A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
NAMA: By.R
USIA : 1 Hari
SUKU: Mandailing
AGAMA: Islam
JENIS KELAMIN: perempuan
B. IBU
NAMA: Ny.N
USIA : 20 tahun
SUKU: Mandailing
AGAMA: Islam
JENIS KELAMIN: Perempuan
PENDIDIKAN TERAKHIR: SMA Aliyah
PEKERJAAN: ibu rumah tangga
NO TLPN:
ALAMAT: Jl.Skadron RT.15/03 no.23c Kampung Makasar.
3. Riwayat Persalinan
Usia kehamilan 32 minggu dengan nilai APGAR pada menit pertama 6 dan
pada menit ke lima 7. Dengan berat badan 1700 gram , panjang badan 38,5
cm, lingkar kepala 27 cm, lingkar dada 24 cm. Tidak terdapat komplikasi
pada saat persalinan.
4. Riwayat Maternal
Usia ibu 20 tahun, Gravida 1,Para: 0,Abortus: 0. Cara persalinan dengan
tindakan spontan. Tidak terdapat komplikasi selama persalinan.
5. Pengkajian Fisik Neonatus
a. Refleks
Refleks moro(refleks kejut) normal, refleks menggenggam pada klien
normal, menelan normal,refleks menghisap lemah.
b. Tonus/aktifitas
Tonus atau aktifitas aktif, menangis keras, saat sedang di kaji bayi
tampak tenang, tidak ada letargi, tidak terdapat kejang pada klien, klien
tidak mengalami kesulitan menangis.
c. Kepala/Leher
Pada bagian kepala fontanel anterior tidak cekung dan lunak, sutura
sagitalis tepat, gambaran wajah simetris, serta tidak terdapat molding.
d. Mata
Mata bersih , sklera mata bersih.
e. THT
Telinga normal serta letaknya simetris,palatum pada klien ada, tidak
terdapat obstruksi pada hidung bilateral, tidak terdapat pernafasan
cuping hidung.
f. Abdomen
Abdomen lunak,tidak kembung, lingkar perut klien 26,5 cm.
g. Thoraks
Thoraks simetris, retraksi derajat terlihat hanya sekali pada saat
pengkajian, klavikula normal dan simetris.
h. Paru – paru
Suara nafas vesikuler sama antara kanan dan kiri, bunyi nafas terdengar
di semua lapang paru, suara nafas bersih, tidak terdapat pernafasan
dengan cuping hidung, respirasi spontan, frekuensi pernafasan 52
x/menit.
i. Jantung
Pada jantung bunyi sinus rythim (NSR) normal, tidak terdapat bunyi
murmur pada jantung klien,HR 132 x/menit.
j. Ekstremitas
Gerakan ekstremitas aktif,paha terlihat abduksi, ROM tidak dapat
dikaji, nadi perifer agak lemah, brakial kanan dan kiri teraba kuat, serta
femoral kanan dan kiri teraba kuat.
k. Umbilikus
Umbilikus pada klien normal,tidak ada inflamasi dan jumlah pembuluh
darah ada dua yaitu arteri dan vena.
l. Genital
Klien berjenis kelamin perempuan, terdapat labia mayora dan labia
minora, tampak labia mayora belum menutupi labia minora ,fistula
tidak ada.
m. Anus
Kondisi klien anus paten
n. Spina
Kondisi spina normal
o. Kulit
Warna kulit pink, lemak pada bawah kulit (subkutan) terlihat tipis, tidak
terdapat sianosis dan tidak terdapat tanda lahir
p. Suhu
Suhu lingkungan bayi diletakkan dalam incubator dengan suhu 33,3°C,
suhu ruangan 28-30°C, suhu kulit 36,5°C.
q. Cairan
Intake 178cc/24 jam (PASI 70cc + Infus 100cc + AM 8cc)
Output (BAB 40 cc + BAK 65 + IWL 80
Balance cairan 178cc – 185cc = (-) 7
r. Nutrisi
BB lahir 1700 gram dan saat ini 1600 gram , minum PASI 10-20cc/2
jam melalui Naso Gastric Tube dikarenakan refleks hisap bayi lemah.
