TRAUMA KEPALA
A. Definisi
Trauma Captis atau Cidera Kepala adalah kerusakan neurologis yang terjadi akibat
adanya trauma pada jaringan otak yang terjadi secara langsung maupun efek sekunder
dari trauma yang terjadi (Price, 2005).
Trauma atau cedera kepala (Brain Injury) adalah salah satu bentuk trauma yang
dapat mengubah kemampuan otak dalam menghasilkan keseimbangan fisik, intelektual,
emosional, social dan pekerjaan atau dapat dikatakan sebagai
bagiandarigangguantraumatik yang dapatmenimbulkanperubahan – perubahanfungsiotak
(Black, 2005).
Menurutkonsensus PERDOSSI (2006), cederakepala yang sinonimnyaadalah
trauma kapitis/head injury/trauma kranioserebral/traumatic brain injurymerupakan
trauma mekanikterhadapkepalabaiksecaralangsungataupuntidaklangsung yang
menyebabkangangguanfungsineurologisyaitugangguanfisik, kognitif,
fungsipsikososialbaikbersifattemporermaupunpermanen.
B. Klasifikasi
Klasifikasi trauma kepala berdasarkan Nilai Glasgow ComeScale (GCS):
1. Minor
a. GCS 13 – 15
b. Dapat terjadi kehilangan kesadaran atau amnesia tetapi kurang dari 30 menit.
c. Tidak ada kontusio tengkorak, tidak ada fraktur cerebral, hematoma.
2. Sedang
a. GCS 9 – 12
b. Kehilangan kesadaran dan atau amnesia lebih dari 30 menit tetapi kurang dari
24 jam.
c. Dapat mengalami fraktur tengkorak.
3. Berat
a. GCS 3 – 8
b. Kehilangan kesadaran dan atau terjadi amnesia lebih dari 24 jam.
c. Juga meliputi kontusio serebral, laserasi, atau hematomaintrakranial.
C. Etiologi
Dikelompokanberdasarkanmekanisme injury:
1. Trauma tumpul.
2. Trauma tajam (penetrasi).
Terputusnya
kontinuitas jaringan Terputusnya Jaringan otak rusak
kulit, otot dan vaskuler kontinuitas jaringan (kontusio, laserasi)
tulang
E. Manifestasi Klinis
1. Hilangnya kesadaran kurang dari 30 menit atau lebih
2. Kebungungan
3. Iritabel
4. Pucat
5. Mual dan muntah
6. Pusing kepala
7. Terdapat hematoma
8. Kecemasan
9. Sukar untuk dibangunkan
10. Bila fraktur, mungkin adanya cairan serebrospinal yang keluar dari hidung
(rhinorrohea) dan telinga (otorrhea) bila fraktur tulang temporal.
F. Penatalaksanaan Klinik
Secara umum penatalaksanaan therapeutic pasien dengan trauma kepala adalah
sebagai berikut:
1. Observasi 24 jam
2. Jika pasien masih muntah sementara dipuasakan terlebih dahulu.
3. Berikan terapi intravena bila ada indikasi.
4. Pasien diistirahatkan atau tirah baring.
5. Profilaksis diberikan bila ada indikasi.
6. Pemberian obat-obat untuk vaskulasisasi.
7. Pemberian obat-obat analgetik.
8. Pembedahan bila ada indikasi.
G. Pengkajian
1.Riwayat kesehatan: waktu kejadian, penyebab trauma, posisi saat kejadian, status
kesadaran saat kejadian, pertolongan yang diberikan segera setelah kejadian.
2.Pemeriksaan fisik
a. Sistem respirasi : suara nafas, pola nafas (kusmaull, cheyenestokes, biot,
hiperventilasi, ataksik)
b. Kardiovaskuler : pengaruh perdarahan organ atau pengaruh PTIK
c. Sistem saraf :
Kesadaran GCS.
Fungsi saraf kranial trauma yang mengenai/meluas ke batang otak akan
melibatkan penurunan fungsi saraf kranial.
Fungsi sensori-motor adakah kelumpuhan, rasa baal, nyeri, gangguan
diskriminasi suhu, anestesi, hipestesia, hiperalgesia, riwayat kejang.
d. Sistem pencernaan
Bagaimana sensori adanya makanan di mulut, refleks menelan,
kemampuan mengunyah, adanya refleks batuk, mudah tersedak. Jika
pasien sadar tanyakan pola makan?
Waspadai fungsi ADH, aldosteron : retensi natrium dan cairan.
Retensi urine, konstipasi, inkontinensia.
e. Kemampuan bergerak : kerusakan area motorik hemiparesis/plegia,
gangguan gerak volunter, ROM, kekuatan otot.
f. Kemampuan komunikasi : kerusakan pada hemisfer dominan disfagia atau
afasia akibat kerusakan saraf hipoglosus dan saraf fasialis.
g. Psikososial data ini penting untuk mengetahui dukungan yang didapat
pasien dari keluarga.
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Spinal X ray
Membantumenentukanlokasiterjadinya trauma danefek yang terjadi
(perdarahanataurupturataufraktur).
2. CT Scan
Memeperlihatkansecaraspesifikletakoedema, posisi hematoma, adanyajaringanotak
yang infarkatauiskemiasertaposisinyasecarapasti.
3. Myelogram
Dilakukanuntukmenunjukan vertebrae danadanyabendungandari spinal
aracknoidjikadicurigai.
4. MRI (magnetic imaging resonance)
Denganmenggunakangelombangmagnetikuntukmenentukanposisisertabesar/
luasterjadinyaperdarahanotak.
5. Thorax X ray
Untukmengidentifikasikeadaanpulmo.
6. Pemeriksaanfungsipernafasan
Mengukur volume maksimaldariinspirasidanekspirasi yang
pentingdiketahuibagipenderitadenganciderakepaladanpusatpernafasan (medulla
oblongata).
7. Analisa Gas Darah
Menunjukanefektifitasdaripertukaran gas danusahapernafasan.
I. Farmakologi
Penderita trauma saraf spinal akut yang diterapi dengan metilprednisolon (bolus
30 mg/kg berat badan dilanjutkan dengan infus 5,4 mg/kg berat badan per jam selama
23 jam), akan menunjukkan perbaikan keadaan neurologis bila preparat itu diberikan
dalam waktu paling lama 8 jam setelah kejadian (goldenhour). Pemberian nalokson
(bolus 5,4 mg/kg berat badan dilanjutkan dengan 4,0 mg/kg berat badan per jam selama
23 jam) tidak memberikan perbaikan keadaan neurologis pada penderita trauma saraf
spinal akut.
K. Analisa Data
No Etiologi Masalah
Keperawatan
1 Trauma kepala Gangguan perfusi
jaringan otak
Kerusakan jaringan otak, pembuluh darah rusak/pecah
Pendarahan otak
SDH
Penurunan pH
Asidosis metabolik
Toksik
Edema sel
Edemaserebri
TTIK
2 Trauma kepala Tidak efektifnya
pola napas
Kerusakan jaringan otak, pembuluh darah rusak/pecah
Pendarahan otak
SDH
Penurunan pH
Asidosis metabolik
Toksik
Edema sel
Edemaserebri
TTIK
Kesadaran menurun
SDH
Penurunan pH
Asidosis metabolik
Toksik
Edema sel
Edemaserebri
TTIK
Kesadaran menurun
Penumpukan sekret
Pendarahan otak
SDH
Penurunan pH
Asidosis metabolik
Toksik
Edema sel
Edemaserebri
TTIK
Kesadaran menurun
Pendarahan otak
SDH
Penurunan pH
Asidosis metabolik
Toksik
Edema sel
Edemaserebri
Kesadaran menurun
Cemas
6 Trauma kepala Potensial gangguan
integritas kulit
Kerusakan jaringan otak, pembuluh darah rusak/pecah
Pendarahan otak
SDH
Penurunan pH
Asidosis metabolik
Toksik
Edema sel
Edemaserebri
TTIK
Kesadaran menurun
Imobilisasi
Kolaborasi:
6. Berikan oksigen 6. Dapat menurunkan hipoksia
sesuai dengan otak.
kondisi pasien.
5. Berikan
bantuan untuk 5. Lingkungan yang bersih
memenuhi dapat mencegah infeksi dan
kebersihan dan kecelakaan.
keamanan ling-
kungan.
Kecemasan Kecemasan Independent:
keluarga keluarga dpt 1. Bina hubungan 1. Untuk membina hubungan
sehubungan berkurang saling percaya. terapeutik perawat-
keadaan yang keluarga.Dengarkan dengan
kritis pada pa- Kriteri evaluasi aktif dan empati, keluarga
sien. : akan merasa diperhatikan.
Ekspresi wajah
tidak 2. Beri penjelasan 2. Penjelasan akan mengu-
menunjang tentang semua rangi kecemasan akibat
adanya kece- prosedur dan ketidaktahuan.Berikan
masan.Keluarg tindakan yang kesempatan pada keluarga
a mengerti akan dilakukan untuk bertemu dengan klien.
cara pada pasien. Mempertahankan hubungan
berhubungan pasien dan keluarga.
dgn
pasien.Penget 3. Berikan 3. Semangat keagamaan dapat
ahuan dorongan spiri- mengurangi rasa cemas dan
keluarga me- tual untuk meningkatkan keimanan dan
ngenai keluarga. ketabahan dalam
keadaan, menghadapi krisis.
pengobatan
dan tindakan
meningkat.
Potensial Gangguan Independent:
gangguan integritas kulit 1. Kaji fungsi 1. Untuk menetapkan
integritas kulit tidak terjadi motorik dan kemungkinan terjadinya lecet
sehubungan sensorik pasien pada kulit.
dengan dan sirkuasi
immobilisasi,
tidak perifer
adekuatnya
sirkulasi 2. Kaji kulit pasien 2. Keadaan lembab akan
perifer. setiap 8 jam : memudahkan terjadinya
palpasi pada kerusakan kulit.
daerah yang
tertekan.
5. Pertahankan
alat-alat tenun 5. Dapat mengurangi proses
tetap bersih dan penekanan pada kulit dan
tegang. menjaga kebersihan kulit.
7. Berikan
perawatan kulit 7. Untuk mencegah bertambah
pada daerah luas kerusakan kulit.
yang rusak /
lecet setiap 4 -
8 jam dengan
menggunakan
H2O2.
DAFTAR PUSTAKA
Hudak & Gallo. (1996). Keperawatan Kritis, Pendekatan Holistik, Volume II. Jakarta : EGC.
Price and Wilson. (2005). Patofisiologi. Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit. Edisi 6.
Volume 2. Jakarta : EGC.
Suzanne CS & Brenda GB. (1999).Buku Ajar Medikal Bedah. Edisi 8. Volume 3. Jakarta :
EGC.
BAB II
TINJAUAN KASUS
INFORMASI UMUM
Nama : Ny. HS Usia : 21 Tahun
Tanggal Lahir : 22 juli 1997 Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Aceh Tanggal Masuk: 8 November 2018
Waktu : 19.40
Sumber Informasi : Klien dan suami
Keabsahan (1-4 dimana 4=sangat dipercaya)
AKTIVITAS / ISTIRAHAT
Gejala ( Subjektif )
Pekerjaan : IRT
Aktivitas/Hobi :
Aktivitas Waktu Luang : Berbicara dengan keluarga
Perasaan bosan /tidak puas : Ada
Keterbatasan karena kondisi : Ada
Tidur jam : 22.00 WIB
Tidur Siang : 14.30 WIB
Kebiasaan Tidur : Baik
Insomia : Ada
yang berhubungan dengan : Suhu tubuh meningkat
Rasa segar saat bangun : Ada
Lain-lain :
Tanda ( Objektif )
Respons terhadap aktivitas yang teramati : Kardiovaskuler : Tidak ada pelebaran dada kanan
dan kiri
Pernafasan : Bentuk simetris, tidak ada massa
dan sputum pergerakan paru kanan
dan kiri. Normal dengan frekuensi
20 x/menit
Status mental (mis, Menarik diri / letargi ) : Baik (Tidak ada gangguan mental)
Pengkajian neoromuskuler :
Masa / tonus otot :baik
Postur : Baik Tremor :Tidak Ada
Rentang gerak : Tidak dikaji Kekuasaan :Tidak dikaji
Deformitas : Tidak dikaji
SIRKULASi
Gejala ( Subjektif )
Riwayat tentang : Hipertensi : Tidak Ada Masalah Jantung : Tidak Ada
Demam rematik : Tidak Ada Edema mata kaki / kaki : Tidak Ada
Flebitis : Tidak Ada Penyembuhan lambat : Tidak dikaji
Klaudikasi : Tidak dikaji
Ekstremitas : Kesemutan Tidak Ada Kebas : Tidak Ada
Batuk / Hemotipsis : Tidak Ada
Perubahan frekuensi / jumlah urine : Tidak dikaji
Tanda ( Objektif )
TD : Ka. Dan KI : Baring / duduk / berdiri : 100/60 mmHg
