan ekstrasel.
 Pemberian infus cairan kaliumklorida (KCI) dan normal salin (kecuali pada
gagal jantung). Biasanya terapi dengan pemberian cairan infus in sudah cukup
untuk menggantikan kehilangan akibat drainase lambung.
 Penghentian pemberian giving diuretik and suplemen KCL (pada alkalosis
metabolik akibat terapi diurotik yang kuat).
 Pemberian asetazolamid (diamox; meningkatkan eksresi bikarbonat melalui
ginjal) peroral atau IV untuk mengoreksi alkalosis metabolik tanoa
meningkatkan voleume yang cepat (asetazolamid juga meningkatkan eksresi
kalium dapat diberikan dahulu sebelum pemberian obat ini.
Penanganan Alkalosis Respiratorik
 Penanganan yang dapat dilakukan untuk mengoreksi keadaan yang
menyebabkan asidosis respiratorik ini meliputi:
 Pengeluaran toksin yang termakan, seperti salisilat, denagn
menginduksi emesis atau melakukan lavase lambung.
 Penanganan demam atau sepsis.
 Pemberian oksigen untuk mengatasi hipoksemia akiut.
 Penanganan penyakit SSP
 Tindakan meminta pasien bernafas dalam kantung kertas untuk
meningkatkan CO2 dan membantu mengurangi rasa cemas (untuk
hiperventillasiyang disebabkan oleh kecemasan hebat).
 Pengaturan volume tidal dan minute ventilation pada pasien yang
pernapasannya dibantu dengan alat ventilator mekanis. Pengaturan ini
diperluakn untuk mencegah hiperventilasi (denagna memantau hasil
analisis gas darah arteri).
Terimakasih......

Anda mungkin juga menyukai