PENDAHULUAN
Penyebabnya meliputi hematoma, abses otak dan tumor otak (Ejaz butt,
2005).
belakang, dari otak dan selaput- selaput otak dan berasal dari lumbal
a. Tujuan Umum
lesion (SOL).
b. Tujuan Khusus
tentang space occupying lesion (SOL) bagi mahasiswa dan pembaca, juga
lesion (SOL).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
dapat disebabkan tumor pada intracranial sehingga ada desakan ruang baik
jinak atau ganas yang mengenai otak, meningen dan tengkorak (Smeltzer
2.2 Etiologi
A) Pengkajian Primer
1. Circulation
Tekanan darah dapat normal atau meningkat, hipotensi terjadi pada
tahap lanjut, takikardi, bunyi jantung normal pada tahap dini, disritmia,
kulit dan membran mukosa pucat, dingin, dan sianosis pada tahap lanjut.
2. Airway
Adanya sumbatan/obstruksi jalan napas oleh adanya penumpukan sekret
akibat kelemahan reflek batuk. Jika ada obstruksi maka lakukan :
a) Chin lift / jaw trust
b) Suction / hisap
c) Guedel airway
d) Intubasi trakhea dengan leher ditahan (imobilisasi) pada posisi netral.
3. Breathing
Kelemahan menelan/ batuk/ melindungi jalan napas, timbulnya pernapasan
yang sulit dan / atau tak teratur, suara nafas terdengar ronchi /aspirasi,
whezing, sonor, stidor/ ngorok, ekspansi dinding dada.
B) Pengkajian Sekunder
1. Identitas klien : nama, usia, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan,
agama, suku bangsa, tanggal masuk rumha sakit dan askes.
2. Keluhan utama : nyeri kepala disertai penurunan kesadaran.
3. Riwayat penyakit sekarang : demam, anoreksi dan malaise peninggian
tekanan intrakranial serta gejala nerologik fokal.
4. Riwayat penyakit dahulu : pernah, atau tidak menderita infeksi telinga
(otitis media, mastoiditis) atau infeksi paru – paru (bronkiektaksis, abses
paru, empiema), jantung (endokarditis), organ pelvis, gigi dan kulit).
5. Aktivitas / istirahat
Gejala : malaise
Tanda : Ataksia, masalah berjalan, kelumpuhan, gerakan involunter.
6. Sirkulasi
Gejala : adanya riwayat kardiopatologi, seperti endokarditis
Tanda :
- TD meningkat
- N : menurun (berhubungan dengan peningkatan TIK dan pengaruh
pada vasomotor).
7. Eliminasi
Gejala : -
Tanda : adanya inkonteninsia dan atau retensi.
8. Nutrisi
Gejala : kehilangan nafsu makan, disfagia (pada periode akut)
Tanda : anoreksia, muntah, turgor kulit jelek, membran mukosa kering.
9. Hygiene
Gejala : -
Tanda : ketergantungan terhadap semua kebutuhan, perawatan diri (pada
periode akut).
10. Neurosensori
Gejala : sakit kepala, parestesia, timbul kejang, gangguan penglihatan.
Tanda : penurunan status mental dan kesadaran. Kehilangan memori, sulit
dalam keputusan, afasia, mata : pupil unisokor (peningkatan TIK),
nistagmus, kejang umum lokal.
11. Nyeri / kenyamanan
Gejala : sakit kepala mungkin akan diperburuk oleh ketegangan, leher /
pungung kaku.
Tanda : tampak terus terjaga, menangis / mengeluh.
12. Pernapasan
Gejala : adanya riwayat infeksi sinus atau paru
Tanda : peningkatan kerja pernapasan (episode awal). Perubahan mental
(letargi sampai koma) dan gelisah.
C) Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan perfusi jaringan cerebral berhubungn dengan kurangnya darah
ke jaringan otak
2. Nyeri berhubungan dengan peningkatan TIK, agen pencedera fisik,
kompresi saraf oleh SOL
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kesadaran
akibat tekanan pada serebelum (otak kecil)
4. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan perubahan resepsi
sensoris, transmisi dan atau integrasi (trauma atau defisit neurologis)
5. Ketidakseimbangan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan peningkatan TIK, konsekuensi kemoterapi, radiasi, pembedahan,
(anoreksia, iritasi, penyimpangan rasa mual).
D) Perencanaan
N Diagnosa Perencanaan
o Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Gangguan Setelah a) Memantau a) Pengkajian
perfusi dilakukan status kecenderung
jaringan perawatan neurologis an adanya
cerebral selama 3x24 dengan teratur perubahan
berhubungn jam diharapkan dan bandingkan tingkat
dengan perfusi jaringan dengan keadaan kesadaran
kurangnya kembali normal normalnya dan potensi
darah ke dengan kriteria seperti GCS TIK adalah
jaringan otak hasil : sangat
- TTV normal berguna
- Kesadaran dalam
klien menentukan
kembali b) Memantau lokasi,
seperti frekuensi dan penyebaran,
sebelum irama jantung luas,dan
sakit perkembang
- Gelisah an dari
hilang kerusakan
- Ingatanya b) Perubahan
kembali c) Memantau suhu pada
seperti juga atur suhu frekuensi
sebelum lingkungan dan disritmia
sakit sesuai dapat terjadi
kebutuhan. yang
Batasi mencermink
penggunaan an trauma
selimut dan atau tekanan
lakukan batang otak
kompres hangat tentang ada
jika terjadi tidaknya
demam penyakit
d) Memantau c) Demam
masukan dan biasanya
pengeluaran, berhubungan
catat dengan
karakteristik proses
urin, tugor kulit inflamasi
dan keadaan tetapi
membrane mungkin
mukosa merupakan
e) Mengunakan komplikasi
selimut dari
hipotermia kerusakan
f) Kolaborasi pada
pemberian obat hipotalamus
sesuai indikasi d) Hipertermi
seperti steroid, meningkatka
klorpomasin, n kehilangan
asetaminofen air dan
meningkatka
n resiko
dehidrasi,
terutama jika
tingkat
kesadaran
menurun
e) Membantu
dalam
mengontrol
peningkatan
suhu
f) Dapat
menurunkan
permebilitas
kapiler
untuk
membatasi
pembentuka
n edema,
mengatasi
menggigil
yang dapat
meningkatka
n TIK,
menurunkan
metabolism
seluler/
menurunkan
konsumsi
oksigen
f) Meningkatka
n relaksasi
otot dan
menurunkan
rasa sakit
g) Untuk
menghilangk
an nyeri
yang hebat