2. Etiologi
Etiologi Penyebab tumor sampai saat ini belum diketahui secara pasti, walaupun telah
banyak penyelidikan yang dilakukan. Adapun faktor-faktor yang perlu ditinjau yaitu:
a. Radiasi Jaringan dalam sistem saraf pusat peka terhadap radiasi dan dapat
mengalami perubahan degenerasi, namun belum ada bukti radiasi dapat
memicu terjadinya suatu glioma.
b. Virus Banyak penelitian tentang inokulasi virus dengan maksud untuk
mengetahui peran infeksi virus dalam proses terjadinya neoplasma, tetapi
hingga saat ini belum ditemukan hubungan antara infeksi virus dengan
perkembangan tumor pada sistem saraf pusat.
c. Substansi-substansi karsinogenik Penyelidikan tentang substansi karsinogenik
sudah lama dan luas dilakukan. Kini telah diakui bahwa ada substansi yang
karsinogenik.
3. Manifestasi Klinik
Tanda dan gejala umum:
a. Nyeri kepala berat pada pagi hari, makin tambah bila batuk dan membungkuk.
b. Kejang.
c. Tanda-tanda peningkatan TIK: nyeri kepala, papil edema, muntah. d. Perubahan
kepribadian.
d. Gangguan memori dan alam perasa.
5. Pathway
Idiopatik
Tumor otak
Penekananjaringanotak
Bertambahnyamassa
Ansietas
7. Pemeriksaandiagnostik/penunjang
a. CT Scan : Memberi informasi spesifik mengenal jumlah, ukuran, kepadatan, jejas
tumor, dan meluasnya edema serebral sekunder serta memberi informasi tentang
sistem vaskuler.
b. MRI : Membantu dalam mendeteksijejas yang kecil dan tumor didalam batang otak
dan daerah hiposisis, dimana tulang menggangu dalam gambaran yang menggunakan
CT Scan
c. Biopsi stereotaktik : Dapat mendiagnosa kedudukan tumor yang dalam dan untuk
memberi dasar pengobatan seta informasi prognosi.
d. Angiografi : Memberi gambaran pembuluh darah serebal dan letak tumor
e. Elektroensefalografi (EEG) : Mendeteksi gelombang otak abnormal.
8. AsuhanKeperawatan
a. Data fokus pengkajian
1) Identitas klien : nama, usia, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama,
suku bangsa, tanggal masuk rumah sakit dan askes.
2) Keluhan utama : nyeri kepala disertai penurunan kesadaran.
3) Riwayat penyakit sekarang : demam, anoreksi dan malaise peninggian tekanan
intrakranial serta gejala nerologik fokal.
4) Riwayat penyakit dahulu : pernah, atau tidak menderita infeksi telinga (otitis
media, mastoiditis) atau infeksi paru – paru (bronkiektaksis, abses paru,
empiema), jantung (endokarditis), organ pelvis, gigi dan kulit).
5) Aktivitas / istirahat
Gejala : malaise
Tanda : Ataksia, masalah berjalan, kelumpuhan, gerakan involunter.
6) Sirkulasi
Gejala : adanya riwayat kardiopatologi, seperti endokarditis
Tanda : TD : meningkat N : menurun (berhubungan dengan peningkatan TIK dan
pengaruh pada vasomotor).
7) Eliminasi
Gejala : -
Tanda : adanya inkonteninsia dan atau retensi.
8) Nutrisi
Gejala : kehilangan nafsu makan, disfagia (pada periode akut)
Tanda : anoreksia, muntah, turgor kulit jelek, membran mukosa kering.
9) Hygiene
Gejala : -
Tanda : ketergantungan terhadap semua kebutuhan, perawatan diri (pada periode
akut).
10) Neurosensori
Gejala : sakit kepala, parestesia, timbul kejang, gangguan penglihatan.
Tanda : penurunan status mental dan kesadaran. Kehilangan memori, sulit dalam
keputusan, afasia, mata : pupil unisokor (peningkatan TIK), nistagmus, kejang
umum lokal.
11) Nyeri / kenyamanan
Gejala : sakit kepala mungkin akan diperburuk oleh ketegangan, leher / pungung
kaku.
Tanda : tampak terus terjaga, menangis / mengeluh.
12) Pernapasan
Gejala : adanya riwayat infeksi sinus atau paru
Tanda : peningkatan kerja pernapasan (episode awal). Perubahan mental (letargi
sampai koma) dan gelisah
13) Keamanan
Gejala : adanya riwayat ISPA / infeksi lain meliputi : mastoiditis, telinga tengah,
sinus abses gigi, infeksi pelvis, abdomen ataukulit, fungsi lumbal, pembedahan,
fraktur pada tengkorak / cedera kepala.
b. PENGKAJIAN PRIMER
Data Fokus :
-Airway : jalan nafas tidak paten, gargling positif, di mulut penuh sputum / saliva,
tidak sianosis.
- Disability : pasien tidak sadar ( sopor ), GCS : E1 M3 V2, pasien gelisah dan
meregang, pupil isokor.
- Exposure : pasien terpasang kateter, NGT, infus dengan Nacl 0,9% : 30 tpm,
pasien di ikat kedua tangan dan kaki, pasien terpasang monitor, terpasang O² 5
liter/menit. Pemeriksaan Lab : Hb : 10,8 gr%, lekosit : 16.600/mm3, trombosit :
204.000/dl, Hematrokit : 33 %(nilai normal 37- 38%), GDS : 133 mg/dl, ureum :
88,0 mg/dl, kreatinin :1,72 mg/dl, kalium : 3,8, natrium : 126, clorida : 86.
9. Diagnosa keperawatan
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d disfungsi neuromuskuler
b. Pola nafas tidak efektif b/d disfungsi neuromuskuler
c. Ketidakefektifan perfusi jaringan b/d penurunan aliran darah vena arteri
d. Hipertermi b/d proses penyakit
Oxygen Therapy
v Monitor adanya
kecemasan pasien
terhadap oksigenasi
Catat adanya
fluktuasi tekanan darah
Monitor VS saat
pasien berbaring,
duduk, atau berdiri
Auskultasi TD pada
kedua lengan dan
bandingkan
Monitor frekuensi
dan irama pernapasan
Monitor pola
pernapasan abnormal
Monitor sianosis
perifer
Monitor adanya
cushing triad (tekanan
nadi yang melebar,
bradikardi, peningkatan
sistolik)
Identifikasi penyebab
dari perubahan vital
sign
3 Ketidakefektifan perfusi NOC : Peripheral Sensation
jaringan b/d penurunan Management (Manajemen
aliran darah vena arteri Circulation status sensasi perifer)
Tissue Prefusion : v Monitor adanya daerah
cerebral tertentu yang hanya
Kriteria Hasil : peka terhadap
panas/dingin/tajam/tum
mendemonstrasikan status pul
sirkulasi yang ditandai
dengan : v Monitor adanya paretese
v memproses informasi
v membuat keputusan
dengan benar
v menunjukkan fungsi
sensori motori cranial
yang utuh : tingkat
kesadaran mambaik,
tidak ada gerakan
gerakan involunter
§ Rencanakan monitoring
suhu secara kontinyu
§ Monitor tanda-tanda
hipertermi dan
hipotermi
§ Tingkatkan intake cairan
dan nutrisi
§ Diskusikan tentang
pentingnya pengaturan
suhu dan kemungkinan
efek negatif dari
kedinginan
§ Beritahukan tentang
indikasi terjadinya
keletihan dan
penanganan emergency
yang diperlukan
DAFTAR PUSTAKA
Disusun Oleh:
Daftar pustaka