Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Kebutuhan Mata Kuliah Keperawatan Kritis
Disusun Oleh :
Ngafif Prayoga
A11801796/4C
2021
Homeostasis
Pendahuluan
Gejala
Hipervolum
Penyebab :
1. Gangguan mekanisme seperti : gagal jantung, ginjal, hati
2. Makanan dan pemberian infus yang mengandung natrium berlebih
Gejala
Pengkajian Keperawatan
Fisiologis
1. Mempunyai penyakit atau kelainan yang dapat menyebabkan gangguan dalam
homeostasis cairan dan elektrolit (kolitis, DM)
2. Menerima obat atau terapi yang dapat menyebabkan gangguan status cairan,
elektrolit dan asam basa (diuretik, penghisapan NGT)
Pengkajian Fisik
Integumen
1. Kemerahan
2. Perubahan turgor kulit
3. Edema
4. Penurunan kelembapan
Sistem Kardiovaskuler
1. Pengkajian distensi vena jugularis
2. Pengisian kapiler
Sistem Neurologis
Perubahan pada tingkat kesadaran
Sistem Gastrointestinal
Anoreksia, mual, muntah
Pemantauan Hemodinamik
1. Invasif
Pengukuran CVP. (N):2-6 mmHG atau 5-12 cm H2O
2. Non Invasif
Tanda vital :
- Suhu tubuh
- Kedalaman dan frekuensi pernafasan
- Frekuensi jantung/nadi
- Tekanan darah
Therapy Cairan
Kritaloid
Contohnya : RL atau NaCL 0,9%
Harga murah
Terapi garis pertama untuk mempertahankan volum plasma pada pasien dengan
hemodinamik stabil
Memerlukan volum 4x > dari koloid
Koloid
Ekspansi volum plasma tanpa ekspansi interstitial
Lebih kuat daripada kristaloid
Masa kerja lebih lama dibandingkan kristaloid
Oksigenasi jaringan lebih baik
Resiko terjadi edema paru dan sistematik lebih kecil
Pengobatan
1. Tes cairan
Bila CVP < 5 cm H2O, beri cairan 200-300 cc dalam 5-10 menit.
Observasi perubahan CVP, BP, paru & urin
2. Jika CVP tidak berubah atau naik hanya 2-3 cm H2O kemudian turun, BP tidak stabil,
bunyi paru normal, beri cairan 200 cc selama 1 menit.
3. Jika CVP selalu kurang dari 5 cm H2O dan tanda vital tidak berubah berikan cairan
500 cc/jam sampai BP normal atau cari penyebab lain : jantung, ginjal
Elektrolit
Fungsi elekrtrolit adalah :
1. Turut mengatur volum cairan tubuh melalui tekanan osmotik
2. Mempertahankan keseimbangan asam basa
Natrium
Ion Kation terbanyak di CES ( kurang lebih 90%)
Normal plasma :135-145 mEq/liter
Berperan : osmolitas darah dan mengatur regulasi volum CES
Kontrol Na diatur oleh : aldosteron, antidiuretik hormon (ADH), atrial natriuretic peptida
(ANP).
Aldosteron meningkatkan reabsorpsi Na
ADH : mengurangi reabsorpsi Na
Kekurangan ADH akan mengeluarkan banyak urin dan memperbaiki level Na+
diekstrasel
ANP : meningkatkan ekresi air dan Na oleh ginjal bila level NA+ tinggi.
Hiponatremi
Sebab
- Keringat banyak, muntah, diare, poliuri
- Perdarahan, efusi, ascites, edema karena gagal ginjal
Gejala : kelemahan otot, pusing, sakit kepala, hipotensi, takikardi dan syok..
Koreksi Na :
Hipernatremi
Sebab
Kalium (Potasium)
Kalsium
Kalsium dibutuhkan untuk : kontraksi otot, transmisi impuls saraf, sekresi hormon,
pembekuan darah dan penyembuhan luka
Pengaturan dilakukan :
Hipokalsemi
Sebab
Gejala
Tindakan
Hiperkalsemi
Sebab
- Hiperparatiroid, kanker
- Kelebihan pemasukan kalsium/ vit D
Gejala
Hipomagnesium
Sebab
Gejala
Koreksi
Hipermagnesium
Sebab
Gejala
Koreksi
Asam Basa
H+ dinamakan proton (donor)
Suatu cairan disebut asam apabila mampu melepaskan atau menyumbang H+
(OH-) ion hidroksida atau akseptor proton
Suatu cairan bersifat basa bila mampu menerima H+
Konsep PH
Ph= -log (H+)
{H+}=0,0000001 g/L =7 (netral)
PH beerbanding terbalik dengan {H+}
Catatan :
H+ meningkat : Ph rendah =asam/asidosis
H+ rendah= Ph tinggi = basa/alkaliosis
PaO2 (Tekanan patrial oksigen darah)
Tekanan yang ditimbulkan oleh O2 yang terlarut dalam darah atau menunjukan
kemampuan paru untuk mengoksigenasi darah
CO2 merupakan hasil akhir metabolsime tubuh
Perubahan konsentrasi CO2 menyebabkan perubahan H+
Apabila jumlah CO2 ditingkatkan reaksi akan bergeser ke kanan sehingga jumlah H+
meningkat,
Apabila jumlah CO2 diturunkan reaksi akan bergeser ke kiri sehingga jumlah H+
menurun
CO2
jumlah asam kuat atau basa kuat pada setiap liter darah yang bertambah akibat gangguan
metabolik
Nilai positif menggambarkan kelebihan basa
Nilai negatif menggambarkan kekurangan basa
B. SISTEM RESPIRASI
Gangguan Respiratorik
1. Asidosisi Respiratorik
Kronik; Emfisema, asma, bronkitis, penekanan pusat pernafasan, gangguan otot pernafasan
2. Alkalosis Metabolik
Penyebab : Pengeluaran asam kuat msal myuntah.
Pengkajian Sistematis Gas Darah Arteri
Perhatikan Ph
PH >7,45 (alkalosis)
PH<7,35 (Asidosis)
pH 7,35-7,45 normal
Menentukan penyebab gangguan primer
Menentukan terjadinya kompensasi/tidak
Melihat kadar PaO2 untuk melihat adanya hipoksia