Anda di halaman 1dari 12

EDEMA SEREBRI

Rahma Cita Halida/ 080

DEFINISI Edema serebri atau edema otak adalah keadaan patologis terjadinya akumulasi cairan di dalam jaringan otak sehingga meningkatkan volume otak. Dapat terjadi peningkatan volume intraseluler (lebih banyak di daerah substansia grisea) maupuri ekstraseluler (daerah substansia alba), yang menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan intrakranial.

ETIOLOGI

Edema otak dapat muncul pada kondisi neurologis dan nonneurologis: Kondisi neurologis
Stroke iskemik dan perdarahan intraserebral, trauma kepala, tumor otak, dan infeksi otak.

Kondisi non neurologis


Ketoasidosis diabetikum, koma asidosis laktat, hipertensi maligna, ensefalopati, hiponatremia, ketergantungan pada opioid, gigitan reptil tertentu, atau high altitude cerebral edema (HACE).

KLASIFIKASI Edema serebri dibagi atas dua bagian besar, yaitu :

Berdasarkan lokalisasi cairan dalam jaringan otak - Edema serebri ekstraseluler, bila kelebihan air terutama dalam substansia alba - Edema serebri intraseluler, bila kelebihan air terutama dalam substansia grisea

KLASIFIKASI

Berdasarkan patofisiologi Edema serebri vasogenik: gangguan utama pada blood


brain barrier (sawar darah-otak).

Edema serebri sitotoksik: pompa Na tidak berfungsi


dengan baik, sehingga ion Na tertimbun dalam sel

Edema serebri hidrostatik/interstisial: dijumpai pada


hidrosefalus obstruktif. Karena sirkulasi terhambat, cairan srebrospinal merembes melalui dinding ventrikel, meningkatkan volume ruang ekstraseluler

Edema serebri osmotic: sering ditemukan pada hipoksia/


anoksia (cardiac arrest),iskemia otak, keracunan air dan intoksikasi zat-zat kimia tertentu

MANIFESTASI KLINIS
Nyeri kepala hebat. Muntah; dapat proyektil maupun tidak. Penglihatan kabur. Bradikardi dan hipertensi. Penurunan frekuensi dan dalamnya pemapasan. Gambaran papiledema pada funduskopi.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pemeriksaan CT scan atau MRI otak untuk melihat etiologi dan luas edema serebri. Pada iskemia fokal serebri: pengurangan radiodensitas daerah infark

PENATALAKSANAAN

Posisi Kepala dan Leher.

posisi kepala harus netral hindari kompresi vena jugularis untuk mengurangi edema otak dapat dilakukan elevasi kepala 30.

Analgesik, Sedasi, dan Zat Paralitik.


Obat sedasi yang sering digunakan untuk pasien neurologi diantaranya adalah opiat, benzodiazepin, dan propofol.

PENATALAKSANAAN

Ventilasi dan Oksigenasi.


menghindari keadaan hipoksia dan hiperkapnia karena merupakan vasodilator serebral poten yang menyebabkan penambahan volume darah otak

Penatalaksanaan Cairan. Penatalaksanaan Tekanan Darah.


Tekanan perfusi serebral harus tetap terjaga di atas 60-70 mmHg pascatrauma otak.

PENATALAKSANAAN

Pencegahan Kejang, Demam, dan Hiperglikemi.


Penggunaan antikonvulsan profilaktik seringkali diterapkan dalam praktek klinis. Suhu tubuh dan kadar glukosa darah kapiler harus tetap diukur.

Terapi Osmotik
Terapi osmotik menggunakan manitol dan salin hipertonik.

Manitol. dosis awal manitol 20% 1-1,5 g/kgBB IV bolus, diikuti dengan 0,25-0,5 g/kgBB IV bolus tiap 4-6 jam. Efek mak-simum terjadi setelah 20 menit pemberian dan durasi kerjanya 4 jam Salin hipertonik. Cairan salin hipertonik (NaC1 3%) juga dapat digunakan sebagai alternatif pengganti manitol dalam terapi edema otak. Mekanisme kerjanya kurang lebih sama dengan manitol, yaitu dehidrasi osmotik.

PENATALAKSANAAN

Steroid
Glukokortikoid Deksametason

Hiperventilasi
Sasaran pCO2, yang diharapkan adalah 30-35 mmHg agar menimbulkan vasokonstriksi serebral sehingga menurunkan volume darah serebral.

KOMPLIKASI

Tekanan intrakranial meningkat menyebabkan meningkatnya morbiditas dan menurunnya cerebral blood flow (CBF). Fungsi Otak
Otak terletak dalam rongga tengkorak yang dibatasi oleh tulang-tulang keras; dengan adanya edema serebri, mudah sekali terjadi kenaikan TIK dengan akibat-akibat seperti herniasi, torsi dan lain-lain yang akan mengganggu fungsi otak.

Aliran Darah ke Otak

Anda mungkin juga menyukai