Anda di halaman 1dari 36

KESEIMBANGAN ASAM BASA

ABDUL KADIR HASAN


ASIDOSIS
• Asidosis adalah peningkatan sistemik konsentrasi ion
hidrogen (H+) yang disebabkan oleh:
1. Kegagalan paru untuk mengeliminasi karbon dioksida (CO2)
2. Akumulasi produk2 melibatkan asam karbonat (mudah
menguap) atau asam laktat (tidak mudah menguap)
3. Penigkatan konsentrasi H+
4. Hilangnya anion bikarbonat basa (HCO3- )yang disebabkan
oleh diare persisten
5. Kegagalan ginjal untuk mereabsorbsi HCO3- atau
menyekresi H-
ALKALOSIS
• Penurunan sistemik konsentrasi H+ mungkin
disebabkan oleh:
1. Hilangnya CO2 berlebih selama hiperventilasi
2. Hilangnya asam laktat selama muntah
3. Penyerapan basa secara berlebih
ASIDOSIS METABOLIK
• Ketidakseimbangan asam basa yang ditandai
dengan kelebihan asam dan kekurangan
HCO3−
• Etiologi
 Kelebihan produksi asam-asam metabolik;
ketoasidosis diabetik, asidosis laktat,
malnutrisi, kelaparan, alkoholisme kronik
• Hilangnya HCO3−secara berlebihan:
melalui saluran cerna(diare, suction
usus) dan kehilangan melalui ginjal
(gagal ginjal hiperaldosteronisme)
• Penyebab lainnya: intoksikasi
salisilat, keracunan eksogen,
penurunan oksigenasi/perfusi
jaringan, olahraga berlebih, aktifitas
kejang, demam, pankreatitis, gagal
hati
ASIDOSIS METABOLIK
Perubahan Tanda dan Gejala
Perubahan kadar pH Nyeri kepala, malaise, dan letargi yang
berkembang menjadi pusing dan stupor

Perubahan keseimbangan elektolit karena Depresi sistem saraf pusat (SSP)


kelebihan H+ (menyebabkan peprubahan EKG (gelombang T tinggi,
gangguan eksitabilitas CO2) kompleks QRS melebar, interval PR
memanjang)

