Anda di halaman 1dari 48

GANGGUAN PEMENUHAN

CAIRAN DAN ELEKTROLIT

WIDIA LESTARI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
Dehidrasi : Kondisi yg terjadi jika air yang hilang lebih banyak dari
yang tersedia.

• Ketika kehilangan air > dr yang masuk 


 Penurunan saliva mulut & faring kering
 Peningkatan osmolaritas darahMenstimulasi osmoreseptor di otak
 Penurunan tekanan darah  Penurunan volume darahPeningkatan renin
 merangsang pelepasan angiotensin II

Menstimulasi refleks haus di hipotalamus  Meningkatkan respon untuk


meningkatkan intake

Air ditingkatkan hingga level Kebutuhan air tidak terpenuhi 


normal  dehidrasi teratasi dehidrasi berkelanjutan 
Kematian sel

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 2


Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 3
GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM BASA

− Keseimbangan asam basa penting dipertahankan


− Asam : Senyawa dengan satu atau lebih
atom H+ yang mudah diganti oleh
atom elektro positif
− Basa : Garam yang bukan asam

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 4


GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM-BASA

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 5


Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 6
ASIDOSIS METABOLIK

ETIO :
1. Penambahan asam baru dalam plasma :
• Asidosis laktat
• Ketoasidosis
• Produksi asam TGI ↑
• Infeksi
• Keracunan alkohol
2. Kehilangan bikarbonat
• Melalui TGI : diare, ileus
• Melalui Ginjal : RTA (Renal Tubular
Asidosis) Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 7
Manifestasi klinis

 Lemah dan rasa lelah akibat gangguan fungsi otot

 Dapat timbul anoreksia, mual dan muntah

 Kulit yang hangat memerah karrena penurunan respon


vaskular terhadap rangsangan simpatis

 Apabila pH < 7,0 maka dapat terjadi perubahan


disritmia jantung. Karena efek peningkatan konsentrasi
ion hidrogen pada kadar kalium plasma dan intrasel.
Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 8
Apabila asidosis mtebolik disebabkan oleh ketoasidosis
diabetes

- Bau napas keton ( seperti buah )

- Anoreksia

- Mual dan muntah

- Nyeri abdomen

- Pernapasan kussmaul

- Penurunan tingkat kesadaran hingga koma

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 9


Apabila asidosis metarbolik disebabkan oleh gagal
ginjal kronik,

- Osteodistrofi ginjal

- Ensepalopati ginjal

- Pruritus (gatal)

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 10


Apabila asidosis metabolik karena diare

• Tanda-tanda dehidrasi termasuk penurunan tekanan


darah dan turgor kulit

• Nyeri dan keram abdomen

• Pengeluaran tinja yang encer dan sering

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 11


Pemeriksaan pendukung
• AGD, Tekanan parsial karbon dioksida akan kurang
dari 35 mmHg.
• Tes pH urin

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 12


Penatalaksanaan

• Penatalaksanaan untuk asidosis metabolik secara


spesifik di dasarkan pada pengobatan penyebab
gangguan
• Mungkin di perlukan pemerian natrium bikarbonat
untuk meningkatkan pHsecara cepat apabila pasien
berisiko meninggal. Prosedur ini harus di lakukan
secara berhati-hati karna infus natrium bikarbonat
dapat menyebabkan pembengkakkan otak.

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 13


Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 14
ASIDOSIS RESPIRATORIK

ETIO : Ketidakmampuan paru mengeluarkan CO2


1. Penekanan Pusat Pernafasan
2. Penyakit Otot Pernafasan
• Miastemia Gravis
• Sindroma Gullian Barre
3. Gangguan Elastisitas Saluran Nafas/Obstruksi
• Asma
• PPOK
Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 15
Manifestasi klinis

• nyeri kepala, perubahan prilaku, tremor, paralisis, dan


koma akibat vasodilatasi serebrum sebagai respons
terhadap peningkatan konsentrasi karbon dioksida
serta dapat terjadi depresi pernapasan akibat
peningkatan karbon dioksida.

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 16


Pemeriksaan pendukung

• AGD tekanan parsial karbon dioksida lebih besar dari


45 mmHg
• Test pH urin

Penatalaksanaan

• Perbaikan ventilasi penting dilakukan.


• Mungkin diperlukam ventilasi mekanis.

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 17


Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 18
ALKOLOSIS METABOLIK

ETIO : Terjadi peningkatan HCO3⁻ dalam plasma


1. Dengan defisit cairan ekstrasel
• Kehilangan cairan lambung (Muntah-muntah)
• Pemberian diuretik
• Diare
• Sindroma Barter
2. Volume cairan ekstrasel normal/meningkat
• Hiperaldosteronisme
• Sindroma Cushing
• Pemakaian mineralo kortikoid
TERAPI : Koreksi defisit cairan dan elktrolit
Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 19
Manifestasi klinis

• Kelainan neurologis muncul secara lambat, dan


mungkin berupa konfusi, refleks yang hiperaktif,
spasme, dan tetani (kontraksi otot yang menetap)
• Pada pH yng lebih dari 7,55 dapat terjadi disritmia
dan koma akibat perubahan depolarisasi neuron dan
sel otot jantung.

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 20


Pemeriksaan pendukung

• AGD, Tekanan parsial karbon dioksida akan lebih


besar dari 45 mmHg
• Tes pH urin

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 21


Penatalaksanaan

• Apabila penyebabnya adalah defisiensi klorida atau


kalium, maka ion-ion tersebut harus di ganti

• Apabila penyebabnya adalah penurunan volume


cairan ekstrasel, maka di perlukan penggantian
dengan larutan salin (garam fisiologis).

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 22


Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 23
ALKALOSIS RESPIRATORIK

ETIO : Terjadi akibat pengeluaran CO2 di paru


meningkat
• Penyakit paru :
- Pneumonia
- Edem paru
• Berada didaerah tinggi
• Penyakit Jantung kongestif
• Obat-obatan :
- Salisilat
- Teofilin
• Hiperventilasi Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 24
Manifestasi klinis

• Gangguan susunan saraf pusat termasuk rasa pusing,


perubahan kesadaran, kejang, dan koma

Pemeriksaan pendukung
• Tes AGD, penurunan tekanan parsial karbon dioksida
dibawah 35 mmHg
• Tes pH urin

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 25


Penatalaksanaan

- Menentukan dan mengatasi penyebab hierventilasi


adalah terapi yang paling berhasil.
- Meningkatkan PCO2 dengan bernapas melalui suatu
kantung dan menghirup kembali udara yang
dikeluarkan dapat mengatasi alkalosis pada situasi-
situasi akut.

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 26


Sumber :

• J.Corwin, Elizabeth. 2001. Buku saku


PATOFISIOLOGIS (Handbook of Pathophysiology).
Jakarta : EGC

• https://www.google.com/search?q=gambar+gangguan+
keseimbangan
+asam+basa&oq=gambar+gangguan+keseimbangan+as
am+basa&aqs=chrome.

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 27


KONGESTI
(HIPEREMIA)

Berlimpahnya darah dalam pembuluh


darah di regio tertentu.
Jika dilihat dengan mata telanjang, daerah
jaringan atau organ yang mengalami kongesti
berwarna lebih merah (ungu) karena
bertambahnya darah di dalam jaringan
tersebut.

Jika dilihat dengan cara mikroskopis, kapiler-


kapiler dalam jaringan yang hiperemia terlihat
melebar dan penuh berisi darah.

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 29


Kongesti dapat terjadi dengan dua mekanisme :
1. Kenaikan jumlah darah yang mengalir ke
daerah jaringan atau organ (Kongesti Aktif)
2. Penurunan jumlah darah yang mengalir dari
daerah jaringan atau organ (Kongesti Pasif)

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 30


Kongesti Aktif
Bertambahnya aliran darah ke dalam jaringan
atau organ dan menimbulkan kongesti.
Kenaikan aliran darah lokal ini disebabkan
oleh adanya dilatasi arteriol yang bekerja
sebagai katup yang mengatur aliran darah ke
dalam mikrosirkulasi lokal. Kongesti aktif
sering terjadi dalam waktu singkat, bila
rangsangan terhadap dilatasi arteriol berhenti,
aliran darah berkurang dan keadaan kembali
menjadi normal.
Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 31
Contoh kongesti aktif yang sering dijumpai
adalah hiperemia yang menyertai radang aktif
dan warna merah padam pada wajah yang
merupakan vasodilatasi yang timbul akibat
respon terhadap stimulasi neurogenik.

Contoh fisiologi kongesti aktif adalah


pengiriman darah yang lebih banyak sesuai
dengan kebutuhan jaringan, seperti otot yang
sedang berkontraksi aktif. Keadaan ini disebut
hiperemia fungsional.

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 32


Kongesti Pasif
Kongesti pasif merupakan gangguan aliran
darah. Semua yang menekan venula-venula
dan vena-vena yang mengalirkan darah dari
jaringan dapat menimbulkan kongesti pasif.

Kongesti pasif dapat disebabkan oleh sebab-


sebab sentral atau sistemik yang dapat
mengganggu drainase vena.

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 33


1. Kongesti pasif akut, kongesti pasif yang
berlangsung dalam waktu singkat. Biasanya
tidak ada pengaruh pada jaringan yang terkena.
2. Kongesti pasif kronik, kongesti pasif yang
berlangsung lama. Dapat menyebabkan
perubahan permanen pada jaringan. Pengaruh
kongesti pasif kronik khususnya dapat terlihat
pada paru dan hati. Pada hati yang terserang,
kongesti pasif kronik mengakibatkan dilatasi
dari pembuluh darah di sentral tiap lobulus hati
disertai penyusutan sel-sel hati.

