Anda di halaman 1dari 12

PATOFISIOLOGI

ASIDOSIS METABOLISME

KELOMPOK 7
1B D3 KEPERAWATAN

MARDIANA HARUN HAFID HAIRULLAH HARUN

ADNAN UMAR MOH. YUSUF Z. MONOARFA

SRI INTAN PRATIWI BUMULO


PENGERTIAN

Asidosis metabolic adalah penurunan pH arteri


akibat masalah nonrespirasi. Asidosis metabolic (kekurangan
HCO3-) adalah gangguan sitemik yang ditandai dengan
penurunan primer kadar bikarbonat plasma, sehingga
menyebabkan terjadinya penurunan pH (peningkatan [ H+ ]).
[HCO3- ] ECF adalah kurang dari 22 mEq/ L dan pHnya kurang
dari 7,35. Kompensasi pernapasan kemudian segera dimulai
untuk menurunkan PaCO2 melalui hiperventilasi sehingga
asidosis metabolic jarang terjadi secara akut. Asidosis
metabolic ditandai dengan penimbunan asam tidak mudah
menguap.
Penyebab Asidosis Metabolik

Penurunan klirens ion oleh


Asam yang tidak mudah hydrogen oleh ginjal
menguap Penurunan klirens ion oleh hydrogen
Asam yang tidak menguap terjadi pada gagal ginjal atau apabila
antara lain adalah asam laktat terjadi gangguan pada aliran darah
yang terbentuk selama hipoksia ginjal. Akibat keadaan itu, ginjal,
lama, keton yang dihasilkan yang dalam keadaan normal akan
sebagai suatu produk menyerap ulang semua bikarbnonat
sampingan metabolisme lemak yang difiltrasi dan secara aktif
pada pasien diabetes, dan mensekresikan ion. Hydrogen
asam-asam yang berasal dari kedalam urine tidak dapat
over dosis obat. Metabolisme melakukan hal-hal tersebut,
protein yang berlebihan selama sehingga terjadi penimbunan ion
kelaparan atau malnutrisis hydrogen. Penimbunan zat-zat sisa
protein juga dapat bernitogen misalnya urea pada gagal
menyebabkan peningkatan ginjal atau hipoksia ginjal, akan
produksi asam yang tidak mengasamkan darah.
menguap.
Hilangnya bikarbonat

Hilangnya bikarbonat dapat terjadi apabila fungsi


ginjal meurun karena ginjal gagal menyerap ulang
bikarbonat. Hilangnya bikarbonat, suatu basa
menyebabkan asidosis. Kadar bikarbonat juga turun
kepada diare kronis karena bikarbonat
terkonsentrasi dalam sekresi usus. Kadar klorida
ekstrasel yang tinggi (hiperkloremia) menyebakan
asidosis metabolik karena ion-ion bikarbonat masuk
kedalam sel. Metabolik asidosis jenis ini disebut
dengan asidosis hiperkloremik.
Kompensasi untuk Asidosis
Metabolik

Kompensasi respirasi untuk asidosis metabolic berupa espirasi


lebih banyak karbondioksida oleh paru, melalui peningkatan
kecepatan dan kedalam pernapasan.

Untuk asidosis metabolic yang disebabkan oleh penyakit ginjal,


ginjal juga melakukan kompensasi dan mengekskresikan lebih
banyak asam.
Gambaran klinis

1 Lemah dan keletihan akibat gangguan fungsi otot.

2 Anoreksia, mual, dan muntah

Kulit yang hangat memerah karena penurunan sensitive


3 pH sebagai respon vascular terhadap rangsangan
simpatis

asidosis metabolic disebabkan oleh gagal ginjal kronis:


4 Proritas ( gatal )

asidosis metabolic disebabkan oleh ketoasidosis


diabetes: Bau napas keton ( seperti buah ), Anoreksia,
5 mual dan muntah, nyeri abdomen, Pernapasan kusmaul,
Penurunan tingkat kesadaran hingga koma.
Perangkat Diagnostik