Tekanan nadi : 81 x/menit Gap Asuskultatori : Tidak dikaji
Nadi ( Palpasi ) : Karotis :Teraba Temporal : Teraba
Jugularis : Teraba Radialis : Teraba
Femoralis : Teraba Popliteal : Teraba
Postibial : Teraba Dorsalis Pedis : Teraba
Perubahan frekuensi / jumlah urine : Tidak dikaji
Jantung ( Palpasi ) : Tidak ada nyeri tekan, dengan Frekuensi nadi 81 x/menit
Getaran : Tidak dikaji Dorongan : Tidak dikaji
Bunyi Jantung : Frekuensi : Tidak dikaji Irama : Tidak dikaji Kualitas :-
Friksi gesek : Tidak dikaji Murmur : (-)
Bunyi nafas : Desiran Vaskuler : Tidak dikaji Distensi Vena jugularis
Ekstemitas : suhu : 38,3 C Warna :Tidak dikaji
Pengisisan Kapiler : Tidak dikaji
Tanda Homan’s : Tidak dikaji Varises : Tidak Ada
Abnormalitas kuku : Tidak Ada
Penyebaran / kualitas rambut : Baik
Warna : Hitam Membran mukosa : Fleksibel Bibir : simetris, tidak terlihat bercak
putih
Punggung kuku Tidak dikaji Konjungiva : berwarna merah muda
Skelera : Tidak ada perubahan warna
Diaforesis : Tidak Ada
INTEGRITAS EGO
Gejala ( Subjektif )
Factor stres: Ada
Cara menangani stress : Mengajak bicara
Masalah-masalah financial : Tidak Ada
Status hubungan : Baik
Faktor-faktor budaya : Tidak dikaji
Agama : Islam Kegiatan keagamaan :Pengajian.
Gaya Hidup : Nornal Perubahan terakhir :Tidak Ada
Perasaan-perasaan : ketidak berdayaan :Tidak Ada
Keputusasaan : Tidak Ada
Tanda ( Objektif )
Status emosional ( beri tanda cek untuk yang sesuai )
Tenang : √…………….. cemas : ……………………Marah :..............................................
Menarik diri : ………………………………………. Takut :...............................................
Mudak tersinggung : ……………………………….. Tidak Sabar :.....................................
Eurofik :.................................................................................................................................
Respons-respons fisiologis yang terobsesi :
ELIMINASI
Gejala ( Subjektif )
Pola BAB : 1 x sehari Penggunaan laksatif : Tidak Ada
Karakter fases : Lunak BAB terakhir : Tidak dikaji
Riwayat perdarahan : Tidak Ada Hermoroid : Tidak Ada
Konstipasi : Tidak Ada Diare : Tidak Ada
Pola BAK : Normal Inkontimensia /kapan : Tidak Ada
Dorongan : Tidak dikaji frekuensi : 1 x sehari Retensi :Tidak Ada
Karakter Urine : Cair, berwarna kekuningan
Nyeri / rasa terbakar / kesulitan BAK : Tidak Ada
Riwayat penyakit ginjal / Kandung Kemih : Tidak Ada
Penggunaan diureitk : Tidak Ada
Tanda ( Objektif )
Abdomen : Nyeri Tekan pada ulu hati Lunak Keras :Tidak Ada
Masa : Tidak Ada Ukuran / lingkar abdomen :Tidak Ada
Bising usus :Tidak dikaji
Hemoroid : Tidak Ada
Perubahan Kandungan Kemih : Tidak dikaji BAK Terlalu sering :Tidak Ada
Riwayat penyakit ginjal / kandung kemih :Tidak Ada
Penggunaan diuretic :Tidak Ada
MAKANAN / CAIRAN :
Gejala ( Subjektif )
Diit biasa (tipe) : MZ Jumlah makanan perhari : Tidak dikaji
Makanan terakhir / masukan :- pola diit : -
Kehilangan selera makan : Ya mual / muntah : Ya
Nyeri ulu hati / salah cerna : Ya Yang berhubungan dengan
Disembuhkan oleh : Obat dan Makan Teratur
Alergi / intoleransi makanan :Tidak Ada
Masalah-masalah menguah / menelan :Tidak Ada
Gigi : Lengkap