Panjang badan 39 cm, lingkar perut: 26,5 cm,lingkar dada: 25 cm,
lingkar kepala 29 cm, lingkar lengan: 11,2cm.
s. Pengetahuan keluarga
Karena orangtua klien belum memahami mengenai pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, penatalaksaan BBLR orangtua klien tampak
bingung ketika ditanya perawat mengenai berat badan lahir
rendah.Orangtua klien mengatakan tidak mengetahui tentang pengertian
berat badan lahir rendah, orangtua klien mengatakan tidak mengetahui
tentang ciri – ciri berat badan lahir rendah.
6. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada klien GDS tanggal 28 Mei
2012, hasil GDS : 145 mg/dl
7. Penatalaksanaan medis
a. Pemberian terapi O2 dengan bi kanul sebanyak 1 liter/menit
b. Pemberian terapi parenteral D10% sebanyak 100cc/24 jam
c. Penempatan di incubator dengan suhu 33,3°C
d. Pemberian PASI via NGT 10-20cc/2 jam
e. Pemasangan Naso Gastric Tube pada klien
8. Data Fokus
Data subjektif :
Orangtua klien mengatakan khawatir terhadap kondisi anaknya, orangtua
klien mengatakan tidak mengetahui tentang pengertian berat badan lahir
rendah, orangtua klien mengatakan tidak mengetahui tentang ciri – ciri berat
badan lahir rendah.
Data Objektif :
Observasi tanda – tanda vital Suhu: 36,5°C, Nadi: 125 x/menit, Rr: 48
x/menit, berat badan pertanggal 28 Mei 2012 adalah 1700 gram, hasil
timbangan pada tanggal 29 Meri 2012 adalah 1600 gram, Panjang badan 39
cm, refleks hisap pada bayi tidak adekuat, klien sudah terpasang NGT, klien
sudah terpasang terpi O2 sebanyak 1 l/menit, Bayi diberikan PASI (SGM)
sebagai nutrisi pengganti ASI, diet cair PASI yang dihabiskan 10cc via
NGT,PASI yang sudah diberikan selama 24 jam sebanyak 70cc. Retraksi
yang terlihat pada klien saat pengkajian hanya sekali, pernafasan pada klien
tidak menggunakan cuping hidung, tidak terdapat sianosis pada tubuh
klien,suhu dalam incubator: 33,3 °C), kulit klien terasa hangat, ekstremitas
terasa hangat, lingkar perut: 26,5 cm,lingkar dada: 25 cm, panjang badan: 39
cm, lingkar kepala 29 cm,lingkar lengan: 11,2cm, lemak pada bawah kulit
(subkutan) terlihat tipis, klien tidak menggunakan pernafasan cuping
hidung.Karena orangtua klien belum memahami mengenai pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, penatalaksaan BBLR orangtua klien tampak
bingung ketika ditanya perawat mengenai berat badan lahir rendah.Orangtua
klien mengatakan tidak mengetahui tentang pengertian berat badan lahir
rendah, orangtua klien mengatakan tidak mengetahui tentang ciri – ciri berat
badan lahir rendah.Orangtua klien mengatakan khawatir dan cemas terhadap
kondisi anaknya saat ini.Orangtua klien tampak cemas dan gelisah. Masalah
keperawatan saat sebelum pengkajian: Tidak efektifnya pola nafas,di berikan
penatalaksanaan medis berupa terapi O2 sebanyak 1 liter/menit. Gangguan
nutrisi kurang dari kebutuhan, di berikan penatalaksanaan medis berupa
pemberian diet cair PASI sebanyak 10-20cc/2 jam, pemberian terapi
parenteral (IVFD) D10% sebanyak 100cc/24jam (4tts/jam) dan pemeriksaan
glukosa pertama pada tanggal 28 Mei 2012 dengan hasil 145 mg/dl. Resiko
hipothermi di berikan penatalaksanaan medis bayi berada dalam inkubator
1. Analisa Data
Nama klien/umur: By.R / 1 hari
No. kamar/ruang: Perina / Parkit
A. Diagnosa Keperawatan
1. Tidak efektifnya pola nafas berhubungan dengan imaturitas pusat pernafasan
2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake yang tidak adekuat
3. Resiko hipotermi berhubungan dengan penurunan lemak subkutan di dalam
tubuh
4. Ansietas pada keluarga berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
mengenai berat badan lahir rendah
B. Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Keperawatan
1. Tidak efektifnya pola nafas berhubungan dengan imaturitas pusat
pernafasan, ditandai dengan :
Data Subjektif : -
Data Objektif : Tampak pernafasan pada klien tidak menggunakan
cuping hidung, retraksi yang terlihat pada klien
saat pengkajian hanya sekali, Rr: 48 x.menit,
Suhu: 36,5°C, Nadi: 125 x/menit
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
3x24 jam di harapkan pola nafas kembali efektif
Kriteria Hasil : Tanda – tanda vitasl dalam batas normal (Nadi
110-160 x/menit, RR: 30 – 40 x/menit, Suhu axila
36,5 – 37,5°C), sesak berkurang/tidak
terjadi,suplai oksigen ke jaringan terpenuhi, tidak
ada sianosis, Rr dalam batas normal (RR 30-
40x/menit), tidak terjadi retraksi dada dan
pernafasan cuping hidung.
Rencana Tindakan :
a. Observasi pola, frekuensi dan bunyi nafas
b. Observasi tanda – tanda vital
c. Observasi adanya sianosis
d. Observasi respon bayi terhadap pemberian O2
e. Pantau keadaan atau kondisi klien
f. Berikan/lanjutkan terapi O2 sesuai program dokter sebanyak 1 liter/
menit
Pelaksanaan :
Tanggal 29 Mei 2012
Pukul 06.30 WIBmengobservasi tanda – tanda vital klien Suhu: 36,5°C,
Nadi: 140 x/menit, Rr: 38 x/menit Pukul 09.30 WIB mengobservasi pola,
frekuensi dan bunyi nafas,bunyi nafas vesikuler, frekuensi 38 x/menit, pola
nafas agak cepat kedalaman nafas dangkal. Pukul 10.00 mengobservasi
respon bayi terhadap terapi O2 yang diberikan, bayi tampak tenang saat
diberikan terapi O2.Pukul 10.15 WIB mengobservasi adanya sianosis
ditubuh klien, tidak terdapat tanda – tanda sianosis di tubuh klien.Pukul
10.20 WIBmemantau kondisi klien, kesadaran menangis kuat, keadaan
umum gerak aktif, akral hanngat, retraksi dada pada klien tidak
ditemukan,tidak ada tanda – tanda sianosis, pernafsan cuping hidung tidak
terjadi pada klien. Pukul 10.30 WIB memantau kondisi klien, akral hangat,
tidak ada sianosis, bunyi nafas vesikuler, keadaan umum gerak aktif,
keasadaran menangis kuat, tidak ada retraksi dada , pernafsan cuping hidung
tidak terjadi pada klien.Pukul 14.30 WIB, mengobservasi tanda – tanda
vital klien, Nadi: 144 x/menit, Suhu 36°C, Rr 43x/menit.Pukul 18.00
WIBmengobservasi pola, frekuensi dan bunyi nafas,bunyi nafas vesikuler,
frekuensi 42 x/menit, pola nafas agak cepat kedalaman nafas dangkal. Pukul
21.00 WIBmengobservasi respon bayi terhadap terapi O2 yang diberikan,
bayi tampak tenang saat diberikan terapi O2.Pukul 22.00 WIBmemantau
kondisi klien, akral hangat, tidak ada sianosis, bunyi nafas vesikuler,
keadaan umum gerak aktif, keasadaran menangis kuat, tidak ada retraksi
dada , pernafasan cuping hidung tidak terjadi pada klien.Pukul 22.30 WIB,
mengobservasi tanda – tanda vital klien, Nadi: 140 x/menit, Suhu 36°C, Rr
42 x/menit.
Evaluasi
Tanggal 30 Mei 2012
Pukul 07.00 WIB
Subjektif : -
Objektif : Observasi TTV, nadi 148 x/menit, suhu 36,5°C,
Rr: 42 x/menit. Bayi tampak tenang saat di
berikan terapi O2, tidak terdapat sianosis ,keadaan
umum bergerak aktif, kesadaran menangis kuat,
akral hangat. Bunyi nafas vesikuler, frekuensi 148
x/menit ,polanafas agak cepat dengan kedalaman
dangkal,tidak ada retraksi dada , pernafasan
cuping hidung tidak terjadi pada klien.
Analisa : Tujuan tercapai sebagian masalah belum teratasi
Subjektif : -
Subjektif : -
Rencana Tindakan :
a. Observasi berat badan,lingkar lengan,lingkar dada, lingkar
perut,panjang badan bayi setiap hari
b. Observasi pemberian PASI (SGM) via NGT sebanyak 10 – 20 cc/2 jam
selama 24 jam
c. Pantau pemberian nutrisi selama 24 jam
d. Observasi pemberian cairan melalui IVFD D10% sebanyak 100cc/jam
Pelaksanaan
Evaluasi
Subjektif : -
Subjektif : -
Subjektif : -
29 Mei 2012
Pukul 05.30 WIB mengobservasi adanya sianosis pada tubuh bayi, tidak
terdapat tanda- tanda sianosis pada tubuh bayi.Pukul 06.30 WIB
mengobservasi tanda – tanda vital, Suhu: 36,5°C, Nadi: 140 x/menit, Rr: 38
x/menit. Pukul 12.30 WIB mengawasi temperature dalam inkubator sesuai
kebutuhan, temperature dalam incubator 33,3°C. Pukul 12.40 WIB
menghindari bayi dari pengaruh yang dapat menurunkan suhu tubuh seperti
membuka pintu incubator hanya saat unutuk memberikan nutrisi ,
mengobservasi tanda- tanda vital dan mengganti popok bayi, bayi tampak
tenang dan terhindar dari pengaruh yang dapat menurunkan suhu tubuh.
Pukul 14.30 WIBmengobservasi tanda – tanda vital klien, Nadi: 144
x/menit, Suhu 36°C, Rr 43 x/menit. Pukul 17.00 WIBmengobservasi
adanya sianosis pada tubuh bayi, tidak terdapat tanda- tanda sianosis pada
tubuh bayi.Pukul 19.40 WIBmengawasi temperature dalam inkubator sesuai
kebutuhan, temperature dalam incubator 33,3°C. Pukul 20.30
WIBmenghindari bayi dari pengaruh yang dapat menurunkan suhu tubuh
seperti membuka pintu incubator hanya saat unutuk memberikan nutrisi ,
mengobservasi tanda- tanda vital dan mengganti popok bayi, bayi tampak
tenang dan terhindar dari pengaruh yang dapat menurunkan suhu tubuh.
Pukul 22.30 WIB, mengobservasi tanda – tanda vital klien, Nadi: 140
x/menit, Suhu 36°C, Rr 42 x/menit.
Pukul 05.30 WIB mengobservasi adanya sianosis pada tubuh bayi, tidak
terdapat tanda- tanda sianosis pada tubuh bayi.Pukul 06.30 WIB
mengobservasi tanda – tanda vital klien, nadi 148 x/menit, suhu 36,5°C, Rr:
42 x/menit.Pukul 12.30 WIB mengawasi temperature dalam inkubator
sesuai kebutuhan, temperature dalam incubator 33,3°C.Pukul 12.40 WIB
menghindari bayi dari pengaruh yang dapat menurunkan suhu tubuh seperti
membuka pintu incubator hanya saat unutuk memberikan nutrisi ,
mengobservasi tanda- tanda vital dan mengganti popok bayi, bayi tampak
tenang dan terhindar dari pengaruh yang dapat menurunkan suhu
tubuh.Pukul 14.30 WIB, mengobservasi tanda – tanda vital klien, Nadi:
140 x/menit, Suhu 36°C, Rr 42 x/menit. Pukul 17.00 WIB mengobservasi
adanya sianosis pada tubuh bayi, tidak terdapat tanda- tanda sianosis pada
tubuh bayi.. Pukul 19.40 WIB mengawasi temperature dalam inkubator
sesuai kebutuhan, temperature dalam incubator 33,3°C.Pukul 20.30 WIB
menghindari bayi dari pengaruh yang dapat menurunkan suhu tubuh seperti
membuka pintu incubator hanya saat unutuk memberikan nutrisi ,
mengobservasi tanda- tanda vital dan mengganti popok bayi, bayi tampak
tenang dan terhindar dari pengaruh yang dapat menurunkan suhu
tubuh.Pukul 22.30 WIB, mengobservasi tanda – tanda vital klien, Nadi:
139 x/menit, Suhu 36°C, Rr 44 x/menit
Pukul 05.30 WIB mengobservasi adanya sianosis pada tubuh bayi, tidak
terdapat tanda- tanda sianosis pada tubuh bayi.Pukul 06.30 WIB
mengobservasi tanda – tanda vital klien Nadi: 152 x/menit, Suhu: 36°C, Rr:
50 x/menit.Pukul 12.30 WIB mengobservasi temperature dalam incubator
sesuai kebutuhan, temperature dalam incubator 35°C.Pukul 12.40 WIB
menghindari bayi dari pengaruh yang dapat menurunkan suhu tubuh seperti
membuka pintu incubator hanya saat unutuk memberikan nutrisi , dan
mengganti popok bayi, bayi tampak tenang dan terhindar dari pengaruh yang
dapat menurunkan suhu tubuh.Pukul 14.30 WIBmengobservasi tanda –
tanda vital klien ,nadi: 142 x/menit, Rr: 44 x/menit, Suhu: 36,2°C. Pukul
17.00 WIB mengobservasi adanya sianosis pada tubuh bayi, tidak terdapat
tanda- tanda sianosis pada tubuh bayi. . Pukul 19.40 WIB mengawasi
temperature dalam inkubator sesuai kebutuhan, temperature dalam
incubator 35°C. Pukul 20.30 WIB menghindari bayi dari pengaruh yang
dapat menurunkan suhu tubuh seperti membuka pintu incubator hanya saat
unutuk memberikan nutrisi , mengobservasi tanda- tanda vital dan
mengganti popok bayi, bayi tampak tenang dan terhindar dari pengaruh yang
dapat menurunkan suhu tubuh.Pukul 22.30 WIB mengobservasi tanda –
tanda vital klien ,nadi: 140 x/menit, Rr: 40 x/menit, Suhu: 36,3°C
Evaluasi
Subjektif : -
Subjektif : -
Pelaksanaan
Tanggal 29 Mei 2012
Pukul 15.00 WIBmengkaji tingkat pengetahuan orangtua mengenai BBLR,
orangtua mengatakan tidak mengetahui tentang BBLR
Evaluasi
Tanggal 30 Mei 2012
Pukul 07.00 WIB
Subjektif : Orangtua klien mengatakan tidak mengetahui
mengenai BBLR
Objektif : Orangtua klien tampak bingung ketikaditanya perawat
mengenai berat badan lahir rendah
Analisa : Tujuan belum tercapai masalah belum teratasi
Planning : Lanjutkan intervensi (b,c,d)