PADA
ASMA BRONKIAL
ASMA BRONKIAL
DEFENISI
Suatu gangguan pada saluran bronkial yang mempunyai ciri
bronkospasme periodik terutama pada percabangan trakeobronkial
yang dapat diakibatkan oleh berbagai stimulasi seperti faktor
biokemikal, endokrine, infeksi, dan psikologi
Klasifikasi :
1. Asma alergik / ekstrinsik
2. Asma non alergik /instrinsik
3. Asma Campuran
Faktor pencetus
Hiperventilasi
MK: kecemasan
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1. Biodata :
Dpt menyerang semua usia, tetapi lebih sering dijumpai
pada usia dini
Di usia dini : laki-laki : perempuan 2:1
Pada usia 30an : laki-laki : perempuan 1 : 1
2. Riwayat kesehatan
Keluhan utama : dipnea, batuk dan mengi
Riwayat kesehatan dahulu : Adanya riwayat alergi, riwayat
penyakit infeksi saluran nafas (rinitis), urtikaria, eksim
Riwayat kesehatan keluarga : Seringkali ditemukan adanya
riwayat serangan asma di keluarga
PENGKAJIAN lanjutan…………
3. Pemeriksaan fisik :
Objektif :
Batuk produktif/nonproduktif
Respirasi terdengar kasar dan wheezing
Retraksi otot-otot pernafasanerhadap situasi penyakitnya
Sianosis, takikardi, gelisah, pulsus paradoksus
Fase ekspirasi memanjang
Penurunan BB secara bermakna
Subjektif :
Pasien mengeluh sukar bernafas, sesak dan anoreksia
Psikososial :
Cemas,takut, mudah tersinggung
Kurang mengetahuan thd situasi penyakitnya
PENGKAJIAN lanjutan…………
1. Medikal terapi :
Bronkodilator
Kortikosteroid
Pemberian oksigen
Beta agonis
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan :
Bronkospasme
Peningkatan prduksi sekret
Menurunnya energi (fatique)
Kriteria hasil :
Klien mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas
yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu
mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan
mudah,tidak ada pursed lips)
Klien Menunjukkan jalan nafas yang paten(klien tidak
merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam
rentan normal, tidak ada suara nafas abnormal
-Klien Mengidentifikasikan dan mencegah faktor yang
dapat menghambat jalan nafas)
INTERVENSI :
1. Manajemen jalan nafas
2. Penurunan kecemasan
3. Aspiration precautions
4. Fisioterapi dada
5. Latih batuk efektif
6. Pemberian posisi
7. Monitoring respirasi
8. Monitoring tanda vital
PERENCANAAN lanjutan…..
Kriteria hasil :
Frekuensi, irama, kedalaman pernapasan dalam batas
normal
Tidak menggunakan otot-otot bantu pernapasan
Tanda tanda vital dalam rentang normal
INTERVENSI :
Terapi oksigen
Relaksasi otot secara progresif
Pemantauan respirasi
Pemantauan tanda-tanda vital
PERENCANAAN lanjutan…..
Kriteria hasil :
Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi
yang adekuat
-Memelihara kebersihan paru-paru dan bebas dari tanda-
tanda distres pernafasan
suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu
(mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan
mudah, tidak ada pursed lips)
-TTV dalam rentang normal
AGD dalam batas normal
Status neurologis dalam batas normal
Intervensi :
1. Monitoring asam dan basa tubuh
2. Manajemen asam basa (bila sudah terjadi
asidosis/alkalosis)
3. Manajemen jalan nafas
4. Latih batuk
5. Terapi oksigen
6. Monitoring respirasi
7. Monitoring tanda vital