Anda di halaman 1dari 53

Page 1

TIK : Setelah mempelajari tentang fisiologi


cairan tubuh, mahasiswa harus dapat
menjelaskan tentang :
1. fungsi air bagi tubuh
2. Jenis-jenis cairan tubuh manusia beserta
fungsinya masing-masing
3. Pergerakan cairan tubuh (hemodinamika)
4. perngaturan metabolisme air

Page 2

Fungsi air
Media utama reaksi intrasel
Dibutuhkan sel untuk mempertahankan
kehidupan
Media transpor pada sistem sirkulasi
Berperan penting pada pengaturan suhu
tubuh
Melancarkan peredaran darah
Page 3

Membuang racun dan sisa makanan


mengatur struktur dan fungsi kulit
pengangkut nutrisi dan oksigen pada
proses pencernaan
untuk pernapasan
melindungi dan melumasi gerakan sendi
dan otot
mendukung proses pemulihan penyakit

Page 4

Kadar air tubuh manusia


Jumlah cairan tubuh total 55-60% BB
Tergtg pada :
- jumlah lemak tubuh
- jenis kelamin
- usia
Wanita < pria
Page 5

Kandungan air tubuh

Page 6

Variasi antar jaringan


Kebanyakan jaringan mengandung air.
Pengecualian adalah lemak dan tulang.
Plasma: 93% air
Lemak: 10-15% air
Tulang: 20% air.

Page 7

air
Air bersifat polar karena
elektron-elektron yang
bermuatan negatif yang
mengikat hidrogen ke
oksigen, hampir selalu
berada di dekat atom
oksigen. Akibatnya atom
oksigen agak negatif
sedangkan atom
hidrogen agak positif.
Page 8

Page 9

KOMPOSISI CAIRAN TUBUH


Semua cairan tubuh adalah air larutan pelarut, substansi
terlarut (zat terlarut):
o Air adalah senyawa utama dari tubuh
manusia. Rata-rata
pria Dewasa hampir 60% dari berat badannya adalah air dan
rata-rata wanita mengandung 55% air dari berat badannya
o Solut (sat terlarut).Selain air, cairan tubuh mengandung dua
jenis substansi terlarut (zat terlarut): elektrolit dan non-elektrolit.

Page 10

solut
(a)Elektrolit :Substansi yang berdiasosiasi (terpisah) di
dalam larutan dan akan menghantarkan arus listrik.
Kation : ion-ion yang mambentuk muatan positif dalam
larutan. Kation ekstraselular utama adalah natrium (Na+),
sedangkan kation intraselular utama adalah kalium (K+).
Anion : ion-ion yang membentuk muatan negatif dalam larutan.
Anion ekstraselular utama adalah
klorida ( Cl ), sedangkan
anion intraselular utama adalah ion fosfat (PO4-).

(b).Non-elektrolit

: Substansi seperti glokusa dan urea


yang
tidak berdisosiasi dalam larutan. Nonelektrolit lainnya yang secara
klinis penting
mencakup kreatinin dan
bilirubin.
Page 11

Page 12

Cairan intraselular (CIS)


Lokasi: Perbedaan antara CIS dan CES jelas
dan mudah dipahami, keduanya dipisahkan oleh
membran sel.
Komposisi: CIS kaya akan ion kalium dan
magnesium dan rendah natrium.
Sifat: Cairan intraselular berperilaku serupa
terhadap perubahan tonisitas di CES.

Page 13

Cairan ekstraselular (CES)

Plasma
cairan interstisial,
cairan tulang dan
jaringan ikat padat,
cairan transelular

Page 14

Cairan interstisial(ISF =interstitial fluid)


Terletak di celah-celah jaringan tubuh.
membasahi semua sel tubuh dan menjadi
penghubung antara CIS dan kompartemen
intravaskular.
Oksigen, zat makanan dan chemical
messenger semuanya melewati ISF.
Karakteristik ISF hampir menyerupai CES,
dengan pengecualian kandungan proteinnya
lebih rendah.
Cairan getah bening dianggap sebagai
bagian ISF. Sistem limfatik mengembalikan
protein dan kelebihan ISF ke dalam sirkulasi
Page 15

Plasma
adalah kompartemen cairan yang betulbetul sebagai kumpulan cairan dalam satu
lokasi.
Perbedaannya dari ISF adalah kandungan
protein lebih tinggi dan memiliki fungsi
transpor.

