ELEKTROLIT
oleh:
MM HABSY.,S.Kep.,Ns
DEFINISI
Cairan tubuh adl :
larutan yang terdiri dari air dan zat terlarut.
Fungsi cairan :
1. media transportasi bagi zat makanan & oksigen
2. mengantarkan hormon
3. memudahkan proses metabolisme di dalam sel,
4. pelarut elektrolit dan non elektrolit
5. mempertahankan suhu tubuh
6. memudahkan pencernaan dan eliminasi
7. sebagai pelumas jaringan
8. Sebagai pembentuk struktur tubuh
KDM-IV 2
Distribusi cairan tubuh
Cairan ekstraseluler
(CES) 20% atau 1/3
1. Usia
Orang yg lebih muda persentase cairan tubuh
> orang tua.
2. Jenis kelamin
Pria mempunyai lebih banyak cairan tubuh
dibandingkan wanita.
3. Lemak tubuh
• Orang yg gemuk cairan < orang yg kurus
karena sel lemak mengandung sedikit air.
KDM-IV 5
Faktor Yg Mempengaruhi Jml Cairan Tubuh…
4. Suhu
Tubuh berespon thd temperatur lingkungan yg
berlebihan dlm bentuk perubahan cairan. Contoh saat
terjadi peningkatan suhu tbh maka banyak keringat yang
keluar tujuannya mendinginkan daerah perifer utk
mengurangi suhu tubuh.
5. Gaya hidup
Dapat memberi pengaruh ti/ langsung pd
keseimbangan cairan, elektrolit & asam basa.
Keseimbangan yg dapat mempengaruhi
keseimbangan cairan meliputi diet, stress dan
olahraga.
Stress meningkatkan kadar aldosteron dan
glukokortikoid, menyebabkan retensi natrium dan
garam.
KDM-IV 6
PERGERAKAN CAIRAN TUBUH
• DIFUSI :
• OSMOSIS
• FILTRASI
• TRANSPORT AKTIF
KDM-IV 7
DIFUSI
O O O
O O 0 0 0
O O O O o
O O O
O O O
O O O
O O 0 0 0
O O O O o
O O O
O O O
KDM-IV 9
• FILTRASI : Su/ proses perpindahan air &
substansi yg dapat larut bersamaan sbg respon
adanya tekanan air
KDM-IV 10
Mekanisme Homeostatis
Mekanisme yg akan mempertahankan
keadaan cairan dan elektrolit dlm batas2
normal.
Organ yg terlibat :
1. Ginjal
2. Jantung & P.darah
3. Paru-paru
4. Kel.Adrenal
5. Kelenjar Hipofise
6. Kel.Tiroid & parathyroid
KDM-IV 11
1. Ginjal
a. Mengatur volume cairan ekstrasel (CES)
dan osmolalitas (konsentrasi) cairan
melalui retensi dan ekskresi cairan dan
elektrolit.
b. Mengatur konsentrasi elektrolit di CES
melalui retensi dan ekskresi elektrolit.
c. Mengatur pH CES melalui ekskresi
hidrogen dan absorbsi bikarbonat.
KDM-IV 12
2. Jantung & P.darah
a. Saat volume plasma meningkat, curah
jantung juga akan meningkat dan perfusi
ginjal akan meningkat pula. Keadaan ini
menyebabkan pembentukan urine lebih
banyak dari biasanya.
b. Sebaliknya saat volume plasma menurun,
tekanan darah turun dan akan merangsang
baroreseptor shg terjadi pengeluaran
Aldosteron yg akan meningkatkan absorbsi
natrium dan air, volume plasma meningkat,
dan produksi urine menjadi turun.
KDM-IV 13
3. Paru-paru
KDM-IV 14
4. Kelenjar Adrenal
KDM-IV 15
ELEKTROLIT & GANGGUANNYA
1. Natrium
2. Chlorida
3. Bikarbonat (HCO3)
4. Calsium
5. Kalium
6. Magnesium
KDM-IV 16
1. Natrium (Na)
KDM-IV 17
• Hiponatremia (kekurangan Na+)
– Penurunan kadar Na+ kurang dari 135 mEq/L
– Dapat terjadi melalui muntah, diare, fistula (saluran
abnormal antara 2 organ), berkeringat, dapat pula
dihubungkan dengan obat diuretic (obat yg
merangsang ekskresi urin).
– Gejala : mual, kram perut, kelelahan. Jika kadar <
115 mEq/L ada tanda peningkatan intracranial
seperti : letargi (mengantuk), konfusi (bingung),
kedutan otot, kelemahan vokal, hemiparese
(kelemahan otot pd salah satu sisi tubuh),
papiledema (edema pupil) dan kejang.
KDM-IV 18
• Hipernatremia (kelebihan Na+)
– Peningkatan kadar Na+ lebih dari 145 mEq/L
– Gejala : rasa haus, lidah kering dan bengkak,
membrane mukosa lengket, kulit kemerahan,
edema perifer dan pulmonal, hipotensi postural,
peningkatan tonus otot, peningkatan suhu tubuh,
gelisah, lemah, disorientasi, halusinasi dan pada
hipernatremia berat dapat terjadi kerusakan otak
akibat perdarahan subarakhnoid yang dapat
terjadi akibat kontraksi otot.
KDM-IV 19
2. Chlorida (Cl)
KDM-IV 20
3. Bikarbonat (HCO3)
21
4. Calsium (Ca)
1. Calsium merupakan elektrolit terbanyak
di dalam tubuh. Lebih dari 99% dari
seluruh calsium dalam tubuh terdapat
dalam tulang dan gigi dalam bentuk
terionisasi.
2. Kadar dalam serum : 8,5-10.5 mg/dl
3. Fungsi calsium:
Mempunyai peranan penting dalam transmisi
impuls saraf dan pembekuan darah
Sebagai katalis dalam kontraksi otot, kekuatan
kontraksi terutama otot jantung secara
langsung berhubungan dengan konsentrasi ion
calsium dalam plasma.
KDM-IV 22
Diperlukan dalam absorbsi vitamin B12
untuk digunakan oleh sel-sel tubuh
Berperan sebagai katalis bagi aktivitas
beberapa zat kimia tubuh.
Penting untuk menguatkan tulang dan gigi
Untuk membangun ketebalan dan kekuatan
membran sel.
4. Gejala hipokalsemia : tetani, kesemutan,
spasme otot ekstremitas dan wajah
KDM-IV 23
5. Hiperkalsemia:
– Sebagian besar kasus hiperkalsemia
sekunder terdapat imobilitas terjadi
setelah fraktur hebat atau multipel
atau setelah paralysis traumatik yang
luas.
– Gejala : kelemahan muskuler,
inkoordinasi, anoreksia, mual,
muntah, konstipasi, dehidrasi, konfusi
mental, kerusakan memori, bicara
tidak jelas, letargi.
KDM-IV 24
5. Kalium
• Merupakan elektrolit utama cairan intrasel.
• Fungsi Kalium adalah:
Sebagai regulator utama bagi aktivitas enzim
selular
Berperanan penting dalam proses transmisi
impuls listrik terutama dalam saraf.
Membantu dalam pengaturan keseimbangan
asam basa melalui pertukarannya dengan
hidrogen.
• Dalam keadaan normal konsentrasi kalium
dalam plasma dapat dipertahankan antara 3,5-
5,0 mEq/L.
KDM-IV 25
– Hipokalemia
• Dapat terjadi pada diare, muntah atau kehilangan cairan lain
melalui saluran gastrointestinal, pengeluaran keringat yang
berlebihan, alkalosis, penggunaan diuretic.
• Gejala : denyut nadi lemah dan tidak teratur, pernafasan
dangkal, hipotensi, kelemahan, bising usus menurun. Pada
pemeriksaan EKG didapatkan depresi gelombang ST, gel T
datar dan gel.U tinggi.
– Hiperkalemia
• Dapat terjadi pada gagal ginjal, dehidrasi hipertonik,
kerusakan seluler yang parah seperti luka bakar dan trauma,
asidosis.
• Gejala : Denyut nadi tidak teratur dan lambat, hipotensi,
kecemasan/ansietas, iritabilitas, parestesia (kesemutan) dan
lemah.
KDM-IV 26
6. Magnesium
KDM-IV 28
1. Asidosis Respiratorik
– Ditandai dengan peningkatan konsentrasi
karbondioksida (PaCO2), HCO3
normal/meningkat dan penurunan pH. Biasanya
terjadi pd peny.pulmonar.
2. Alkalosis Respiratorik
– Ditandai dengan penurunan konsentrasi
karbondioksida (PaCO2) dan HCO3
normal/menurun dan peningkatan pH.
3. Asidosis Metabolik
– Ditandai dengan penurunan pH dan HCO3,
PaCO2 bisa normal atau turun.
KDM-IV 29
4. Alkalosis Metabolik
– Ditandai dg peningkatan pH dan HCO3,
PaCO2 bisa normal atau meningkat.
Penyebab yg paling umum ad/ muntah.
KDM-IV 30
Gangguan Volume Cairan
KDM-IV 31
2. Hipervolemia (kelebihan cairan)
• disebabkan o/ retensi air dan natrium yg abnormal.
Penyebabnya mungkin berhubungan dg kelebihan
cairan biasa atau penurunan fungsi dari mekanisme
homeostatis yg bertanggungjawab u/ mengatur
keseimbangan cairan. Faktor2 penyebab dpt termasuk
gagal jantung kongestif, gagal ginjal dan sirosis hepar.
• Manifestasi klinisnya berupa edema, distensi vena
leher, bunyi paru abnormal, takikardi, peningkatan
tekanan darah, tekanan nadi, peningkatan pengeluaran
urin, nafas pendek dan sesak.
KDM-IV 32
Tindakan Untuk Mengatasi Gangguan
Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit