DI SUSUN OLEH :
RINA
2021032086
CI INSTITUSI CI LAHAN
Terputusnya
kontinuitas jaringan Terputusnya Jaringan otak rusak
kulit, otot dan vaskuler kontinuitas jaringan (kontusio, laserasi)
tulang
5. Observasi kejang
dan lindungi 5. Kejang terjadi akibat iritasi
pasien dari cedera otak, hipoksia, dan kejang dpt
akibat kejang. meningkatkan tekanan
intrakrania.
Kolaborasi:
6. Berikan oksigen
sesuai dengan
kondisi pasien. 6. Dapat menurunkan hipoksia
otak.
7. Berikan obat-
obatan yang
diindikasikan 7. Membantu menurunkan tekanan
dengan tepat dan intrakranial secara biologi/kimia
benar . seperti osmotik diuritik untuk
menarik air dari sel-sel otak
sehingga dapat menurunkan
udem otak, steroid (dexame-
tason) utk menurunkan
inflamasi, menurunkan edema
jaringan. Obat anti kejang utk
menu-runkan kejang, analgetik
untuk menurunkan rasa nyeri
efek negatif dari peningkatan
tekanan intrakranial. Antipiretik
untuk menurunkan panas yang
dapat mening-katkan pemakaian
oksigen otak.
4. Lakukan
fisioterapi dada 4. Meningkatkan ventilasi untuk
setiap 2 jam. semua bagian paru dan
memberikan kelancaran aliran
serta pelepasan sputum.
Gangguan Kebutuhan dasar Independent :
pemenuhan pasien dapat ter- 1. Berikan 1. Penjelasan dapat mengu-rangi
ADL penuhi secara penjelasan tiap kecemasan dan meningkatkan
sehubungan dgn adekuat. kali melakukan kerja sama yang dilakukan pada
penurunan tindakan pada pasien dengan kesadaran penuh
kesadaran Kriteria hasil : pasien. atau menurun.
(soporos-coma) Kebersihan
terjaga, 2. Kebersihan perorangan,
kebersihan 2. Beri bantuan eliminasi, berpakaian, mandi,
lingkungan ter- untuk memenuhi membersihkan mata dan kuku,
jaga, nutrisi kebersihan diri. mulut, telinga, merupakan
terpenuhi sesuai kebutuhan dasar akan
dengan kenyamanan yang harus dijaga
kebutuhan, oleh perawat untuk
oksigen adekuat. meningkatkan rasa nyaman,
mencegah infeksi dan
keindahan.
4. Keikutsertaan keluarga
4. Jelaskan pada diperlukan untuk men-jaga
keluarga tindakan hubungan klien - keluarga.
yang dapat Penjelasan perlu agar keluarga
dilakukan untuk dapat memahami peraturan
menjaga yang ada di ruangan.
lingkungan yang
aman dan bersih.
5. Lingkungan yang bersih dapat
5. Berikan bantuan mencegah infeksi dan
untuk memenuhi kecelakaan.
kebersihan dan
keamanan ling-
kungan.
Kecemasan Kecemasan Independent:
keluarga keluarga dpt 1. Bina hubungan 1. Untuk membina hubungan
sehubungan berkurang saling percaya. terapeutik perawat-keluarga.
keadaan yang Dengarkan dengan aktif dan
kritis pada pa- Kriteri empati, keluarga akan merasa
sien. evaluasi : diperhatikan.
Ekspresi wajah
tidak menunjang 2. Beri penjelasan 2. Penjelasan akan mengu-rangi
adanya kece- tentang semua kecemasan akibat
masan. Keluarga prosedur dan ketidaktahuan. Berikan
mengerti cara tindakan yang kesempatan pada keluarga
berhubungan akan dilakukan untuk bertemu dengan klien.
dgn pasien. pada pasien. Mempertahankan hubungan
Pengetahuan pasien dan keluarga.
keluarga me-
ngenai keadaan, 3. Berikan dorongan 3. Semangat keagamaan dapat
pengobatan dan spiri-tual untuk mengurangi rasa cemas dan
tindakan keluarga. meningkatkan keimanan dan
meningkat. ketabahan dalam menghadapi
krisis.
Potensial Gangguan Independent:
gangguan integritas kulit 1. Kaji fungsi 1. Untuk menetapkan
integritas kulit tidak terjadi motorik dan kemungkinan terjadinya lecet
sehubungan sensorik pasien pada kulit.
dengan dan sirkuasi
immobilisasi, perifer
tidak
adekuatnya 2. Kaji kulit pasien 2. Keadaan lembab akan
sirkulasi perifer. setiap 8 jam : memudahkan terjadinya
palpasi pada kerusakan kulit.
daerah yang
tertekan.
7. Berikan
perawatan kulit
pada daerah yang
rusak / lecet 7. Untuk mencegah bertambah
setiap 4 - 8 jam luas kerusakan kulit.
dengan
menggunakan
H2O2.
IMPLEMENTASI
Dimana sesorang perawat melakukan tindakan yang telah di rencanakan sesuai
dengan SDKI,SIKI, SLKI yang telah di buat.
EVALUASI
dimana seorang perawat mengevaluassi keadaan pasoien setelah di berikan
tindakan keperawatan dalam bentuk SOAP yang artinya :
Subjek : keuhan yang didapat dari pasien atau keluarga pasien setelah
dilakukan tindakan
Objek : hasil yang di dapat dari penglihatan seorang perawat atau hasil
dari Pemeriksaan
Assement : masalah yang belum teratasi misal diare
Pleaning : rencana selanjutnya untk pasien tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Hudak & Gallo. (1996). Keperawatan Kritis, Pendekatan Holistik, Volume II. Jakarta : EGC.
Price and Wilson. (2005). Patofisiologi. Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit. Edisi 6. Volume 2.
Jakarta : EGC.
Suzanne CS & Brenda GB. (1999). Buku Ajar Medikal Bedah. Edisi 8. Volume 3. Jakarta : EGC.
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KASUS TRAUMA KAPITIS
SEDANG PADA Ny.N DI RUANGAN MAWAR
RSUD UNDATA PALU
DI SUSUN OLEH :
RINA
2021032086
CI INSTITUSI CI LAHAN