Anda di halaman 1dari 20

PBL

MODUL 2
“SESAK NAFAS”

BLOK KARDIOVASKULER
SKENARIO 1
Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke Rumah Sakit dengan
keluhan sesak napas yang tiba-tiba dirasakan 2 jam sebelum
masuk Rumah Sakit. Sesak disertai nyeri dada hebat disertai
keringat dingin. Sehari-hari pasien bekerja sebagai supir antar
provinsi. Tidak ada riwayat hipertensi, diabetes mellitus dan
penyakit jantung sebelumnya. Pada pemeriksaan didapatkan :
pasien gelisah, sianosis, TD : 160/100 mmHg, Pernapasan :
45x/menit, S : 37°C, denyut nadi : 130 x/menit, SaO2 : 85%.
Pemeriksaan EKG : sinus ritme, 150 x/ menit, CRBBB, RVH

KELOMPOK 1B
1. Laki-laki 30 tahun
2. Sesak napas yang tiba-tiba dirasakan 2 jam sebelum
masuk Rumah Sakit

KATA
3. Sesak napas disertai nyeri dada hebat dan keringat
dingin

KUNCI
4. Sehari-hari pasien bekerja sebagai supir antar provinsi
5. Tidak ada riwayat hipertensi, diabetes mellitus, dan
penyakit jantung sebelumnya.
6. Tanda Vital : TD : 160/100 mmHg
Nafas : 45x/menit
SaO2 : 85%
Denyut Nadi : 130x/menit
Suhu: 37 derajat selsius
1. Bagaimana etiologi dan mekanisme sesak
napas?
PERTANYAAN
2. Apa saja hubungan sesak napas dengan
keluhan?
3. Apa hubungan gambaran EKG dengan
keluhan?
4. Apa hubungan pekerjerjaan dengan
keluhan sesak napas?
5. Apa langkah-langkah Diagnosis sesuai
skenario ?
6. Apa Diagnosis Differential terkait
scenario?
7. Bagaimana anatomi dan fisiologi terkait
diagnose?
8. Perspektif Islam sesuai skenario ?
SESAK NAFAS

DEFINISI ETIOLOGI
 
Sesak napas sering disebut Sesak napas dapat digolongkan
sebagai dispnea, napas pendek, menjadi dua kelompok besar
breathlessness, atau shortness of berdasarkan penyebabnya, yaitu
breath. Dispnea adalah gejala organik (adanya kelainan pada organ
subjektif berupa keinginan tubuh) dan non organik (berupa
penderita untuk meningkatkan gangguan psikis yang tidak disertai
upaya mendapatkan udara kelainan fisik).
pernapasan.

Refrensi :
Bickley et al. 2008. Bates’ Guide to Physical Examination and History Taking, 8th Edition. USA: MCQs
Cabanes et al. 2001. Brain Natriuretic Peptide Blood Levels in the Differential Diagnosis of Dyspnea.
Chest 120;2047-2050
Fauci et al. 2008. Harrison’s: Principle of Internal Medicine- 17th edition. USA: The Mc Graw Hill
Comp. Inc.
Lanjut….
Dyspnea
Penyebab cardiovascular Penyebab pulmonal Penyebab Lainnya
 Penyakit jantung koroner  obstruksi jalan nafas  Pengaruh obat-obatan
 Gagal jantung kongestif 1. asma  Psikogenik
 Cardiomiopati, meliputi: 2. bronkiektasis  Kondisi metabolic (contoh:
1. Miokarditis 3. penyakit paru obstruksi kronik asdosis metabolic)
2. Kardiomiopati hiprtrofi 4. fibrosis kistik  Severe pain
3. LVH 5. bronkiolitis  Gangguan di telinga dan
4. Hipertrofi septal asimetrik  Kelainan restriktif parenkimal tenggorokan
 Disfungsi valvular 1. Sarkoidosis
 Pericarditis 2. Fibrosis paru idiopatik
 aritmia 3. pneumonokiosis
 Kelainan restriktif non
parenkimal
1. Neuromuscular
a. Paralisis diafragma
b. Myestenia gravis
c. GBS
d. Distrofi muscular
e. Cervical spine injury
1. Kelainan dinding dada
a. Kifoskoliosis
b. Ankylosing spondilytis
Refrensi :
Bickley et al. 2008. Bates’ Guide to Physical Examination and History Taking, 8th Edition. USA: MCQs
Cabanes et al. 2001. Brain Natriuretic Peptide Blood Levels in the Differential Diagnosis of Dyspnea.
Chest 120;2047-2050
Fauci et al. 2008. Harrison’s: Principle of Internal Medicine- 17th edition. USA: The Mc Graw Hill
Comp. Inc.
MEKANISME SESAK
NAFAS  
Gangguan mekanik alat pernafasan

kemampuan mengembang dinding toraks atau paru menurun serta
resistensi sal.napas meningkat