Page 16

Cairan transelular
merupakan kompartemen kecil yang mewakili
semua cairan tubuh yang terbentuk dari aktivitas
transpor sel.
Cairan transelular dikandung dalam ruang yang
dilapisi epitel.
Yang termasuk cairan transelular adalah: cairan
serebrospinal, cairan saluran cerna, urin dalam
kandung kemih, aqueous humor dan cairan
sendi.
Page 17

Getah bening
cairan interstisial yang memasuki pembuluh
getah bening atau limfatik.
Kapiler getah bening terdapat pada hampir
semua jaringan, kecuali pada sistem saraf pusat
dan tulang.
Saluran interstisial kecil terdapat di otak dan
cairan mengalir ke dalam CSF (cairan
serbrospinal), untuk kemudian embali ke
sirkulasi melalui villi arachnoid.
Page 18

Kapiler getah bening bersifat buntu dan


memiliki katup di antara sel-sel endotel
limfatik yang berdampingan.
Katup ini memungkinkan masuknya
cairan interstisial namun mencegah
kembalinya cairan ke ruang interstisial.
Tekanan di dalam kapiler getah bening
adalah kira-kira 1 mmHg ketika istirahat
dan ketika katup menutup.
Page 19

Fungsi getah bening


Mengembalikan protein dan cairan dari ISF
(interstisial) ke sirkulasi untuk memelihara
konsentrasi protein interstisial yang tetap
rendah dan mempertahankan gradien
tekanan onkotik pada membran kapiler.
Edema terjadi jika tekanan onkotik ISF tidak
dijaga rendah.
Peran dalam penyerapan dan transpor lemak
dari usus halus
Peran imunologis- Kelenjar getah bening dan
sirkulasi sel-sel imun seperti limfosit dan sel
dendritik, eliminasi bakteri.
Page 20

Cairan dalam Usus

Cairan dalam lumen saluran cerna


umumnya dianggap sebagai bagian
dari kompartemen transeluler.
Pergantian cairan dalam usus sangat
besar. Setiap hari, sejumlah bersih 9
sampai 10 liter cairan memasuki lumen
saluran cerna
Page 21

Kira-kira 98% cairan ini diserap


kembali, sehingga ekskresi air melalui
feses hanya kira-kira 200 ml /hari
Reabsorpsi ini terjadi terbanyak di
jejunum dan ileum.
Kira-kira 1500 ml/hari memasuki kolon
dari ileum. Ini berarti lebih dari satu liter
diserap di kolon

Page 22

Cairan Serebrospinal
dianggap sebagai bagian dari cairan
transeluler.
CSF mengisi ventrikel dan rongga
subaraknoid dan membasahi otak dan medula
spinalis.
CSF dikandung dalam meningen dan bekerja
sebagai bantalan untuk melinsungi otak dati
cedera akibat perubahan posisi atau gerakan.
Volume total CSF adalah 150 ml.
Page 23

Page 24

Pengaturan Keseimbangan air


(homeostasis)

Kesimbangan air : jumlah air yang


masuk kedalam tubuh sama dengan
jumlah air yang keluar.
Keseimbangan cairan tubuh : usaha
untuk mempertahankan umlah volume
cairan tubuh yang terdapat dalam
kompartemen ekstrasel dan intrasel
selalu dalam keadaan tetap.
Page 25

Kebutuhan air dipengaruhi oleh :


Aktivitas fisik
Suhu lingkungan
Suhu tubuh

Page 26

Beberapa keadaan yang


menyebabkan peningkatan kebutuhan
cairan dan elektrolit:
* demam
* hiperventilasi
* suhu lingkungan tinggi
* aktivitas ekstrim
* penyakit diare dan poliuria

