Anda di halaman 1dari 36

CAIRAN DAN

ELEKTROLIT
oleh:
MM HABSY.,S.Kep.,Ns
DEFINISI
 Cairan tubuh adl :
larutan yang terdiri dari air dan zat terlarut.
 Fungsi cairan :
1. media transportasi bagi zat makanan & oksigen
2. mengantarkan hormon
3. memudahkan proses metabolisme di dalam sel,
4. pelarut elektrolit dan non elektrolit
5. mempertahankan suhu tubuh
6. memudahkan pencernaan dan eliminasi
7. sebagai pelumas jaringan
8. Sebagai pembentuk struktur tubuh

KDM-IV 2
Distribusi cairan tubuh

Cairan intraseluler (CIS) 40%


atau 2/3

Cairan tubuh 60%

Cairan ekstraseluler
(CES) 20% atau 1/3

Cairan intravaskuler/plasma Cairan interstisial 15%


darah 5%
KDM-IV 3
Komposisi Cairan Tubuh:
a. Elektrolit :
Elektrolit berasal dr pemecahan mineral yg terdapat di
dlm makanan, elektrolit ad/ suatu partikel yg bermuatan
listrik, Kalium, magnesium dan phosfat merupakan
elektrolit utama di CIS. Sedangkan di CES elektrolit
utamanya ad/ Natrium, chloride dan bicarbonat.

Elektrolit yg memiliki muatan positif disebut kation


sedangkan elektrolit yg memiliki muatan negatif disebut
anion.

b. Mineral :bekerja sbg katalis (yunani: pemecahan),


mengatur keseimbangan elektrolit, produksi hormon
dan menguatkan struktur tulang
c. Sel
Merupakan unit fungsional dasar dari semua jaringan
hidup 4
Faktor Yg Mempengaruhi Jml Cairan Tubuh

1. Usia
Orang yg lebih muda persentase cairan tubuh
> orang tua.
2. Jenis kelamin
Pria mempunyai lebih banyak cairan tubuh
dibandingkan wanita.
3. Lemak tubuh
• Orang yg gemuk cairan < orang yg kurus
karena sel lemak mengandung sedikit air.

KDM-IV 5
Faktor Yg Mempengaruhi Jml Cairan Tubuh…
4. Suhu
Tubuh berespon thd temperatur lingkungan yg
berlebihan dlm bentuk perubahan cairan. Contoh saat
terjadi peningkatan suhu tbh maka banyak keringat yang
keluar tujuannya mendinginkan daerah perifer utk
mengurangi suhu tubuh.
5. Gaya hidup
 Dapat memberi pengaruh ti/ langsung pd
keseimbangan cairan, elektrolit & asam basa.
Keseimbangan yg dapat mempengaruhi
keseimbangan cairan meliputi diet, stress dan
olahraga.
 Stress meningkatkan kadar aldosteron dan
glukokortikoid, menyebabkan retensi natrium dan
garam.

KDM-IV 6
PERGERAKAN CAIRAN TUBUH

• DIFUSI :
• OSMOSIS
• FILTRASI
• TRANSPORT AKTIF

KDM-IV 7
DIFUSI

• Perpindahan partikel dari daerah berkonsentrasi


tinggi ke konsentrasi rendah
• Contoh : pertukaran O2 dg CO2 antara kapiler dan
alveoli paru

Konsentrasi tinggi konsentrasi rendah

O O O
O O 0 0 0
O O O O o
O O O
O O O

Substansi terlarut membran semi permeabel


8
OSMOSIS

• Perpindahan pelarut murni dari konsentrasi rendah


ke konsentrasi tinggi

Konsentrasi tinggi konsentrasi rendah

O O O
O O 0 0 0
O O O O o
O O O
O O O

Substansi terlarut membran semipermeabel molekul air

KDM-IV 9
• FILTRASI : Su/ proses perpindahan air &
substansi yg dapat larut bersamaan sbg respon
adanya tekanan air

• TRANSPORT AKTIF : Memerlukan aktivitas


metabolik & pengeluaran energi utk
menggerakkan materi menembus membran sel.
Contoh : Transport glukosa, As.Amino