Kerja pernafasan meningkat

Tenaga yang diperlukan oleh otot-otot pernafasan meningkat

Kebutuhan oksigen meningkat

Bahan hasil metabolit meningkat

Merangsang reseptor sensori di otot

Sistem saraf pusat

Sensasi sesak nafas

Refrensi :
Bickley et al. 2008. Bates’ Guide to Physical Examination and History Taking, 8th Edition. USA: MCQs
Cabanes et al. 2001. Brain Natriuretic Peptide Blood Levels in the Differential Diagnosis of Dyspnea.
Chest 120;2047-2050
Fauci et al. 2008. Harrison’s: Principle of Internal Medicine- 17th edition. USA: The Mc Graw Hill
Comp. Inc.
HUBUNGAN SESAK NAFAS DENGAN KELUHAN LAIN

KERINGAT
NYERI DADA DINGIN SIANOSIS
Pernapasan : 45x/menit keadaan dimana kulit
Kerja jantung meningkat (hiperventilasi) kadar CO2↓ →
karena adanya iskemi di dan membran mukosa
(vasokonstriksi pembuluh berwarna kebiruan
jantung yang darah) → otot polos karena konsentrasi
menstimulasi (pembuluh darah) relaksasi → oksigen darah rendah
pensyarafan akibat paru- panas → hiphotalamus (sinyal)
paru berusaha menyerap → (merangsang kelenjar
oksigen
Refrensi : lebih banyak keringat) keringat.
 
Dr. Dra. Nurhaedar Jafar, Apt,M.Kes. Penyakit jantung Koroner. 2011. Universitas Hasanuddin.
Buku Ajar Kardiovaskuler. FKUI  
Rilantono, lily l. Penyakit Kardiovaskuler (PKV). FK UI, edisi 1 hal.43.
sherwood, lauralee. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. 2014. Jakarta:ECG 8
Lisa Adhia Garina. Pendekatan Diagnosis dan penatalaksanaan penyakit jantung sianosis pada neonatus. Fakultas kedokteran.
GAMBARAN EKG (RBBB & RVH)
Lebih besar atau
sama dengan 120
milidetik
Durasi
Ada RSR di QRS sumbang dengan
sadapan V1 dan V2 Di vektor QRS terminal.
sadapan
Gelomban
V1 dan
V2 gT
gelombang S memiliki
durasi lebih besar waktu puncak
Leads 1 Leads V5
daripada gelombang R, Lead V1 gelombang R lebih
atau gelombang S lebih dan V6 dan V6 besar dari 50
besar dari 40 milidetik milidetik

Ada waktu puncak


gelombang R
normal

Referensi:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507872/
Hipertrofi Ventrikel Kanan (RVH)
Ditandai dengan :
1. Gelombang R lebih besar dari
gelombang S pd Lead Prekordial
Ka
2. Gelombang menetap di V5/ V6
3. Depresi segmen ST dan
gelombang T terbalik di VI – V3
dan RAD

Referensi:
10
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507872/
HUBUNGAN RIWAYAT PEKERJAAN
 
Trombus DENGAN KELUHAN SESAK NAPAS

Emboli akan meningkatkan
resistensi dan tekanan pada
arteri pulmonalis pekerjaan bapak X adalah supir
↓ antar provinsi dimana ia lebih
Melepaskan senyawa-senyawa lama duduk karena perjalanan
vasokonstriktor (hipertensi jauh.Dicurigai terdapat aliran
arteri pulmonal) darah statis karena pengaruh
↓ duduk yang lama.
Tekanan ventrikel kanan ↑
Curah jantung ↓dan tekanan
atrium kanan akan ↑

Ketidakseimbangan ventilasi-
perfusi (sesak nafas dan Referensi :
hipoksemia EMBOLI PARU. Fidelia Octaviani, Andree Kurniawan. Fakultas Kedokteran
Universitas Pelita Harapan 2. Ilmu Penyakit Dalam. Fakultas Kedokteran.
LANGKAH-LANGKAH DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
ANAMNESIS FISIK PENUNJANG
Keluhuan utama (onset, Inspeksi Elektrokardiogram(EKG),Echocard
sifat nyeri) Palpasi iogram, Scanning Nuklir, Jantung,
Keluhan lain Perkusi Tes Darah, Radiologi,
Riwayat penyakit  Auskultasi Pemeriksaan enzim jantung
Riwayat penyakit  
keluarga
erensi :
onson PI, Ward JPT. At a Glance Sistem Kardiovaskular: Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Kardiovaskular. 3th ed. Jakarta: EGC, 2010. P.68.
untun CSL Blok kardiovaskuler. FK-UMI.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

Gagal Jantung
Kongestif atau
Congestif Heart
Failure (CHF)