Page 27

Beberapa keadaan yang


menyebabkan penurunan kebutuhan
cairan dan elektrolit:

* kelembaban sangat tinggi


* hipotermia
* aktivitas yang sedikit
* retensi cairan, misalnya pada gagal
jantung
Page 28

Perimbangan cairan keluar


dan masuk

Page 29

Pergantian Air (Water turnover)


Dua hal yang perlu diketahui dalam
pergantian air, yakni :
keseimbangan eksternal (external balance)
aliran internal (internal fluxes)

Page 30

Kesimbangan eksternal
perbandingan antara asupan air dan
keluaran air ke lingkungan luar.
Dalam setiap periode waktu, asupan =
keluaran, sehingga organisme dikatakan
dalam keseimbangan air.

Page 31

Keseimbangan internal (internal


flux)
diartikan sebagai gerakan air melintasi
kapiler seluruh tubuh (termasuk sekresi
dan absorpsi berbagai cairan transselular)
gerakan air antara cairan interstisial dan
cairan

Page 32

Estimasi kebutuhan air harian

Berdasarkan laju metabolisme 80 - 110


ml/100 kcal
Berdasarkan luas permukaan tubuh 1.5
L/m2/hari
Berdasarkan berat: 30 - 40 ml/kg/hari

Page 33

Air dibutuhkan untuk menggantikan


kehilangan harian normal, yang terdiri
atas:
Kehilangan air tak disadari (IWL atau
insensible water loss)- dari kulit dan
pernapasan
Urin
Keringat
Tinja
Page 34

Insensible Water loss


Istilah ini mengacu sebagai kehilangan air
yang disebabkan:
Difusi transdermal: air yang keluar dari kulit
dan menguap (400 ml)
Kehilangan uap air dari saluran napas (400
ml)

Page 35

Insensible loss dari pernapasan


kira-kira 400 ml/hari pada dewasa yang
non-stres.
Kehilangan air bervariasi
meningkat jika hiperventilasi
menurun jika udara inspirasi dilembabkan
pada suhu 37 oC (misal pasien ventilasi
mekanik di ICU).

Page 36

Keringat
penting untuk pengaturan suhu tubuh,
Pengeluaran keringat bisa mencapai
maksimum 50 ml/menit atau 2000 ml/jam
pada dewasa yang berada di lingkungan
panas.
Kehilangan sampai 25% air tubuh bisa
menyebabkan stres berat dan bisa fatal.
Page 37

Kehilangan akibat Keringat

Kehilangan Cairan (bisa besar pada


lingkungan panas, atau pada kegiatan
jasmani )
Kehilangan solute (Berkurang jika telah
ada adaptasi ke cuaca
panas(aklimatisasi)
Kehilangan panas ( Bisa sangat besar
karena panas laten yang besar dari
penguapan air; di sini berperan penting
dalam pengaturan suhu tubuh)
Page 38

Perbedaan utama antara Keringat dan


Insensible Water Loss
Keringat

IWL

Sumber :Dari kelenjar


keringat
Kehilangan solute:
bervariasi
Peran :Pengaturan
suhu tubuh

Dari kulit (transepitel)


dan saluran napas
Tidak ada
sumber utama
kehilangan panas
setiap hari

Page 39

Kehilangan Cairan hilang melalui ginjal/urine

Sisa cairan yang keluar dari tubuh


ditemukan sebagai urin melalui ginjal.
Beberapa hal dapat mengontrol
pengeluaran air melalui ginjal namun yang
terpenting adalah kemampuan tubuh untuk
menjaga keseimbangan antara air yang
masuk dan yang keluar, termasuk
elektrolit.
Page 40

Kehilangan cairan melalui usus


bisa internal atau eksternal.
Kehilangan eksternal meliputi muntahmuntah, diare dan kehilangan melalui
fistula.
Kehilangan internal diacu sebagai
sekuestrasi cairan ke dalam lumen
usus

Page 41

Pergerakan cairan (hemodinamika)


Mencakup :
Penyerapan air dalam usus
Masuk pembuluh darah
Beredar keseluruh tubuh
Page 42

Cakupan pergerakan cairan


Filtrasi air di ginjal
Ekskresi air kesaluran cerna sebagai liur
pencernaan
Pergerakan air kekulit (keringat)
Pergerakan air di saluran pernapasan
(uap air)

Page 43

Semua pergerakan cairan

Tergantung pada :
tekanan hidrostatik
tekanan osmotik
Page 44

Semua pergerakan cairan tergantung


pada
1.Tekanan
hidrostatik
Sangat
ditentukan
oleh tekanan
darah
Semakin
menurun
kearah perifer

2. Tekanan osmotik
tekanan osmotik
kristaloid :
ditimbulkan oleh
mineral dan ion
mineral
Tekanan osmotik
koloid (tekanan
onkotik)
Page 45

Empat "tenaga" (forces) Sterling

Tekanan hidrostatik dalam kapiler (Pc)


Tekanan hidrostatik di interstisial (Pi)
Tekanan onkotik di dalam kapiler (pc)
Tekanan onkotik di interstisial (pi)

Page 46

Pengaturan metabolisme air


Sensor -- reseptor yang memberi respon
langsung atau tidak langsung terhadap
perubahan variabel yang dikendalikan
Pusat Pengatur (Central Controller)-komponen koordinasi dan integrasi yang
menilai input dari sensor dan memprakarsai
respon
Efektor -- komponen yang berupaya
mengubah nilai variabel, secara langsung
ataupun tidak langsung
Page 47

Pada keadaan normal, kebanyakan asupan


air melalui air yang ditelan (sebagai air,
cairan atau pada makanan).
Osmoreseptor yang sensitif menyesuaikan
imbang air dengan perubahan-perubahan
ekskresi air yang dimediasi oleh ADH dan
perubahan asupan air yang dimediasi oleh
rasa haus.
Mekanisme pengaturan air ini sering diacu
sebagai Thirst-ADH mechanism.
Page 48

Sensor-Sensor untuk Pengaturan Imbang


Air
Sensor-sensor utama yang terlibat dalam
pengaturan imbang air tubuh adalah:
Osmoreseptor
Reseptor volume (Baroreseptor tekanan
rendah)
Baroreseptor tekanan tinggi

Page 49

Page 50

Haus
Haus adalah dorongan fisiologis untuk minum
air.
Pada kondisi normal, kebanyakan asupan air
tidak disebabkan haus tetapi oleh faktor sosial
dan kultural (minum sesudah makan atau
iistirahat kerja, air dalam makanan).
Haus dan mekanisme ADH diatur di
hipotalamus.
Asupan air dianggap terdiri atas dua
komponen: komponen regulatorik (karena
haus) dan komponen non-regulatorik (semua
asupan cairan lainnya)
Page 51

Rangsang terhadap Haus

4 rangsang utama untuk haus adalah:


Hipertonisitas. Dehidrasi sel bekerja melalui
mekanisme osmoreseptor di hipotalamus
Hipovolemia: Volume renda dideteksi oleh
baroresptor tekanan rendah di vena besar dan
atrium kanan.
Hipotensi: Baroreseptor tekanan tinggi di
sinus carotis dan aorta menyediakan sensor
untuk input ini.
Angiotensin II: Ini dihasilkan akibat
pelepasan renin oleh ginjal (misal sebagai
respon terhadap hipotensi renal).
Page 52

Haus
Haus menyebabkan subyek minum. Ini
merupakan pertahanan kuat terhadap
hiperosmolalitas.
Minum merangsang mekanoreseptor
di mulut dan faring.
Reseptor-reseptor tepi ini menyediakan
input ke hipotalamus dan sensasi haus
mereda

Page 53

Anda mungkin juga menyukai