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 34


Etiologi
1. Penurunan tekanan osmotik koloid darah
2. Peningkatan permeabilitas kapiler
3. Peningkatan tekanan vena sirkulasi pulmonal
4. Pengurangan aliran limfe
5. Retensi natrium dan pertambahan jumlah
darah dan cairan interstitium

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 35


Manifestasi Klinik
1. Payah jantung, terutama yang disebabkan oleh cacat
katup mitral
2. Shock, yang menyebabkan insufisiensi sirkulasi darah dan
anoksia sistemik
3. Radang paru-paru, biasanya sembab diikuti dengan
pembentukan eksudat
4. Penyakit ginjal dan hati, yang menyebabkan penurunan
kadar protein serum
5. Kelainan susunan saraf pusat, terutama perdarahan, infark
dan tumor
6. Alergi, terjadi reaksi anafilaktik yang keras
7. Pembedahan jantung terbuka

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 36


Sumber : Sergii, Chepulskyi.Hiperemia ocular.New Delhi.2005

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 37


Sumber : Sergii, Chepulskyi.Hiperemia ocular.New Delhi.2005
Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 38
EDEMA
Penimbunan cairan yang berlebihan di antara sel-
sel tubuh atau dalam berbagai rongga tubuh.

Cairan yang mengumpul dalam sebuah rongga


biasa dinamakan efusi. Penimbunan cairan di
dalam rongga peritonium biasa disebut ascites.
Edema umum yang masif sering disebut anasarka.
Hidrops dan dropsi adalah istilah lama dari
edema. Edema terbagi menjadi 2 macam yaitu
transudat dan eksudat.
Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 39
Cairan yang tertimbun di dalam jaringan
atau ruangan karena bertambahnya
Transudat permeabilitas pembuluh terhadap protein.
Gagal jantung merupakan penyebab utama
pembentukan transudat. Transudat
umumnya tidak membeku, transudat
cenderung tidak banyak mengandung sel.

Cairan yang tertimbun di dalam jaringan atau


ruangan karena alasan lain dan bukan akibat dari
perubahan permeabilitas pembuluh. Eksudat
mengandung lebih banyak protein daripada
Eksudat
transudat. Oleh karena itu, eksudat cenderung
mempunyai berat yang lebih besar. Eksudat
biasanya mengandung leukosit sebagai bagian dari
proses peradangan
Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 40
Manifestasi Klinis
1. Distensi vena jugularis
2. Peningkatan tekanan darah dan denyut nadi
3. Melambatnya waktu pengosongan vena-vena
tangan
4. Edema perifer dan periorbita
5. Ascites, efusi pleura, edema paru akut
6. Penambahan berat badan secara cepat
7. Hasil laboratorium : penurunan hematokrit,
protein serum rendah, natrium serum normal,
natrium urin rendah (<10 mEq/24 jam)

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 41


Terapi Edema
Empat prinsip edema adalah :
1. Penanganan penyakit yang mendasari
2. Mengurangi asupan garam dan air baik diet maupun
intravena
3. Pengeluaran garam dan air ditingkatkan
4. Menghindari faktor yang memperburuk penyakit
seperti hipotensi

Terapi edema harus dicari penyebabnya dahulu yang


mendasarinya karena tidak semua pasien edema harus di
terapi medis. Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 42
Patofisiologi
1. Peningkatan tekanan hidrostatik
a. Gangguan aliran vena balik
b. Dilatasi arteriolar
2. Penurunan tekanan osmotik plasma (Hipoproteinemia)
3. Obstruksi limfatik
a. Inflamasi
b. Neoplastik
c. Pasca pembedahan
d. Pasca radiasi
4. Retensi natrium
5. Inflamasi
a. Inflamasi akut & kronik
b. Angiogenesis

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 43


Sumber : Podiatry Associates, PC. Swollen Feet. New York. 2011

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 44


Etiologi
1. Kenaikan lokal permeabilitas dinding
pembuluh terhadap protein
2. Obstruksi saluran limfatik yang
mengakibatkan limfedema
3. Karena keseimbangan cairan bergantung pada
sifat osmotik protein serum, maka keadaan
yang disertai oleh penurunan konsentrasi
protein menyebabkan edema
4. Hipoproteinemia
Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 45
Morfologi
Morfologi edema menyangkut pembengkakan
bagian yang terkena pengaruh karena terlalu
banyak cairan yang terkandung dalam ruang
interstisial. Pembengkakan tersebut umumnya
lunak dan dapat digerakkan, kecuali jika
cairannya sebagian besar berada dalam ruang
intraselular.

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 46


Efek
Edema dapat menjadi indikator akan adanya
protein yang hilang atau gagal jantung
kongestif. Jika cukup banyak ruangan udara di
dalam paru terisi cairan edema, maka secara
harfiah penderita itu akan mati tenggelam.
Edema paru yang masif dapat mematikan
dalam beberapa menit. Edema juga
membahayakan nyawa jika mengenai otak
karena tengkorak merupakan suatu ruangan
tertutup tanpa ruangan cadangan.
Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 47
DAFTAR PUSTAKA

Price, Sylvia.A,Lorraine, M. Wilson. (1995). Buku 1 Patofisiologi


“Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit”, edisi: 4. Jakarta : EGC

Staf Pengajar Bagian Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran UI


Jakarta. (1998). Jurnal Patologi

Gangguan Pemenuhan Cairan & Elektrolit 48

Anda mungkin juga menyukai