Emboli
Paru
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

  Gagal Jantung Kongestif atau Congestif Emboli Paru


Heart Failure (CHF)
Definisi Ketidakmampuan jantung untuk Emboli paru merupakan peristiwa infark jaringan
memompa darah secara adekuat untuk paru akibat tersumbatnya pembuluh darah arteri
memenuhi kebutuhan metabolisme pulmonalis akibat peristiwa emboli.
tubuh akan oksigen dan nutrisi.
Epidemiologi Studi menunjukkan prevelensi dan Terjadinya emboli paru pada populasi mencapai 23
insiden gagal jantung mengalami per 100,000 penduduk dengan tingkat mortalitas
peningkatan. mecapai 15%.
Etiology Gagal jantung disebabkan oleh keadaan Tromboemboli vena, tetapi penyebab lain seperti
atau hal-hal yang dapat melemahkan emboli udara, emboli lemak, cairan amnion,
atau merusak miokardium. fragmen tumor, dan sepsis
Patofisiologi  Gagal jantung terjadi ketika curah Trauma lokal pada dinding pembuluh darah,
jantung tidak mencukupi kebutuhan sehingga terjadi kerusakan endotel vaskular.
metabolisme yang dibutuhkan oleh Keadaan hiperkoagulobilitas darah yang
tubuh sehingga mekanisme kompensasi disebabkan oleh berbagai pengobatan. Keadaan
teraktivasi. stasis vena. Emboli akan meningkatkan resistensi
dan tekanan pada arteri pulmonalis. Dilatasi dan
disfungsi ventrikel kanan akan menyebabkan
penekanan septum intraventrikuler ke sisi kiri dan
regurgitasi katup trikuspidalis.
Faktor resiko Faktor Intrinsik : penyakit arteri koroner Cedera pada saraf tulang belakang, lanjut usia,
Faktor Ekstrinsik : hipertensi obesitas, gagal jantung, varises, terapi hormon.
Lanjut….

Manifestasi Sesak nafas, Batuk, Edema, kelelahan, Sesak nafas, nyeri pleuritik, batuk,
klinis penurunan nafsu makan, peningkatan denyut pembengkakan pada tungkai bawah, batuk
nadi, kebingungan. darah, mengi.
Komplikasi Efusi pleura, aritmia, pembentukan trombus, Pembengkakan, kulit kering dan
pembesaran hati. mengelupas, stroke, serangan jantung,
kerusakan otak, perubahan warna kulit
Penatalaksana Farmakologi : . diuretik, antagonis aldosteron, Streptokinase, urokinase, Recombinant
an inhibitor ACE,. tissue plasminogen activator (rtPA).
Non farmakologi : diet rendah garam,
mengurangi berat badan, mengurangi lemak,
mengurangi stress psikis, menghindari rokok,
olahraga teratur

Referensi :
http://eprints.undip.ac.id/43854/3/Etha_Yosy_K_Lap.KTI_Bab2.pdf
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351475-PR-Astutiningrum.pdf.
Octaviani F, Kurniawan A, Embili Paru. Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Pelita
Haraan. 2018
PARU
Paru merupakan salah satu organ
vital yang memiliki fungsi utama ANATOMI DAN
sebagai alat respirasi dalam
tubuh manusia, paru secara FISIOLOGI TERKAIT
spesifik memiliki peran untuk
terjadinya pertukaran oksigen
(O2) dengan karbon dioksida
(CO2).

Jurnal Kedokteran.Universitas
Diponegoro.Semarang.Indonesia.2019
http://eprints.undip.ac.id/
JANTUNG

Jantung merupakan organ


berongga dan berotot
seukuran kepalan. Organ ini
terletak di rongga thoraks
sekitar garis tengah
sternum di sebelah anterior
dan vertebra di posterior.

Jurnal Kedokteran.Universitas
Diponegoro.Semarang.Indonesia.2019
http://eprints.undip.ac.id/
Aliran darah dalam sistem sirkulasi normal manusia adalah : Darah
dari atrium kiri → melalui katup mitral ke ventrikel kiri → aorta
ascendens – arcus aorta – aorta descendens – arteri sedang –
arteriole → capillary bed → venule – vena sedang – vena besar
(v.cava superior dan v.cava inferior) → atrium kanan → melalui
katup trikuspid ke ventrikel kanan → arteri pulmonalis → paruparu →
vena pulmonalis → atrium kiri.

FiISIOLOGI TERKAIT

Jurnal Kedokteran.Universitas
Diponegoro.Semarang.Indonesia.2019 18
http://eprints.undip.ac.id/
Perspektif Islam

QS An-Nahl ayat 114, berbunyi;

‫ًاوا ْش ُكر ُْوا ِنعْ َم َتاللّ ِهإِ ْن ُك ْن ُت ْمإِيَّا ُه َتعْ ُب ُد ْو‬


  َ ‫َف ُكلُ ْوا ِمم‬
َ ‫َّار َز َق ُكمُاللّه َُحلـــــــالً َط ِّيب‬
‫َن‬
“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah
diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika
kamu hanya kepada-Nya saja menyembah”.

‫َما أَ ْن َز َل هللاُ دَا ًء إِاَّل أَ ْن َز َل لَ ُه شِ َفا ًء‬

“Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia juga


menurunkan penawarnya.” (HR Bukhari).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai