DAN ELEKTROLIT
KDK II
PSIK
Universitas Muhammadiyah Gresik
Air sangat penting untuk kesehatan
dan fungsi sel normal yg berperan :
2. ECF 20% BB
3. Intravascular Fluid 5% BB
12
Transpor Aktif
13
Pergerakan Cairan dan
Elektrolit
Antara Plasma – Interstitiil,
dipengaruhi:
– Permeabilitas membran kapiler.
– Tekanan hidrostatik kapiler.
– Tekanan osmotik koloid.
Mekanisme transport: difusi, osmosis.
14
Con’t
15
REGULASI KESEIMBANGAN
CAIRAN DAN ELEKTROLIT
GINJAL
– Mengatur volume cairan dan osmolaritas ECF
melalui retensi dan ekskresi cairan tubuh.
– Mengatur kadar elektrolit ECF.
– Mengatur pH ECF melalui retensi atau ekskresi
ion H.
– Ekskresi hasil metabolisme dan bahan-bahan
toksik.
REGULASI KESEIMBANGAN
CAIRAN DAN ELEKTROLIT
JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
– Memompa darah ke seluruh tubuh.
– Stimulasi retensi cairan pada keadaan
hipovolemik.
PARU-PARU
– Koreksi thd keseimbangan asam basa:
mengatur konsentrasi ion H melalui CO2.
– Ekskresi cairan melalui IWL.
17
REGULASI KESEIMBANGAN
CAIRAN DAN ELEKTROLIT
C. ADRENAL
– Aldosteron: mengatur volume darah dan
keseimbangan Na dan K.
HIPOFISE
– Skresi ADH: mempertahankan tekanan
osmotik sel dg mengatur ekskresi dan
sekresi air melalui ginjal.
– Mengontrol volume darah.
18
REGULASI KESEIMBANGAN
CAIRAN DAN ELEKTROLIT
KELENJAR PARATIROID
– PTH: kalsium dan fosfat.
KELENJAR TIROID
– Tiroksin: meningkatkan sirkulasi darah.
19
20
21
FAKTOR-FAKTOR YG
MEMPENGARUHI KEBUTUHAN
CAIRAN
Umur.
Jenis kelamin.
Suhu tubuh.
Peningkatan hilangnya cairan tubuh.
Peningkatan status metabolik.
Lingkungan.
Aktivitas fisik.
Kegagalan/penyimpangan kesehatan.
22
23
HIPOVOLEMIA
Dapat tjd karena kekurangan
pemasukan air atau pengeluaran yg
berlebihan.
Kekurangan cairan dpt tjd dg atau
tanpa ketidakseimbangan elektrolit.
Penyebab:
– Kehilangan cairan mell saluran
pencernaan (mis: muntah, diare).
– Poliuria.
24
Con’t
Demam.
Keringat yg berlebihan.
27
HIPERVOLEMIA
Penyebab:
– Gangguan mekanis, mis: gagal jantung, ginjal,
hati.
– Pemberian infus yg mengandung natrium
secara berlebihan.
– Banyak makan makanan yg mengandung
natrium.
Gejala:
– BB naik sementara waktu: 2% (hipervolemia
ringan), 5% (hipervolemia sedang), 8%
(hipervolemia berat). 28
Con’t
Udema perifer.
Distensi vena jugularis.
Distensi vena perifer.
Tekanan vena sentral > 11 cmH2O.
Poliuria bila fungsi ginjal baik.
Asites dan efusi pleura.
BUN munurun karena dilusi plasma.
Menurunnya hematokrit.
29
30
HIPONATREMI
Gejala:
– Lemah.
– Nafsu makan tdk ada.
– Kelemahan otot.
– Peristaltik menurun.
– Bila hipokalemi lama: urine akan menjadi
encer, poliuri, nokturi, polidipsi.
35
Con’t
Laboratorium:
– K serum < 3,5 mEq/L.
– Alkalosis metabolik.
– Osmolaritas urine rendah.
– Gula darah sedikit meningkat.
36
HIPOKALSEMI
Penyebab:
– Malabsorbsi. – Hipoparatiroid
primer.
– Kurang vit. D.
– Alkalosis.
– Pankreatitis akut.
– Hiperfosfatemia.
– Pemberian
transfusi darah – Hipoalbuminemia.
dg koagulan – Hipomagnesemia.
sistras.
37
Con’t
Gejala:
– Jari-jari tangan tegang.
– Otot-otot ekstremitas tegang.
– Trousseau’s sign.
– Chovstek’s sign.
– Kejang-kejang otot laring.
– Kejang otot perut.
– Kalsium serum total kurang dari normal.
38
HEPERKALSEMI
Penyebab:
– Hiperparatiroidism.
– Imobilisasi yg lama.
– Pengobatan vit. D dosis tinggi.
– Pengobatan diuretik thiazide.
39
Con’t
Gejala:
– Kelemahan otot.
– konstipasi.
– Tak ada nafsu makan.
– Menurunnya daya ingat.
– Poliuri, polidipsi.
– Henti jantung.
– Kalsium serum > 10,5 mg/dl.
40
HIPOMAGNESIUM
Penyebab:
– Alkoholism.
– Diare, pengisapan cairan lambung.
– Pemberian agresif makanan pada orang
kelaparan tanpa pemberian magnesium.
– Ketoasidosis diabetik.
– Hiperaldosteronism.
– Obat-obat: diuretik, antibiotik amino glikoside.
– Pankreatitis, tireotoksikosis,
hiperparatiroidisme. 41
HIPERMAGNESIUM
Penyebab:
– Gagal ginjal.
– Insufisiensi adrenal.
– Pemberian Mg selama pengobatan
eklamsi.
– Hemodialisis dg pengeluaran air yg
banyak.
– Ketoasidosis yg tidak diobati.
42
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
– Identitas: nama, umur, jenis kelamin, dll.
– Nursing history: kebiasaan pemenuhan
cairan dan makanan, kebiasaan pengeluaran
cairan, penilaian status hidrasi, riwayat
penyakit, riwayat medikasi.
– Clinical Measurement: pengukuran yg
penting diperhatikan: penimbangan BB tiap
hari, TTV, pencatatan intake-output. 43
Con’t
Physical examination.
– Head to toe atau per sistem.
Pemeriksaan Laboratorium.
44
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Beberapa contoh diagnosis
keperawatan SDKI untuk gangguan
cairan dan elektrolit
– Hipovolemia
– Hipervolemia
– Diare
– Risiko Ketidakseimbangan Cairan
45
PERENCANAAN
48
49