KDM-IV 10
Mekanisme Homeostatis
Mekanisme yg akan mempertahankan
keadaan cairan dan elektrolit dlm batas2
normal.
Organ yg terlibat :
1. Ginjal
2. Jantung & P.darah
3. Paru-paru
4. Kel.Adrenal
5. Kelenjar Hipofise
6. Kel.Tiroid & parathyroid

KDM-IV 11
1. Ginjal
a. Mengatur volume cairan ekstrasel (CES)
dan osmolalitas (konsentrasi) cairan
melalui retensi dan ekskresi cairan dan
elektrolit.
b. Mengatur konsentrasi elektrolit di CES
melalui retensi dan ekskresi elektrolit.
c. Mengatur pH CES melalui ekskresi
hidrogen dan absorbsi bikarbonat.

KDM-IV 12
2. Jantung & P.darah
a. Saat volume plasma meningkat, curah
jantung juga akan meningkat dan perfusi
ginjal akan meningkat pula. Keadaan ini
menyebabkan pembentukan urine lebih
banyak dari biasanya.
b. Sebaliknya saat volume plasma menurun,
tekanan darah turun dan akan merangsang
baroreseptor shg terjadi pengeluaran
Aldosteron yg akan meningkatkan absorbsi
natrium dan air, volume plasma meningkat,
dan produksi urine menjadi turun.

KDM-IV 13
3. Paru-paru

• Saat asidosis metabolik ventilasi paru akan


meningkat (hiperventilasi untuk mengeluarkan
CO2 sehingga mengurangi kelebihan asam.
Sebaliknya saat alkalosis ventilasi paru akan
menurun (hipoventilasi) untuk meretensi CO2
yang akan meningkatkan keasaman cairan
tubuh.

KDM-IV 14
4. Kelenjar Adrenal

• Hormon utama dari kelenjar adrenal yang


mempengaruhi keseimbangan cairan adalah
aldosteron yang disekresi oleh bagian korteks.
• Hormon ini terutama berperan dalam
meningkatkan absorbsi natrium dan ekskresi
hidrogen dan kalium di tubulus distal ginjal.

KDM-IV 15
ELEKTROLIT & GANGGUANNYA

1. Natrium
2. Chlorida
3. Bikarbonat (HCO3)
4. Calsium
5. Kalium
6. Magnesium

KDM-IV 16
1. Natrium (Na)

• Merupakan elektrolit utama CES, dalam


keadaan normal konsentrasinya dipertahankan
antara 135-145 mEq/L.
• berfungsi dalam:
– Mengatur volume cairan dalam tubuh
– Berpartisipasi dalam membentuk dan
transmisi impuls saraf
• Diekskresikan dari tubuh melalui ginjal, sebagian
kecil melalui feses dan respirasi.

KDM-IV 17
• Hiponatremia (kekurangan Na+)
– Penurunan kadar Na+ kurang dari 135 mEq/L
– Dapat terjadi melalui muntah, diare, fistula (saluran
abnormal antara 2 organ), berkeringat, dapat pula
dihubungkan dengan obat diuretic (obat yg
merangsang ekskresi urin).
– Gejala : mual, kram perut, kelelahan. Jika kadar <
115 mEq/L ada tanda peningkatan intracranial
seperti : letargi (mengantuk), konfusi (bingung),
kedutan otot, kelemahan vokal, hemiparese
(kelemahan otot pd salah satu sisi tubuh),
papiledema (edema pupil) dan kejang.

KDM-IV 18
• Hipernatremia (kelebihan Na+)
– Peningkatan kadar Na+ lebih dari 145 mEq/L
– Gejala : rasa haus, lidah kering dan bengkak,
membrane mukosa lengket, kulit kemerahan,
edema perifer dan pulmonal, hipotensi postural,
peningkatan tonus otot, peningkatan suhu tubuh,
gelisah, lemah, disorientasi, halusinasi dan pada
hipernatremia berat dapat terjadi kerusakan otak
akibat perdarahan subarakhnoid yang dapat
terjadi akibat kontraksi otot.

KDM-IV 19
2. Chlorida (Cl)

• Chlorida merupakan anion utama di ekstrasel


dan banyak terdapat dalam darah, cairan
interstisial, cairan limfe dan jumlah yg sedikit di
intrasel. Fungsi chlorida:
Bersama-sama dengan natrium berperan
dalam mempertahankan tekanan osmotik
darah.
Memegang peranan dalam keseimbangan
asam-basa
Sebagai bahan pembentuk asam lambung
(HCl)

KDM-IV 20
3. Bikarbonat (HCO3)

• Bicarbonat merupakan buffer basa utama di


dalam tubuh.
• Ditemukan dalam CES dan CIS. Nilai normal 22-
26 mEq/L.
• Fungsi bikarbonat:
 Mempunyai peranan yang sangat penting dalam
keseimbangan asam-basa. Bicarbonat dan
asam karbonat merupakan sistem Buffer utama
dalam tubuh.

21
4. Calsium (Ca)
1. Calsium merupakan elektrolit terbanyak
di dalam tubuh. Lebih dari 99% dari
seluruh calsium dalam tubuh terdapat
dalam tulang dan gigi dalam bentuk
terionisasi.
2. Kadar dalam serum : 8,5-10.5 mg/dl
3. Fungsi calsium:
 Mempunyai peranan penting dalam transmisi
impuls saraf dan pembekuan darah
 Sebagai katalis dalam kontraksi otot, kekuatan
kontraksi terutama otot jantung secara
langsung berhubungan dengan konsentrasi ion
calsium dalam plasma.
KDM-IV 22
 Diperlukan dalam absorbsi vitamin B12
untuk digunakan oleh sel-sel tubuh
 Berperan sebagai katalis bagi aktivitas
beberapa zat kimia tubuh.
 Penting untuk menguatkan tulang dan gigi
 Untuk membangun ketebalan dan kekuatan
membran sel.
4. Gejala hipokalsemia : tetani, kesemutan,
spasme otot ekstremitas dan wajah

KDM-IV 23
5. Hiperkalsemia:
– Sebagian besar kasus hiperkalsemia
sekunder terdapat imobilitas terjadi
setelah fraktur hebat atau multipel
atau setelah paralysis traumatik yang
luas.
– Gejala : kelemahan muskuler,
inkoordinasi, anoreksia, mual,
muntah, konstipasi, dehidrasi, konfusi
mental, kerusakan memori, bicara
tidak jelas, letargi.

KDM-IV 24
5. Kalium
• Merupakan elektrolit utama cairan intrasel.
• Fungsi Kalium adalah:
 Sebagai regulator utama bagi aktivitas enzim
selular
 Berperanan penting dalam proses transmisi
impuls listrik terutama dalam saraf.
 Membantu dalam pengaturan keseimbangan
asam basa melalui pertukarannya dengan
hidrogen.
• Dalam keadaan normal konsentrasi kalium
dalam plasma dapat dipertahankan antara 3,5-
5,0 mEq/L.
KDM-IV 25
– Hipokalemia
• Dapat terjadi pada diare, muntah atau kehilangan cairan lain
melalui saluran gastrointestinal, pengeluaran keringat yang
berlebihan, alkalosis, penggunaan diuretic.
• Gejala : denyut nadi lemah dan tidak teratur, pernafasan
dangkal, hipotensi, kelemahan, bising usus menurun. Pada
pemeriksaan EKG didapatkan depresi gelombang ST, gel T
datar dan gel.U tinggi.
– Hiperkalemia
• Dapat terjadi pada gagal ginjal, dehidrasi hipertonik,
kerusakan seluler yang parah seperti luka bakar dan trauma,
asidosis.
• Gejala : Denyut nadi tidak teratur dan lambat, hipotensi,
kecemasan/ansietas, iritabilitas, parestesia (kesemutan) dan
lemah.

KDM-IV 26
6. Magnesium

• Magnesium terbanyak dijumpai di intra sel dan


terdapat pada sel jantung, tulang, saraf dan
jaringan otot dan merupakan kation terpenting
kedua setelah kalium.
• Kadar normal dalam serum : 1,5-2,5 mEq/L
• Fungsi magnesium penting:
 Untuk metabolisme karbohidrat dan protein
 Dalam beberapa reaksi yang berhubungan dengan
enzim-enzim tubuh.
 Untuk sintesa protein dan DNA, transkripsi DNA dan
RNA, serta translasi RNA
 Dalam mempertahankan aktifitas listrik dalam membran
sel saraf dan sel otot.
KDM-IV 27
Keseimbangan Asam Basa

• Keseimbangan asam basa tercapai jika


kecepatan total tubuh yg memproduksi asam
atau basa sama dengan kecepatan tubuh
mengekskresikan asam atau basa tersebut.
• Gangguan berupa :

KDM-IV 28
1. Asidosis Respiratorik
– Ditandai dengan peningkatan konsentrasi
karbondioksida (PaCO2), HCO3
normal/meningkat dan penurunan pH. Biasanya
terjadi pd peny.pulmonar.
2. Alkalosis Respiratorik
– Ditandai dengan penurunan konsentrasi
karbondioksida (PaCO2) dan HCO3
normal/menurun dan peningkatan pH.
3. Asidosis Metabolik
– Ditandai dengan penurunan pH dan HCO3,
PaCO2 bisa normal atau turun.

KDM-IV 29
4. Alkalosis Metabolik
– Ditandai dg peningkatan pH dan HCO3,
PaCO2 bisa normal atau meningkat.
Penyebab yg paling umum ad/ muntah.

Nilai Normal lab :


pH : 7,35-7,45
Nilai ini
PaCO2 : 35-45 mmHg didapatkan
HCO3 : 21-28 mmol melalui
pemeriksaan
PO2 : 80-100 mmHg drh.arteri yg
disebut dgn
BGA(blood gas
analisa

KDM-IV 30
Gangguan Volume Cairan

1. Hipovolemia (kekurangan volume cairan)


• Contoh penyebab : mual muntah, diare,
berkeringat dan penurunan masukan cairan.
• Manifestasi klinis meliputi : penurunan turgor
kulit, oliguria, urin yang pekat, hipotensi
postural, freukensi jantung lemah dan cepat,
vena leher rata, kenaikan suhu tubuh, kulit
dingin, haus, anoreksia, mual, lesu, kelemahan
otot dan kram.

KDM-IV 31
2. Hipervolemia (kelebihan cairan)
• disebabkan o/ retensi air dan natrium yg abnormal.
Penyebabnya mungkin berhubungan dg kelebihan
cairan biasa atau penurunan fungsi dari mekanisme
homeostatis yg bertanggungjawab u/ mengatur
keseimbangan cairan. Faktor2 penyebab dpt termasuk
gagal jantung kongestif, gagal ginjal dan sirosis hepar.
• Manifestasi klinisnya berupa edema, distensi vena
leher, bunyi paru abnormal, takikardi, peningkatan
tekanan darah, tekanan nadi, peningkatan pengeluaran
urin, nafas pendek dan sesak.

KDM-IV 32
Tindakan Untuk Mengatasi Gangguan
Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit

• Pemberian Cairan Melalui Infus


• Tranfusi Darah
Ringer Laktat

Ringer Laktat dapat digunakan sebagai pengganti


cairan ekstraseluler karena komposisinya
mendekati cairan ekstra seluler.

Larutan Ringer Laktat sangat baik untuk mengatasi


asidosis karena mengandung laktat yang akan
berubah menjadi HCO3.

Bermanfaat untuk propilaksis dan suplai


kehilangan cairan ekstraseluler akibat stress waktu
operasi.
Mempertahankan keseimbangan cairan tubuh dan
fungsi ginjal

Mengatasi Anuria dan Oliguria

Mengatasi kehilangan cairan ekstraseluler


abnormal yang akut

Mengatasi asidosis karena sirkulasi pariler tidak


cukup

Memperbaiki gangguan pada darah


Tranfusi Darah
Ad/ tindakan keperawatan yang dilakukan pada
pasien yang membutuhkan darah dengan cara
memasukkan darah melalui vena dengan
menggunakan seperangkat alat tranfusi.
Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan
darah dan memperbaiki perfusi jaringan.

Anda mungkin juga menyukai