Analisis gas darah memperlihatkan penurunan kadar bikarbonat kurang dari 22


1 miliekuivalen perliter ( karena penurunana bikarbonat adalah penyebab
langsung asidosis atau mencerminkan suatu peniingkatan konsentrasi ion
hydrogen )
Karena kompensasi respirasi timbul segera, maka kadar karbondioksida akan
turun dengan cepat, mencerminkan kenyataan bahwa paru meningkatkan
2 kecepatan pernapasan untuk mengeluarkan lebih banyak asam. Tekanan
parsial karbondioksida kurang dari 35 mmHg. Respirasi akan cepat dan dalam.
Apabila konspensasi respirasi berhasil, maka pH plasma akan rendah tetapi
berada dalam rentang normal. Apabila konspensasi tidak berhasil, maka pH
3 plasma akan mencerminkan keasaman plasma yang tinggi dan akan kurang dari
7,35
asidosis metabolic disebabkan oleh ketoasidosis diabetes: Peningkatan glukosa
4 darah dan urine, Ketonuria dan penurunan pH urine .

asidosis disebabkan oleh gagal ginjal kronis: pH urine hanya sedikit asam atau
5 non asam, peningkatan nitrogen urea darah (BUN), mencerminkan katabolisme
(penguraian) protein yang berlebihan dan penurunan GFR.
Komplikasi

Apabila pH dari 7,0, maka dapat


Apabila asidosis metabolic
terjadi distritmia jantung. Hal ini
disebabkan oleh gagal ginjal terjadi akibat perubahan dalam
kronis, komplikasi dapat hantaran jantung, yang timbul
berupa osteodistrofi ( sebagai respon langsung terhadap
penguraian tulang akibat penurunan pH, dank arena efek
peningkatan konsentrasi ion
penyakit ginjal ) dan
hydrogen pada kalium plasma dan
esefalopati ginjal. intra sel.
Penatalaksanaan

Penatalaksanaan untuk asidosis metabolic secara spesifik


1
berdasarkan pada pengobatan penyebab gangguan.

Pada pasien yang menderita penyakit ginjal penatalaksanaan harus


2
mencakup pemberian basa yang berlebihan dalam makanan.

Mungkin diperlukan pemberian natrium bikarbonat untuk


meningkatkan pH secara cepat apabila pasien beresiko meninggal
3
prosedur ini harus dilakukan secara berhati-hati karena infus
natrium bikarbonat dapat menyebabkan pembengkakan otak.
Penanganan

Larutan Ringer laktat IV biasanya merupakan cairan pilihan untuk


memperbaiki keadaan asidosis metabolic dengan selisih anion
normal serta kekurangan volume ECF yang sering menyertai
1 keadaan ini. Natrium laktat dimetabolisme secara perlahan
dalam tubuh menjadi NaHCO3, dan memperbaiki keadaan
asidosis secara perlahan.

Tujuan penangan asidosis metabolic adalah untuk meningkatkan


pH sistemik sampai ke batas aman, dan mengobati penyebab
asidosis yang mendasari. . Untuk dapat kembali ke batas aman
2 pada pH 7,20 atau 7,25 hanya dibutuhkan sedikit peningkatan
pH. Gangguan proses fisiologis yang serius baru timbul jika HCO3-
<15mEq/L dan pH<7,20.
Lanjutan

Penangan asidosis metabolik dengan selisih anion


yang tinggi, umumnya langsung bertujuan untuk
memperbaiki faktor penyebab. Penanganan asidosis
sendiri hanya dibutuhkan jika menyebabkan
3 gangguan fungsi organ yang serius (HCO3-<10 mEq/L).
pada keadaan ini, diberikan NaHCO3 yang
secukupnya untuk menaikkan HCO3- menjadi 15
mEq/L dan pH kira-kira sampai 7,20dalam jangka
waktu 12 jam (Schrier, 1997).

Anda mungkin juga menyukai