Berat badan biasa : 50 kg Perubahan berat badan : Tidak Ada
Penggunaan diuretic : Tidak Ada
Tanda ( Objektif )
Berat badan sekarang : 49 kg tinggi badan : 155 cm bentuk tubuh : kecil
Turgor kulit : baik kelembaban / kering membrane mukosa : Lembab
Edema : Umum : Tidak Ada dependen
Periorbital : Tidak dikaji Asites : Tidak Ada
Distensi vena jugularis : Tidak dikaji
Pembesaan tiroid : Tidak Ada hernia / massa : Tidak Ada Halitosis : Tidak Ada
Kondisi gigi / gusi :Baik
Penampilan Lidah : agak sedikit kotor
Membran Mukosa :Tidak dikaji
Bising usus : 20 x/menit
Bunyi nafas :Tidak dikaji
Uri S/A atau Kemstiks :Tidak dikaji
HIGIENE
Gejala ( Subjektif )
Aktivitas sehari-hari : tergantung /mandiri :
Mobilitas : Tidak dikaji makan :Tidak dikaji
Higiene : Tidak dikaji Berpakaian :Baik
Toileting :Baik
Waktu mandi yang diinginkan : 15 menit
Pemakaian alat bantu / prostek :Tidak Ada
Bantu diberikan oleh : Tidak Ada
Tanda ( Objektif )
Penampilan Umum Baik
Cara berpakaian : Baik Kebiasaan pribadi : Tidak dikaji
Bau badan : Khas kondisi kulit kepala : bersih
Adanya kutu : tidak ada
NEOROSENSORI
Gejala ( Subjektif )
Rasa ingin pingsan /pusing : Tidak Ada
Sakit kepala : lokasi nyeri : Tidak Ada Frekuensi :Tidak dikaji
Kesemutan /kebas/kelemahan (lokasi): Tidak Ada
Stroke (gejala sisa): Tidak Ada
Kejang : Tidak Ada Tipe : - Aura : - frekuensi -
Status postikal : - Cara mengontrol -
Mata : Kehilangan penglihatan : Tidak Ada
Glaukoma : Tidak Ada Katarak : Tidak Ada
Waktu mandi yang diinginkan :15 menit
Telinga : Kehilangan pendengaran : Tidak Ada Pemeriksaan terakhir : -
Epitaksis : Tidak Ada
Tanda ( Objektif )
Status Mental : Baik
Terorintasi /disorientasi : Waktu : Tidak dikaji
Tempat : Tidak dikaji
Orang : Tidak dikaji
Kesadaran : - Menantuk : - Latargi :-
Stupor : - koma -
Kooperatif : posisi kooperatif Menyerang : Tidak Ada Delusi : Tidak
Ada
Halusinasi : Tidak Ada Afek ( gambarkan ) :-
Memori : Saat ini : Tidak dikaji Yang lalu :-
Kaca Mata : Tidak Ada Kontak lensa : Tidak Ada Alat bantu dengar : Tidak
Ada
Ukiran /rekasi pupil : Ka/Ki …- Postur -
Refleks tendom : - Paralisis –
NYERI / KETIDAKNYAMANAN
Gejala (Subjektif )
Lokasi pada epigastirum Intesitas ( 1-10 dimana sangat nyeri)- Frekuensi-
Kualitas :-Durasi :- Penjalaran -
Faktor-faktor pencetus -
Cara menglangkan, factor-faktor yang berhubungan-
Tanda ( Objektif )
Mengerutkan muka : Ya menjaga area yang sakit
Respons emosional : Tidak dikaji Penyempitan focus
PERNAFASAN
Gejala (Subjektif )
Dispnea yang berhubungan dengan batuk / sputum : Tidak Ada
Riwayat bronchitis : Tidak Ada Asma : Tidak Ada
Tuberkolosis : Tidak Ada Emifisema : Tidak Ada
Pneumonia kambuhan : Tidak Ada
Pemanjangan terhadap udara berbahaya
Perokok : Tidak pak/hari Lama dalam tahun
Penggunaan alat bantu pernafasan : Tidak oksigen
Tanda (Objektif )
Pernafasan : frekunsi : 20 x/i Kedalaman :Tidak dikaji
Penggunaan otot-otot asesori : tidak dikaji nafas cuping hidung-
Fremitus :Tidak dikaji
Bunyi nafas :Tidak dikaji
Egofoni : Tidak Ada
Sianosis : Tidak Ada Jari tubuh : lengkap
Karakteristik sputum :Tidak dikaji
Fungsi mental/gelisah :Tidak ada
KEAMANAN
Gejala (Subjektif )
Alergi sensitivitas: Tidak Ada reaksi -
Perubahan system imun sebelumnya :- Penyebab -
Riwayat penyakit hubungan seksual (tanggal/tipe)
Perilaku resiko tinggi : - periksaan : -
Transfusi darah / jumlah : - Kapan-
Gambaran reaksi :-
Riwayat cedera kecelakaan :-
Fraktur / dislokasi : Tidak Ada
Artritis / sendi tidak stabil : Tidak Ada
Masalah punggung-
Perubahaan pada tahi lalat : - Pembesaran nodus :
Kerusakan penglihatan, pendengaran-
Protese : - alat ambulatory :-
Tanda ( Objekif )
Suhu tubu : 38 C Diaforesis : Tidak Ada
Jaringan parut : Tidak ada Kemerahan : Tidak Ada
Laserasi : Tidak Ada. Ulserasi : Tidak Ada
Ekimosis : Tidak Ada Lapuh : Tidak Ada
Luka Bakar : ( Derajat /Persen ): Tidak Ada Drainase Tidak Ada
Tandai lokasi pada digram dibawah ini :
Kekuatan Umum : Tidak dikaji Tonus otot : Tidak dikaji
Cara berjalan : Tidak dikaji ROM :Tidak dikaji
Parestesia / Paralisis :Tidak dikaji
Hasil Kultur, Pemeriksaan Sistem imun :Tidak Ada
SEKSUALITAS
Aktif melakukan hubungan seksual : Teratur / normal 1 kali/seminggu
Penggunaan kondom : Tidak ada
Masalah-masalah/kesulitan seksual :Tidak ada
Perubahan terakhir dalam frekuansi /minat :Tidak ada
Wanita
Gejala (Subjektif )
Usia manarke :12 tahun Lamanya siklus : 29 hari Durasi 7 hari
Periode Menstruasi terakhir : baik Menopouse : Tidak
Rabas vaginal :Tidak Ada Berdarah antara periode : Tidak Ada
Melakukan pemeriksaan payudara sendiri / mammogram : Tidak Ada
PAP smear terakhir: Tidak dilakukan
Pria
Gejala (Subjektif )
Rabas penis :- Gangguan Prostat -
Sukumsis :- Vasektomi -
Melakukan pemeriksaan sendiri : - payudara / testis :-
Prostoskopi / pemeriksaan prostat terakhir :-
Tanda ( Objektif )
Pemeriksaan : - Payudara /penis/testis -
Kulit genital / lest :-
\
INTERAKSI SOSIAL
Gejala (Subjektif )
Status Perkawinan : kawin Lama : 3 tahun
Hidup dengan : suami
Maslah-masalah / stress : Rumah tangga
Keluarga besar : Baik
Orang Pendukung lain : Orang Tua
Peran dalam struktur: Istri
Masalah-masalah yang berhubungan dengan penyakit / kondisi : Tidak ada
Parubahan bicara : penggunaan alat bantu komunikasi : Tidak
Adanya laringektomi : Tidak
Tanda ( Objektif )
Bicara :Jelas : jelas Tak Jelas :-
Tidak dapat dimengerti : - Afasia : Tidak Ada
Pola bicara tidak biasa / Kerusakan :Tidak ada
Penggunaan alat bantu bicara :Tidak ada
Komunikasi verbal / non verbal dengan keluarga / orang terdekat lain : -
Pola interaksi keluarga ( perilaku ) :baik
PENYULUHAN / PEMBELAJARAN
Gejala (Subjektif )
Bahasa dominan ( khusus ) : Aceh Melek huruf ; Ya
Tingkat pendidikan : SD
Ketidakmampuan belajar khusus :-
Keterbatasan kognitif :-
Keyakinan kesehatan / yang dilakukan : minum obat teratur
Orientasi spesifik terhadap perawatan kesehatan ( spt. Dampak dari agama /cultural yang
dianut ) :
Factor resiko keluarga ( tandai hubungan ) :
Diabetes : Tidak Ada Tuberkolosis : Tidak Ada
Penyakit jantung : Tidak Ada Stroke : Tidak Ada
TD Tinggi : Tidak Ada Epilepsi ; Tidak Ada
Penyakit ginjal : Tidak Ada Kanker : Tidak Ada
Penyakit Jiwa : Tidak Ada Lain-lain : Tidak Ada
Obat yang diresepkan ( Lingkari dosis terakhir )
Obat Dosis Waktu Diminum secara teratur tujuan
cefotaxin 1 gram 8 jam injeksi ………………….
ranitidin 1 ampul 12 jam injeksi ………………….
rer 500 mg 3x1 Oral ………………….