Disusun oleh :
Ismayani Nurhasanah
KHGA17046
Kelas 3B
2019/2020
1. ACUTE RESPIRATORY DISTRESS SYNDROM (ARDS)
a. Pathway
Timbulnya serangan
penurunan surfactan
Peningkatan
premeabialitas atelektasis
Kelebihan
volume
Alveoli Abdonormabilitas
cairan
terendam Hipoksemia
Ventilisasi-perfusi
Hipotensi
sitokinin brocca
Resiko Penekanan pada Kerusakan sel
nyeri di otak
Peningkatan Tekanan Fungsi otak
(thalamus)
Intracranial menurun
Impuls ke
pusat nyeri Gangguan Refleks menelan
Metabolisme
di otak aliran darah menurun
anaerob
(thalamus) dan oksigen ke
otak Anoreksia
Nyeri Kerusakan
ADL Gangguan
neuromotorik
dibantu bicara
Gangguan Kelemahan
Kerusakan
pemenuhan otot progresif Kerusakan
mobilitas fisik
kebutuhan ADL komunikasi
b. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral b.d Tahanan pembuluh darah infark
Intervensi dan Rasional :
1) Monitor Vital Sign. R/Identifikasi hipertensi
2) Monitor tingkat kesadaran. R/ mengetahui perkembangan
3) Monitor GCS. R/Mengetahui perkembangan
4) Tentukan faktor penyebab penurunan perfusi cerebral. R/Acuan intervensi yang
tepat
5) Pertahankan posisi tirah baring atau head up to 30°. R/meningkatkan tekanan
arteri dan sirkulasi atau perfusi cerebral
6) Pertahankan lingkungan yang nyaman. R/Membuat klien lebih tenang
7) Kolaborasi dengan tim kesehatan. Pemberian terapi oksigen. R/Agar dapat
mengurangi sesak
Lipolisis
Glucagon meningkat meningkat
Glukosa intra
Hiperglikemi sel menurun Asa lemak menurun
Kelelahan/
Poliuri Kalori keluar keletihan ketonuri
Robekan pleura
Takikardi
1) Catat status nutrisi paasien: turgor kulit, timbang berat badan, integritas mukosa
mulut, kemampuan menelan, adanya bising usus, riwayat mual/rnuntah atau diare.
R/ Berguna dalam mendefinisikan derajat masalah dan intervensi yang tepat.
2) Monitor intake dan output secara periodik.
R/ Mengukur keefektifan nutrisi dan cairan.
3) Catat adanya anoreksia, mual, muntah, dan tetapkan jika ada hubungannya dengan
medikasi. Awasi frekuensi, volume, konsistensi Buang Air Besar (BAB).
R/ Dapat menentukan jenis diet dan mengidentifikasi pemecahan masalah untuk
meningkatkan intake nutrisi.
4) Anjurkan bedrest.
R/ Membantu menghemat energi khusus saat demam terjadi peningkatan
metabolik.
5) Lakukan perawatan mulut sebelum dan sesudah tindakan pernapasan.
R/ Mengurangi rasa tidak enak dari sputum atau obat-obat yang digunakan yang
dapat merangsang muntah.
6) Anjurkan makan sedikit dan sering dengan makanan tinggi protein dan
karbohidrat.
7) Kolaborasi: Rujuk ke ahli gizi untuk menentukan komposisi diet.
R/ Memberikan bantuan dalarn perencaaan diet dengan nutrisi adekuat unruk
kebutuhan metabolik dan diet.
DAFTAR PUSTAKA
Aji Santoso Imam.2011. BAB II.pdf. diakses pada 19 Maret 2020 pukul 20.00
Farid (2006). Acute Respiratory Distress Syndrome. Maj Farm vol 4 (12).
<http://content.ebscohost.com/pdf 1821/pdf/2010/IJM/01Feb06/4949718.pdf> diakses pada
19 Maret 2020 pukul 21.00
Nanda International Inc. 2015. Diagnosa Keperawatan : Definisi & Klasifikasi 2015-2017.
Jakarta: EGC