Mekanisme kompensasi paru untuk Pernapasan kusmaul


mengeluarkan CO2

Penurunan curah jantung yang Hipotensi


disebabkan oleh meningkatnya pH
ASIDOSIS METABOLIK
Perubahan Tanda dan Gejala
Gangguan pencernaan Anoreksia, mual,muntah, diare,
kemungkinan dehidrasi
Penurunan respons vaskular yang sensitif Kulit hangat, kemerahan
pH terhadap stimulus simpatis
PENATALAKSANAAN
• Natrium Bikarbonat(NaHCO3) IV (untuk anion
gap tinggi yang berat pada pasien2 deng pH <
7,20 dan kehilangan HCO3−) untuk
menetralisasi keasaman darah.
• Pemantauan elektrolit plasma (terutama K)
selama pemberian terapi NaHCO3− (kadar K
kemungkinan turun seiring kenaikan pH) untuk
mencegah atau mengobati ketidakseimbangan
• Cairan IV untuk memperbaiki asidosis metabolik anion
gap normal dan defisit volume cairan ekstraseluler
• Ventilasi mekanis (jika perlu) untuk mempertahankan
kompensasi respirasi
• Antibiotik untuk mengobati infeksi
• Dialisis untuk mengobati gagal ginjal atau toksisitas
obat tertentu
• Agen2 antidiare untuk mengobati kehilangan HCO3-
akibat diare
ALKALOSIS METABOLIK
• Ketidakseimbangan Asambasa Yang Ditandai
Dengan Penurunan Jumlah H+ Dan Peningkatan
Jumlah Hco3−
• ETIOLOGI
 kehilangan asam, retensi basa, atau mekanisme
ginjal dihubungkan dengan kadar K dan Klorida
dalam serum yang rendah
 Kehilangan asam secara kritis
 Muntah kronik
 Drainase pipa nasogastrik atau lavase tanpa
penggantian elektrolit yang adekuat
 Fistula
 Penggunaan steroid dan diuretik tertentu
(furosemid, thiazid, asam etakrinat)
 Tranfusi darah masif
 Penyakit Cushing, hiperaldosteronisme primer,
dan sindrom Barter
 Retensi HCO3− berlebih yang
menyebabkan hiperkapnia
 Asupan berlebih bikarbonat soda
atau antasid lain atau alkali yang
dapat diabsorpsi
 Jumlah cairan IV berlebih dengan
konsentrasi HCO−atau laktat tinggi
 Perubahan kadar elektrolit
ektraseluler
 K plasma rendah, menyebabkan
ALKALOSIS METABOLIK
Perubahan Tanda Dan Gejala
Penurunan perfusi serebral Iritabilitas, mencubit2 seprei (carphology)
kefutan, serangan kejang, konfusi
Hipokalemia Aritmia
Respons kompensasi bila alkalosis Pernapasan lambat, dangkal
respiratorius yang berat menjadi gagal
napas
Penurunan aliran darah perifer (selamam Spasme karpal (tanda Trouseau,
pemeriksaan tekanan darah berulang) kemungkinan tanda tetanus yang
akanterjadi )
KOMPLIKASI
• Koma
• Serangan Kejang
PENGOBATAN
• Kalium Klorida dan larutan garam normal (kecuali
pada gagal jantung) untuk menggantikan
kehilangan akibat drainase lambung
• Penghentian diuretik dan suplemen kalium klorida
untuk mencegah kehilangan elektrolit lebih lanjut
• Asetazolamid oral atau IV untuk meningkatkan
eksresi HCO3−, renal dan memperbaiki
alkalois metabolik tanpa ekspansi
volume yang cepat
ASIDOSIS RESPIRATORIUS
• Ketidakseimbangan asam-basa yang ditandai
dengan penurunan ventilasi alveolar
• Disebabkan oleh ketidakmampuan sistem
pulmonal untuk membersihkan CO2 dari tubuh.
• Menyebabkan hiperkapnia (PaCO2 lebih dari 45
mmHg) asidosis (pH kurang dari7,35)
• Dapat akut (kegagalan mendadak pada ventilasi)
atau kronik (penyakit paru jangka panjang)
• Asisdosis respiratorik merupakan gangguan asam
basa yang ditandai oleh penurunan ventilasi alveolar.
• Sistem polmuner pasien tidak
daptmenghilangkanckp bnyk CO2 dari dalam tubuh
• Keadaan ini menimbulkan hiperkapnia (PaCO2 > 45
mmHg) dan asidosis (pH < 7,35)
• Asidosis respiratorius dpt terjadi scr akut (akibat
kegagalan respirasi yang mendadak) atau secara
kronis (pada penyakit paru yg sdh menahun)
• Setiap gangguan pada komponen esensial
pernapasan—ventilasi, perfusi dan difusi—
dapat menyebabkan asidosis respiratorius
• Prognosis asidosis respiratorik pada pasien
dengan kelainan yang memperburuk keadaan
umumnya tidak begitu baik
ETIOLOGI
• Obesitas yang menurunkan sensifitas pusat
pernapasan (opiod ,anestesi umum, hipnotik,
alkohol, sedatif)
• Trauma SSP (cidera pada medula
dapatmengganggu kerja ventilasi)
• Henti jantung
• Apnea tidur (sleep apnea)
• Alklosis metabolik kronik
• Terapi ventilasi
 Tekanan akhir ekspirasi psotif tinggi (PEEP)
dengan berkurangnya curah jantung (dapat
menyebabkan hiperkapnea)
• Penyakit neuromuskular (miasternia
gravis,sindrom Guillan Barre, poliemilitis), otot
pernapasan tidak dapat memberikan rspons
secara tepat terhadap kekrja pernapasan
• Obstruksi jalan napas, sindrom gawat napas
akut, penyakit paru obstruktif kronik, asma
• Pneumothoraks besar, pneumonia yang
luas,edema paru, trombosis paru, embolisme
paru
• Bronkitis
• Pneumonia yang berat
• PPOM, asma,
Tanda Dan Gejala
• Kegelisahan
• Konfusi
• Rasa khawatir/takut/somnolen
• Tremor halus atau flapping tremor (ateriksis)
• Koma
• Sakit kepala
• Dipsnea dan takipnea
• Papiledema
• Penurunan refleks
• Hipoksemia kecuali jika pasien mendpat oksigen
• Dapat menyebabkan gangguan sistem
kardiovaskuler:
 Takikardia
 Hipertensi
 Aritmia atrial dan ventrikuler
 Hipotensi disertai vasodilatasi (denyutnadi
memantul dan bagia perifer yang hangat pada
asidosis berat)
Perubahan Tanda dan gejala
Edema serbral dan aktivitas SSP tertekan Gelisah, konfusi, takut, somnolen, tremor
(akibat dilatasi pembuluh darah serebral halus (asteriksis), koma, nyeri
dan peningkatan aliran darah ke otak ) kepal,dipsnea, dan takipnea, pepiledema,
refleks tertekan,hipoksemia (kecuali jika
pasien mendapatkan O2) takikardia,dan
aritmia atrial dan ventrikular, hipertensi,
hipotensi dengan vasodilatasi (nadi kuat
dan perifer hangat pada asidosis berat)
Komplikasi
• Henti jantung
• Gangguan kardiovaskular dan SSP berat akibat
pH darah yang rendah (<7,15)
• Depresi miokard (yg menyebabkan syok dan
henti jantung )
• Kenaikan PaCO2 meskipun sudah dilakukan
penanganan yang optimal (pd penyakit paru
kronis)
Diagnosis
• AGD PaCO2 > 45 mmHg, pH < 7,35-7,45,
HCO3¯ yang normal
• Foto rotgnen thoraks (spt gagal jantung,
pneumonia, PPOM,pneumothoraks)
• Kadar kalium > 5 mEq/L
• Kadar klorida serum yang rendah
• pH urine yang asam
Pengobatan
• Koreksi penyebab untuk memperbaiki ventilasi alveolar
• Insersi jalan napas artifisial (intubasi endotrakeal atau
treakeastomi), ventilasi mekanis, terapi oksigen
untukmempertahankan ventilasi adekuat
• Bronkodilator IV atau aerosol untuk membuka jalan
napas yang mengalami kontriksi
• PEEP untuk mencegah kolaps alveolar
• Bronkoskopi untuk mengeluarkan sekresi berlebih yang
tertahan
• Memberikan obat bronkodilator alam bentuk
aerosol atau suntika IV untuk melapangkan
jalan napas yang tersumbat
• Memberikan antibiotik untuk mengatasi
pneumonia
Perubahan Patofisiologis pada
ketidakseimbangan asam-basa
1. Asidemia
• Merupakan keadaan pH darah ateri < 7,35 dan
mencerminkan relatif asam di dalam darah
• Kandungan ion hidrogen dalam cairan ekstrasel
meningkat dan ion2 hidrogen tsb berpindah ke
dalam ciaran intrasel
• Untuk menjaga kenetralan elektrik cairan intrasel,
ion kalium dengan jumlah yang sama akan
meninggalkan sel sehingga tjd hiperkalemia relatif
2. Asidosis
• Merupakan pningkatan sistemik pada konsentrasi ion
hidrogen
• Jika pparu2 tdk mampu mengeluarkan CO2, bilamana
prduk asam asiri (asam karbonat) atau non asiri (asam
laktat) menumpuk, maka konsentrasi ion hidrogen akan
meningkat
• Asisdosis dapat pula terjadi karena diare yang persisten
menyebabkan kehilangan anion bikarbonat yang alkalis
atau jika ginjal tdk dpt mengabsorbsi kembali ion
bikarbonat atau menyekresikan ion hidrogen
3. Alkalemia
• Merupakan keadaan pH darah arteri lebih dari 7,45
dan mencerminkan kelebihan relatif basa di dalam
darah.
• Pada alkalemia, kelebihan ion hidrogen dalam cairan
intrasel memaksa ion2 tsb berpindah ke dalam cairan
ekstrasel
• Untuk menjaga kenetralan elektrik pada cairan
intrasel, ion kalium berpindah dari cairan ekstrasel ke
dalam cairan intrasel sehingga tjd hipokalemia relatif
4. Alkalosis m
• Merupakan penurunan konsentrasi ion
hidrogen diseluruh tubuh
• kehilanganCO2 yang berlebihan selama
hiperventilasi, kehilangan asan non asiri padaa
saat vomitus ataupun asupan basa yang
belebihan dapat menurunkan konsentrasi ion
hidrogen
Kompensasi
1. Sistem buffer
• Buffers system terdiri asam lemah (yg tdk
mudah melepaskan ion hidtogen bebas) dan
basa yang bersesuaian, spt natium
bikarbonat
• Buffer tsb akan menahan/meminimalkan
perubahan pH ketika asam/basa
ditambahkan ke dalam larutan bufer ini
2. Kompesnsasi oleh ginjal
• Kompensasi oleh paru-paru

Anda mungkin juga menyukai